Analisis dan Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN

73

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji validitas Riduwan Riduwan dan Kuncoro, 2011:216 menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahitan suatu alat ukur. Setiap butir instrument yg dipilih oleh sampel harus diukur skor tiap butir dengan skor total dengan menggunakan rumus pearsons product moment. Dari perhitungan tersebut menghasilkan butir butir yang valid dan tidak valid drop. Dengan membandingkan r hitung dengan r tabel apabila r hitung lebih besar dari r tabel r h r t maka butir instrument tersebut valid begitu juga sebaliknya bila r hitung lebih kecil dari r tabel r h ≤ r t maka butir instrument itu tidak valid dan tidak dipergunakan dalam penelitian. Diketahui r tabel korelasi pearsons product moment untuk n=75 adalah df=n-2 = 75-2 =73 adalah 0,230. Selanjutnya untuk perhitungan r hitung dapat dilihat pada tabel dibawah ini : a. Variabel komunikasi organisasi Tabel 4.1 Validitas komunikasi organisasi Butir Pearson Correlation Sig2-tailed Keterangan Komunikasi organisasi 1 ,476 ,000 Valid Komunikasi organisasi 2 ,676 ,000 Valid Komunikasi organisasi 3 ,725 ,000 Valid Bersambung ke halaman berikutnya 74 Komunikasi organisasi 4 ,875 , ,000 Valid Komunikasi organisasi 5 ,631 ,000 Valid Komunikasi organisasi 6 ,687 ,000 Valid Komunikasi organisasi 7 ,795 ,000 Valid Komunikasi organisasi 8 ,518 ,000 Valid Sumber : data primer yang diolah b. Variabel gaya kepemimpinan Tabel 4.2 Validitas gaya kepemimpinan Butir Pearson Correlation Sig 2-tailed Keterangan Gaya kepemimpinan 1 ,757 ,000 Valid Gaya kepemimpinan 2 ,921 ,000 Valid Gaya kepemimpinan 3 ,739 ,000 Valid Gaya kepemimpinan 4 ,811 ,000 Valid Gaya kepemimpinan 5 ,833 ,000 Valid Sumber : data primer yang diolah c. Variabel budaya organisasi Tabel 4.3 Validitas budaya organisasi Butir Pearson Correlation Sig 2-tailed Keterangan Budaya organisasi 1 ,451 ,000 Valid Budaya organisasi 2 463 ,000 Valid Bersambung ke halaman berikutnya 75 Budaya organisasi 3 ,702 ,000 Valid Budaya organisasi 4 ,741 ,000 Valid Budaya organisasi 5 ,707 ,000 Valid Budaya organisasi 6 ,717 ,000 Valid Budaya organisasi 7 ,197 ,090 Tidak Valid Sumber : data primer yang diolah Karena Budaya organisasi 7 tidak valid karena r h r t , dan untuk meningkatkan realibilitas variabel budaya organisasi, maka peneliti memutuskan menghilangkan Budaya organisasi 7 sehingga menjadi : Tabel 4.4 Validitas budaya organisasi Butir Pearson Correlation Sig 2-tailed Keterangan Budaya organisasi 1 ,506 ,000 Valid Budaya organisasi 2 ,427 ,000 Valid Budaya organisasi 3 ,723 ,000 Valid Budaya organisasi 4 ,755 ,000 Valid Budaya organisasi 5 ,703 ,000 Valid Budaya organisasi 6 ,735 ,000 Valid Sumber : data primer yang diolah 76 d. Variabel kinerja karyawan Tabel 4.5 Validitas kinerja karyawan Butir Pearson Correlation Sig 2-tailed Keterangan Kinerja karyawan 1 ,434 ,000 Valid Kinerja karyawan 2 ,484 ,000 Valid Kinerja karyawan 3 ,548 ,000 Valid Kinerja karyawan 4 ,692 ,000 Valid Kinerja karyawan 5 ,654 ,000 Valid Kinerja karyawan 6 ,665 ,000 Valid Sumber : data primer yang diolah Dari semua tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 26 butir pertanyaan memiliki nilai pearson corelation r h r t sebanyak 25 butir. 2. Uji reliabilitas suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbatch alpha0,60 Nunnaly Ghozali, 2009:46. Tabel 4.6 Reliabilitas Variabel Cronbrach’s Alpha Status Komunikasi organisasi ,829 Reliable Gaya kepemimpinan ,858 Reliable Budaya organisasi ,729 Reliable Kinerja karyawan ,619 Reliable Sumber : data primer yang diolah 77 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Cronbrach’s Alpha lebih dari 0,60 maka dapat disimpulakan bahwa seluruh variabel tersebut reliable. 