31
Situasi situasi akan dapat menyenangkan pemimpin jika ketiga dimensi diatas mempunyai derajat tinggi. dengan kata lain suatu situasi akan
menyenangkan jika : a Pemimpin diterima oleh para pengikutnya derajat pertama tinggi
b Tugas dan semua yang berhubungan dengannya ditentukan secara jelas derajat dimensi kedua tinggi
c Penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal diterapkan dalam posisi pemimpin deraat dimensi ketiga tinggi.
Fiedler yakin bahwa kombinasi antara situasi yang menyenangkan dengan gaya kepemimpinan akan meningkatkan efaktifitas kerja.
Fiedler menyatakan bahwa dalam situasi yang sangat menyenangkan dan sangat tidak menyenangkan gaya kombinasi yang
berorintasi terhadap tugas atau hard noses sangat efektif. Ketika situasinya ditengah tengah atau moderat diantara menyenangkan dengan tidak
menyenangkan maka gaya kepemimpinan yang menekankan pada hubungan manusia akan lebih efektif.
c. Gaya kepemimpinan
Menurut Achua dan Lussier 2010:64, gaya kepemimpinan adalah kombinasi dari ciri, kemampuan dan perilaku yang pemimpin gunakan
untuk berinteraksi kepada pengikutnya, menurut Findler dalam Wang et al 2010 menyatakan bahwa gaya kepemimpinan ialah sebuah jenis
32
hubungan dimana seseorang menggunakan hak dimilikinya dan metode, untuk membuat orang orang melakukan tugas bersama.
Menurut Rivai dan Mulyadi 2011:42 gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak
maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, ketrampilan,
sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Gaya kepemimpinan menunjukkan secara langsung maupun tidak
langsung, tentang keyakinan seorang pemimpin terhadap kemampuan bawahannya. Artinya, gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi,
sebagai hasil kombinasi dari falsafah,keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi
kinerja bawahannya.
d. Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Menurut House dalam Thoha 2006:42. Terdapat empat gaya kepemimpinan yang dijelaskannya dalam teori path goal. Secara pokok
teori path goal berusaha untuk menjelaskan pengaruh prilaku pemimpin terhadap motivasi, kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya.
Keempat gaya tersebut sebagai berikut : 1 Kepemimpinan direktif
Tipe ini sama dengan dengan tipe kepemimpina otokratis. Bawahan tahu dengan pasti apa yang diharapkan darinya dan
33
pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin, dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan.
2 Kepemimpinan yang mendukung supportive leadership. Kepemimpinan model ini memiliki kesediaan untuk menjelaskan
sendiri, bersahabat, mudah didekati dan memiliki perhatian kemanusiaan yang murni terhadap bawahanya.
3 Kepemimpina partisipatif Pada gaya ini pemimpin berusaha meminta dan menggunakan
saran saran dari pra bawahannya. Namun pengambilan keputusan tetap berada ditangannya.
4 Kepemimpinan yang berorientasi kepada prestasi Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang
menantang bawahannya untuk berpartisipasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan kepada mereka bahwa mereka mampu
menyelesaikan tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik. Menurut teori path goal macam-macam gaya kepemimpinan
tersebut dapat digunakan oleh pemimpin yang sama dalam situasi yang berbeda.
4. Kinerja Karyawan a. Pengertian kinerja