Secara keseluruhan kualitas tidur dinilai melalui kuantitas dan proses selama tidur. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan dampak bagi
kesehatan baik kesehatan jangka panjang maupun jangka pendek. Gangguan tidur bisa ditegakkan apabila itu sudah terjadi selama 2 minggu atau lebih.
25
2.7 Kerangka Teori
epinefrin Kualitas Tidur
Buruk
Sistem Bangun Arousal
ketidak seimbang dan peningkatan hormon
kortisol Sistem Tidur
Hypogonic
mineralkortikoid Katekolamin
Vasokonstriksi tonus vaskular
perifer norepinefrin
Aldosteron dan renin
SRAA
Hipertensi
2.8 Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka dapat diperoleh beberapa variabel dalam penelitian ini kerangka konsep penelitian disusun sebagai berikut :
Kerangka konsep faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi
Keterangan : = variabel yang diteliti = variabel yang perancu yang tidak dikontrol
Variabel bebas : Kualitas Tidur
Variabel tergantung: Hipertensi
Minum kopi IMT
Usia Jenis Kelamin
Dislipidemia
2.9 Definisi Operasional
No .
Variabel Definisi
Pengukur Alat
Ukur Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
1 Tekanan
Darah Tekanan yang
dihasilkan oleh pembuluh
darah arteri yang dipompa
oleh jantung. Perawat unit
PJT RSCM yang sudah
terlatih Tensi
meter digital
Pengukuran tekanan darah
dilakukan menggunakan
tensi meter digital dengan
posisi pasien berbaring.
Hipertensi atau tidak
hipertensi Ordinal
2 Kualitas
tidur Pola tidur
pasien, mencakup
durasi tidur, kurang tidur,
gelombang tidur yang
dinilai dan disimpulkan
sebagai kualitas tidur.
Peneliti PSQI
kuesioner Wawancara
menggunakan kuesioner
secara langsung
kepada pasien yang sesuai
kriteria inklusi, lalu
dilakukan penilaian
menggunakan sistem scoring.
Kualitas tidur baik atau
buruk, dinilai dengan global
score PSQI dengan total
21, apabila didapatkan
nilai 5, berarti orang
tsb memiliki kualitas tidur
buruk. Ordinal
3 Jenis
Kelamin Karakteristik
pasien yang terdiri atas
laki-laki dan perempuan
Peneliti kuesioner
Mewawancara dan membaca
hasil kuesioner
Laki-laki atau perempuan
Nominal
4 Usia
Usia hidup pasienkehidu
pan Peneliti
kuesioner Wawancara
dan membaca kuesioner
Jumlah usia dalam tahun.
Numerik
17
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi analitik bivariat komparatif kategorik tidak berpasangan dengan pendekatan cross sectional untuk melihat hubungan antara
kualitas tidur terhadap kejadian hipertensi pada pasien unit pelayanan jantung terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di unit pelayanan jantung terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga
bulan sejak dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien di unit pelayanan jantung terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo pada tahun 2013.
3.4 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari pasien di unit pelayanan jantung terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Jumlah sampel diperoleh dari hasil perhitungan besar sampel dengan menggunakan rumus untuk penghitungan sampel pada penelitian analitik
komparatif kategorik tidak berpasangan. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampel Consecutive sampling, yaitu dengan
metode pengambilan sampel non-probabilitas, cara ini merupakan cara pengambilan sampel yang paling mendekati cara probabilitas.