3. Penemuan dan pembahasan Responden dari penelitian ini adalah karyawan tetap dari PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan Ratu Boko. Berikut tabel mengenai informasi karakteristik responden. Proses penyebaran dan penerimaan kuisioner Tabel 4.7 Data penyebaran kuisioner Jumlah Presentasi Kuisioner yaang disebar 75 100 Kuisioner tidak kembali - - Kuisioner kembali namun tidak dapat diolah - - Kuisioner kembali yang diolanh 75 100 Sumber : data primer yang diolah Tabel di atas menunjukan bahwa dari kuisioner yang dibagikan sebanyak 75 kuisioner, tingkat pengembalian 100 dan semua kuisioner bisa diolah. Dari kuisioner juga diperoleh sejumlah karakteristik data responden, seperti jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan yang akan dijelaskan dibawah ini : 78 a. Karakterisitk responden berdasarkan jenis kelamin Gambar 4.1 Persentase jenis kelamin Sumber : data primer yang diolah Dari gambar 4,1 di atas dapat dijelaskan bahwa responden karyawan tetap di PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan Ratu Boko. Dari total 75 responden, 75 atau 56 orang responden berkelamin laki laki dan, 24 atau 19 0rang responden berkelamin wanita. laki laki 75 perempuan 25 Persentase jenis kelamin 79 b. Karakteristik responden berdasarkan usia Gambar 4.2 Persentase usia Sumber : data primer yang diolah Dari gambar 4,2 di atas dapat dijelaskan bahwa responden karyawan tetap di PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan Ratu Boko. Usia responden terbanyak pada usia 40- 50 th yang berjumlah 30 orang disusul oleh usia 30-40 th yang berjumlah 22 orang dan usia 20-30 tahun berjumlah 13 orang serta usia di atas 50 tahun berjumlah 10 orang. lebih dari 50 th 14 40-50 th 40 30-40 th 29 20-30 th 17 Persentase usia responden 80 c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Gambar 4.3 Persentase tingkat pendidikan Sumber : data primer yang diolah Dari gambar 4,3 di atas dapat dijelaskan bahwa responden karyawan tetap di PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan Ratu Boko. Responden sebagian besar berpendidikan terakhir SMA sebesar 41 orang atau 53, SMP sebesar 15 orang atau 24 S1 sebanyak 17 orang atau 2, dan D3 sebanyak 2 orang atau 21. 4. Analisis Dalam penelitian ini ada 2 buah persamaan struktur yang akan dihitung dan di analisis dengan menggunakan analisis regresi, korelasi dan penghintungan pengaruh hasil kontribusi analisis jalur. Dua persamaan struktur tersebut adalah : S1 23 D3 3 SMA 54 SMP 20 Chart Title 81  Persamaan struktur 1 Y= pyx 1 X1+pyx 2 X2+pyε1  Persamaan struktur 2 Z=pzx1X1+pzxX2+pzyY+pzε2 Dimana : X1 = komunikasi organisasi X2 = gaya kepemimpinan Y = budaya organisasi Z =kinerja karyawan ε = error 1 Analisis regresi Dalam analisis ini dibagi menjadi dua buah bagian, yaitu melihat pengaruh suatu struktur secara bersamaan atau secara simultan, dan melihat pengaruh suatu struktur dari masing masing indikator pembentuknya atau secara parsial. a. Analisis regresi persamaan struktur satu 1. Mencari pengaruh komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi secara simultan. Hipotesis nya sebagai berikut : H o3 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama atau simultan diantara gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi terhadap budaya organisasi. 82 H a3 : terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama atau simultan diantara gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi terhadap budaya organisasi. Kaidah pengujian signifikansi : c Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan d Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05≥sig, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. Untuk melihat besaran pengaruh secara simultan komunikasi organisasi dan gaya kemepemimpinan dapat dilihat dari perhitungan tabel summary dan anova dibawah ini : Tabel 4.8 model summary struktur 1 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,457 a ,209 ,187 1,956 a. Predictors: Constant, GaKep X2, KomOrg X1 sumber : data primer yang diolah 83 Tabel 4.9 ANOVA struktur 1 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 72,555 2 36,277 9,485 ,000 a Residual 275,365 72 3,825 Total 347,920 74 a. Predictors: Constant, GaKep X2, KomOrg X1 b. Dependent Variable: BudOrg Y Sumber : data primer yang diolah Tabel model summary diperoleh nilai R square = 0,209. Selanjutnya tabel anova diperoleh nilai F sebesar 9,485 dengan nilai