Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 – 2015)

(1)

ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

(Periode 2010 2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

OLEH: SITI AISYAH NIM. 1112046100043

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

(Periode 2010 2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Sayarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

OLEH:

SITI AISYAH

NIM. 1112046100043

Di bawah bimbingan:

Dr. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph.D

NIP. 196106241985121001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan Efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 – 2015)”, yang ditulis oleh Siti Aisyah, NIM. 1112046100043, telah diajukan dalam sidang skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jumat, 7 Oktober 2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, Oktober 2016 Mengesahkan

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A.

NIP. 19691216 199603 1 001

Panitia Sidang:

Ketua : A.M. Hasan Ali, M.A. (……...…..….) NIP. 19751201 200501 1 005

Sekretaris : Dr. Abdurrauf, M.A. (………..…...) NIP. 19731215 200501 1 002

Pembimbing : Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph. D (...………..) NIP. 19610624 198512 1 001

Penguji I : Edi Setiadi, S.E., M.M. (…..…………..)

Penguji II : Supriyono, M.M. (………....)


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2016 M


(5)

ABSTRAK

Siti Aisyah. NIM 1112046100043. Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan Efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 2015). Skripsi, Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438/2016.

Penelitian ini meneliti tentang produktivitas dan efisiensi pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi serta hubungan antara produktivitas dan efisiensi BUS di Indonesia. Objek penelitian ini menggunakan 11 (sebelas) Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, selama kuartal II tahun 2010 sampai kuartal III tahun 2015. Pengukuran produktivitas menggunakan metode Malmquist Productivity Index (MPI), sedangkan pengukuran efisiensi menggunakan metode Two-Stage Data

Envelopment Analysis (DEA). Secara umum, score perubahan produktivitas

(TFPCH) sebesar 0,995 yang berarti perbankan syariah di Indonesia belum mampu mengoptimalkan produktivitasnya. Secara individu, terdapat enam bank yang memiliki score produktivitas ≥ 1 yaitu, BCAS, BRIS, BSM, Muamalat, Panin Syariah dan Victoria Syariah, sedangkan lainnya memiliki score produktivitas ≤ 1. Kemudian, hasil pengukuran efisiensi secara umum menunjukkan score DEA sebesar 56,61% yang berarti rata-rata perbankan syariah di Indonesia belum dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Secara individu, efisiensi bank syariah menunjukkan trend yang fluktuatif dengan score tertinggi pada Maybank Syariah 88,09% dan terendah pada Bank Mega Syariah 36,70%. Hasil analisis Tobit secara umum menunjukkan bahwa variabel Total Aktiva, Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Equity (ROE) mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Sedangkan pada variabel Beban Operasional dan

Net Operating Margin (NOM) terdapat pengaruh negatif dan signifikan.

Sedangkan secara individu ditemukan bahwa variabel Total Aktiva (TA) pada Bank BJB Syariah dan Maybank Syariah menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan, Beban Operasional pada sebelas BUS terdapat pengaruh negatif, sedangkan variabel CAR berpengaruh positif terhadap efisiensi pada Bank BCA Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Mega Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Muamalat dan Bank Victoria Syariah. Selanjutnya, ROE pada Bank BCA Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Bukopin Syariah, serta Bank Muamalat mempunyai hubungan negatif terhadap efisiensi. Terakhir, NOM pada Bank BJB Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Muamalat, dan Bank Victoria Syariah mempunyai hubungan negatif terhadap efisiensi. Selanjutnya hasil perbandingan tingkat produktivitas dan efisiensi baik secara umum maupun individu, menunjukkan bahwa perubahan teknologi sejalan dengan perubahan produktivitas, namun berfluktuatif terhadap perubahan efisiensi.

Kata Kunci: Produktivitas, Efisiensi, Malmquist Productivity Index (MPI), Data


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Total Factor Productivity (TFP) dan Efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia (Periode 2010 2015).” Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, beserta penerus

ajaran agama-Nya yang telah mencapai kesempurnaan hingga akhir zaman.

Skripsi merupakan buah perjuangan penulis guna memenuhi salah satu

syarat meraih gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Fakultas Syariah dan

Hukum Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis tidaklah terlepas dari segala

bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. A.M. Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat, dan Dr.

Abdurrauf, M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Ir. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Sc, Ph. D selaku pembimbing skripsi

maupun akademik yang selalu memberikan waktu luang, bimbingan, doa serta


(7)

penyusunan ini maupun selama perkuliahan, semoga Allah membalas segala

kebaikan bapak. Amiinn Allahumma Ammiinn…

4. Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta serta seluruh Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyediakan fasilitas

perpustakaan.

5. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah memberikan bekal pengetahuan yang

sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Ismail, Ibunda Nur Hayati yang tak

pernah putus memberikan doa, kasih sayang yang tak bisa ternilai, motivasi

agar aku berubah menjadi lebih baik serta dukungan lainnya baik moril

maupun materil yang tidak ternilai. Semoga Bapak dan Ibu selalu dalam

lindungan Allah SWT. Amiinn…

7. Masku tersayang, Mas Rudi Hariyanto, yang selalu buat usil, tapi juga selalu

ada untuk bantuin aku. Dan Alm. Mas Ahmad Sofyan, yang tiba-tiba suka ada

di alam mimpi. Terimakasih karena kalian menjadi motivasi terbaik untukku.

8. Tante Yuni dan emak GO yang selalu memberikan motivasi. Dan mba Hesti

yang selalu ngasih solusi masalah kuliah maupun kerjaan. Thx so much … 9. Keluarga besar TPA Assalam yang sudah memberikan toleransi waktu.

10.Sahabat kecilku, Eva Oktadiani, yang kalau ketemu curhatnya dari A-Z

uuppss.. selalu ada buat dengerin keluh kesah sekolah sampe kuliah, semoga


(8)

11.Indy, Safit dan Nunu, walaupun ketemu cuma masa liburan tapi selalu ada buat

jadi inspirasi ketawa hahaha..

12.Susi Manulang dan Koko Calvin Chen yang menjadi teman perjuangan masuk

PTN dan inspirasi kuliah, semoga sama-sama sukses dan tak putus hubungan

sampai kapan pun.

13.Sahabat-sahabat terbaik penulis kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Perbankan Syariah angkatan 2012 dan special PS A yang namanya

kebanyakan kalau disebutkan satu persatu.

14.Agasshi… (lala, nihus, epong, ayu, emul, deti, ifa, nada, friska, mentari, rahmi

dan mbae) yang selalu ada ketawa bareng, nugas bareng, apaun deh asikkk

bareng kalian. Ga akan tamat kalau menyangkut Korea bareng kalian.

15.Teman-teman KKN Replika 2015, khususnya Bu Ketu April dan Uci yang

selalu ada buat ngerjain laporan sampai larut malem buat ngejar nilai daftar

sidang dan lulus. Alhamdulillah yaahh ga sia-sia yang penting pengalamannya

chhiinnn.. hahaha…

16.Teman-teman dan kakak-kakak Sanggar Enigami yang seru-seruan berkreasi

bersama, penghilang penat skripsi hehehe…

17.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

demi terselesaikannya skripsi ini, semoga Allah memberikan anugerah yang

setimpal. Amiinn…

Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menambah khasanal ilmu

pengetahuan dan dapat menjadi amal ibadah bagi penulis. Rasa syukur penulis


(9)

kelancaran dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

Allah senantiasa meridhai setiap langkah kita. Amiinn..

Jakarta, Oktober 2016


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GRAFIK... xv

BAB I ... 17

PENDAHULUAN ... 17

A. Latar Belakang Masalah ... 17

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 23

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 24

D. Sistematika Penulisan ... 25

BAB II ... 27

TINJAUAN PUSTAKA ... 27

A. Bank Syariah ... 27

B. Produktivitas dan Efisiensi ... 30

1. Konsep Produktivitas dan efisiensi ... 30

2. Pengukuran Produktivitas pada Lembaga Keuangan ... 38

3. Konsep Produktivitas dalam Islam ... 41

4. Pengukuran Efisiensi pada Lembaga Keuangan ... 44

5. Konsep Efisiensi dalam Islam ... 50

C. Kajian Terdahulu ... 52

BAB III ... 66

METODE PENELITIAN ... 66

A. Jenis Penelitian ... 66

1. Objek Penelitian ... 66


(11)

C. Metode Pengumpulan Data... 67

D. Definisi Operasional ... 67

E. Metode Analisis ... 71

G. Kerangka Pemikiran ... 80

BAB IV ... 83

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 83

A. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 83

B. Hasil Perhitungan Tingkat Produktivitas Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015: Malmquist Index ... 88

1. Analisis Tingkat Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 ... 88

2. Analisis Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas Masing- Masing Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 ... 93

3. Analisis Tingkat Produktivitas individual Bank kuartal Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 ... 99

C. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015: First Stage... 103

1. Analisis Tingkat Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 ... 103

2. Analisis Analisis Teknis Inefisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015 ... 109

D. Hasil Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015: Second Stage ... 126

1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi pada Bank Umum Syariah ... 126

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi pada Masing-Masing Bank Umum Syariah ... 130

E. Hasil Analisis Perbandingan Efisiensi, Produktivitas serta Perubahan Teknologi (TECHCH) pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia .. 132

BAB V... 136

PENUTUP ... 136


(12)

B. Saran ... 140 DAFTAR PUSTAKA ... 142 LAMPIRAN ... 145


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ... 18 Tabel 1.2 Perkembangan DPK, Aset dan Pembiayaan Perbankan Syariah..19 Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ………...……60 Tabel 3.1 Kerangka Pemikiran …..………...………….. 82 Tabel 4.1 Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Tetap 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ……….……….…….83 Tabel 4.2 Statistik Ringkasan Variabel Total DPK 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015………...84 Tabel 4.3 Statistik Ringkasan Variabel Beban Personalia 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 85 Tabel 4.4 Statistik Ringkasan Variabel Total Pembiayaan 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 86 Tabel 4.5 Statistik Ringkasan Variabel Aktiva Produktif Lainnya 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 87 Tabel 4.6 Statistik Ringkasan Variabel Pendapatan Operasional 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 88 Tabel 4.7 Perubahan Teknologi (TECHCH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 94 Tabel 4.8 Perubahan Efisiensi (EFFCH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 95 Tabel 4.9 Perubahan Efisiensi Teknis Murni (PECH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 96 Tabel 4.10 Perubahan Efisiensi Skala (SECH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 97 Tabel 4.11 Perubahan Total Factor Productivity (TFPCH) 11 BUS pada Kuartal II Tahun 2010 - Kuartal III Tahun 2015 ... 98 Tabel 4.12 Rata-rata Produktivitas 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Selama Periode Penelitian (Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015) ... 99 Tabel 4.13 Komposisi Perubahan Efisiensi yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas BUS ... 99


