Metode Data Envelopment Analysis DEA

30 a. Total simpanan, yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank Aceh, Nagari, dan Sumut periode 2011-2013. b. Total aset, yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank Aceh, Nagari, dan Sumut periode 2011-2013. c. Biaya tenaga kerja atau biaya personalia, yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan bank Aceh, Nagari, dan bank Sumut periode 2011-2013. d. Total kredit, yang diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan bank Aceh, Nagari, dan Sumut periode 2011-2013. e. Pendapatan, yang diperoleh dari laporan labarugi dalam laporan keuangan bank Aceh, Nagari, dan Sumut periode 2011-2013.

3.5 Model Analisis Data

Untuk memperoleh tingkat efisiensi bank pemerintahan daerah BPD Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diperoleh dari analisis yang menggunakan software MaxDEA 6.3.

3.5.1 Metode Data Envelopment Analysis DEA

Metodologi DEA Data Envelopment Analyis merupakan pendekatan pemograman matematika yang digunakan untuk mengembangkan suatu frontier yang efisien, yang selanjutnya digunakan untuk menghasilkan pengukuran efisiensi relatif garcia 2011 dalam Gracia masita, 2012. Cara pengukuran yang digunakan dalam metode DEA adalah membandingkan output yang dihasilkan dan input yang ada, yaitu: Efisiensi= ������ ����� Metode Data Envelopment Analyis DEA merupakan sebuah metode non parametic yang menggunakan model program linier untuk menghitung 31 perbandingan rasio output dan input untuk semua unit yang dibandingkan. Metode ini diperkenalkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes CCR pada tahun 1978. Metode ini tidak memerlukan fungsi produksi, dan hasil perhitungannya disebut nilai efisiensi relatif Abidin dan Endri, 2009:25. Perhitungan DEA ini akan dibantu paket-paket software efisiensi secara teknik, seperti Banxia Frontier Analysis BFA, Warwick for Data Envelopment Analysis WDEA, dan MaxDEA. Penelitian ini akan menggunakan bantuan software MaxDEA. Yang pada intinya software-software tersebut akan menunjukkan pada hasil yang sama. Metode DEA merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank. Dengan menggunakan metode DEA maka pengukuran tingkat efisiensi relatif suatu bank dapat diperoleh. Dalam mengukur efisiensi DEA mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi yang dapat membantu untuk mencari penyebab dan jalur keluar dari ketidak efisienan yang merupakan keuntungan utama dalam aplikasi manajerial Haddad et. al., 2003 dalam Abidin dan Endri, 2009:24. Dimana DEA dapat mengukur efisiensi relatif suatu UKE Unit Kegiatan Ekonomi dengan menggunakan input dan output lebih dari satu. Efisiensi relatif UKE dalam DEA juga didefinisikan sebagai rasio dari total ouput tertimbang dibagi total input tertimbang total weighted outputtotal weighted input. Inti dari DEA adalah menentukan bobot weighted atau timbangan untuk setiap input dan output UKE. Setiap UKE diasumsikan bebas menentukan bobot untuk setiap variabel-variabel input maupun output yang ada, asalkan mampu memenuhi dua kondisi yang disyaratkan Samsubar Saleh, 2000. Adapun kedua kondisi yang 32 disyaratkan yaitu, Silkman, 1986; Nugroho, 1995 dalam Huri dan Susilowati, 2004: a. Bobot tidak boleh negatif b. Bobot harus bersifat universal. Hal ini berarti setiap UKE dalam sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasionya total weighted outputtotal weighted input dan rasio tersebut tidak lebih dari 1 total weighted outputtotal weighted input ≤ 1 Muharam dan Pusvitasari, 2007.

3.5.2 Keunggulan dan Kelemahan Data Envelopment Analysis DEA