probabilitas sig 0,000. Karena nilai sig ≤ dari 0,05 maka H o3 ditolak dan H a3 diterima. Oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan. Dari hasil perhitungan signifikansi tabel f menunjukan bahwa ada pengaruh antara komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dan hasil yang diperoleh di nilai R square, dapat dikatakan bahwa besaran pengaruh Komunikasi organisasi dan Gaya kepemimpinan secara bersama terhadap Budaya organisasi adalah sebesar 0,209 atau 20,9 . Sisanya pyε1 atau variabel lain diluar variabel komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan adalah sebesar 1-0,209= 0.791 atau 79,1 dihitung dengan rumus 1-R 2 yx1x2 . 84 2. Mencari pengaruh komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi secara parsial. Untuk mencari tahu besaran pengaruh komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan menggunakan perhitungan dari signifikansi tabel t. Dan besaran pengaruhnya dapat dilihat di kolom Beta tabel coefficient pada hasil hitung spss. Kaidah pengujian signifikansi : a Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan b Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05≥sig, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. 85 Tabel 4.10 Coefficients struktur 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 14,140 3,770 3,750 ,000 KomOrg X1 ,123 ,130 ,111 ,947 ,347 GaKep X2 ,410 ,121 ,396 3,383 ,001 a. Dependent Variable: BudOrg Y a Pengaruh komunikasi organisasi terhadap budaya organisasi Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 01 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi organisasi terhadap budaya organisasi H a1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi organisasi terhadap budaya organisasi Dari hasil yang terlihat di tabel coefficients. Dapat dilihat nilai hasil dari beta untuk variable komunikasi organisasi sebesar 0,111 dan besaran t hitung sebesar 0.947 dengan besaran sig sebesar 0.347 Karena sig dari 0,05 maka H a1 ditolak dan H 01 diterima. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi organisasi terhadap budaya organisasi. 86 b Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 02: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan budaya organisasi. H a2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan budaya organisasi. Dari hasil yang terlihat di tabel coefficient. Dapat dilihat nilai hasil dari beta untuk variabel gaya kepemimpinanaan adalah 0,396 dengan t tabel sebesar 3,383 dengan sig sebesar 0,01. Karena nilai sig ≤ dari 0,05 maka H 02 ditolak dan H a2 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya organisasi dibuktikan dengan nilai t tabel sebesar 3,383 yang signifikan, dan besaran pengaruh yang diberikan terlihat dari kolom beta adalah sebesar 0,396 atau 39,6. Dari persamaan struktur satu didapati bahwa variabel komunikasi organisasi X1 tidak berpengaruh terhadap budaya organisasi Y, oleh karena itu metode trimming akan dilakukan. Dengan tidak mengikutsertakan variabel Komunikasi Organisasi X1 kedalam kerangka struktur 1 kemudian diulang atau diuji lagi. hasil perbandingan dan perhitungan sebelum dan sesudah triming ditunjukan dengan tabel dan perhitungan dibawah ini : 87 Tabel 4.11 Tabel Model Summary sebelum dan setelah trimming Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,457 a ,209 ,187 1,956 1 ,446 a ,199 ,188 1,954 a. Model 1 Predictors: Constant, GaKep X2, KomOrg X1 b. Model 2 Predictors: Constant, GaKep X2 Sumber : data primer yang diolah Tabel 4.12 Tabel Anova struktur 1 sebelum dan setelah trimming ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 1. Regression 72,555 2 36,277 9,485 ,000 a Residual 275,365 72 3,825 Total 347,920 74 2. Regression Residual Total 69,123 278,797 347,920 1 73 74 69,123 3,819 18,099 ,000 a a. model 1 Predictors: Constant, GaKep X2, KomOrg X1 b. model 1 Predictors: Constant, GaKep X2, c. Dependent Variable: BudOrg Y sumber : data primer yang diolah 88 Tabel 4.13 Tabel coefficients struktur 1 sebelum dan setelah trimming Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas setelah variabel komunikasi organisasi X1 