(14)

Tabel 4.14 Sumber Inefisiensi BCA Syariah... 110

Tabel 4.15 Sumber Inefisiensi BJB Syariah ... 111

Tabel 4.16 Sumber Inefisiensi Bank Mega Syariah ... 113

Tabel 4.17 Sumber Inefisiensi BNI Syariah ... 114

Tabel 4.18 Sumber Inefisiensi BRI Syariah ... 116

Tabel 4.19 Sumber Inefisiensi BSM ... 117

Tabel 4.20 Sumber Inefisiensi Bukopin Syariah ... 119

Tabel 4.21 Sumber Inefisiensi Maybank Syariah ... 120

Tabel 4 22 Sumber Inefisiensi Bank Muamalat ... 122

Tabel 4 23 Sumber Inefisiensi Bank Panin Syariah ... 123

Tabel 4 24 Sumber Inefisiensi Bank Victoria Syariah ... 125

Tabel 4 25 Hasil Analisis pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan Menggunakan Model Tobit ... 127

Tabel 4.26 Hasil Analisis pada Masing-Masing Bank Umum Syariah dengan Menggunakan Model Tobit ………..130


(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2. 1 Kurva TP, MP dan AP ... 32

Grafik 2. 2 Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Output ... 34

Grafik 2. 3 Skala Hasil Menaik (increasing return to scale) ... 35

Grafik 2. 4 Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale) ... 36

Grafik 2. 5 Skala Hasil Menurun (Decreasing Return to Scale) ... 37

Grafik 2. 6 Prinsip Efisiensi ... 37

Grafik 4. 1 Rata-Rata Score Produktivitas Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal II Tahun 2010 Kuartal III Tahun 2015 ……….89

Grafik 4. 2 Perkembangan Jumlah ATM Perbankan Syariah ... 90

Grafik 4. 3 Grafik BOPO ... 90

Grafik 4. 4 Pertumbuhan Jumlah Cabang Bank Syariah ... 91

Grafik 4. 5 Perkembangan DPK Syariah ... 92

Grafik 4. 6 Aset dan Aset ……….... 91

Grafik 4. 7 Market Share ... 92

Grafik 4. 8 FDR Perbankan Syariah ... 93

Grafik 4. 9 Jumlah ATM 11 BUS ………..99

Grafik 4. 10 Perkembangan ROA ... 100

Grafik 4. 11 Perkembangan NPF Bank Muamalat, Panin Syariah dan Victoria Syariah………101

Grafik 4. 12 Jumlah Cabang Bank Syariah ... 102

Grafik 4. 13 Efisiensi Variabel Input-Output Perbankan Syariah di Indonesia Kuartal II 2010 – Kuartal III 2015 ... 103

Grafik 4. 14 Grafik Rata-Rata Inefisiensi dan Frekuensi Inefisiensi setiap Variabel pada 11 BUS di Indonesia ... 104

Grafik 4. 15 Efisiensi 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II 2010 – Kuartal III 2015 ... 106

Grafik 4. 16 Efisiensi 11 (sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II 2010 – Kuartal III 2015 ... 107

Grafik 4. 17 Rata-Rata Efisiensi 11 (Sebelas) Bank Umum Syariah Kuartal II 2010 – Kuartal III 2015 ... 109

Grafik 4. 18 Potential Improvement BCA Syariah ... 110

Grafik 4. 19 Potential Improvement BJB Syariah ... 112

Grafik 4. 20 Potential Improvement Bank Mega Syariah ... 113

Grafik 4. 21 Potential Improvement BNI Syariah ... 115

Grafik 4. 22 Potential Improvement BRI Syariah ... 116

Grafik 4. 23 Potential Improvement BSM ... 118

Grafik 4. 24 Potential Improvement Bukopin Syariah ... 119


(16)

Grafik 4. 26 Potential Improvement Bank Muamalat ... 122 Grafik 4. 27 Potential Improvement Bank Panin Syariah ... 124 Grafik 4. 28 Potential Improvement Bank Victoria Syariah ... 126 Grafik 4. 29 Perbandingan Score Produktivitas, Efisiensi dan Perubahan

Teknologi pada Perbankan Syariah di Indonesia pada Kuartal II Tahun 2010 sampai Kuartal III 2015 ... 133


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem perbankan sangat penting bagi perekonomian modern. Sebagai

lembaga intermediasi bagi surplus unit dan deficit unit serta jasa keuangan

lainnya. Baik bank yang berbasis bunga atau bank konvensional maupun bank

dengan prinsip bagi hasil atau bank syariah, keduanya dituntut agar dapat

mengelola dananya dengan baik, sehingga pengukuran kinerja perbankan perlu

mendapatkan perhatian agar bank dapat beroperasi dengan lebih produktif dan

seefisien mungkin.

Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Agustianto Mingka menilai pada

tahun 20161, tingkat kompetisi jasa keuangan akan semakin ketat, karena mulai

berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), sehingga akan berpengaruh

negatif terhadap kinerja perbankan syariah karena masih terkendala beberapa

masalah seperti keterbatasan modal, sumber dana, SDM, dan TI yang belum

mumpuni.

1

Paulus Yoga, Tantangan Perbankan Syariah di 2016,


(18)

Tabel 1. 1 Data Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Indikator

2014 2015

Jun Sep Des Mar Jun Sep

Jumlah Bank 11 12 12 12 12 12

Jumlah Kantor 2160 2186 2163 2150 2123 2043

ATM 2926 3143 3350 3354 3483 3525

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Desember 2015)

Semakin ketatnya persaingan dengan bertambahnya jumlah Bank Umum

Syariah sejalan dengan ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

15/50/DPbS tentang kemudahan dalam pembukaan kantor cabang bank syariah.

Bertambahnya jumlah kantor cabang juga akan meningkatkan sumber daya

manusia yang berarti akan meningkatkan beban personalia bagi bank.

Perkembangan tersebut juga membuat persaingan dalam industri

perbankan berkembang lebih cepat. Pada awalnya, teknologi mempunyai peran

kontribusi yang sangat unggul. Bank yang memiliki teknologi layanan ATM lebih

luas dapat menjaring nasabah lebih banyak. Namun, saat ini layanan ATM bukan

menjadi keungulan lagi, dikarenakan sudah menjadi fasilitas keharusan yang

menjadi standar pelayanan bank.

Kini persaingan industri perbankan mengarah pada persaingan harga

(margin), baik margin produk funding maupun financing. Penerapan margin pada

produk funding dan financing harus sama-sama kompetitif. Margin produk

funding yang kompetitif akan meningkatkan dana pihak ketiga (DPK). Penerapan

margin yang kompetitif harus diterapkan karena persaingan DPK tidak hanya

terjadi dengan lembaga perbankan konvensional melainkan institusi keuangan


(19)

Consulting Indonesia,1 Adiwarman menjelaskan terkait persepsi masyarakat

terhadap bank syariah menunjukkan bahwa 6,9% masyarakat masih banyak

beranggapan bank syariah adalah bank orang Islam, bank umum untuk umrah atau

haji, sementara 2,8% beranggapan bank syariah aman dan baik. Sedangkan 4,8%

persepsi masyarakat terhadap keuntungan atau kelebihan bank syariah. Hal ini

menunjukkan tingkat persaingan DPK perbankan syariah masih terbatas karena

perbankan syariah masih identik dengan hal spiritual keagamaan, sedangkan

perbankan syariah seperti halnya perbankan konvensional yang cakupan bisnisnya

mencakup global.

Sedangkan penerapan margin produk financing yang kompetitif akan

menjadi daya tarik utama bagi nasabah yang ingin meminjam dana bank

syariah.dengan bertambahnya jumlah pembiayaan, bank syariah menjadi lebih

produktif.

Tabel 1. 2 Perkembangan DPK, Aset dan Pembiayaan Perbankan Syariah

Indikator

2014 2015

Jun Sep Des Mar Jun Sep

Total Aset 188190 195085 204961 198553 200217 204025

DPK 191594 197141 217858 212988 213477 219580

Pembiayaan 193136 196563 200176 201620 207075 209476

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Desember 2015)

Dengan meningkatnya total pembiayaan, bank syariah juga harus menjaga

likuiditasnya guna tetap menjaga kesehatan bank. Sesuai peraturan BI besarnya

Giro Wajib Minimum (GWM) adalah 8% yang digunakan untuk menjaga

likuiditas bank. Selain itu, bank juga harus memenuhi besarnya rasio FDR sejalan

1

http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/04/10/pengamat-bank-syariah-masih-banyak-kelemahan, diakses pada tanggal 15 feb 2016.


(20)

dengan meningkatnya DPK bank. Beberapa hal tersebut dapat mengurangi

keuntungan pihak bank. Sedangkan, pihak bank tidak dapat menaikkan margin

produk financing atau menurunkan margin produk funding dikarenakan jika hal

itu terjadi bukan tidak mungkin nasabah akan beralih pada bank lainnya yang

memiliki margin yang lebih sesuai atau tidak ada nasabah yang tertarik untuk

berinvestasi maupun mendapatkan pembiayaan di bank tersebut.

Terkait permasalahan bank syariah, kondisi perekonomian Indonesia yang

sempat mengalami perlambatan karena pengaruh perekonomian global juga turut

mempengaruhi perbankan di Indonesia, inflasi, nilai tukar, ekspor impor

merupakan beberapa masalah makroekonomi yang berimbas pada beberapa

perusahaan di Indonesia. Industri perbankan, khususnya perbankan syariah harus

lebih memperhatikan alokasi pembiayaan yang disalurkannya. Dampak dari

ketidakpastian kondisi makroekonomi dapat membuat alur pembiayaan terganggu

dan menyebabkan tingginya rasio NPF. juga memiliki pengaruh terhadap

keberlangsungan pengelolaan asset bank syariah. Besarnya rasio NPF yang

diperbolehkan Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5%, jika melebihi itu

maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan bank yang bersangkutan.

