Post Partum Blues Kebutuhan Ibu Nifas

tahu bahwa begitu beratnya ia harus berjuang untuk melahirkan bayinya dan hal tersebut akan memperkaya pengalaman hidupnya untuk lebih dewasa. 3 Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak Walaupun kali ini bukan pengalaman pertama melahirkan bayinya, namun kebutuhan mendapatkan dukungan positif dari lingkungannya tidak jauh berbeda dengan ibu yang melahirkan anak pertama. 4 Pengaruh budaya Lalu adanya adat-istiadat yang dianut oleh lingkungan dan keluarga sedikit banyak akan mempengaruhi keberhasilan ibu dalam melewati saat transisi ini Sulistyawati, 2009.

2.7. Post Partum Blues

Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya. Keadaan ini disebut dengan baby blues, yang disebabkan oleh perubahan perasaan alami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan. Gejala-gejala baby blues antara lain: menangis, mengalami perubahan perasaan, cemas, kesepian, khawatir mengenai sang bayi, penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan menjadi seorang ibu. Universitas Sumatera Utara Gejala-gejala depresi pasca persalinan 1. Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur 2. Nafsu makan hilang 3. Perasaan tidak berdaya atau kehilangan kontrol 4. Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi 5. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi 6. Pikiran yang menakutkan mengenai bayi 7. Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi 8. Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan bedebar-debar. Jika ibu mengalami gejala-gejala tersebut sebaiknya ibu memberitahu suami, bidan, atau dokter. Depresi masa nifas adalah keadaan yang sangat serius, seorang wanita memerlukan banyak dukungan dari suami, keluarga dan lingkungannya Ambarwati, 2008.

2.8. Kebutuhan Ibu Nifas

1. Gizi Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Beberapa anjuran untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu: a. Mengkonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kalori b. Makan dengan diet berimbang, cukup protein, mineral dan vitamin Universitas Sumatera Utara c. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari d. Mengkonsumsi tablet zat besi selama nifas e. Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI Sulistyawati, 2009. 2. Ambulansi dini Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk secepat mungkin membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbing untuk berjalan dalam 24-48 jam post partum. Keuntungannya adalah: a. Ibu merasa lebih baik, lebih sehat, dan lebih kuat b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik c. Dapat lebih memungkinkan dalam mengajari ibu untuk merawat atau memelihara anaknya, memandikan dan lain-lain selama ibu masih perawatan. 3. Eliminasi buang air kecil dan besar Dalam 6 jam pertama post partum, pasien harus sudah dapat buang air kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih maka dapat mengakibatkan kesulitan pada organ perkemihan. Dalam 24 jam pertama, pasien juga harus sudah dapat air besar karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya untuk buang air besar secara lancar. Universitas Sumatera Utara 4. Kebersihan diri 5. Perawatan payudara a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu terutama dengan menggunakan BH yang menyokong payudara. b. Jika puting lecet masa oleskan ASI pada sekitar puting susu setiap selesai menyusui. Menyusui dimulai dari puting yang tidak lecet. c. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam, ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok. d. Istirahat Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang cukup. Kurang istirahat dapat menyebabkan: a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi b. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan. c. Menyebabkan depresi dan ketidak nyamanan untuk merawat bayi dan dirinya. 6. Seksual Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk melakukan hubungan Universitas Sumatera Utara seksual sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah kelahiran. Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan. 7. Latihan atau senam nifas Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal sebaiknya latihan masa nifas seawal mungkin dengan catatan menjalani persalinan dengan normal dan tidak ada penyulit post partum. 2.9. Konsep Budaya dalam Perawatan Masa Nifas Budaya berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi”atau “akal” semua hal-hal yang berkaitan dengan akal. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat Syafrudin, 2008. Kebudayaan adalah komplek yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, dan adat istiadat. Kebudayaan semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat yang berfungsi sebagai: 1. Tempat berlindung 2. Kebutuhan makan dan minum 3. Pakaian dan perhiasan. Universitas Sumatera Utara Serta mempunyai kepribadian yaitu organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosialisasi yang mendasari perilaku individu Syafrudin, 2008. Faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat terutama ibu hamil, bersalin dan nifas adalah faktor lingkungan yaitu pendidikan disamping faktor-faktor lainnya. Jika masyarakat mengetahui dan memahami hal-hal yang mempengaruhi status kesehatan tersebut maka diharapkan masyarakat tidak melakukan kebiasaanadat-istiadat yang merugikan kesehatan khususnya bagi ibu bersalin dan nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: 1. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan sosial yaitu interaksi masyarakat adat-istiadat, pendidikan dan tingkat ekonomi. contoh: ibu yang baru melahirkan dan sedang menyusui mengurangi makan ikan, karena meyakini ASI akan berbau amis. 2. Faktor Prilaku Faktor budaya setempat dan pengetahuan sendiri serat sistem nilai sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diakses oleh pasien dan keluarga. 3. Faktor Pelayanan Kesehatan Faktor tingkat pelayanan kesehatan merupakan faktor ke 3 yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Contoh: seorang ibu hamil akan bersalin, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan harus melintasi jarak berkilo-kilo meter dengan jalan kaki. Artinya pusat pelayanan kesehatan sangat berpengaruh dari segi jarak pemukiman, kelengkapan alat-alat dan obat yang tersedia serta tenaga ahli yang terampil dan menguasai teknologi kesehatan. 4. Faktor Keturunan Faktor keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir Asma, Diabetes melitus, hipertensi, dll Syafrudin, 2008.

2.10. Budaya dalam Perawatan Masa Nifas