2. Akibat Hukum
Walaupun taklik talak pelaksanaannya bersifat sukarela suami boleh membaca atau tidak membacanya, tetapi apabila taklik talak itu dilakukan
maka perjanjian tersebut tidak dapat dicabut kembali, sehingga akibat hukum yang dihasilkan apabila suami melanggar perjanjian taklik talak yang
diucapkannya adalah jatuh talak ba’in sughra, yakni memutuskan hubungan perkawinan suami isteri setelah kata talak diucapkan. Hal tersebut bisa
terealisasi dengan cara isteri mengadukan pelanggaran suami tersebut ke pengadilan agama dan aduannya diterima oleh pengadilan serta isteri dapat
membuktikan pelanggaran yang dilakukan suami tersebut diikuti dengan pembayaran uang iwadh.
Apabila talak telah jatuh, maka isteri kembali menjadi orang lain bagi suaminya. Mantan suami tidak boleh bersenang-senang dengan mantan
isterinya apalagi sampai menyetubuhinya, karena suami isteri tersebut bukan mahram lagi dan haram berhubungan badan. Jika dilakukan juga maka
hukumnya sama dengan berzina
60
. Mantan suami masih berhak untuk kembali rujuk kepada mantan
isterinya yang tertalak ba’in sughra dengan akad perkawinan baru dan mahar baru selama mantan isterinya belum menikah dengan orang lain.
Mengenai kekuatan berlakunya taklik talak, Peraturan Menteri Agama No. 2 Tahun 1990, menentukan bahwa jika belum terwujud syarat taklik,
60
Yon Ngariono, Pernikahan Yang Dimurka: Keseleo Lidah, Haramkan Hubungan Seks, posmo, III, 118 23-29 Juni 2001, h. 16
kemudian suami menjatuhkan talak raj’i dan kemudian suami merujuknya dalam masa iddah, maka taklik talak yang diucapkan suami tesebut tetap
mempunyai kekuatan hukum. Jika sewaktu-waktu terwujud syarat taklik, maka isteri dapat menggunakannya sebagai alasan gugatan perceraian dengan
alasan pelanggaran taklik talak. Tetapi apabila terjadi talak ba’in atau kawin lagi selepas iddah talak raj’i, taklik talak yang diucapkan suami tidak lagi
mempunyai kekuatan hukum. Sehingga jika suami isteri menghendaki berlakunya perjanjian taklik talak, maka perjanjian taklik talak itu harus
diulang
61
. D.
Tujuan Diadakan Taklik Talak
Kehidupan bahtera rumah tangga tidak selamanya berjalan manis dan indah, sewaktu-waktu ada kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat
memutuskan ikatan perkawinan. Islam dengan syari’atnya yang komprehensif mengatur hal-hal yang dapat mencegah terputusnya ikatan perkawinan tersebut.
Tetapi meski begitu, syari’at Islam dalam mengatur masalah perkawinan, khususnya pada pemegang hak perceraian, hanya terdapat pada hak suami. Dan
hal itupun karena dilandasi faktor-faktor yang mengharuskan suamilah yang pantas memegang hak perceraian itu.
Dengan dilembagakannya taklik talak, isteri juga dapat melakukan perceraian dengan syarat perceraian tersebut memang layak untuk dilakukan.
Dengan begitu hak-hak isteri dapat terjamin dan suami harus melaksanakan
61
Sayyid Usman, Qawanin Al-Syari’ah, Salinan Nabhan, Surabaya: tth., h. 80
kewajiban-kewajibannya terhadap hak isteri sehingga suami tidak dapat melakukan hal sewenang-wenang terhadap isterinya.