Di tengah kendala permasalahan bank syariah dan persaingan global yang

cukup ketat tersebut, bank syariah dituntut untuk menjaga tingkat produktivitas

dan efisiensinya. Dengan tingkat efisiensi dan produktivitas yang baik, maka akan

berdampak pada tingkat return nasabah yang lebih baik dan selanjutnya para


(21)

Dalam Suzuki (2011)2, untuk mengukur kinerja sektor perbankan terdapat

dua jenis pengukuran yang banyak digunakan, yaitu dengan menggunakan rasio

keuangan dan langkah-langkah efisiensi. Dalam Endri (2011), perbaikan efisiensi

dapat dilakukan jika bank dapat beroperasi dengan biaya yang paling minimum.

Upaya efisiensi tersebut juga akan berdampak pada peningkatan daya saing yang

dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas, baik produktivitas faktor

produksi (kapital dan tenaga kerja) maupun produktivitas teknologi (produktivitas

teknik).

Dalam Surjaningsih dan Permono (2014),3 kinerja ekonomi suatu

perusahaan dapat tercermin dari tingkat efisiensi dan produktivitas, yaitu rasio

antara output terhadap input. Semakin besar rasio output terhadap input, maka

semakin tinggi kinerja perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja tersebut sangatlah

penting untuk mengetahui pada tingkat mana efisiensi dan produktivitas dari

proses bisnis dijalankan, apakah terjadi peningkatan ataukah penurunan,

dikarenakan produktivitas merupakan penggerak peningkatan kualitas kinerja

perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja

perbankan, efisiensi dan produktivitas, perlu dilakukan agar perbankan dapat

menilai usahanya dalam menjalankan bisnis, sehingga diharapkan dapat memacu

tingkat produktivitas dan efisiensi perbankan syariah di Indonesia dalam

2

Yasushi Suzuki and Suminto Sastrosuwito, Efficiency and Productivity Change of the Indonesian Commercial Banks, (2011 International Conference on Economics, Trade and Development, IPEDR vol.7 (2011) © (2011) IACSIT Press, Singapore), hlm. 10.

3

Ndari Surjaningsih dan Bayu Panji Permono, Dinamika Total Factor Productivity Industri Besar Dan Sedang Indonesia, (Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Januari 2014), hlm. 286.


(22)

menghadapi era persaingan global dimana pesaing usaha bukan hanya datang dari

pesaing sejenis, melainkan perusahaan yang memiliki kemampuan memberikan

jasa sejenis.

Pengukuran produktivitas dapat mengacu pada total factor productivity

(TFP) dari seluruh faktor yang digunakan, dan bukan produktivitas yang bersifat

parsial, seperti labor productivity atau capital productivity. Pengukuran parsial

dapat menimbulkan misleading ketika menilai kinerja suatu perusahaan atau

industri. Pendekatan yang sering digunakan untuk perbandingan ini adalah

Malmquist Productivity Index (MPI). MPI pertama kali diperkenalkan oleh

menggunakan Caves, Christensen dan Diewert (1982); sebuah pendekatan fungsi

jarak untuk menggambarkan teknologi dalam mendefinisikan indeks input, output,

dan produktivitas. Untuk output yang diproduksi pada periode s dan t, maka

terdapat teknologi yang menghasilkan output maksimum dengan menggunakan

input xs dan xt.4

Sedangkan salah satu metode yang sering digunakan dalam menganalisis

efisiensi bank adalah menggunakan metode non parametrik yang bernama Data

Envelopment Analysis (DEA). DEA merupakan sebuah metode optimasi program

matematika yang mengukur efisiensi teknik suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE)

dan membandingkan secara relatif terhadap UKE yang lain. Metode ini

mempunyai keuntungan dibandingkan dengan metode parametrik. Keuntungan

dalam menggunakan metode non parametrik adalah kita dapat mengidentifikasi

4

Ndari Surjaningsih dan Bayu Panji Permono, Dinamika Total Factor Productivity Industri Besar Dan Sedang Indonesia, hlm. 286.


(23)

unit yang digunakan sebagai referensi.5

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan produktivitas

dengan efisiensi pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Dengan mengetahui

faktor produksi dan kemajuan teknologi dalam pertumbuhan output industri

perbankan syariah di Indonesia, maka diharapkan akan meningkatkan efisiensi

perbankan. Sehingga dapat meningkatkan market share, daya saing serta kinerja

yang lebih baik. Dengan demikian, penulis ingin melakukan penelitian mengenai

hal tersebut yang dituangkan penulis dalam penelitian yang berjudul “ANALISIS TOTAL FACTOR PRODUCTIVITY (TFP) DAN EFISIENSI PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Periode 2010-2015)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Selanjutnya untuk mempermudah penelitian, maka peneliti melakukan

pembatasan, yaitu:

1. Dalam hal analisis produktivitas, peneliti menggunakan Total Factor

Productivity (TFP) dengan pendekatan Malmquist Productivity Index (MPI),

penelitian ini diperlengkap dengan analisis efisiensi menggunakan Two Stage

Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi.

2. Penelitian ini dilakukan pada 11 Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Penelitian ini menggunakan data Laporan Keuangan Bank Umum Syariah

periode Kuartal II Tahun 2010 – Kuartal III Tahun 2015.

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penulisan penelitian dan lebih

memfokuskan masalah-masalah yang akan diteliti agar lebih optimal, maka

5

Muhammad Faza Firdaus dan Muhamad Nadratuzzaman Hosen, Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis, (Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Oktober 2013), hlm. 169.


(24)

penulis merasa perlu merumuskan dan membatasi objek-objek yang diteliti dalam

penelitian ini. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapakah tingkat produktivitas perbankan syariah di Indonesia baik secara

umum maupun individual bank pada Periode 2010-2015 ?

2. Berapakah tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia baik secara umum

maupun individual bank pada Periode 2010-2015 ?

3. Komponen-komponen input dan output apa yang memiliki pengaruh terbesar

terhadap tingkat efisiensi dan produktivitas ?

4. Apa hubungan dari tingkat produktivitas, perubahan teknologi dan efisiensi

pada perbankan syariah di Indonesia baik secara umum maupun individu bank

pada periode 2010-2015 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah memperhatikan judul serta latar belakang masalah, maka

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi dan produktivitas

pada Bank Umum Syariah di Indonesia, serta hubungan di antara keduanya.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan

dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan mengenai

perbankan syariah yang menarik untuk diteliti lebih lanjut


(25)

Memberikan informasi tentang kinerja (tingkat produktivitas dan efisiensi)

bank syariah di Indonesia, serta membantu pemerintah dalam mengambil

kebijakan

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam menginvestasikan dana di bank syariah

D. Sistematika Penulisan

Secara garis besar terdapat 5 (lima) bab dengan sub bab. Agar dapat

menggambarkan dengan jelas penelitian yang tertulis berikut sistematika

penulisan secara lengkap:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tinjauan pustaka tentang hal-hal yang dibahas meliputi teori

mengenai produktivitas dan efisiensi serta pengukurannya, karakteristik bank

syariah di Indonesia, konsep pengelolaan dana bank syariah dan kajian

penelitian terdahulu.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, objek; sumber data;

populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional,

metode analisis yang digunakan serta kerangka pemikiran.


(26)

Berisi data penelitian mengenai perhitungan yang diperoleh dalam penelitian,

sehingga hasil yang didapat dapat dilakukan pembahasan guna mendapatkan

kesimpulan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan

permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran sesuai dengan


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Bank Syariah

Menurut Undang-undang No. 21 Tahun 2008 Bank Syariah adalah bank

yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS). Secara umum, Bank Syariah dapat didefinisikan sebagai lembaga

keuangan yang memiliki fungsi perantara (intermediary) dalam penghimpunan dan

penyaluran dana masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam

pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and

Auditing Organization for Islamic Financial Institution) terdapat beberapa fungsi

dan peranan bank syariah di antaranya:1

1. Manajer invesstasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah

2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun

dana nasabah yang dipercayakan kepadanya

3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat

melakukan fungsi intermedisinya sebagaimana mestinya

4. Pelaksanaan kegiatan sosial, selain fungsi intermediasi, bank syariah juga wajib

mengelola dana zakat serta dana-dana sosial lainnya

5. Bank syariah juga mempunyai tujuan di antaranya

6. Memberikan arahan kemada umat untuk bermuamalat secara islami, khususnya

perbankan, agar terhindar dari praktik-praktik muamalat yang tidak sesuai

1

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT. Era Adicitra Intermedia, 2011), hlm. 297-298.


(28)

dengan prinsip-prinsip syariah, seperti praktik riba dan sejenisnya, serta

melakukan perdagangan dengan unsur gharar yang dapat menimbulkan akibat

negatif bagi ekonomi rakyat.

7. Kegiatan investasi bank syariah memiliki tujuan untuk menciptakan keadilan

pendapatan agar terhindar dari kesenjangan antara pemilik modal dan peminjam

dana

8. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan mengarahkannya pada

kegiatan usaha yang produktif

9. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan dengan melakukan

pembinaan-pembinaan kepada masyarakat

10.Untuk ketergantungan umat islam terhadap bank konvensional yang

menggunakan sistem bunga

Adapun beberapa karakteristik bank syriah yang mendasar menurut M.

Syafi’I Antonio sebagai berikut:2 1. Akad dan aspek legalitas

Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau UUS dan pihak

lain yang memuat adanya hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai

dengan prinsip syariah. Setiap akad dalam perbankan syariah harus memenuhi

ketentuan akad sebagai berikut:

 Rukun, adanya penjual, pembeli, barang, harga dan akad (ijab qabul)

 Syarat, barang dan jasa harus halal dan dalam kepemilikan penuh, harga barang dan jasa harus jelas, serta tempat jualbeli harus jelas

2


(29)

2. Lembaga penyelesai sengketa

Lembaga khusus yang mengatur hukum materi dan atau berdasarkan prinsip

syariah dikenal dengan nama Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas)

3. Struktur organisasi

Terdapatnya Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur organisasi bank

syariah yang bertugas untuk mengawasi operasional bank agar produk-produknya

sesuai dengan prinsip syariah

4. Bisnis dan usaha yang dibiayai

Bisnis dan usaha yang sesuai dengan prinsip syariah

5. Lingkungan kerja corporate culture

Lingkungan kerja bank syariah juga memiliki lingkungan kerja yang sejalan

dengan syariah

Selain itu, kegiatan bank syariah sama halnya dengan bank konvensional,

hanya saja kegiatan bank syariah dibatasi dengan prinsip-prinsip syariah, baik dari

kegiatan funding, financing, service maupun dalam investasi dengan pasar modal.

