membagi fakta-fakta yang sudah diperoleh ke dalam beberapa kelompok. Fakta-fakta dalam masing-masing kelompok tersebut merupakan fakta-fakta
yang saling berhubungan, kemudian dalam setiap kelompok fakta dilakukan penafsiran sehingga diperoleh suatu kerangka fakta. Sehingga fakta-fakta
tersebut dapat menjawab permasalahan yang dikaji. Berdasarkan dari hasil penelaahan sumber, diperoleh fakta yang penulis
susun sebagai berikut: a Latar belakang pembaharuan di Indonesia
b Pengaruh adanya pembaharuan terhadap Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia
c Respon Jamiat Kheir sebagai lembaga pembaharuan pendidikan Islam terhadap berbagai kebijakan negara terhadap bidang pendidikan.
d. Laporan Hasil Penelitian
Dalam analisis data kualitatif metode yang digunakan untuk membahas sekaligus sebagai kerangka berpikir pada penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis, yaitu suatu usaha untuk mengumpulkan dan menyusun data, kemudian diusahakan pula dengan analisa dan interpretasi atau penafsiran terhadap data-data
tersebut.Dalam menganalisa data yang telah terkumpul digunakan metode Induktif yaitu masalah yang bersifat khusus, kemudian diarahkan pada penarikan
kesimpulan yang umum. Dalam data ini, penulis melakukan analisis terhadap sejarah perkembangan
pembaharuan dengan pendekatan pendidikan Islam.Jadi, dari permasalahan lembaga pendidikan yang sedang berkembang pada tahun 1905-1965, ditarik
kesimpulan ke arah pergerakan pembaharuan umat Islam. Dalam menyajikan laporan hasil penelitian, terlebih dahulu penulis
melakukan tahap-tahap yang telah diuraikan sebelumnya, lalu melakukan tahap terakhir, yaitu membuat laporan hasil penelitian. Penulis melakukan langkah-
langkah yang diantaranya, yaitu melakukan penyusunan kerangka tulisan dan
pokok-pokok pikiran yang akan dituangkan ke dalam tulisan jadi sebenarnya, berdasarkan data-data yang diperoleh untuk mempermudah penulisan. Selanjutnya
yaitu melakukan penulisan setelah materi atau bahan tersusun dan kerangkan tulisan selesai dibuat. Tulisan akhir dilakukan bab demi bab, sesuai dengan proses
penelitian yang dilakukan secara bertahap, kemudian dilakukan pengecekan melalui pengeditan dan pengoreksian.
Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam prosedur penelitian.Setelah melakukan langkah heuristik, kritik, dan interpretasi, langkah yang terakhir adalah
penulisan sejarah atau historiografi.Laporan hasil penelitian dituangkan dalam bentuk karya ilmiah yang disebut skripsi.Laporan tersebut disusun secara ilmiah,
yakni dengan manggunakan metode-metode yang telah dirumuskan dan teknis penulisan yang sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang telah
dikeluarkan oleh UIN Syarif Hidayatullah.
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Lembaga pendidikan Jamiat Kheir 1. Profil Yayasan Jamiat Kheir
Yayasan Jamiat Kheir terletak di jalan K.H. Mas Mansyur No. 17, kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, KotaKabupaten Jakarta
Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Jamiat Kheir didirikan pada tahun 1901 sebagai sebuah organisasi dan mendapat izin dari pemerintah Hindia Belanda pada tahun
1905 dengan bestuit nomor 4. Sementara Yayasan Pendidikan Jamiat Kheir diaktekan oleh notaris pemerintah Belanda yaitu Jan Willem Roellofs Valk, pada
tanggal 19 Oktober 1919.
53
Yayasan Pendidikan Jamiat Kheir memiliki beberapa tingkat pendidikan, yaitu: a. Taman Kanak-Kanak Tanah Abang
b. Taman Kanak-Kanak Depok c. Madrasah Ibtidaiyah Putra Tanah Abang
d. Madrasah Ibtidaiyah Putri Tanah Abang e. Madrasah Tsanawiyah Tanah Abang
f. Madrasah Aliyah Tanah Abang g. Institut Agama Islam Jamiat Kheir Tanah Abang
53
Dokumen Resmi dari Yayasan Jamiat Kheir.
2. Latar Belakang Berdiri Lembaga Pendidikan Jamiat Kheir
Latar belakang berdirinya Jamiat Kheir tidak lepas dari perjalanan bangsa Indonesia yang sejak tahun 1628 M hingga tahun 1918 Msenantiasa terjadi
pemberontakan dan perjuangan untuk mengusir penjajahan yang telah bercokol dari tahun 1602 M.
ketika jiwa kebangkitan nasional mulai masuk ke dalam jiwa bangsa Indonesia, penjajah Belanda menjadi semakin cemas. Mereka berusaha untuk
memadamkan api semangat bahkan mengasingkan mereka-mereka yang dianggap berbahaya terhadap kelangsungan hidup penjajahan di Indonesia. Bangsa Indonesia
mulai sadar bahwa kemerdekaan akan sulit dicapai bila hanya mengandalkan perjuangan di medan laga saja. Pejuang-pejuang dan kaum cendekiawan kemudian
mulai merintis jalan untuk berupaya merintis perjuangan di medan politik. Dengan lahirnya organisasi-organisasi sosial, baik di bidang perekonomian maupun di
bidang pendidikan, serta lahirnya partai-partai politik di Indonesia, merupakan awal dari perjuangan di bidang politik. Salah satu diantaranya adalah organisasi
Jamiat Kheir. Jamiat kheir lahir tahun 1901 M dan segera mendapat simpati dari umat Islam.
Pada tahun 1901 sebagai langkah permulaan beberapa tokoh masyarakat Arab berinisiatif mendirikan sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial
pendidikan berdasarkan Islam, yang diberi nama Jamiat Kheir. Pada mulanya organisasi ini dimaksudkan sebagai wadah kerjasama dan perlindungan, tapi
mencerminkan pula sentimen keagamaan yang kuat dari pendiri-pendirinya, yang selalu siap memberi bantuan pada tiap organisasi yang condong pada Islam.Karena
anggota dan pemimpin organisasi ini pada umumnya terdiri dari orang-orang yang berada, maka mereka dapat menggunakan sebagian besar waktunya untuk
perkembangan organisasi tanpa merugikan usaha mereka untuk pencaharian nafkah.Mungkin hal ini pulalah yang menjadi salah satu penyebab utama yang
menunjang kemajuan dan perkembangan Jamiat Kheir.
54
Jamiat Kheir didirikan di Jakarta pada tanggal 17 Juli 1905, Secara resmi dengan pengesahan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan Anggaran
54
Harun Nasution dkk, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Ikapi, 1992, h. 480-481.