dikeluarkan dari perhitungan, diperoleh nilai koefisien jalur Gaya kepemimpinan X2 terhadap Budaya organisasi Y mengalami perubahan dari 0,396 mejadi sebesar 0,446. Dengan koefisien determinan atau Rsquare berubah dari 0,209 menjadi sebesar 0,199 dan besaran F hitung berubah dari 9,845 menjadi sebesar 18,099 dan koefisien residu pyε1 menjadi = √1 − 0,199 = 0,894. Dengan demikian diagram jalur struktur satu menjadi : Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 14,140 3,770 3,750 ,000 KomOrg X1 ,123 ,130 ,111 ,947 ,347 GaKep X2 ,410 ,121 ,396 3,383 ,001 2 Constant GaKep X2 17,124 ,461 2,071 ,108 ,446 8,270 4,254 ,000 ,000 a. Dependent Variable: BudOrg Y Sumber : data primer yang diolah 89 Gambar 4.4 Diagram jalur struktur satu b. Persamaan regresi persamaan struktur dua 1. Mencari pengaruh komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan secara simultan. Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 07 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama atau simultan diantara gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. H a7 : terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama atau simultan diantara gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Kaidah pengujian signifikansi : a Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan Gaya kepemimpinan X2 Budaya Organisasi Y 0,446 ε1 =0,894 90 b Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05≥sig, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. Untuk melihat besaran pengaruh secara simultan komunikasi organisasi, gaya kemepemimpinan dan budaya organisasi dapat dilihat dari perhitungan tabel summary dan anova dibawah ini : Tabel 4.14 Model Summary struktur 2 Tabel 4.15 Anova struktur 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,758 a ,575 ,557 1,081 a. Predictors: Constant, BudOrg Y, KomOrg X1, GaKep X2 Sumber : data primer yang diolah ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 112,198 3 37,399 32,012 ,000 a Residual 82,949 71 1,168 Total 195,147 74 a. Predictors: Constant, BudOrg Y, KomOrg X1, GaKep X2 b. Dependent Variable: KinKar Z Sumber : data primer yang diolah 91 Tabel model summary diperoleh nilai R square = 0,575. Selanjutnya tabel anova diperoleh nilai F sebesar 32,012 dengan nilai probabilitas sig 0,000. Karena nilai sig ≤ dari 0,05 maka H o7 ditolak dan H a7 diterima. Oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan. Dari hasil perhitungan signifikansi tabel f sebesar 32,012 menunjukan bahwa ada pengaruh antara komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, dan dari hasil yang diperoleh di nilai R square, dapat dikatakan bahwa besaran pengaruh komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara bersama terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,575 atau 57,5 . sisanya pzε2 atau variabel lain diluar variabel komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasai adalah sebesar 1- 0,575 = 0.425 atau 42,5 dihitung dengan rumus 1-R 2 zyx1x2 . 2. Mencari tahu pengaruh komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan secara parsial. Untuk mencari tahu besaran pengaruh komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi, menggunakan perhitungan dari signifikansi tabel t. Dan besaran pengaruhnya dapat dilihat di kolom Beta tabel coefficient pada hasil hitung spss. 92 Kaidah pengujian signifikansi : a Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan b Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05≥sig, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. Tabel 4.16 Coefficients struktur 2 a Pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 04 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan H a4 : terdapat pengaruh yang signifikan antara komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11,096 2,278 4,870 ,000 KomOrg X1 -,052 ,072 -,062 -,717 ,476 GaKep X2 ,338 ,072 ,437 4,692 ,000 BudOrg Y ,362 ,065 ,484 5,560 ,000 a. Dependent Variable: KinKar Z 93 Dari hasil yang terlihat di tabel coefficients. Dapat dilihat nilai hasil dari beta untuk variable komunikasi organisasi sebesar -0,062 dan besaran t hitung sebesar -0,717 dengan besaran sig sebesar 0,476. Karena sig dari 0,05 maka H a4 ditolak dan H 04 diterima. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. b Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan : Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 05 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja H a5 : terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja Dari hasil yang terlihat di tabel coefficient dapat dilihat nilai hasil dari beta untuk variabel gaya kepemimpinanaan adalah 0,437 dengan t tabel sebesar 4,692 dengan sig sebesar 0,00. Karena nilai sig ≤ dari 0,05 maka H 05 ditolak dan H a5 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya organisasi dibuktikan dengan nilai t tabel sebesar 4,692 yang signifikan, dan besaran pengaruh yang diberikan terlihat dari kolom beta adalah sebesar 0,437 atau 43,7. 94 c Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Hipotesisnya adalah sebagai berikut : H 06 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja H a6 : terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja Dari hasil yang terlihat di tabel coefficient dapat dilihat nilai hasil dari beta untuk variabel budaya organisasi adalah 0,484 dengan t tabel sebesar 5,560 dengan sig sebesar 0,00. Karena nilai sig ≤ dari 0,05 maka H 06 ditolak dan H a6 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya organisasi dibuktikan dengan nilai t tabel sebesar 5,560 yang signifikan, dan besaran pengaruh yang diberikan terlihat dari kolom beta adalah sebesar 0,484 atau 48,4. Dari persamaan struktur dua didapati bahwa variabel komunikasi organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja karyawan, oleh karena itu metode trimming akan dilakukan. Dengan tidak mengikutsertakan variabel Komunikasi Organisasi X1 kedalam kerangka struktur 2 kemudian diulang atau diuji lagi. Hasil perbandingan dan perhitungan sebelum dan sesudah triming ditunjukan dengan tabel dan perhitungan dibawah ini : 95 Tabel 4.17 Tabel Model Summary sebelum dan setelah trimming Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,758 a ,575 ,557 1,081 2 ,756 a ,572 ,560 1,077 a. Predictors: Constant, BudOrg Y, KomOrg X1, GaKep X2 Sumber : data primer yang diolah Tabel 4.18 Tabel Anova sebelum dan setelah trimming ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 112,198 3 37,399 32,012 ,000 a Residual 82,949 71 1,168 Total 195,147 74 2 Regression Residual Total 111,597 83,550 195,147 2 72 74 55,798 1,160 48,085 ,000 a a. Predictors: Constant, BudOrg Y, KomOrg X1, GaKep X2 b. Dependent Variable: KinKar Z Sumber : data primer yang diolah Tabel 4.19 Tabel Coefficients sebelum dan setelah trimming Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11,096 2,278 4,870 ,000 KomOrg X1 -,052 ,072 -,062 -,717 ,476 GaKep X2 ,338 ,072 ,437 4,692 ,000 BudOrg Y ,362 ,065 ,484 5,560 ,000 2 Constant GaKep X2 BudOrg Y 9,928 ,319 ,357 1,588 ,067 ,065 ,412 ,477 6,250 4,781 5,533 ,000 ,000 ,000 a. Dependent Variable: KinKar Z Sumber : data primer yang diolah 96 Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas setelah variabel komunikasi organisasi X1 dikeluarkan dari perhitungan, diperoleh nilai koefisien jalur Gaya kepemimpinan X2 terhadap kinerja karyawan Z berubah dari 0,437 menjadi sebesar 0,412. Nilai koefisien Budaya Organisasi Y terhadap kinerja karyawan Z berubah dari 0,484 menjadi sebesar 0,477 dengan koefisien determinan atau Rsquare sebesar 0,572 dengan besaran F hitung sebesar 48,085 dan koefisien residu pzε2 = 1 − 0,572 = 0,654. Dengan demikian diagram jalur struktur dua mengalami perubahan menjadi Gambar 4.5 Diagram jalur struktur dua Gaya Kepemimpinan X2 Budaya organisasi Y Kinerja karyawan Z 0,412 ε2=0,654 0,477 97 c. Pengujian koefisien model: koefisien Q Uji kesesuaian model menguji apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian fit dengan data atau tidak. Pengambilan keputusan koefisien Q : Jika W hitung ≥ χ2 = dƒ;a, berarti matriks kolerasi sampel berbeda dengan matriks kolerasi estimasi Jika W hitung ≤ χ2 = dƒ;a, berarti matriks kolerasi sampel sama dengan matriks kolerasi estimasi Penghitungan koefisien Q untuk kedua model di atas adalah sebagai berikut : = 1 − 1 − . 