Berikut adalah pembagian produk dan jasa bank syariah:3

1. Produk penghimpunan dana (funding), penghimpunan dana di bank syariah

dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang

diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi‟ah,

mudharabah serta satu akad pelengkap wakalah.

2. Produk penyaluran dana (financing), dalam menyalurkan dananya kepada

nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi dalam empat

3

Adi Warman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 97-112.


(30)

katagori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Ba‟i), transaksi jual beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barang, diantaranya:

pembiayaan Murabahah, pembiayaan Salam dan Istishna‟.

b. Prinsip sewa (Ijarah), terdapat prinsip ijarah yang objeknya berupa barang dan

prinsip IMBT (Ijarah Muntahhiyah Bittamlik) sewa yang diikuti perpindahan

kepemilikan.

c. Prinsip bagi hasil (Syirkah), produk pembiayaan atas dasar prinsip bagi hasil

adalah pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah.

d. Akad pelengkap, akad ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, melainkan

mempermudah pelaksanaan pembiayaan seperti, Hiwalah (alih hutang piutang),

Rahn (gadai), Qard (pinjaman uang), Wakalah (pemberian kuasa), dan Kafalah

(garansi bank).

3. Produk jasa (service), bank syariah dapat melakukan pelayanan jasa kepada

nasabah dengan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Produk jasa yang

dilakukan berupa sharf (jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa) berupa

penyewaan kotak simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana adminitrasi

dokumen (custodian).

B. Produktivitas dan Efisiensi

1. Konsep Produktivitas dan efisiensi

Menurut Rahardja dan Manurung (2008)4, dalam aktivitas produksinya

produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan

4

Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi) Edisi Ketiga, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), Hlm. 97-119.


(31)

jasa. Hubungan matematis penggunaan faktor produksi yang menghasilkan output

maksimum disebut fungsi produksi, seperti di bawah ini.

Q = f(K, L) ……… (1.1) Di mana: Q = tingkat output

K = barang modal

L = tenaga kerja

Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan

dari penggunaan total faktor produksi. Produksi Marginal (marginal product)

adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor

produksi. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang

dihasilkan per unit faktor produksi.

TP = f(K, L) ………. (1.2) Di mana: TP = produksi total

K = barang modal

L = tenaga kerja

Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi

nilainya sama dengan nol. Turunan pertama TP adalah MP (persamaan 1.3), maka

TP maksimum pada saat MP sama dengan nol.

MP = TP’ =

……….………. (1.3)

Di mana: MP = produksi marginal

Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP

sudah < 0, penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Penurunan


(32)

Semakin Menurun atau the Law of Diminishing Return (LDR).

AP = ……….……….. (1.4)

Di mana AP = produksi rata-rata

AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0 (AP’ = 0). Dengan penjelasan matematis, AP maksimum tercapai pada saat AP = MP, dan

MP akan memotong AP pada saat nilai AP maksimum.

Grafik 2. 1 Kurva TP, MP dan AP

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Pada tahap I, penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total

maupun produksi rata-rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja

masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang harus dibayarkan. Perusahaan

rugi jika berhenti produksi pada tahap ini (slop kurva TP meningkat tajam).


(33)

produksi rata-rata mengalami penurunan. Namun demikian nilai keduanya masih

positif. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai

mencapai nilai maksimum (slop kurva TP sejajar dengan sumbu horizontal).

Pada tahap III, perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi, karena

penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan

mengalami kerugian (slop kurva TP negatif).

Dengan demikian, perusahaan sebaiknya berproduksi di tahap II. Secara

matematis perusahaan akan berhenti menambah tenaga kerja pada saat tambahan

biaya (marginal cost) yang harus dibayar adalah sama dengan tambahan

pendapatan (marginal revenue) yang diterima. Jika tambahan biaya masih lebih

kecil dari tambahan pendapatan, perusahaan akan menambahkan tenaga kerja.

Begitu sebaliknya. Tambahan biaya dalam hal ini adalah upah (wage) tenaga

kerja. Tambahan pendapatan adalah produksi marginal dikalikan harga jual

barang. Jika upah, dinotasikan sebagai W, sedangkan harga jual barang adalah P,

maka alokasi tenaga kerja (faktor produksi) dianggap efisien bila:

W = MP (P) ………. (1.5) Kemajuan teknologi dapat membuat produktivitas meningkat. Secara

grafis dapat digambarkan dengan semakin luasnya bidang yang dibatasi kurva TP.

Pada grafik 2.2, akibat kemajuan teknologi, luas kurva TP3 > TP2 > TP1. Artinya

jumlah output yang dihasilkan per unit faktor produksi semakin besar. Dari grafik

2.2 tampak bahwa:


(34)

Grafik 2. 2 Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Output

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Bila nilai AP meningkat karena mesinnya modern, belum berarti efisiensi

meningkat. Studi empiris yang dilakukan dua puluh tahun terakhir ini

menunjukkan bahwa ada yang lebih penting dari sekedar memodernisasi mesin.

Yaitu modernisasi sumber daya manusia (SDM), terutama dengan mengubah cara

berpikir dan sikap hidup. Dengan modernisasi SDM, kemajuan teknologi akan

meresap ke dalam diri manusia (embodied technology) dan mendorong

peningkatan efisiensi. Paul Krugman (dalam Rahardja dan Manurung, 2008)

mengusulkan TFP (Total Factor Productivity) sebagai ukuran efisiensi. Pada

prinsipnya metode ini memisahkan pengaruh barang modal, teknologi dan SDM

terhadap pertumbuhan ekonomi. Dari pemisahan tersebut akan terlihat apakah ada

kemajuan efisiensi yang signifikan. Angka pertumbuhan TFP yang besar

mengindikasikan perkembangan efisiensi yang semakin signifikan.

Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama dapat

dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya


(35)

produksi akan makin rendah. Begitu juga sebaliknya. Dalam jangka panjang,

perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibanding dalam

jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya

produksi, sehingga setiap tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola

pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan karakter fungsi produksi jangka

panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala hasil menaik” (increasing return to

scale atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan biaya produksi.

Sebaliknya dengan perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return

to scale atau DRS).

Jika penambahan faktor produksi sebanyak satu unit menyebabkan output

meningkat lebih dari satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil

Menaik (increasing return to scale atau IRS).

Grafik 2. 3 Skala Hasil Menaik (increasing return to scale)

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Grafik 2.3 menunjukkan bila penggunaan teknologi dan tenaga kerja

dilipatgandakan (K1 ke K2), output meningkat lebih dari dua kali lipat. Pencapaian


(36)

menangani produksi skala bersar, ada sinerji antara mesin dan tenaga kerja

(embodied technology).

Jika pelipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali

lipat juga, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Konstan (Constant

Return to Scale), seperti pada grafik 2.4.

Grafik 2. 4 Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale)

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Jika penambahan satu unit faktor produksi menyebabkan output bertambah

kurang dari satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Menurun

(Decreasing Return to Scale) seprti pada grafik 2.5. penjelasannya adalah


(37)

Grafik 2. 5 Skala Hasil Menurun (Decreasing Return to Scale)

Sumber: Rahardja dan Manurung (2008)

Dalam mencapai keseimbangannya produsen selalu berdasarkan prinsip

efisiensi, yaitu maksimalisasi output atau minimalisasi biaya. Prinsip

maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan,

dicapai output maksimum (grafik 2.6.a). Prinsip minimalisasi biaya menyatakan

target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum (grafik

2.6.b).

Grafik 2. 6 Prinsip Efisiensi


(38)

2. Pengukuran Produktivitas pada Lembaga Keuangan

Terdapat tiga alternatif untuk mengukur perubahan produktivitas yaitu,5

Fisher Index, Tornqvist Index dan Malmquist Index. Menurut Gua et al.6 Tornqvist

Index sangat tepat untuk teknologi yang tranlog, artinya dapat menghitung

nonparametrik, dalam arti tidak perlu memperkirakan parameter teknologi. Dalam

bentuk aslinya, Tornqvist Index tidak memungkinkan untuk menggambungkan

pertumbuhan produktivitas menjadi perubahan dalam kinerja dan perubahan

teknologi, karena Tornqvist Index menganggap bahwa produksi selalu efisien.

Malmquist Index memiliki tiga keunggulan utama jika dibandingkan dengan

Fisher dan Tornqvist Index di antaranya, pertama tidak memerlukan maksimalisasi

keuntungan atau asumsi minimalisasi biaya, kedua tidak memerlukan informasi

tentang harga input dan output, ketiga jika peneliti memiliki data panel, maka dapat

dilakukan perubahan produktivitas menjadi dua komponen, yaitu perubahan teknis

efisiensi dan perubahan teknis. Kerugian utamanya adalah keharusan untuk

menghitung fungsi jarak. Namun, teknik Data Envelopment Analysis (DEA) dapat

digunakan untuk memecahkan masalah ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan non-parametrik yaitu, Data

Envelopment Analysis (DEA) untuk memperkirakan berbagai komponen Malmquist

Index seperti, perubahan efisiensi, perubahan teknis, perubahan efisiensi murni dan

perubahan skala bank syariah di Indonesia. Metode ini dikembangkan oleh Charnes

et al (1978) yang merupakan teknik pemrograman berbasis linear yang disebut

5

Yasushi SuzukI, Efficiency and Productivity Change of The Indonesian Commercial Banks, Ritsumeikan Asia Pacific University, 2011. hlm, 11.

6

Rolf Fare, Shawna Grosskopf, Mary Norris, and Zhongyang Zhang, Productivity Growth, Technical Progress, and Efficiency Change in Industrialized Countries, Vol. 84 No.1, 1994. hlm. 68.


(39)

sebagai analisis perbatasan dan juga merupakan teknik pengukuran kinerja yang

dapat digunakan untuk menganalisis efisiensi relatif dari unit produktif yang

memiliki beberapa input dan output. DEA adalah suatu metodologi untuk memeriksa

efisiensi relatif dengan dipilihnya beberapa input dan output data yang disebut

sebagai unit pengambilan keputusan (DMU). Dari data yang tersedia, DEA

mengidentifikasi unit efisien relatif yang menentukan perbatasan efisiensi dan

terletak pada kurva dan mengevaluasi efisien unit lain yang terletak di bawah kurva

perbatasan. Malmquist Total Factor Productivity menghitung perubahan dalam

produktivitas antara dua titik dengan memperkirakan jarak masing-masing titik yang

berhubungan dengan teknologi yang sama.

