Gambaran distribusi sampel berdasarkan usia
Dari penelitian ini dapat ditentukan Rasio Prevalensi RP karena penelitian ini merupakan penelitian cross sectional karena tabel yang digunakan
adalah 2x2 atau variabel dependen terdiri atas 2 kategori. Maka didapatkan hasil RP adalah 2,1 yang berarti ini merupakan sebuah faktor resiko.
Kualitas tidur yang baik dapat mencegah kejadian hipertensi. Menurut penelitian J.E Gangswich menyatakan bahwa apabila terjadi kekurangan waktu
tidur akan secara akut menaikan tekanan darah dan mengaktivasi sistem saraf simpatis yang dalam jangka waktu lama hal tersebut akan memicu terjadinya
hipertensi.
13
Menurut penelitian dari P Bansil,et al yang berjudul Association Between sleep disorders and hypertension berdasarkan kesimpulan dari NHANES 2005-
2008 menyatakan bahwa tidur merupakan hal yang penting untuk berkontribusi dalam optimalisasi kesehatan dan tanda vital. Mereka melaporkan bahwa
prevalensi hipertensi adalah 30.2 mengalami gangguan tidur , 7.5, dan 33.0 mengalami durasi tidur yang pendek and 52.1 melaporkan adanya kualitas tidur
yang buruk.
9
Menurut Izawa, S et al yang meneliti tentang kadar kortisol dalam darah akan meningkatkan, peningkatan kadar kortisol yang akan mengaktivasi sistem
simpatis yang akan berperan pada kenaikkan tekanan darah.
35
Pada penelitian Javaheri, S et al, terdapat hubungan antara kualitas tidur yang terganggu terhadap kejadian hipertensi pada remaja, Pada penelitian ini
terdapat hubungan dengan nilai p= 0,001, yang berarti membuktikan bahwa gangguan kualitas tidur secara terus menerus akan menyebabkan perubahan
fisiologis tubuh dimana sistem keseimbangan antara pengaturan sistem saraf simpatis dan parasimpatis terganggu, peningkatan sistem simpatis tersebut
berperan dalam peningkatan tekanan darah pada pasien tersebut dan sebaliknya aktifitas parasimpatis akan menurunkan tekanan darah. Penelitian tersebut
mendukung kepada penelitian sebelumnya yaitu terdapat hubungan antara kualitas tidur yang terganggu terhadap angka kejadian hipertensi.
7
Kualitas tidur yang buruk mencakup : durasi tidur yang kurang, gelombang tidur yang terganggu, mendengkur, dan hal hal lain yang mengganggu
tidur sehingga mengganggu juga keseimbangan sistem yang ada di tubuh kita.
Tidur di dalam tubuh manusia diatur oleh pusat kesadaran yang ada di medulla batang otak, dan melibatkan hormonal yang diatur oleh hormon kortisol yang
sangat berperan pada irama sirkardia manusia.
13,15
Ketidak seimbangan hormon kortisol di dalam tubuh akan mengakibatkan ketidak seimbangan hormon yang akan dihasilkan oleh kelenjar adrenal, kortisol
akan berpengaruh terhadap kerja katekolamin yang akan dihasilkan oleh medulla adrenal. Katekolamin terdiri dari epinefrin dan norepinefrin yang bekerja pada
sistem saraf simpatis .
13,15
Tekanan darah manusia bergantung pada vasokonstriksi arteriol dimana hamper seluruh otot polos arteriol dipersarafi atau diatur kerjasanya oleh sistem
saraf simpatis. Dimana ketika simpatis bekerja terus menerus akan menyebabkan vasokonstriksi yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
13
Selain itu, kortisol akan mempengaruhi kerja mineralkortikoid yang terdiri dari aldosteron dan bisa mempengaruhi kerja prekursor alfa satu renin, sehingga
akan mempengaruhi sistem renin angiostensi aldosteron yang akan merangsang simpatis dan meningkatkan tekanan darah.
13
4.1.6.2 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Jenis Kelamin
Tabel 4.7 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Jenis Kelamin
Kualitas tidur
Jenis Kelamin Pria Wanita
N N Total
N Rasio
Prevalensi IK 95
p-value Baik
3031,6 2425,3
4648,4 0,17
0,7-4,0 0,174
Buruk 1717,9
2425,3 4951,6
Total
5456,8 4143,2
Pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin dan kualitas tidur p 0,174. Hal ini tidak dapat disesuaikan dengan penelitian
Cappuccio tahun 2007 yang dipublikasikan pada AHA Jurnal, bahwa terdapat hubungan jenis kelamin spesifik yang didapat pada pendeknya durasi tidur
terhadap kejadian hipertensi, dijelaskan bahwa terjadi resiko yang lebih besar pada wanita dalam keadaan menopause. Sedangkan terhadap angka kejadian
hipertensi pada laki- laki lebih sering terjadi dibandingkan dengan wanita yang belum menopause.
14