Informan Keempat Hasil Wawancara tentang Perawatan Ibu setelah Melahirkan

“Ibu nifas dikusuk seluruh badannya, sekali dua hari selama 1 minggu 3 kali kusuk. Saat dikusuk, rahim ibu juga diraba untuk mengetahui bengkaknya rahim. Jika ibu merasa sakit, maka kusuk terus dilakukan hingga 10 hari sekali setiap 2 atau 3 hari”. i. Larangan Keluar Rumah Pantangan Kaluar Lumah Selama dalam masa nifas, ibu tidak diperbolehkan keluar rumah karena ibu dan bayinya dapat diganggu oleh mahluk halus. Bayi masih sangat lemah, sehingga mudah diganggu oleh mahluk halus. Sedangkan ibu nifas, karena masih mengeluarkan darah nifas, mahluk halus menyukai darah nifas. Jika darah nifas ibu menetes, maka dapat dijilat oleh mahluk halus sehingga ibu bisa kesurupan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Setelah 40 hari, baru ibu sama bayi boleh keluar rumah. Kalau belum 40 hari, belum boleh keluar rumah. Nanti diganggu oleh mahluk halus.” Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Selama 40 hari, ibu sama bayinya tidak boleh keluar rumah, karena bayi itu masih lemah, nanti diganggu setan,bayinya suka menangis. Kalau ibunya karena masih ada darah yang keluar, mahluk halus suka sama darah kotor ibu.”

4.3.4. Informan Keempat

Informan penelitian yang ke 4 berusia 32 tahun, baru melahirkan anak keempat dengan jenis persalinan spontan dibantu oleh bidan dan didampingi dukun kampung. Pendikan informan SMP dan tidak bekerja IRT. Saat diwawancarai informan memiliki bayi usia 11 bulan. Sewaktu melahirkan, informan dirawat oleh Universitas Sumatera Utara ibu kandung dan ibu mertua. Berikut hasil wawancara dengan informan ke 4 tentang 9 topik pertanyaan yang berkaitan dengan perawatan ibu nifas: a. Penggunaan Minyak Makan dan Kapur Sirih Mamalasan Aol Alek Lanafangi Menurut informan ke 4, setelah melahirkan ibu diasapkan dan sebelumnya ibu pakai minyak makan dulu dipunggung, agar tidak terbakar kulit ibu saat di pengasapan. Kapur sirih dioleskan di perut. Tujuannya adalah agar darah kotor keluar semua. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Sebelum diasapkan ibu pakai minyak makan dulu dipunggung, setelah itu, baru ibu diasapkan. Terus, kapur sirih dioleskan di perut ibu. Supaya darah kotornya keluar semua”. Pernyataan ini didukung oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Kapur sirih dan jeruk nipis diminumkan, untuk mengobati luka dalam perut. Punggung ibu dikasih minyak dan garam untuk mencegah kulit terbakar karena tidur dekat api”. b. Mandi Air Daun-Daunan Rumek Uek Bolong-Bolong Menurut informan setelah melahirkan ibu mandi air hangat yang merupakan rebusan daun kunyit, daun pandan, dan daun jeruk nipis. Tujuannya adalah agar ibu menjadi sehat. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Setelah dikusuk, ibu mandi air hangat yaitu air rebusan daun kunyit, daun pandan, dan daun jeruk nipis. Agar ibu menjadi sehat”. Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: Universitas Sumatera Utara “Ibu mandi air daun pandan, daun kunyit, daun jeruk nipis. Manfaatnya untuk menghilangkan sakit dalam tulang. Ibu mandi air daun-daunan terus- menerus sampai 1 minggu. Ibu mandi setiap 2 hari supaya sehat”. c. Pakai Gurita Mamahai Gurito Menurut informan, setelah melahirkan ibu pakai gurita atau kain panjang selama 7 hari bisa sampai 1 bulan. Sebelumnya perut ibu diolesi dengan kunyit yang dihaluskan. Tujuannya agar perut ibu tidak jatuh atau turun. Hal ini sesuai dengan pernyataan seperti dibawah ini: “Ibu pakai gurita atau kain panjang selama 7 hari bisa sampai 1 bulan. Sebelumnya perut ibu diolesi dengan kunyit yang dihaluskan. Tujuannya agar perut ibu tidak jatuh atau turun”. Pernyataan ini di kuatkan oleh oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Ibu juga menggunakan gurita, setelah sebelumnya kunyit yang ditumbuk dioleskan di perut. Gurita digunakan selama 