Malmquist Total Factor Productivity yang berorientasi output merubah

produktivitas periode dasar (t) dan periode berikutnya (t + 1) yang didefinisikan

sebagai:

M (yt, xt, yt+1, xt+1) =

[

]

(1)

Sebuah nilai (M) lebih besar daripada satu menyiratkan pertumbuhan positif

pertumbuhan total faktor produktivitas (TFP) dari periode (t) untuk periode (t + 1),

jika tidak, nilai "M" kurang dari satu menunjukkan penurunan TFP. Persamaan (1)

merupakan rata-rata geometris dari dua indeks TFP dan indeks pertama dihitung

sehubungan dengan periode teknologi "t", sedangkan indeks kedua dievaluasi

sehubungan dengan periode "t + 1" teknologi.

Salah satu keuntungan dari Malmquist Index adalah dapat memungkinkan

membedakan antara perubahan teknologi dan perubahan efisiensi teknis. perubahan


(40)

teknis diwakili oleh gerakan perusahaan terhadap kurva perbatasan. Ukuran skor

efisiensi teknis harus antara 0 dan 1. Dengan demikian, nilai perubahan efisiensi

teknis lebih besar dari satu mencerminkan pergerakan unit yang tidak efisien

khususnya terhadap skala hasil konstan perbatasan, dan ditafsirkan sebagai

peningkatan efisiensi. Sebaliknya, nilai indeks ini kurang dari satu dijelaskan sebagai

penurunan efisiensi. Demikian pula, nilai perubahan teknis lebih besar dari satu

berarti kemajuan teknologi atau perluasan perbatasan dan jika nilai kurang dari satu

merupakan kemunduran teknologi atau kontraksi perbatasan.

Menurut Fare et al. (1993) persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Perubahan indeks TFP =

Dengan demikian, perubahan indeks Total Factor Productivity (TFP) =

{perubahan Efisiensi} X {Perubahan teknologi} dan dapat dibagi menjadi dua

komponen seperti perubahan teknologi dan perubahan efisiensi teknis dan

diilustrasikan sebagai:

Indeks Perubahan Teknologi = (3)

Dan Indeks Perubahan Efisiensi = (4)

Perubahan efisiensi teknis dapat lebih dibagi menjadi dua, yaitu Perubahan

Efisiensi Teknis Murni dimana efisiensi teknis catching-up terhadap various return

to scale (VRS) perbatasan teknologi, dan Perubahan Efisiensi Skala yang cenderung

bergerak di sepanjang batas atau unit teknis murni tidak efisien dalam mengubah


(41)

Perubahan Efisiensi Teknis adalah hasil dari perubahan efisiensi teknis murni

(PECH) dan perubahan efisiensi skala (SECH) dan dapat ditunjukkan sebagai

berikut:

Indeks PECH = (5)

Dan Index SECH = (6)

Sehingga, Perubahan Total factor Productivity (TFP) = Perubahan Teknologi *

Perubahan Efisiensi Teknis Murni * Perubahan Efisiensi Skala.

3. Konsep Produktivitas dalam Islam

Kegiatan produksi merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang sangat

menunjang selain kegiatan konsumsi. Kegiatan ini ini merupakan satu mata rantai

yang saling berkaitan dan tidak dapat saling melepaskan. Jika dalam konsep

ekonomi Islam tujuan konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa untuk

mendapatkan maslahah, maka produsen dalam memproduksi barang dan jasa

bertujuan yang dapat memberikan maslahah. Jadi, baik produsen dan konsumen

memiliki tujuan yang sama yaitu mencapai maslahah yang optimum.

Taqiyuddin an-Nabhani7 memberikan pemahaman tentang “produksi

dengan memakai kata “istishna‟” untuk mengartikan produksi dalam bahasa Arab.

An Nabhani dalam bukunya an-Nidzam al-Iqtishadi fi al-Islam memahami produksi

itu sebagai suatu yang mubah dan jelas berdasarkan as-Sunah. Sebab, Rasulullah

SAW pernah membuat cincin. Diriwayatkan dari Anas yang mengatakan “Nabi

7

M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 151.


(42)

SAW telah membuat cincin.” (HR. Imam Bukhari).

Di dalam QS. Al-Jumuah: 10 merupakan perintah untuk bekerja atau

berproduksi.

َهل

ا ُرُكْذا ه

َهل

َهلْضهف

َْنهم

ا ْ ُغهتْبا ه

َ هضْره ْْا

هفا ْ ُرهشهتْن هف

َُۃ ٰصلا

َهتهي هضُقاهذه هف

۝

َهن ْ ُحه ْ ُت

َُْك هعل

اًرْيهثهك

Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu dibumi; carilah

karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung (QS.

Al-Jumuah: 10).

Adapun tujuan produksi dalam ekonomi Islam yaitu:8

a. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat

Dalam konsep maslahah, salah satu formulanya adalah harus memenuhi

unsur manfaat. Barang dan jasa yang dihasilkan harus memiliki manfaat riil bagi

kehidupan bukan sekedar memberikan kepuasan maksimum saja.

b. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya

Konsumen sering kali tidak mengetahui apa yang dibutuhkannya dimasa

depan, sehingga produsen harus mampu menjadi sosok yang kreatif, proaktif, dan

inovatif dalam menemukan barang dan jasa apa yang menjadi kebutuhan manusia

dan memenuhi kebutuhan tersebut.

c. Menyiapkan persediaan barang/jasa di masa depan

Proodusen harus memiliki sikap proaktif berorientasi ke depan, dengan

memproduksi barang-barang yang tidak bertentangan dengan syariat maupun barang

8

M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional,, hlm. 152.


(43)

yang memiliki manfaat riil kepada umat dan mengembankan produk tersebut untuk

kemaslahatan umat di masa depan. Selain itu, produsen muslim juga harus

melakukan riset dan penegmbangan untuk menjaga efisiensi dalam pengelolaan

sumber daya ekonomi serta mencari teknologi yang ramah lingkungan.

d. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah

Tujuan lain produksi dalam Islam adalah mendapatkan berkah yang secara

fisik belum tentu dirasakan oleh produsen itu sendiri, sebab produksi tidak akan

selalu menghasilkan keuntungan materiil, namun harus mampu memberikan

keuntungan bagi orang lain dan agama.

Semua tujuan yang telah diuraikan di atas sesuai dengan QS. An-Nur: 37-38

yang menjelaskan faktor keberkahan dari kegiatan produksi-konsumsi.

نْوفاخي

َهۃ ٰكزلا

َهءآتْيها ه

َهۃ ٰصلا

َه هقها ه

َهل هرْكهذ

َْنهع

َ عْيهب هْ

َ ۃهر هجهت

َْه ْيه ْ

َُتْ

َ ل هج هر

َُْهدْي هزهي ه

ا ْ ُ همهع هم

َهنهسْحها

َُل

َُُ هي هزْجهيهل

۝

َُر هصْبه ْْا ه

َُ ْ ُ ُقْلا

َههْيهف

َُ هقهتهت ًم ْ هي

۝

َ هسهح هرْيهغهب

َُءآهشي

َْنهم

َُ ُز ْرهي

َُل ه

َ هه

َْضهف

َْنم

Orang yang tidak dilalaikan dengan perdangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari kiamat). (Mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang mereka telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa


(44)

Mengacu pada pemikiran Asy-Syaitibi,9 bahwa kebutuhan dasar manusia

harus mencakup lima hal, yaitu terjaganya kehidupan beragama (ad-din),

terpeliharanya jiwa (an-nafs), terjaminnya berkreasi dan berpikir (al-„aql), terpenuhinya kebutuhan materi (al-mal), dan keberlangsungan meneruskan

keturunan (an-nasl). Maka orientasi untuk melakukan produksi adalah tindakan yang

seharusnya dilakukan setiap pelaku ekonomi muslim dan mengarah pada kegiatan

produksi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang lima tersebut. Maka

orientasi dalam proses produksi memiliki aspek yang universal dan berdimensi

spiritual.

4. Pengukuran Efisiensi pada Lembaga Keuangan

Menurut Yildirim (2015)10, analisis efisiensi adalah alat administrasi penting

bagi bank yang digunakan untuk menentukan tingkat pemanfaatan input untuk

menghasilkan output.

Konsep efisiensi pertama kali diperkenalkan oleh Farrel (1957)11 yang

merupakan lanjutan dari model yang diajukan Debreu (1951) dan Koopmans (1951).

Menurut Farrel efisiensi perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu Efisiensi

Teknis (technical efficiency) yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

mencapai ouput semaksimal mungkin dari jumlah input. Sedangkan Efisiensi

Alokatif (allocative efficiency) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menggunakan input dengan proporsi seoptimal mungkin pada tingkat harga input

9

M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional,, hlm. 155.

10

Ismail Yildirim, Financial Efficiency Analysis in Islamic Banks: Turkey and Malaysia Models, Journal of Economic Finance and Accounting Vol. 2 Issue. 3, 2015, hlm. 290.

11

Zaenal Abidin dan Endri, Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 11 No. 1, 2009, hlm. 22.


(45)

tertentu.

Menurut Abidin dan Endri (2009), konsep efisiensi dapat dilihat dari sisi

input (input-oriented) maupun dari sisi ouput (output-oriented). Pendekatan

input-oriented merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan input secara

efisien dalam menghasilkan ouput yang lebih banyak atau seberapa banyak input

yang akan dikurangi tanpa merubah jumlah output yang dihasilkan. Sedangkan

pendekatan output-oriented merupakan perbandingan antara biaya di semua level

output dengan biaya optimum atau seberapa banyak output yang dapat ditingkatkan

secara proporsional tanpa merubah jumlah input.

First Stage

Menurut Abidin (2007)12, merujuk pada (Oral dan Yolalan, 1990; Berger dan

Humphrey, 1992), penilaian efisiensi tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi

secara penuh dengan memperhitungkan seluruh output dan input. Atas dasar tersebut

pengukuran efisiensi dan produktivitas dapat digunakan dengan analisis parametrik

seperti Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan analisis non-parametrik seperti Data

Envelopment Analysis (DEA). Analisis SFA pertama kali diperkenalkan oleh Aigner

et al. (1997), sedangkan analisis DEA pengembangan dari matematika linier

programming yang diperkenalkan oleh Charnes et al. (1978). Terdapat perbedaan

pada kedua analisis tersebut, pada pendekatan SFA memasukkan random eror pada

frontier, sedangkan pada pendekatan DEA tidak memasukkan random eror. Sebagai

konsekuensinya, pendekatan DEA tidak dapat memperhitungkan variabel makro.

