Latar belakang masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Indonesia dianugrahi dengan kekayaan alam dan budaya yang beraneka ragam. Namun, banyak sekali dari anugerah tersebut yang masih tidak bisa didaya gunakan dengan sempurna untuk kemakmuran negeri ini. Sektor perekonomian yang memanfaatkan anugerah tersebut belum mampu untuk mengolahnya dengan sempurna. Salah satu dari sektor perekonomian tersebut adalah sektor pariwisata. Pariwisata adalah salah satu sektor perekonomian potensial yang dimiliki negara ini. Namun, potensi dari pariwisata itu sendiri belum tercapai secara maksimal. Dalam laporan kinerja pariwisata tahun 2012 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum WEF , Indonesia hanya di peringkat 74 dari 139 negara. Dari 139 negara. posisi Indonesia berada di urutan 74, Sedangkan Brunei Darussalam ada di posisi 67, Singapura 10, dan Malaysia 35. Untuk tingkat Asia Pasifik, dari 26 negara posisi Indonesia berada di urutan 13, Malaysia 7, dan Singapura di urutan teratas. Khafid, 2012 . Peringkat kinerja tersebut didasarkan pada 14 hal, antara lain; regulasi, keberlanjutan lingkungan hidup, keamanan, kesehatan, prioritas terhadap perjalanan dan pariwisata, infrastruktur transportasi udara, infrastruktur transportasi bawah tanah, infrastruktur pariwisata, serta 2 infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu juga berdasarkan persaingan harga, sumber daya manusia, daya tarik sumber daya alam, serta kekayaan budaya. Indonesia mendapat nilai bagus dari sisi persaingan harga, prioritas terhadap pariwisata dan travel, serta kekayaan alam dan budaya. Sebaliknya, nilai Indonesia rendah di masalah infrastruktur, kesehatan dan kebersihan, serta lingkungan hidup. Rika et al, 2012. Perkambangan pariwisata indonesia tidak terlepas dari jumlah wisatawan mancanegara yang datang. Berikut tabel mengenai jumlah wisatawan asing yang menggunjungi Indonesia kurun waktu 2008-2011 : Tabel 1.1 Tabel jumlah wisatawan asing yang mengunjungi indonesia Tahun 2008 2009 2010 2011 Amerika Total 239.678 229.824 258.584 297.061 Eropa Total 924.745 978.369 1.038.420 1.045.865 Afrika 29.753 28.375 27.200 31.640 Timur Tengah 67.271 122.069 144.661 175.885 Asean Total 2.794.607 2.772.684 3.052.285 3.284.664 Asia Pasifik Total 2.178.443 2.192.409 2.481.794 2.814.616 Total 6.234.497 6.323.730 7.002.944 7.649.731 Sumber : data badan pusat statistik Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan mancanegara cenderung naik dari tahun 2008 sebanyak 6.234.497 orang sampai ditahun 2011 sebanyak 7.649.731 orang. hal ini menunjukan bahwa bidang pariwisata indonesia semakin berkembang setiap tahunnya. namun di Indonesia pariwisata masih merupakan potensi yang belum 3 tereksplorasi secara maksimal, masih banyak daerah yang belum banyak menarik minat wisatawan mancanegara untuk singgah dan melancong. Sebagai contoh adalah daerah provinsi yogyakarta dan jawa tengah. Berikut data mengenai kunjungan wistawan asing di Jawa tengah, Yogyakarta dan Bali berdasarkan tempat menginapnya : Tabel 1.2 Jumlah wisatawan asing pada hotel berbintang dan non berbintang tahun 2008-2011 Tahun 2008 2009 2010 2011 total Bali 2.882.383 2.899.628 3.783.543 3.661.758 13.227.312 Jawa tengah 70.064 65.930 73.084 114.164 323.242 DI yogyakarta 128.955 128.737 107.214 119.313 484.219 Sumber : Data badan pusat statistik Dari data di atas bila dibandingkan dengan provinsi Bali, Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta masih tertinggal jauh. Tamu mancanegara yang menginap di provinsi bali dari kurun waktu tahun 2008-2011 berjumlah 13.227.312 orang, di jawa tengah sebesar 323.242 dan di Yogyakarta sebesar 484.219 orang. Dari hasil tersebut bisa digambarkan bahwa perkembangan pariwisata di provinsi bali jauh lebih berkembang pesat. Terjadi perbedaan yang mencolok antara perkembangan pariwisata di bali dengan pariwisata di daerah yogyakarta dan jawa tengah. Salah satu objek wisata yang menjadi andalan provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah Taman Wisata Candi Borobudur dan 4 Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko. Tidak sedikit wisatawan lokal maupun mancanegara yang mengunjungi dan terkesima melihat