Hak dan kewajiban bersama suami isteri

kehidupan keluarganya dan disertai dengan alasan yang masuk akal, maka isteripun harus ikut tinggal denga suaminya 32 . Di dalam KHI, kewajiban isteri terhadap suami dijelaskan sebagai berikut: Pasal 83: 1. Kewajiban utama bagi seorang isteri adalah berbakti lahir batin kepada suami di dalam batas-batas yang dibenarkan oleh Islam. 2. Isteri menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dan sebaik-baiknya.

C. Hak dan kewajiban bersama suami isteri

1. Suami isteri dihalalkan saling bergaul mengadakan hubungan seksual. Perbuatan ini merupakan kebutuhan bersama suami siteri yang dihalalkan secara timbal balik. Jadi bagi suami halal berbuat kepada isterinya sebagaimana isteri berbuat kepada suaminya 33 , dan tidak dibenarkan apabila hubungan seksual tersebut dilakukan tidak atas dasar suka sama suka, dalam arti kedua pasangan tersebut bisa saling menikmatinya, tidak boleh ada unsur paksaan, karena dalam hubungan suami isteri, justru harus saling melindungi dan menyayangi serta menutupi segala kekurangan dari kedua belah pihak pasangan. Hal tersebut sesuai dengan firman allah SWT Q.S Al-Baqarah 2 : 187 32 R. Subekti, dan R. Tjitrosudibio, “KUHPer BW”, Jakarta: PT. Pradnya Paramita, 2001, Cet ke 31, h. 27 33 Abd. Rahman Ghazaly, “Fiqh Munakahat”, Jakarta: Prenada Media, 2003, ed. 1, Cet ke. 1, h. 155-156 ... s ... 187:2 Artinya: “isteri-isteri kamu para suami adalah untuk kamu, dan kamu adalah pakaian untuk mereka”.Q.S. Al-Baqarah:187 Allah SWT menerangkan pula bahwa suami isteri sama dengan pakaian, isteri pakaian suami dan suami pakaian isteri. Oleh sebab itu hendaklah pakaian tersebut dapat dipergunakan, dipakai serta dipelihara dengan baik agar dapat tahan lama 34 . 2. Haram melakukan perkawinan, ialah isteri haram dinikahi oleh ayah suaminya, kakek, anak dan cucunya. Begitu juga ibu isterinya, anak perempuannya dan seluruh cucunya haram dinikahi oleh suaminya. 3. Hak saling mendapat waris akibat dari ikatan perkawinan yang sah, bila mana salah seorang meninggal dunia sesudah sempurnanya ikatan perkawinan, yang lain dapat mewarisi hartanya, sekalipun belum pernah melakukan hubungan seksual. 4. Anak mempunyai nasab keturunan yang jelas bagi suami. 5. Kedua belah pihak wajib bergaul berperilaku yang baik, sehingga dapat melahirkan kemesraan dan kedamaian hidup 35 . Hal ini berdasarkan firman Allah SWT ... … 7 8 19 :4 Artinya:“... dan bergaullah dengan mereka isteri dengan patut...” Q.S. An-Nisa 4 : 19 34 Firdaweri, “Hukum Islam Tentang Fasakh, h. 29 35 Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, h. 156 Kata-kata ialah mengandung pengertian musyarakat saling melakukan seperti itu maksudnya suami wajib bergaul dengan isterinya dengan cara yang baik, dan begitu pula isterinya wajib pula memperlakukan suaminya dengan cara demikian 36 . Dalam hukum positif perihal hak dan kewajiban suami isteri diatur dalam UU No. 1 Tahun 1974 yang berbunyi : Pasal 30: “Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat”. Pasal 31: 1 Hak dan kewajiban isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup bersama didalam masyarakat. 2 Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum. 3 Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga Pasal 32: 1 Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap 2 Rumah tempat kediaman yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini ditentukan oleh suami isteri bersama. Pasal 33: 36 Firdaweri, “Hukum Islam Tentang Fasakh, h. 26 “Suami isteri wajib saling cinta-mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain”. Pasal 34: 1 Suami wajib melindungi isterinya dan memberi segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. 2 Isteri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya. 3 Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan 37 . Dalam KHI kewajiban suami isteri dijelaskan secara rinci sebagai berikut: Pasal 77: 1 Suami isteri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat. 2 Suami isteri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. 3 Suami isteri wajib memikul kewajiban untuk mengasuh dan memelihara anak-anak mereka, baik mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun kecerdasannya dan pendidikan agamanya. 4 Suami isteri wajib memelihara kehormatannya. 37 Abdul Gani Abdullah, Himpunan Perundang-Undangan Dan Peraturan Peradilan Agama, Jakarta: PT: Intermasa, 1991, h. 193 5 Jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya, masing-masing dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Agama. Pasal 78: 1 Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap. 2 Rumah kediaman yang dimaksud dalam ayat 1 ditentukan oleh suami isteri bersama-sama 38 . 38 Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, h. 157-158

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG TAKLIK TALAK