1 − … 1 − M= setelah dilakukan triming Q = W hitung = -N-dlnQ = 1-1-0,209.1-0,575 = 1-0,791.0,425 = 1-0,336 = 0,664 M =1-1-0,199.1-0.572 98 =1-0,801.0,428 =1-0,342 = 0,658 Q = 1-0,6641-0,658 =0,3360,342 = 0,982 W hitung = -75-2. Ln0,982 = -73. -0,018163970 = 1,325 χ2 = 2;0,05 = 5.991 W hitung ≤ χ2 = 2;0,05 1,325 ≤ 5.991 Matriks korelasi estimasi kedua model tidak berbeda sama dengan matriks korelasi sampel. Kesimpulan model empiris yang diperoleh dapat mengeneralisasikan tentang fenomena yaitu variabel budaya organisasi Y dan kinerja karyawan Z. 2 Analisis korelasi Korelasi antara variabel komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja karyawan dapat di lihat pada tabel korelasi dibawah ini : 99 Tabel 4.20 korelasi Correlations KomOrg X1 GaKep X2 BudOrg Y KinKar Z KomOrg X1 Pearson Correlation 1 ,446 ,288 ,271 Sig. 2-tailed ,000 ,012 ,019 N 75 75 75 75 GaKep X2 Pearson Correlation ,446 1 ,446 ,624 Sig. 2-tailed ,000 ,000 ,000 N 75 75 75 75 BudOrg Y Pearson Correlation ,288 ,446 1 ,660 Sig. 2-tailed ,012 ,000 ,000 N 75 75 75 75 KinKar Z Pearson Correlation ,271 ,624 ,660 1 Sig. 2-tailed ,019 ,000 ,000 N 75 75 75 75 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Untuk menafsirkan besaran angka korelasi menggunakan tabel interprentasi dibawah ini : Tabel 4.21 Interprentasi koefisien korelasi nilai r Interval koefisien Tingkat hubungan 0,80 - 1,000 0,60 - 0,799 0,40 - 0,599 0,20 - 0,399 0,00 – 0,199 Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Sumber : Riduwan Riduwan dan kuncoro, 2011:223 100 Pengujian signifikansi korelasi tersebut menggunakan kaidah pengujian : a Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau 0,05≥sig, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. a. Korelasi antara komunikasi organisasi dan gaya kepemimpianan Berdasarkan perhitungan besarnya korelasi antara komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan adalah sebesar 0,446, dengan sig sebesar 0,000. Karena nilai sig ≤ 0,05 maka hubungan korelasi kedua variabel tersebut bersifat signifikan. Dari besaran nilai sebesar ,446 bisa ditafsirkan bahwa tingkat hubungan antara komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan cukup kuat dan searah karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi. b. Korelasi antara komunikasi organisasi dan budaya organisasi Berdasarkan perhitungan besarnya korelasi antara komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan adalah sebesar 0,288, dengan sig sebesar 0,12 Karena nilai sig ≤ 0,05 maka hubungan korelasi kedua 101 variabel tersebut bersifat signifikan. Tafsiran dari nilai 0,288 menunjukan bahwa tingkat hubungan antara komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan rendah dan searah karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi. c. Korelasi antara komunikasi organisasi dan kinerja karyawan Berdasarkan perhitungan besarnya korelasi antara komunikasi organisasi dan gaya kepemimpinan adalah sebesar 0,271, dengan sig sebesar 0,019. Karena nilai sig ≤ 0,05 maka hubungan korelasi kedua variabel tersebut signifikan. Tafsiran dari nilai 0,271 menunjukan bahwa tingkat hubungan antara komunikasi organisasi dan kinerja karyawan rendah dan searah karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi. d. Korelasi antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi Berdasarkan perhitungan besarnya korelasi antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi adalah sebesar 0,446, dengan sig sebesar 0,000. Karena nilai sig ≤ 0,05 maka hubungan korelasi kedua variabel tersebut bersifat signifikan. Dari besaran nilai sebesar 0,446 bisa ditafsirkan bahwa tingkat hubungan antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi cukup kuat dan searah karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi 102 karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi. e. Korelasi antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan Berdasarkan perhitungan besarnya korelasi antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan adalah sebesar 0,624, dengan sig sebesar 0,000. Karena nilai sig ≤ 0,05 maka hubungan korelasi kedua variabel tersebut bersifat signifikan. Dari besaran nilai sebesar 0,624 bisa ditafsirkan bahwa tingkat hubungan antara gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan kuat dan searah karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi. f. Korelasi antara budaya organisasi dan kinerja karyawan Berdasarkan perhitungan besarnya korelasi antara budaya organisasi dan kinerja karyawan adalah sebesar 0,660, dengan sig sebesar 0,000. Karena nilai sig ≤ 0,05 maka hubungan korelasi kedua variabel tersebut bersifat signifikan. Dari besaran nilai sebesar 0,660 bisa ditafsirkan bahwa tingkat hubungan antara budaya organisasi dan kinerja karyawan kuat dan searah karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi 103 karena besaran hubunganya positif yang berarti jika komunikasi organisasi tinggi maka gaya kepemimpinan juga tinggi. 3 Hubungan kausal empiris antar variabel penelitian Gambar 4.6 Hubungan kausal antar variabel penelitian Hasil perhitungan dibuat persamaan struktur sebagai berikut : 1. Y= pyx 2 X2+pyε1 R square Y = 0,446 X2+0,894ε1 0,199 2. Z= pzxX2+pzyY+pzε2 R square Z= 0,412 X2+0,477Y+0,654 ε2 0,572 Gaya Kepemimpina n X2 Budaya organisasi Y Kinerja karyawan Z 0,412 ε2= 0,654 0,477 ε 1=0,894 0,446 104 4 penghintungan pengaruh hasil kontribusi analisis jalur berdasarkan a. pengaruh hasil kontribusi struktur satu. 1. kontribusi gaya kepemimpinan X2 yang secara langsung mempengaruhi budaya organisasi Y sebesar 0,446 2 x 100 = 19,90, dan sisanya 0,895 2 x 100 = 80,10 adalah faktor faktor lain diluar variabel penelitian. b. Pengaruh hasil kontribusi. pengaruh langsung 1. Kontribusi gaya kepemimpinan X2 yang secara langsung mempengaruhi kinerja karyawanZ adalah sebesar 0,412 2 x 100 = 16,97 2. Pengaruh budaya organisasi Y yang secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan Z adalah sebesar 0,477 2 x 100 = 22,75 3. Kontribusi gaya kepemimpinan X2 dan budaya organisasi Y yang secara simultan yang langsung mempengaruhi kinerja karyawan Z adalah 0,572 atau 57,2 dan sisanya 0.654 2 x 100 = 42,8 adalah faktor faktor lain yang tidak dapat dijelaskan didalam penelitian. 105 a. Pengaruh tidak langsung 1. Pengaruh tidak langsung variabel gaya kepemimpinan X2 terhadap kinerja karyawan Z melalui budaya organisasi Y adalah : 0,446 x 0,477 = 0,212 atau 21,2 c. Pengaruh total 1. Pengaruh total gaya kepemimpinan X2 terhadap kinerja karyawan Z = 0,412 + 0,212 = 0,624 2. Pengaruh total budaya organisasi Y terhadap kinerja karyawan Z adalah 0,477 Hasil perhitungan diringkas kedalam tabel dibawah ini : Tabel 4.20 Rangkuman pengaruh langsung dan tidak langsung Pengaruh variabel Pengaruh kausal Sisa ε1 dan ε2 Total langsung Melalui Y X2 terhadap Y 0,446 2 x 100 = 19,90 0,895 2 x 100 = 80,10 1,00 X2 terhadap Z 0,412 2 x 100 = 16,97 0,446 x 0,477 = 0,212 0,412 + 0,212 = 0.624 Y terhadap Z 0, 477 2 x 100 = 22,75 0, 477 X1 dan Y terhadap Z 0,572 atau 57,2 0.654 2 x 100 = 42,8 1,00 106

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja Pegawai sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Universitas Islam Sumatera Utara).

8 136 111

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 19 21

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

1 8 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

0 3 18

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Syariah Hotel Solo.

0 3 15

GAYA KEPEMIMPINAN, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN Gaya Kepemimpinan, Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PLN APJ Surakarta).

0 3 11

Pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

0 2 119

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pt. Taspen (Persero) Cabang Serang

0 0 23

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Sundari, Marginingsih

0 0 12

Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Budaya Organisasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Non Medis dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 27