kedua situs bersejarah tersebut. Pengelola dari situs situs tersebut adalah PT.Taman Wisata Candi, Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko adalah perusahaan BUMN yang menaungi dan bertanggung jawab atas pariwisata, penelitian dan pemugaran, Candi Borobudur, Prambanan dan situs Ratu Boko. datangnya wisatawan asing ke situs bersejarah tersebut tidak terlepas dari usaha PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. berikut data mengenai jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko periode 2008-2012 : Tabel 1.3 Jumlah Wisatawan asing yang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko tahun 2008-2012 Tahun Borobudur Prambanan Ratu Boko Total 2008 129.383 114.953 2.108 246.444 2009 153.284 130.880 2.456 286.620 2010 156.247 133.352 2.699 292.298 2011 168.028 153.527 3.724 325.279 2012 128.282 111.140 3.396 242.818 Sumber : Data PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Dari data di atas bisa di amati jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko mengalami kenaikan dan penurunan. Jumlah 5 wisatawan mancanegara yang berkunjung dari tahun 2008-2011 dari yang berjumlah 246.444 ditahun 2008 terus meningkat setiap tahunnya hingga 325.279 orang di tahun 2011 dan mengalami penurunan jumlah wisatawan asing pada tahun 2012 yang berjumlah 242.818 orang. Menurut Deputy GM Marketing PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Ibu Emilia Emy Utari Senin, 27 mei 2013, faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan asing di PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko adalah pelayanan. Karena usaha pariwisata adalah usaha pelayanan. Pelayanan bagaimana cara melayani segala kebutuhan wisatawan asing agar merasa puas berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko Selain itu hal yang menarik minat wisatawan mancanegara menggunjungi Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko adalah adanya event atau acara-acara yang menarik. beliau juga mengatakan bahwa kurang adanya event atau acara yang menarik juga yang mengakibatkan pariwisata Jawa tengah dan Yogyakarta tidak semaju Bali. Beliau juga mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah kunci utamanya, tanpa SDM yang andal pelayanan terhadap wisatawan asing tidak akan berjalan dan tanpa SDM yang kreatif event atau acara yang menarik tidak akan tercipta. 6 Sumber daya manusia merupakan satu sumber daya yang terdapat didalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktifitas Gomes, 2003:1. Hasil dari aktivitas SDM disebut sebagai kinerja. Armstrong dan Baron menyebut kinerja adalah hasil pekerjaan yang memiliki hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi kepada ekonomi Wibowo, 2012:7. PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sadar atas pentingnya SDM dalam segala penyelengaraan kegiatan organisasi. SDM yang berkualitas adalah kunci dari pengembangan pariwisata. Bila kinerja SDM memberikan hasil kontribusi yang baik hal itu turut mengambil andil perkembangan pariwisata di indonesia. Peran SDM dalam mengembangankan pariwisata di PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dapat dilihat dari misi perusahaan yaitu menunjang pelestarian warisan budaya bangsa dan mengembankan usaha pariwisata. serta visi menjadi perusahaan yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang tinggi serta profesional dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menjadikan taman dan candi sebagai objek dan daya tarik wisata bertaraf internasional Rencana kerja perusahaan PT.Taman Wisata Candi, 2009. Dari pemaparan misi dan visi perusahaan terlihat jelas bahwa salah satu komitmen organisasi adalah mengembangkan sektor pariwisata 7 Indonesia dan menjadikan daya tarik wisata bertaraf intenasional. Namun itu semua tidak terlepas dari kemampuan dan kinerja SDM yang bekerja didalamnya. Kinerja ini pun dipengaruhi oleh budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket Budaya organisasikorporasi memberikan pengaruh yang kuat terhadap kinerja Wibowo,2010:354. Budaya organisasi menurut Kotter dan Hesket adalah nilai dan praktik yang dimiliki bersama seluruh kelompok dalam satu organisasi, sekurang kurangnya pada manajemen senior