Adapun kelebihan DEA adalah dapat mengindentifikasi input atau output suatu bank

12

Zaenal Abidin, Kinerja Efisiensi pada Bank Umum, Proceeding PESAT Vol. 2, 2007, hlm. A114.


(46)

yang digunakan sebagai referensi untuk membantu mencari penyebab dan jalan

keluar dari sumber inefisiensi suatu bank. Formula DEA dimulai dari formula

sederhana yang ada di linear programming yaitu sebagai berikut:

Maksimal (1)

Subjek untuk untuk j = 1 … n

VI ≥0 untuk i = 1 … m, dan ur ≥0 untuk r = 1 … s Dimana:

hj = nilai efisiensi bank j r = output

i = input

ur = bobot output r yang dihasilkan oleh bank j

yrj = jumlah output r yang dihasilkan oleh bank, dihitung dari r = 1 hingga s

vi = bobot input i yang dihasilkan oleh bank j

xij = jumlah input I yang dihasilkan oleh bank, dihitung dari i = 1 hingga m

Namun, Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) merubah rumus di atas ke

dalam masalah pemrograman linear berikut (Ataullah, Cockerill dan Le dalam Alkeil

(2012))13:

13

Ahmad M. Abu Alkeil, dkk, Comparison of Efficiency And Productivity Change of Islamic and Conventional Banks: Evidence From Europe and Muslim-Majority Countries?, The Journal of Applied Business Research Vol. 28 No. 6, 2012, hlm. 1390.


(47)

(2)

(3)

Dimana ɛ adalah angka positif agar semua input dan output memiliki bobot yang positif. Ketika ho = 1 maka DMUo efisien, begitu pun sebaliknya. Namun, jika

input yang digunakan tidak efektif, maka akan terjadi input slack (kelebihan input),

begitu pun dengan output. Slack merupakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk

membuat sebuah unit yang tidak efisien menjadi efisien, sehingga semua input slack

dan output slack harus sama dengan nol. Perbaikan ini dilakukan dalam bentuk

peningkatan/penurunan input atau output.

Dalam DEA Multi Stage terdapat dua pendekatan scale yaitu:

a. Constant Return to Scale

Model Constant Return to Scale (CCR) merupakan model dasar DEA

yang membawa implikasi pada bentuk effisient set yang linier. Model Constant

Return to Scale dikembangkan oleh Climes, Cooper dan Rhodes (model CCR),

model ini mengasumsikan bahwa rasio antara penambahan input dan output

adalah sama. Artinya, jika ada tambahan input sebesar x kali, maka output akan

meningkat sebesar x kali juga. Asumsi lain yang digunakan dalam model ini

adalah bahwa setiap perusahaan atau unit pembuatan keputusan (UPK) beroperasi


(1)

Lampiran E: Data Variabel 11 BUS

I-AKT

I-DPK

I-BP

O-TP

O-APL

O-PO

TA

BO

CAR

ROE NOM

II-CAS-10

8091

499401

6168

327418

412181

27198

811673

10710

83.87

1.85

8.97

III-CAS-10

8077

490200

12357

320101

443874

59061

806871

20648

91.23

1.88

9.35

VI-CAS-10

8250

556776

20076

432774

396003

91664

874631

31973

76.39

1.25

9.48

I-CAS-11

8026

646179

7260

496221

420815

34183

967260

11312

64.29

1.88 11.81

II-CAS-11

8719

632931

14912

491541

433103

69985

984923

23285

61.72

2.43

11.4

III-CAS-11

8518

720357

23540

575583

414914

106482

1052049

36217

51.78

2.48 11.48

VI-CAS-11

8439

864135

32755

681194

466661

144381

1217097

50192

45.94

2.29 11.27

I-CAS-12

5838

938446

8986

695646

516160

41010

1274127

14673

44.5

1.11

9.45

II-CAS-12

5985

925413

19270

716286

465752

85394

1248806

30204

41.33

2.65

9.91

III-CAS-12

5816

951829

28922

872459

331674

126835

1271361

45647

34.05

2.33

9.82

VI-CAS-12

6767

1261824

39039

1003430

514968

171381

1602181

61544

31.47

2.82

0.89

I-CAS-13

6527

1200456

11031

1032076

426760

47191

1537404

16257

30.7

2.53

0.97

II-CAS-13

7371

1283684

21990

1089952

435784

95841

1616085

31727

27.93

3.74

1

III-CAS-13

7111

1418684

31541

1234515

394156

144453

1751966

46465

24.75

3.95

1.03

VI-CAS-13

18569

1703049

40683

1421446

509763

200956

2041419

63713

22.35

4.29

1.04

I-CAS-14

18605

1680808

9995

1481442

415319

57959

2026365

15609

21.68

4.27

0.9

II-CAS-14

18253

1861348

23118

1513650

204589

134561

2224415

40445

21.83

3.49

0.7

III-CAS-14

18157

1886345

36175

1729445

315686

216533

2532146

65587

35.18

2.17

0.68

VI-CAS-14

19995

2338709

51596

2107868

744517

280983

2994449

82067

29.57

2.9

0.78


(2)

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM II-JBS-10 171 829498 7786 1014335 394469 22448 1408687 17103 50.35 3.22 2.41 III-JBS-10 355 1063613 21077 1401926 226830 77053 1644620 39536 36.09 1.2 9.31 VI-JBS-10 1745 1321758 34987 1602553 400078 129006 1930469 66193 31.43 1.62 8.29 I-JBS-11 2814 1149232 18075 1588160 211865 58464 1815879 30194 32.37 3.89 9.68 II-JBS-11 3646 1394144 32703 1557240 412045 116102 1998095 57838 33.22 2.94 8.42 III-JBS-11 5649 1702659 44022 1639937 628188 182607 2332027 85132 31.77 2.97 7.98 VI-JBS-11 8927 2218533 64417 1764457 1063126 265039 2849451 120453 30.29 3.65 7.84 I-JBS-12 7584 1980995 21313 1799871 974367 78923 2680699 36681 29.67 2.4 9.2 II-JBS-12 10103 2253249 42843 978463 978463 163328 2921803 75542 23.99 0.43 7.34 III-JBS-12 16153 2365563 60033 2445549 936861 251192 3203838 110283 25.44 2.66 7.22 VI-JBS-12 141149 3362073 74899 2955456 1116195 370922 4239449 144581 21.09 3.26 7.41 I-JBS-13 149829 3580309 23585 3065461 1234907 124125 4503970 43517 20.54 10.03 7.13 II-JBS-13 151494 3500331 52352 3384918 967009 247197 4552049 96325 18.94 4.89 6.3 III-JBS-13 156582 3572770 76727 3721087 679717 380037 4591914 147178 17.94 4.72 6.49 VI-JBS-13 160886 3702683 108721 3589363 885371 528197 4695088 208313 17.99 4.65 6.65 I-JBS-14 164176 4178133 25162 3644709 1175553 145815 5099572 56106 16.95 13.84 5.63 II-JBS-14 164870 4032598 51830 3784810 291463 471078 5050108 137781 16.8 2 1.12 III-JBS-14 160792 4055172 80663 5114472 223499 753205 5168162 249305 15.51 3.75 2.68 VI-JBS-14 153474 4622231 124269 4398633 1426013 184458 6090945 64347 15.78 3.73 8.34 I-JBS-15 158884 5243446 32442 4639515 1041294 184458 5995761 64347 13.85 0.48 6.25 II-JBS-15 151483 5154079 63899 4499849 450859 619499 6267060 186395 12.2 0.46 1.39 III-JBS-15 149889 4722782 101270 5424805 498423 971702 6105606 368943 22.44 6.15 3.31

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-MES-10 63193 3816896 131770 3329892 540593 475604 4474923 255902 12.11 61.27 15.13 III-MES-10 67569 3766162 211951 3339324 538461 726828 4455914 407844 12.36 37.28 15.45 VI-MES-10 68718 4040981 293340 3147974 1017379 971497 4637730 566115 13.14 26.81 15.49 I-MES-11 67163 3821143 67177 3018743 880694 235695 4295103 131967 15.07 16.43 16.13 II-MES-11 65525 3848390 140502 3125070 979770 467375 4487694 256387 14.75 18.56 16.14 III-MES-11 63080 4180325 220650 3465207 925211 707686 4787659 399626 13.77 16.74 15.76 VI-MES-11 61938 4928442 310735 4080207 1032313 982607 5565724 571657 12.03 16.89 15.33 I-MES-12 60015 5124808 78371 4345007 1070139 296363 5874897 145554 12.9 47.56 14.37 II-MES-12 57049 5019289 162916 4561423 929672 608878 5987762 296130 13.08 56.14 14.7 III-MES-12 54282 6531083 244594 5590910 1121849 937309 7305239 444662 11.16 58.76 14.65 VI-MES-12 51403 7090422 324834 6204298 1308167 1302340 8164921 626939 13.51 57.98 13.94 I-MES-13 49499 7251018 74824 7114080 553692 384436 8356960 167174 13.49 52.06 11.66 II-MES-13 49363 7046031 163514 7319802 496343 794822 8610773 346653 13.01 35.62 11.5 III-MES-13 48643 7107187 254894 7250607 580467 1227678 8653141 530513 12.7 29.47 11.21 VI-MES-13 51082 7730738 362352 7134203 1142262 1673842 9121575 740155 12.99 26.23 10.66 I-MES-14 49219 7073389 83363 6732840 926888 377884 8475470 186378 15.28 11.99 8.39 II-MES-14 47307 6898350 167805 6466853 1187708 733397 8451443 474784 15.93 9.98 0.63 III-MES-14 46988 6755362 256976 6067309 1165607 1053456 8097090 718689 16.34 2.21 0.27 VI-MES-14 288933 5821319 343992 5396454 847840 1380366 7042489 731609 18.82 2.5 8.33 I-MES-15 286973 5075152 80591 4780179 575276 274202 6136584 214165 15.62 9.96 1.45 II-MES-15 285795 4429784 155491 4166660 478631 526261 5382671 405422 16.54 5.77 1.39 III-MES-15 280252 4008682 218549 3922882 469599 1257023 5050808 752332 17.81 2.59 1.05


