pada suatu keadaan tertentu yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang”
48
.
2. Dasar Hukum Taklik Talak
Para ahli hukum Islam berbeda pendapat dalam pembahasan mengenai hukum taklik talak. Mereka ada yang membolehkan dan ada yang
menolaknya, ada yang pro dan ada pula yang kontra. Perbedaan tersebut sampai sekarang masih mewarnai perkembangan hukum Islam yang
disebabkan oleh banyak macam dan sifat dari taklik talak itu sendiri. Selain disebabkan oleh macam dan sifat taklik talak, para ulama yang tidak setuju
dengan adanya taklik talak juga berpendapat bahwa dasar hukum taklik talak tidak terdapat dalam Al-Quran dan al-Hadits. Hal itu diungkapkan oleh Abu
M. Ibn Hazm Ibn Yahya Ibn Aziz dan al-Syafi’i
49
. Sedangkan jumhur ulama berpendapat apabila seorang telah
mentaklikkan talaknya kepada seseorang yang ada dalam wewenangnya dan telah terpenuhi syarat-syaratnya sesuai yang dikehendaki oleh mereka masing-
masing, maka taklik itu dianggap sah untuk semua bentuk taklik talak, baik taklik itu berupa sumpah taklik talak qasami maupun berupa syarat taklik
talak syarthi
50
. Dalil yang digunakan oleh jumhur ulama untuk memperkuat pendapat mereka tersebut adalah Firman Allah SWT:
y 4n ﺕ ﻡ
v ﻡ S
pی ﺕ S
48
Kompilasi Hukum Islam, Ditbinbapera Depag RI, 2000, h. 13
49
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, h. 223
50
Mahmud Syalthut dan Ali al-Sayis, Muqaranah al-Madzahib fil Fiqhi., h. 223
Artinya : “Talak yang dapat dirujuki adalah dua kali, setelah itu boleh dirujuk kembali dengan cara yang ma’ruf atau menceraikannya
dengan cara yang baik …” QS. Al-Baqarah 2:229
Ayat yang diturunkan mengenai disyari’atkannya talak semuanya adalah mutlak, dan yang mutlak itu menjadi hujjah selama tidak ada dalil lain
yang shahih. Ayat di atas tidak membedakan talak yang langsung atau yang di
taklikkan. Dalam KHI, taklik talak dimasukkan dalam bentuk-bentuk pejanjian perkawinan KHI Pasal 45. Perjanjian yang mengikat menurut
lazimnya mencakup semua yang mengikat dan taklik talak merupakan bentuk perjanjian. Jadi dalam hal ini taklik talak adalah sebuah perjanjian yang
mengikat di antara para pihak yang mengadakan perjanjian tersebut Allah SWT berfirman:
ی Wی
یN 8ﻡ 7
P …
Lﺉ
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah semua perjanjian yang mengikat
”. QS. Al-Maidah, 5:1
B. Sejarah Perkembangan Taklik Talak Di Indonesia.