Umar, 2008:207. Budaya organisasi Di PT. Taman Wisata Candi, Rencana kerja dan anggaran perusahaan PT.Taman Wisata Candi, 2009 adalah : 1. Dedikasi tinggi dalam mewujudkan custumer saticfaction 2. Mengutamakan keberhasilan team work 3. Proaktif 4. Kreatif 5. Intergritas moral dan akuntabilitas yang tinggi 6. Berwawasan luas broadmindness 7. Selalu ingin mencapai yang terbaik exist in excellence 8. Sumber daya manusia sebagai a key priority Nilai-nilai budaya inilah yang senantiasa menjadi pedoman bertindak dan berperilaku seluruh jajaran manajamen dan karyawan. Budaya organisasi penting karena dapat mendorong tingkat kinerja karyawan. 8 Namun demikian, nilai nilai di atas tidak akan efektif apabila tidak adanya komunikasi yang baik di dalamnya baik atasan terhadap bawahan atau sebaliknya bawahan terhadap atasan dan sesama teman kerja. Hubungan komunikasi dan budaya sangatlah lekat. Komunikasi dan budaya memiliki hubungan simbiosis, mengubah yang satu akan memfasilitasi perubahan lainnya Sriamesh et al Rivera, 2011. Bila komunikasi tidak berjalan dengan baik maka nilai-nilai budaya organisasi juga tidak akan tertanam dengan baik ke dalam diri karyawan. Komunikasi yang lancar didalam organisasi dapat mendorong terjadinya kinerja. O’reilly dan Robert Muhammad, 2007:90 menyatakan terdapat hubungan kualitas dan kuantitas komunikasi di dalam organisasi terhardap kinerja organisasi. Apabila proses komunikasi dalam bekerja antar karyawan terjadi tanpa ada permasalahan yang mempengaruhinya maka hal ini akan menjadi pendorong bagi karyawan mencapai kinerja yang diharapkan perusahaan. Namun komunikasi terkadang menjadi tidak stabil dan mengakibatkan kondisi kerja menjadi buruk. Disaat itu diperlukan sosok pemimpin yang dapat mengarahkan, memotivasi dan menjaga para karyawan agar dapat bekerja dengan baik. Pemimpin adalah orang yang mengarahkan, mengerakkan dan mempengaruhi para bawahannya untuk bekerja secara harmonis menyelesaikan tiap tugas demi tugas untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan, satu ungkapan mulia yang mengungkapkan bahwa 9 pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan ungkapan yang mendudukan posisi terpenting pemimpin didalam organisasi Thoha, 2006:1 . Dalam organisasi setiap pemimpin memiliki gaya nya masing masing dalam memimpin. Tiap gaya yang digunakan akan mempengaruhi budaya dan kinerja karyawan di suatu organisasi. Ratna Kusumawati 2008 menyatakan gaya kepemimpinan berpengaruh positif terharap kepuasan Kerja dan kinerja karyawan. Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Schimmoeller 2010 meyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan gaya kepemimpinan. Berdasarkan uraian di atas, penelitian diarahkan untuk melihat seberapa jauh kinerja karyawan di PT.Taman Wisata Candi, Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko hubungannya dengan komunikasi organisasi, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi. Dengan demikian penelitin ini diberi judul Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel Intervening Studi Kasus pada PT.Taman Wisata Candi, Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja Pegawai sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Universitas Islam Sumatera Utara).

8 136 111

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 19 21

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

1 8 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiri

0 3 18

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Syariah Hotel Solo.

0 3 15

GAYA KEPEMIMPINAN, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN Gaya Kepemimpinan, Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PLN APJ Surakarta).

0 3 11

Pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

0 2 119

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada Pt. Taspen (Persero) Cabang Serang

0 0 23

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA DOSEN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Sundari, Marginingsih

0 0 12

Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Budaya Organisasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Non Medis dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 27