(3)

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM II-NIS-10 22620 4253227 4429 6196158 1881753 42294 5306564 7188 28.8 63.72 6.11 III-NIS-10 21223 4902567 38107 6434907 2363867 223241 6088008 72847 29.1 1.91 4.47 VI-NIS-10 23647 5131610 77280 7034666 2304841 447913 6394924 169559 27.68 3.65 5.07 I-NIS-11 24153 5041153 29046 7616859 1941297 225773 6327668 64478 25.91 16.2 7.87 II-NIS-11 23859 5319279 81229 11140987 1963357 436744 6621017 163568 22.24 10.49 7.96 III-NIS-11 33967 5965281 132654 10104942 1569155 713868 7358898 278318 20.86 11.65 7.89 VI-NIS-11 47720 6756261 183764 10247184 2377161 1009550 8466887 393655 20.67 6.63 8.07 I-NIS-12 48956 6921122 60586 10438059 2855260 257455 9223555 116141 19.07 4.23 7.92 II-NIS-12 49747 7247944 132449 11140987 1963357 565328 8864762 256879 17.56 4.2 9.97 III-NIS-12 52657 7721027 190724 12518204 599478 849420 9374602 400633 22.08 8.64 9.97 VI-NIS-12 97474 8980035 317073 14394402 1799158 1259539 10645313 673953 19.07 10.18 11.03 I-NIS-13 96453 10683235 95371 16101217 2846491 377954 12528777 184528 18.68 13.98 10.28 II-NIS-13 94355 10386112 220666 18139755 2424877 710232 13001272 406644 18.9 10.87 9.07 III-NIS-13 101717 10960565 340320 20199904 606489 1132896 14057760 632120 16.63 11.54 9.22 VI-NIS-13 102349 11422190 461512 21716247 279577 1612222 14708504 884109 16.23 11.73 9.51 I-NIS-14 98952 12613835 115932 17743189 336011 454463 15611446 262865 15.67 10.51 0.71 II-NIS-14 99899 13509005 258527 13315668 561861 941145 17350767 539263 14.53 10.05 0.39 III-NIS-14 96361 14932565 397504 14043140 412605 1478383 18483498 837334 19.35 9.99 0.3 VI-NIS-14 100498 16246405 644458 29564683 1377996 2176438 19492112 1127685 18.42 13.98 9.04 I-NIS-15 103997 17422874 201839 23204822 532415 629957 20505103 359580 15.4 9.29 0.52 II-NIS-15 99009 17321427 337158 16696968 193644 1251739 20854054 710885 15.11 10.1 0.61 III-NIS-15 105399 18930220 519228 16926976 233723 1906574 22754200 1110751 15.38 10.48 0.43

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-RIS-10 78158 3674356 78678 7824735 285041 307061 4847159 165407 25.95 5.49 8.87 III-RIS-10 86307 4861164 136042 4941792 700178 498096 6073535 286213 22.07 1.8 8.23 VI-RIS-10 92313 5762952 189999 5496610 893753 734300 6856386 455838 20.62 1.28 7.5 I-RIS-11 98985 5960427 61620 5726933 928969 236340 7236713 136383 21.72 1.23 8.2 II-RIS-11 109749 6577958 143301 6062377 977199 490779 7706185 289164 19.99 1.52 7.78 III-RIS-11 116164 8370114 238325 7919874 881016 777453 9531794 461616 18.33 3.18 7.59 VI-RIS-11 125327 9906412 302475 9121716 1261984 1141770 11200823 657098 14.74 1.19 6.99 I-RIS-12 129234 8899482 76054 9022432 808271 355580 10522693 157421 14.34 1.41 7.7 II-RIS-12 121581 9410923 168146 9640823 1117529 713740 11481043 338523 13.59 9.98 7.68 III-RIS-12 125335 10153407 254463 10133548 1278459 1086594 12199092 518866 12.92 11.4 8.36 VI-RIS-12 123065 11948889 323383 11360472 1904130 1507472 14088914 742068 11.35 10.41 7.15 I-RIS-13 123823 13064181 100616 11955520 2305687 415065 15103717 190000 11.81 18.63 6.61 II-RIS-13 132345 13832170 208351 13269805 2185763 867116 16416445 416476 15 14.81 6.57 III-RIS-13 126752 13924879 328920 13687683 2036889 1356967 16772958 664487 14.66 13.16 7.48 VI-RIS-13 163163 14349712 400267 14152759 2826681 1875620 17400914 926210 14.49 10.2 6.27 I-RIS-14 149238 13990979 135081 13902238 2450619 521062 17579299 266656 14.15 4.07 6.09 II-RIS-14 150969 15116605 252989 14291859 536291 1038479 18316859 543930 13.99 0.29 0.55 III-RIS-14 146724 15494505 384143 14706354 720071 1591373 18554452 840708 13.86 0.36 0.45 VI-RIS-14 132674 16711516 447030 15675458 4218275 2140056 20343249 1069775 12.89 0.44 6.04 I-RIS-15 142518 17562001 121797 15449129 3698201 628809 20568270 294075 13.21 6.07 7 II-RIS-15 127261 17310457 310295 16057277 1453465 1269242 21627334 703850 11.03 7.16 1.67 III-RIS-15 133954 18863643 436466 16456086 2134085 1901266 22814816 1045858 13.82 6.72 1.51


(4)

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM II-SM-10 258582 23091575 211495 39437595 5581432 1511713 26384992 463517 12.43 60.04 6.23 III-SM-10 280272 24564246 335379 42565700 5066529 2379624 28053984 751649 11.47 64.83 6.39 VI-SM-10 365261 28680965 622679 47573841 6896142 3446382 32481873 1273111 10.6 63.58 6.57 I-SM-11 390800 31877266 204380 53119209 7172701 1059482 36269321 383051 11.88 74.43 5.96 II-SM-11 382128 33549058 422335 59622637 5802508 2194157 38251696 814776 11.26 68.22 5.89 III-SM-11 381307 37823467 667043 68292245 6281680 3434402 43511837 1310581 11.1 67.03 6.9 VI-SM-11 511063 42133653 964882 72909291 8363600 5056218 48671950 1956976 14.7 64.84 7.48 I-SM-12 449309 42371223 271925 74281383 8036959 1403164 49616835 543550 13.91 66.56 6.88 II-SM-12 485194 42727170 489702 79280107 6335874 2853012 49703905 1082546 13.66 68.52 6.8 III-SM-12 640257 43918084 706720 83087602 5616522 4343940 51203659 1719036 13.15 68.43 7 VI-SM-12 743598 46687969 973160 88861253 6045580 6055278 54229396 2388613 13.82 68.09 7.25 I-SM-13 731400 47619185 270407 91981023 5815861 1562465 55479062 614746 15.23 70.11 7.09 II-SM-13 732470 50529792 589551 96177294 6230998 3289678 58483564 1307702 14.16 50.3 7.31 III-SM-13 738857 53649161 928550 98726397 7350505 4981557 61810295 2051648 14.33 43.49 7.23 VI-SM-13 787871 55767955 1192403 100294457 8631842 6776206 63965361 2756642 14.1 44.58 7.25 I-SM-14 779423 54510183 343346 99071016 8543637 1694558 63009396 709283 14.83 53.86 6.39 II-SM-14 793307 54652683 820690 49476124 8325858 4043119 62786572 2568754 14.86 6.26 0.7 III-SM-14 774422 57071718 1241071 49189024 11488614 4940114 65368281 2661131 15.53 7.63 0.84 VI-SM-14 623573 59820572 1359776 97196386 12758399 6851461 66942422 2945548 14.76 4.82 6.19 I-SM-15 676080 59198066 379704 82813730 12859981 1809274 67151521 740366 12.63 25.61 6.31 II-SM-15 546191 59164461 966425 50243857 5682838 4691495 66953689 3234590 11.97 5.48 0.59 III-SM-15 510070 59707778 1276046 50405127 5200508 7936199 67120476 5838331 11.84 4.1 0.45

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-BUS-10 41430 1311950 19602 1401173 307496 104962 1944686 35409 12.24 7.69 3.38 III-BUS-10 42694 1514139 30515 1537433 390509 158656 2160598 56681 11.32 8.02 3.56 VI-BUS-10 43994 1621914 41843 1583750 359934 223156 2193952 77953 11.51 9.65 3.95 I-BUS-11 45539 1570284 9744 1473660 295013 57405 2089776 19635 12.12 7.99 3.53 II-BUS-11 46164 1735571 21007 1602140 304370 115283 2231126 40782 17.46 5.94 3.82 III-BUS-11 58072 1975349 31782 1580347 475848 171050 2413317 61650 17.72 4.59 3.76 VI-BUS-11 57646 2291738 44229 1895480 471000 245306 2730027 86442 15.29 6.19 3.43 I-BUS-12 58551 2240430 11951 1999382 315642 68511 2685143 22696 14.58 4.47 2.64 II-BUS-12 59208 2476161 24523 2284553 506568 141040 3160719 47300 13.25 4.56 3.55 III-BUS-12 59067 2609448 37552 2561578 554830 222046 3488783 73093 12.28 5.8 3.82 VI-BUS-12 58393 2850784 51390 2596518 649457 311220 3616108 101814 12.78 7.32 3.94 I-BUS-13 57577 3079920 13206 2676481 567097 84148 3647737 26136 12.63 11.4 4.08 II-BUS-13 57323 3204602 28167 2917441 596955 176747 3911263 54950 11.84 11.4 4.01 III-BUS-13 67001 3352211 45142 3136073 573313 285406 4124584 87959 11.18 8.83 4.07 VI-BUS-13 85176 3272262 62577 3261373 673356 401503 4343069 123490 11.1 7.63 3.86 I-BUS-14 83918 3428774 16916 3916109 545760 113378 4526076 34088 11.24 2.58 0.15 II-BUS-14 80619 3372243 36300 3474907 427193 234882 4645407 71086 10.74 3.33 0.37 III-BUS-14 79435 3449246 54442 3570653 424638 362942 4790155 107054 16.15 2.55 0.34 VI-BUS-14 80808 3994957 68565 3676259 1013356 502833 5161300 138296 15.85 2.44 2.76 I-BUS-15 78732 3915239 19024 4712825 542251 131544 5102475 36353 14.5 2.75 0.15 II-BUS-15 76820 4061048 39506 3813185 964874 266473 5215803 74564 14.1 3.84 0.61 III-BUS-15 75058 4337818 54159 3983101 1434229 405359 5313580 116956 16.26 5.11 0.81