10 hari” d. Penggunaan Batu Hangat BulanchingManenden Menurut informan, setelah melahirkan ibu menggunakan batu hangat setelah sebelumnya mandi air hangat. Batu hangat digosokkan di perut, oleh ibu sendiri. Tujuannya untuk melancarkan keluarnya darah kotor dan mencegah darah putih naik ke kepala. Jika darah putih naik ke kepala maka dapat menyebabkan ibu sakit kepala, bahkan meninggal. Lamanya menggunakan batu hangat tergantung keinginan ibu, dimulai setelah melahirkan bisa 1-2 bulan minimal selama 7 hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Ibu menggunakan batu hangat setelah sebelumnya mandi air hangat. Tujuannya untuk melancarkan keluarnya darah kotor dan mencegah darah Universitas Sumatera Utara putih naik ke kepala. Lamanya menggunakan batu hangat tergantung keinginan ibu, dimulai setelah melahirkan bisa 1-2 bulan minimal selama 7 hari”. Pernyataan ini di kuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Ibu pakai batu hangat agar darah kotornya keluar itulah manfaatnya yang paling penting. Batu hangat digunakan segera setelah melahirkan 7-44 hari. Bila batu telah dingin ganti lagi dengan batu lain yang sebelumnya sudah dihangatkan jadi batu hangat harus disediakan 3 buah digunakan silih berganti. Tujuannya mengencerkan darah kental, mencegah darah putih naik ke kepala dan mencegah pening.” e. Pengasapan Naite Menurut informan, setelah melahirkan dilakukan pengasapan pada ibu supaya badan ibu hangat dan untuk menghangatkan perut ibu, mengeluarkan darah kotor dan menjarangkan kehamilan, selain itu juga untuk mengusir roh halus. Pengasapan dilakukan selama 1- 10 hari. Pengasapan dilakukan selama siang dan malam, dan bayinya juga ikut bersama ibu. Pengasapan dilakukan di dapur, dengan menggunakan tungku kayu. Untuk mencegah ibu bolak-balik ke kamar untuk menyusui, maka bayi ikut dipindahkan ke dapur. Selama masa pengasapan Ibu dan bayi tidur di dapur, di dekat api. Efek buruknya pada bayi tidak ada. Selama masa pengasapan ibu tidak boleh ditinggal sendirian, jika terpaksa harus ditinggal maka harus diletakkan besi sebagai penggantinya ditempat tidur untuk mencegah ibu kesurupan. Tujuan pengasapan adalah untuk kesehatan ibu dan bayi, ibu akan hangat, mencegah ibu sakit kepala, dan untuk mengusir mahluk halus. Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Pengasapan dilakukan supaya badan ibu hangat menghangatkan perut ibu, mengeluarkan darah kotor dan mencegah ibu cepat hamil. Juga utuk menjauhkan roh halus”. Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Pengasapan dilakukan siang dan malam dan harus ada yang menjaga. Kalau ditinggalkan ibu bisa kesurupan, maka bila ditinggalkan sebaiknya letakkan besi seperti pisau dari besi di tempat tidur untuk mencegah ibu kesurupan . Apapun besinya boleh, yang penting ada. Manfaat pengasapan supaya badan ibu hangat, dan supaya darah kotor keluar lancar. Pengasapan dilakukan 10 hari.” f. Makanan Ikan, Sayur, dan Buah-buahanAn-An Bak Afu-Afu Nai, Bolong- Bolong, Buah-Buahan Menurut informan, setelah melahirkan ibu makan bubur, karena bubur bergizi, dan dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu. Ibu juga akan terlihat sehat dan dapat mempercepat keluarnya ASI, dan meningkatkan jumlah ASI. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Setelah melahirkan ibu makan bubur, karena bubur bergizi, supaya ibu sehat dan menambah banyak air susu ibu”. Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Setelah melahirkan ibu makan bubur, supaya ASI cepat keluar dan ASI banyak. Ibu makan bubur selama 3-7 hari”. Menurut informan, setelah melahirkan ibu dilarang makan ikan kerapu, cumi- cumi, gurita, kepiting, udang, lobster. Jenis ikan tersebut tidak dapat dimakan ibu Universitas Sumatera Utara karena mengandung racun yang dapat menyebabkan ibu bengkak-bengkak diseluruh tubuhnya. Ikan yang dapat dimakan ibu adalah ikan gabui atau tamban dan biasanya dibakar atau direbus tapi lebih sering dibakar karena ibu tidak dibolehkan makan cabe karena dapat menyebabkan sakit perut, santan juga tidak boleh di makan karena dapat menyebabkan darah kotor keluar tidak lancar. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Selama masa nifas ibu dilarang makan ikan kerapu, cumi-cumi, gurita, kepiting, udang, lobster. Ikan yang bisa dimakan ikan gabui atau tamban dan biasanya dibakar dan direbus tapi lebih sering dibakar. Kalau digulai santan belum boleh, cabe juga tidak boleh”. Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Ibu nifas bisa makan ikan tamban dan ikan gabui biasanya dibakar dan direbus. Tapi ibu tidak boleh makan ikan marang, cumi-cumi, udang, kerapu, lobster, pari, dan gurita. Menurut informan setelah melahirkan ibu boleh makan sayur daun ubi. Kalau sayur kangkung tidak boleh dimakan ibu, karena batang kangkung bergetah. Jika kangkung dimakan maka wajah dan seluruh tubuh ibu bengkak-bengkak, ibu juga akan banyak tidur. Hal ini sesuai dengan pernyataan seperti dibawah ini: “Ibu nifas boleh makan sayur daun ubi, kalau sayur kangkug tidak boleh dimakan, karena batangnya bergetah”. Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Sayur yang boleh dimakan ibu nifas adalah sayur daun ubi. Kangkung tidak boleh karena tumbuhnya menjalar dan bisa bikin ngantuk nanti sehingga ibu Universitas Sumatera Utara banyak tidur dan wajah dan tubuh menjadi bengkak-bengkak. Santan juga tidak boleh, karena mengakibatkan darah kotor tidak lancar keluarnya”. Menurut informan ke 4, ibu sehabis melahirkan hanya bisa makan buah pisang saja karena buah pisang aman untuk dimakan ibu. Selain buah pisang tidak boleh dimakan karena bersifat dingin misalnya pepaya dan timun. Kalau buah yang lain belum bisa, kecuali setelah 44 hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Ibu nifas hanya bisa makan buah pisang saja. Kalau buah yang lain belum bisa, kecuali setelah 44 hari itupun tidak boleh banyak-banyak”. Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Ibu nifas selama 1 bulan tidak boleh makan buah yang dingin seperti timun, pepaya, nenas, kelapa muda, durian, kecuali kalau sudah dimasak. Kalau dimakan, si ibu bisa diare”. g. Obat Kampung JamuDon Hampong Menurut informan, selama masa nifas ibu minum obat kampung yang teriri dari air perasan daun pepaya, kunyit, jeruk nipis, merica, lada, daun bahong-bahong bae, dan daun lagundi. Ramuan ini diminum setiap 2 hari sekali selama 1minggu. Obat kampung bermanfaat untuk obat luka dalam perut, supaya darah kotor keluarnya lancar dan untuk menjarangkan anak. Hal ini sesuai dengan pernyataan seperti dibawah ini: “Ibu nifas minum air perasan daun pepaya sama kunyit, sama jeruk nipis, merica, lada, daun bahong-bahong bae, dan daun lagundi. Ramuan diminum setiap 2 hari sekali selama 1minggu”. Universitas Sumatera Utara Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Ibu nifas minum obat kampung berupa air rebusan campuran daun lagundi, daun bahong-bahong bae, daun pepaya, jeruk nipis lada hitam, bawang putih dan ditambahkan garam. Manfaatnya supaya ibu tidak demam. Diminum selama 3-7 hari tergantung keadaan kesehatan si ibu”. h. Kusuk Manyawe Menurut informan, setelah melahirkan 2 hari ibu dikusuk, dilakukan sebanyak 3 kali, setiap 2 hari sekali selama 1 minggu. Tujuannya untuk mengeluarkan darah kotor dan menyehatkan ibu. Setelah itu ibu makan sirih pada saat anak akan turun tanah. Meskipun ibu tidak tahu apa manfaatnya, tapi tetap dikerjakan ibu karena sudah merupakan kebiasaan di kampung. Selesai acara malangak, dukun yang menolong, dicuci tangannya dengan air jeruk nipis karena dianggap sudah memegang kotoran ibu. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Ibu nifas dikusuk setelah 2 hari setelah melahirkan, dilakukan 3 kali dalam seminggu setiap 2 hari sekali. Tujuannya untuk mengeluarkan darah kotor dan menyehatkan ibu. Setelahnya ibu makan sirih pada saat anak akan turun tanah. Manfaatnya tidak tahu untuk apa, tapi sudah merupakan kebiasaan di kampung. Selesai acara malangak, dukun yang menolong, dicuci tangannya dengan air jeruk nipis karena dianggap sudah memegang kotoran ibu”. Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Ibu nifas dikusuk seluruh badannya, sekali dua hari selama 1 minggu 3 kali kusuk. Saat dikusuk, rahim ibu juga diraba untuk mengetahui bengkaknya rahim. Jika ibu merasa sakit kusuk terus dilakukan hingga 10 hari. Kusuk dilakukan setiap 2 atau 3 hari. Tergantung keadaan ibu. Manfaatnya untuk mengobati keseleo waktu melahirkan, melancarkan keluarnya darah kotor. Universitas Sumatera Utara Menghilangkan sakit pinggang ibu, di masa tua nanti tangan ibu tetap bisa diangkat, jari-jari kaki dan jari-jari tangannya tidak bengkok”. i. Larangan Keluar RumahPantangan Kaluar Lumah Selama dalam masa nifas, ibu tidak diperbolehkan keluar rumah karena ibu dan bayinya dapat diganggu oleh mahluk halus. Bayi masih sangat lemah, sehingga mudah diganggu oleh mahluk halus. Sedangkan ibu nifas, karena masih mengeluarkan darah nifas, maka ibu tidak boleh keluar rumah karena mahluk halus menyukai darah nifas. Jika darah nifas ibu menetes, maka dapat dijilat oleh mahluk halus sehingga ibu bisa kesurupan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan seperti dibawah ini: “Selama 40 hari, ibu sama bayinya tidak boleh keluar rumah, karena bayi itu masih lemah, nanti diganggu setan, bayinya suka menangis. Kalau ibunya karena masih ada darah yang keluar, mahluk halus suka sama darah kotor ibu.” Pernyataan ini dikuatkan oleh kader, dukun, dan tokoh masyarakat seperti dibawah ini: “Setelah melahirkan, ibu dan bayi dirumah saja sampai 40 hari tidak boleh keluar rumah, takut diganggu oleh mahluk halus kalau sudah 40 hari baru bisa keluar rumah.” Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan. Masa nifas merupakan fase khusus bagi ibu dan bayi. Masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Ibu nifas membutuhkan perawatan nifas yang baik dan benar, oleh karena resiko kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa nifas Swasono, 1998 Dalam konteks kehamilan, persalinan, dan kelahiran bayi, setiap masyarakat mempunyai cara-cara budaya mereka sendiri untuk memahami dan menanggapi peristiwa pertumbuhan janin dan kelahiran bayi Swasono, 1998 Faktor yang paling mempengaruhi status kesehatan masyarakat terutama bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas, adalah lingkungan juga pendidikan dari masing-masing dari kaum ibu tersebut. Seandainya ibu dan masyarakat mengetahui dan memahami hal-hal yang mempengaruhi status kesehatan terhadap hal itu, maka diharapkan masyarakat tidak melakukan kebiasaan atau adat istiadat yang merugikan kesehatan, khususnya bagi ibu nifas Qomariah 2013. Berdasarkan fakta yang terjadi pada masyarakat di atas, dapatlah dikatakan bahwa memang benar ada beberapa nilai kepercayaan masyarakat yang berhubungan dengan perawatan nifas. Aspek budaya merupakan hal penting yang harus diketahui oleh petugas kesehatan untuk memudahkan dalam melakukan pendekatan dan Universitas Sumatera Utara pelayanan kesehatan. Sebab, tidak semua perawatan yang dilakukan dengan berpedoman pada warisan leluhur tersebut bisa diterima sepenuhnya, bisa saja perawatan-perawatan yang dilakukan tersebut memberikan dampak kesehatan yang kurang menguntungkan bagi ibu dan bayinya. Hal ini tentu saja memerlukan perhatian khusus untuk mengatasinya. Swasono, 1998. Pada penelitian ini akan membahas perawatan Ibu Nifas perspektif budaya Leukhon. Adapun yang menjadi kebiasaan dan sudah menjadi tradisi masyarakat Leukhon dalam melakukan perawatan nifas adalah sebagai berikut: 5.1. Perawatan Ibu Nifas Bak Afu-Afu Menurut Suku Leukhon 5.1.1. Kapur Sirih dan Minyak Makan Mamalasan Aol Alek Lanafangi Pada masa nifas ibu suku Leukhon mempunyai kebiasaan mengoleskan perut dengan campuran kapur sirih dan air jeruk nipis, dan mengoleskan minyak makan di punggung, lalu ibu tidur di dekat perapian. Tujuannya agar supaya darah putih tidak naik ke kepala dan mengeluarkan darah kotor. Darah kotor adalah Lochea atau darah yang dibuang dari rahim yang kini telah mengerut kembali ke ukuran semula. Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo rambut bayi dan mekonium. Sedangkan darah putih adalah Lochea Alba putih yang mengandung leukosit dan sel desidua, sel epitel, selaput lendir servik dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba keluar pada hari ke 15 sampai 40 hari atau berlangsung selama 2 sampai 6 minggu nifas. Universitas Sumatera Utara Dampak negatif kapur sirih, jeruk nipis, dan minyak makan tidak ada. Sedangkan dampak positif seperti dibawah ini. Manfaat kapur sirih dari sisi medis yaitu dapat mengobati penyakit encok, mencegah kerutan pada perut pasca melahirkan, menghilangkan kutil yang membandel, mengatasi masalah bau badan, menyembuhkan batuk dan menghilangkan rasa gatal, dan obat sakit perut untuk anak-anak Setiawan, 2013. Secara alami jeruk nipis ini bermanfaat untuk obat batuk, menghilangkan dahak mukolitik, memperlancar kencing diuretik dan keringat, serta sangat baik dalam membantu proses pencernaan. Kandungan yang terdapat pada jeruk nipis yaitu Linalool, minyak terbang Limonene dan flavonoid, seperti Poncirin, Hesperidine, Rhoifolin dan Naringin. Pada buah jeruk nipis yang sudah masak mengandung Synephrine, N-methyltyramine, Asam sitrat, Kalsium, Fosfor, Besi, serta Vitamin A, B1, dan C. Sedangkan Asam sitrat yang dikandungnya dapat mencegah kambuhnya penyakit batu ginjal pada pasien setelah operasi Setiawan, 2013. Antioksidan dan fitonutrien dalam kunyit meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kurkumin yang terkandung dalam kunyit juga hadir dengan antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, dan sifat anti-glikemik. Sifat ini dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mencegah beberapa penyakit, termasuk diabetes Setiawan, 2013. 1. Kunyit membantu menyembuhkan luka lebih cepat, sebagai antiseptik alami. 2. Kunyit mengurangi kemungkinan terkena kanker karena punya sifat anti-kanker. Universitas Sumatera Utara 3. Kunyit dapat menyembuhkan pigmentasi yang disebabkan oleh paparan sinar matahari. 4. Mencegah proses penuaan karena punya sifat antioksidan. 5. Sebagai salah satu komponen yang membantu melembapkan kulit dan mengurangi kekeringan. 6. Menyembuhkan memar dan mencerahkan luka bekas terbakar. 7. Membersihkan kulit wajah, membuat kulit Anda bersinar, dan warna kulit cerah. 8. Membantu melawan gangguan kulit, seperti eksim, psoriasis, dan ruam merah. 9. Juga membantu meringankan stretch mark atau selulit. Minyak kelapa merupakan minyak dengan asam lemak jenuh saturated fatty acids. Asam lemak jenuh antara lain terdapat pada air susu ibu asam laurat dan minyak kelapa. Sifatnya stabil dan tidak mudah bereaksiberubah menjadi asam lemak jenis lain. Minyak kelapa merupakan minyak yang 92-nya mempunyai panjang rantai karbon sedang medium chain fatty acids=MCFA. 50 di antaranya merupakan asam larut seperti terdapat pada air susu ibu, yang dapat membunuh berbagai kuman, virus, dan parasit. Molekulnya terdiri atas 12 atom karbon yang diikat jenuh tidak ada ikatan ganda. Minyak dengan rantai karbon pendek dan sedang dapat langsung diserap oleh tubuh tanpa melalui proses cerna yang berbelit- belit. Langsung dibawa ke hati untuk diubah menjadi energi untuk meningkatkan fungsi kelenjar endokrin, organ, serta jaringan-jaringan tubuh Rumah Kanker, 2013. Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Mandi Air Daun-Daunan Rumek Uek Bolong-bolong