Mahmud Yunus menerangkan bahwa, umumnya di Indonesia pada masa sekarang diadakan taklik talak sesudah akad nikah gunanya supaya isteri jangan
teraniaya bila suami berlarut-larut tidak memberi nafkah kepada isterinya, atau telah hilang dengan tak ada beritanya
62
Kemudian menurut Sayuti Thalib mengatakan, bahwa hak menjatuhkan talak berada dalam tangan suami, dengan adanya lembaga taklik talak maka ini
berarti pelimpahan wewenang menjatuhkan talak dari pihak suami kepada isteri. Pelimpahan yang terbatas yaitu dalam hal-hal tertentu
63
. Selanjutnya, Peunoh Dally dalam disertasinya berpendapat bahwa maksud
diadakannya taklik talak ialah suatu usaha dan daya upaya melindungi isteri dari tindakan sewenang-wenang suaminya
64
. Lebih lanjut Peunoh mengatakan bahwa syari’at Islam sudah menentukan secara terperinci hak isteri terhadap suami,
namun ia tidak memiliki alat pemaksa supaya suami menunaikan kewajibannya. Dengan adanya sistem taklik talak tersebut nasib isteri dan kedudukannya dapat
diperbaiki. Jika suami mensia-siakan isterinya sehingga ia sengsara, maka isteri dapat mengadukan kepada hakim supaya perkawinannya diputuskan.
Zaini Ahmad Noeh, mengatakan bahwa lembaga taklik talak sangat menguntungkan bagi pihak wanita, yaitu membekali wanita dengan hujjah syar’i
62
Mahmud Yunus, Hukum Perkawinan Dalam Islam Menurut Madzhab Syafi’i, Hanafi, Maliki, Dan Hambali,
Jakarta: Hida Karya Agung, 1990, h. 129
63
Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Di Indonesia, Jakarta: UI Press, 1986, Cet ke. 5, h. 77
64
Peunoh Dally, Talak, Rujuk, h. 85
yang sah untuk melepaskan diri dari penderitaan akibat perbuatan yang dijanjikan suaminya, itu pun bila isteri tidak rela atas perbuatan suaminya itu
65
. Lebih jauh lagi Zaini mengungkapkan pendapat Snouck Hurgronje yang berpendapat bahwa
dilembagakannya taklik talak setiap akad nikah yang berlaku diseluruh Jawa dan Madura, menyebabkan kedudukan wanita yang menikah jauh lebih kuat dari pada
sekedar memberlakukan hukum Islam secara biasa.
65
Noeh, Pembacaan Shigat, h. 68
BAB IV PENGARUH TAKLIK TALAK
TERHADAP KEUTUHAN RUMAH TANGGA
A. Letak dan Geografis RT 0108 Kelurahan Pisangan Ciputat
RT 0108 merupakan daerah yang cukup strategis di wilayah Ciputat. RT yang luasnya 5 ha ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Cirendeu sebelah
Timur, Kelurahan Cempaka Putih sebelah Barat, dan RT 0208 sebelah Utara. RT 0108 meskipun berada di daerah perbatasan antara Provinsi Banten dan Provinsi
DKI Jakarta, masih tetap bagian dari daerah ibu kota Jakarta yang perkembangannya begitu cepat.
Sebagai bagian dari wilayah kampus UIN Jakarta, RT 0108 tak lepas dari incaran para pendatang yang kebanyakan adalah mahasiswa yang ingin
melanjutkan pendidikan dan mereka datang dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia, sehingga pertumbuhan penduduk di RT ini sangat cepat yang
disebabkan banyaknya mahasiswa yang datang dari daerah. Hal ini juga merupakan penyebab heterogennya atau majemuknya penduduk di RT ini. Dari
laporan tahunan Kelurahan pada tahun 2007 diketahui jumlah penduduk RT 0108 yang tercatat sebanyak 460 empat ratus enam puluh orang, dengan perincian
kepala keluarga sebanyak 124 orang. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa RT 0108 mengalami
perkembangan yang cukup pesat . hal ini berimbas pada perekonomian masyarakat sekitar. Kalau tahun Sembilan puluhan masih terdapat rawa-rawa dan