(5)

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM II-MAYS-10 1966 298270 7313 622671 694795 64942 1339328 19738 115.7 7.75 5.87 III-MAYS-10 1777 313780 12454 631705 668440 102351 1267013 34852 99.69 5.01 6.45 VI-MAYS-10 5953 355374 17554 607949 786022 110045 1410475 35990 124.4 5.46 6.43 I-MAYS-11 5811 431262 4367 629713 871445 34514 1530708 8091 121.9 1.93 5.79 II-MAYS-11 5567 503132 10015 639230 857772 75278 1521440 26591 113.8 3.45 4.55 III-MAYS-11 10900 396108 14423 736096 752324 108419 1506441 47084 100.5 3.8 5.08 VI-MAYS-11 11300 349848 18786 1006019 673721 117474 1692959 43710 73.44 4.92 5.92 I-MAYS-12 10505 497246 5794 1192306 718755 44343 1941038 11095 66.58 5.35 6.1 II-MAYS-12 9531 445451 12089 1271191 687503 103267 1976612 34779 65.93 8.62 6.24 III-MAYS-12 8834 400024 17811 1298265 586548 160385 1985073 53164 60.13 7.38 6.28 VI-MAYS-12 8545 710726 23895 1327381 666840 135607 2062552 48273 63.89 4.93 5.78 I-MAYS-13 7955 824210 6562 1193417 797762 89297 2059711 18951 70.07 11.8 6.63 II-MAYS-13 7029 856891 12702 1212061 832269 106665 2093094 35921 68.97 3.68 5.71 III-MAYS-13 6439 526245 19407 1300309 767826 161025 2100390 54642 63.74 5.68 5.84 VI-MAYS-13 6138 976618 26430 1415879 832505 207478 2299971 75262 59.41 5.05 5.61 I-MAYS-14 5568 735405 6655 1278702 737206 67138 2065320 17700 64.82 12.4 7.8 II-MAYS-14 4950 741765 15805 1262447 372740 136123 2075674 99162 61.51 3.66 2.36 III-MAYS-14 4341 728302 23232 1266793 776413 203448 2098026 124606 63.24 8.08 1.84 VI-MAYS-14 4743 1043046 30601 1603950 808709 275672 2449723 81507 52.13 6.83 6.65 I-MAYS-15 4181 1033011 7091 1643694 495790 70748 2132349 18234 51.37 7.7 6.31 II-MAYS-15 3667 800438 16132 1600728 296567 176608 1738553 323555 44.5 35.2 23.4 III-MAYS-15 3064 721757 24501 1623599 179067 384706 1688962 512398 43.05 22.6 25.6

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-MUA-10 179930 12354924 124519 12735613 1212027 873800 15411234 376585 10.03 19.6 6.32 III-MUA-10 182750 13856508 186466 13745857 2691802 1341214 17725347 579402 14.53 23.5 1.58 VI-MUA-10 208554 18574217 253263 15888668 3695539 1887521 21442596 788510 13.26 17.8 5.24 I-MUA-11 338802 27511865 118926 17732029 2338307 581569 30836353 227146 12.29 21.9 4.88 II-MUA-11 356920 28229124 193673 19771203 2420813 1228784 32689318 460800 11.57 21.8 5.22 III-MUA-11 261652 22493490 290103 20764680 3342765 1892942 25596580 699315 12.36 20 6.09 VI-MUA-11 317399 29235460 410355 22401604 8514301 2674527 32479506 1003051 11.97 20.8 5.01 I-MUA-12 338802 27511865 128001 23138530 5961679 772978 30836353 276095 12.06 25.7 4.4 II-MUA-12 356920 28229124 266005 25678110 5688590 1554773 32689318 581476 14.54 27.7 4.11 III-MUA-12 395511 30793835 413224 27814835 5988680 2403629 35700818 904353 13.22 28.6 4.51 VI-MUA-12 422600 39422307 546875 32751948 9904891 3382835 44854413 1248270 11.57 29.2 4.64 I-MUA-13 433367 40056618 181275 35196351 9069721 1055064 46471264 377884 12.02 41.8 4.61 II-MUA-13 454697 41002489 386517 38148982 7108528 2180887 47958958 786688 12.41 42.3 4.6 III-MUA-13 489032 43531102 592711 39670741 7413224 3453502 50754347 1225714 19.54 41.7 4.57 VI-MUA-13 868254 45022178 754059 41684482 10844713 4775524 53723979 1655769 14.05 11.4 4.64 I-MUA-14 948553 39527327 215893 42359364 11228165 1360912 54790981 448247 17.61 21.8 4.28 II-MUA-14 862819 48823261 430506 44489650 8194541 3278721 58488595 1189569 16.31 16 1.1 III-MUA-14 859762 50268112 593941 45437822 8154796 4946516 59331645 1854824 13.51 1.56 1.52 VI-MUA-14 2290551 51205537 860392 43027664 15939312 5528377 62402282 1855158 14.15 2.13 3.36 I-MUA-15 2254477 47237649 241343 41869598 11576652 1398931 56062164 492886 14.57 9.78 4.4 II-MUA-15 2233691 41770048 476489 41283879 7798236 2776407 55859682 1127282 14.91 7.94 0.54


(6)

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM II-PAS-10 28482 113722 3602 100953 163487 7548 263637 9908 105.5 7.32 6.89 III-PAS-10 26989 187274 6142 154286 155820 14169 342945 16122 76.13 5.42 6.66 VI-PAS-10 26424 309763 8390 214530 207251 22629 458713 22015 54.81 4.71 5.32 I-PAS-11 25872 370192 3162 289486 194695 11474 518768 6233 44.66 4.68 4.96 II-PAS-11 25346 399094 6712 388288 378928 27432 862510 13465 100.6 2.91 5.11 III-PAS-11 24731 251042 10785 513345 274501 49609 820471 21339 8.14 1.16 6.44 VI-PAS-11 24446 419772 14956 683103 297296 74894 1016878 30638 61.98 2.8 7 I-PAS-12 26731 506215 4241 709549 291157 27087 1033030 8716 59.72 3.73 8.11 II-PAS-12 26098 722565 8657 923002 319288 59010 1272154 17723 45.65 5.35 8.21 III-PAS-12 25501 898382 13485 1344517 353646 104108 1726374 27619 34.8 6.05 7.33 VI-PAS-12 24761 1223290 19907 1515448 595040 152106 2140482 40382 32.2 8.2 6.67 I-PAS-13 24945 1557923 6879 1882494 373471 62663 2283898 11894 27.09 9.97 6.49 II-PAS-13 24611 1764391 16238 2179424 398675 116923 2607153 33200 23.11 8.92 6.15 III-PAS-13 24441 2296565 25612 2579144 547282 208707 3208744 55019 19.75 8.94 4.97 VI-PAS-13 28527 2870310 35375 2590450 1426592 283759 4052701 83441 20.83 4.44 4.26 I-PAS-14 28488 2674295 12142 3019477 1247416 101867 4302538 26412 31.15 5.27 4.1 II-PAS-14 28145 2967373 25540 4188760 1350304 239511 4692020 94440 25.52 4.8 1.38 III-PAS-14 29357 3834621 38938 4297198 1504824 402234 5260655 149029 26.16 6.68 0.9 VI-PAS-14 29861 5076082 54735 4779712 1391472 559789 6206505 128060 25.69 7.66 5.88 I-PAS-15 29910 5171092 17340 4830442 1567013 170936 6442137 39518 24.71 7.59 3.59 II-PAS-15 29666 5554336 36225 5413653 770226 433685 6711016 185011 21.17 5.44 1.24 III-PAS-15 48903 5775013 56691 5542623 834786 636397 7065431 267833 21.44 5.16 0.78

I-AKT I-DPK I-BP O-TP O-APL O-PO TA BO CAR ROE NOM

II-VIS-10 9247 114255 1653 36274 184577 6516 243314 4329 172.2 1.4 8.47 III-VIS-10 10318 146776 3402 30987 225164 15217 281366 6041 189.1 2.95 8.3 VI-VIS-10 10087 166581 4988 28196 283768 24462 336676 14090 195.1 2.41 6.82 I-VIS-11 9926 167816 1523 46164 246681 8795 312397 3075 163.8 4.61 6.05 II-VIS-11 10419 238233 3152 49452 301464 17541 375621 5562 141.2 3.56 1.42 III-VIS-11 10282 264673 5220 96488 299019 28857 415496 8739 91.28 3.84 6.41 VI-VIS-11 12317 465036 9402 211043 408803 68870 642026 16633 45.2 18.7 2.12 I-VIS-12 13111 504241 4953 357429 327320 19453 708281 6682 34.21 5.08 1.48 II-VIS-12 14266 476865 9783 413034 303916 39811 746745 13545 30.35 5.49 4.83 III-VIS-12 14141 444466 15783 420066 309660 62099 757197 22356 30.77 8.14 4.64 VI-VIS-12 13568 646324 24086 474182 438287 83490 939472 34308 28.08 8.93 2.36 I-VIS-13 13855 632049 6004 513579 326137 25119 871798 8703 26.58 7.69 4.86 II-VIS-13 14152 583712 12992 568880 340977 53956 937427 18802 26.91 8.95 5.73 III-VIS-13 14244 802605 20258 645261 417433 85624 1096411 30117 25.14 12.3 6.49 VI-VIS-13 14171 1083799 30703 856968 436202 112048 1323398 46314 18.4 3.7 2.96 I-VIS-14 16704 1144506 7846 997215 340304 40445 1368531 12693 16.53 4.82 2.71 II-VIS-14 16762 930307 15348 950618 281252 80375 1341518 29644 16.84 0.27 3.47 III-VIS-14 16013 974569 22646 956522 208997 122763 1374611 60507 20.19 18.1 0.59 VI-VIS-14 12708 15256 31565 1072960 332844 153013 1439983 52631 15.27 17.6 3.34 I-VIS-15 15595 1058521 7002 1084681 330581 41580 1422640 12762 17.97 16.9 3.07 II-VIS-15 12395 10195 13339 995838 436751 99257 1458145 33512 20.39 11.5 1.48 III-VIS-15 11961 992158 19503 1009775 262459 133756 1337174 53206 19.87 0.43 0.49