34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perbankan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran dan pengaruh pihak penjajah Belanda, karena Belanda yang pertama mendirikan bank di
Indonesia. Dari sekian banyak bank-bank yang didiirikan di Indonesia pada zaman itu namun pemerintah hanya mengendalikan tiga aktivitas perbankan saja
sementara pada bank-bank lainnya bebas dari campur tangan pemerintah, ketiga bank tersebut adalah:
1. De Javasche NV. Bank ini berdiri pada tanggal 10 Oktober 1827 dan pada
tanggal 6 Desember 1951 dinasionalisasikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
1968 De Javasche NV dijadikan sebagai Bank Sentral Indonesia sampai sekarang.
2. De Postpaarbank. Berdiri pada tahun 1989 dan berdasarkan Undang-
Undang Darurat Tahun 1950 nama bank ini diganti dengan Bank Tabungan Pos. Selanjutnya pada tahun 1968 bank ini berubah menjadi
Bank Tabungan Negara dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1968. 3.
De Algemene Volkscredietbank. Berdiri pada tahun 1934 di Batavia Jakarta dan pada masa sekarang bank ini dikenal sebagai Bank Rakyat
Indonesia. Pada masa penguasaan Jepang bank ini dikenal dengan Syomin Ginko yang dikendalikan oleh lembaga kredit Jepang.
35
Pada saat menjelang kemerdekaan pemerintah Indonesia mulai mendirikan bank-bank pemerintah, yang dimana secara keseluruhan perbankan sebagai
lembaga intermediasi sektor keuangan memiliki peranpenting dalam
perekonomian suatu negara. Secara mikro, bank berfungsi menyalurkan dana dari nasabah yangmemiliki kelebihan dana kepada pelaku usaha dan perorangan yang
membutuhkan dana dalam rangkamemperlancar usaha dari pihak-pihak yang berkepentingan. Secara makro, industri perbankan berperan sebagaisumber
pembiayaan bagi perkembangan perekonomian dan sebagai sarana dalam pelaksanaan kebijakanmoneter. Perkembangan industri perbankan Indonesia telah
menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, baik darisudut pertumbuhan aset, jenis produk yang ditawarkan antara lain sebagai akibat berkembangnya bank
sebagaikonglomerasi, maupun teknologi informasi yang digunakan.
Perkembangan aset yang dipublikasikan Statistik Perbankan Indonesia SPI pada Desember 2014 yang dimana perkembangan aset yang dimiliki bank-bank yang
ada di Indonesia mengalami kemajuan dan total keseluruhan total aset bank Persero, BUSN Devisa, BUSN Non Devisa, BPD, Campuran, dan bank Asing
mengalami kenaikan setiap tahunnya, pada tahun 2013 aset bank umum berdasarkan kelompok bank berjumlah Rp 4.954.467 meningkat Rp 691.880 atau
16,23 persen dari posisi akhir tahun 2012 yang berjumlah Rp 4.262.587. dan pada tahun 2014 berjumlah Rp 5.615.150 meningkat Rp 660.682 atau 13,33 persen dari
posisi akhir tahun 2013. Terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
36
Tabel 4.1 Perkembangan Aset Bank Umum Berdasarkan Kelompok Bank
Growth OfCommercial Banks Asset Based Group Bank Miliar Rp.
Billion Rp. Kelompok Bank
Tahun 2012
2013 2014
Bank Persero 1.535.343
1.758.873 2.076.605
BUSN Devisa 1.705.408
1.962.539 2.200.142
BUSN Non Devisa 135.472
162.457 186.817
BPD 366.685
389.964 440.691
Bank Campuran 217.713
290.219 278.312
Bank Asing 301.966
390.415 432.582
Total 4.262.587
4.954.467 5.615.150
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia Data diolah
Perkembangan tersebut telah mengakibatkanpersaingan antar bank menjadi semakin ketat.Sedangkan total Dana Pihak Ketiga DPK bank umum
pada Desember 2013 berjumlah Rp 3.663.968 meningkat Rp 438.788 atau 13,60 persen. Dan pada tahun 2014 berjumlah Rp 4.114.420 meningkat Rp 450.452 atau
12,30 persen. Perkembangan total DPK terlihat pada tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Total Dana Pihak Ketiga Bank Umum
Total Of Third Party Funds Of Comercial Banks Miliar Rp.
Billion Rp. Keterangan
Nominal 2011
2012 2013
2014
Giro 652.708
767.070 846.781
889.586 Tabungan
898.245 1.076.830
1.212.707 1.284.458
Simpanan Berjangka 1.234.072
1.381.298 1.604.480
1.940.376
Total DPK 2.785.024
3.225.198 3.663.986
4.114.420
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia Data diolah
4.2 Perkembangan Bank Pembangunan Daerah BPD di Indonesia