11
4. 7 Mei 1999 : PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, disingkat
menjadi PT. Bank BPD Aceh, 5.
29 September 2010 : PT. Bank Aceh Perubahan nama Perseroan menjadi PT. Bank Aceh. Perubahan tersebut
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02 Tahun 2009 pada tanggal 9 September 2009.
Perubahan nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.1261KEP.GBI2010 tanggal 29 September 2010. Dalam
menjalankan peran dan fungsi bank, bank Aceh memiliki Visi “Mewujudkan Bank Aceh menjadi bank yang terus sehat, tangguh, handal dan terpercaya serta
dapat memberikan nilai tambah yang tinggi kepada mitra dan masyarakat” dan Misi “Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan dunia usaha dan pemberdayaan dunia usaha dan pemberdayaan
ekonomi rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan kepada Karyawan” serta motto “Kepercayaan dan Kemitraan”.
2.2.2 Berdirinya Bank Nagari
Bank Pembangungan Daerah Sumatera Barat secara resmi berdiri pada tanggal 12 Maret 1962 dengan nama“PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Barat” Yang disahkan melalui akta notaris Hasan Qalbi di Padang. Disahkan melalui Surat Keputusan Wakil Menteri Pertama Bidang Keuangan Republik
Indonesia No. BUM9-44II tentang izin usaha PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, dan dimulailah operasional PT. Bank Pembangunan Daerah
12
Sumatera Barat dengan kedudukan di Padang.Berdasarkan Undang-Undang No.13 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, maka dasar
hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat diganti dengan Peraturan Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Barat No. 4. Sehingga PT. Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Barat dirubah menjadi “BANK
PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT”. Dalam perjalanan-nya tahun 1996 melalui Perda No. 2 1996 disahkan penyebutan nama Call Name
sebagai ”Bank Nagari” dengan maksud untuk lebih dikenal, membangun brand image sekaligus mengimpresikan tatanan sistem pemerintahan di Sumatera Barat.
Sesuai dengan perkembangan dan untuk lebih leluasa dalam menjalankan bisnis, tanggal 16 Agustus 2006 berdasrkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera barat
No. 3 Tahun 2006, bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat berubah dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas, yang didirikan
berdasarkan akta Pendirian Perseroan Nomor 1 Tanggal 1 Februari 2007 dihadapan Notaris H. Hendri Final, S.H. dan disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan Nomor W3-00074 HT.01.01-TH.2007 tanggal 4 April 2007 Saat ini Bank Nagari telah berstatus
sebagai Bank Devisa serta telah memiliki Unit Usaha Syariah. PT. Bank Nagari memiliki Visi “Menjadi Bank Pembangunan Daerah terkemuka dan terpercaya di
Indonesia” serta memiliki Misi “Memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, mencerminkan dasar atau
latar belakang didirikannya bank, sesuai yang diamanahkan dalam Akta Pendirian yang merupakan cita-cita dan tujuan yang akan diperankan, yaitu turut
13
membangun kegiatan ekonomi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara
konsisten dan seimbang serta bank akan senantiasa dijalankan dengan prinsip untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemilik, nasabah, karyawan dan
masyarakat. 2.2.3
Berdirinya Bank Sumut
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan sebutan BPSU. Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank
Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah BUMD dengan modal dasar
pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera
Utara.Pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau
disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, JL. Imam Bonjol No. 18 Medan. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar
yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.
Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan diliat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke
tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada taun 2009 dan menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank
Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to
14
be the best yang sejalan dengan road map BPD Regional Champion 2014, tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi
mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga membuka akses permodalan lai seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar
Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95
Trilyun. Bank sumut memiliki Visi “Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat” dan Misi “Mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance”.
2.3 Konsep Efisiensi