Kebijakan pendidikan pemerintah masa Orde Lama tahun 1945- 1965

sekolah, banyak murid-murid baru yang mendaftarkan dirinya, terutama dari Jakarta. Dan respon yang dikeluarkan Yayasan Pendidikan Jamiat Kheir mengenai kebijakan pemerintah Orde Lama terhadap pendidikan Islam tidak berpengaruh sama sekali, karena peraturan tersebut dikeluarkan untuk sekolah yang berada di bawah pemerintah langsung atau sekolah Negeri, sementara Jamiat Kheir merupakan sekolah swasta Islam yang memang sebagian besar muatan materi yang diajarkan kepada anak didik sebagian besar berupa ilmu agama, seperti Bahasa Arab, Hadits, Al- Qur‟an dan lain-lain. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa pembaharuan yang dilakukan Jamiat Kheir pada masa Orde Lama tidak terlalu signinfikan terasa karena fokus terhadap pembukaan kembali sekolah setelah vakum. 98

4. JAMIAT KHEIR MENGHADAPI KEBIJAKAN PENDIDIKAN PADA MASA SEKARANG

Peraturan pemerintah sekarang masih berhubungan dengan undang-undang yang dibuat pemerintah pada tahun 1976, yaitu usaha untuk menyamakan mutu pendidikan umum dan madrasah, yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, antara Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam Surat Keputusan Bersama tersebut, dinyatakan bahwa ijazah Madrasah disamakan dengan ijazah sekolah umum yang sederajat. Kemudian diikuti oleh Surat Keputusan Bersama dua Menteri, yaitu antara Menteri Agama No. 0451984 dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0299U1984, tentang perembukan Kurikulum Sekolah Umum dan Kurikulum Madrasah. Dalam Surat Keputusan Bersama tersebut dinyatakan bahwa lulusan Madrasah dapat dan boleh melanjutkan ke sekolah-sekolah umum yang lebih tinggi. Mengenai kondisi Jamiat Kheir sekarang, melalui wawancara langsung dengan Ustadz. Syaugi Al-Gadri, beliau sebagai Ketua Harian di Yayasan Pendidikan Jamiat Kheir sekarang menyatakn bahwa Jamiat Kheir sekarang 98 Hasil wawancara dengan Habib Syaugi Al-Gadri, Jamiat Kheir. mengikuti kurikulum Departemen Agama dan mengenai muatan materinya dapat dikatakan hampir 100 berisi muatan materi Agama Islam. Hal itu terlihat dari muatan materi pendidikan yang diberikan, yaitu: a. Bahasa Arab b. Qur‟an Hadits c. Nahwu Shorof d. Balaghah e. Ilmu Falaq f. Tafsir dan ilmu tafsir g. Hadits dan ilmu hadits h. Qiraatul Kutub i. Bahasa Inggris j. Bahasa Indonesia k. Aqidah Akhlak l. Fiqih dan Ushul fiqih m. Sejarah Kebudayaan Islam n. Faraidh o. Tahfidzul Qur‟an p. Imla q. Insya r. Khat s. Matematika t. Olahraga u. Kimia v. IPABiologi w. Sosiologi x. Fisika y. PKN z. TIK Sarana dan prasarana yang terdapat di Jamiat Kheir sekarang yaitu gedung milik sendiri, Perpustakaan, Ruang Aula, Laboratorium Komputer, Laboratorium bahasa, Laboratorium fisika, biologi dan kimia, Lapangan volley dan lapangan basket, kantin serta koperasi. 99 Program ekstrakurikuler yang diselengarakan di Jamiat Kheir antara lain, yaitu: - Kesenian marawis - Kaligrafi - Muhadharah 3 bahasa Arab, Inggris, Indonesia - Drumband - Pramuka - Pencak silat - Bola basket 99 Dokumen Resmi dari Yayasan Jamiat Kheir. - Volley - Qasidah - Dan lain-lain Buku KitabPegangan yang digunakan di Jamiat Kheir, yaitu: a. Najhul Lughoh 100 b. Tashrif c. Al-Aqoid Diniyyah d. Durusul Fiqhiyah e. Al-Muntakhobat al-Mahfudhot f. Al-Qiroah Rosyidah g. Al-Akhlak lil banin wal Banat h. Silsilah at- Ta‟lim at-Ta‟bir i. Silsilah at- Ta‟lim an-Nahwu j. Silsilah at- Ta‟lim ash-Sharf k. Ta‟lim Muta‟lim l. Al-Hushun al-Mutaalim m. Qira‟ah Tajridiyah n. An-Nahwul Wadhih o. Al-Qiroah Jadidah Kebijakan pemerintah mengenai Ujian Nasional, Jamiat Kheir mengikuti juga proses Ujian Nasional tersebut dan menurut Ketua Harian tersebut, dinyatakan bahwa Jamiat Kheir selalu meluluskan 100 siswanya. Dalam proses pembelajaran Jamiat Kheir dari awal berdiri sampai sekarang tetap memisahkan kelas, bahkan gedung dan wilayah untuk siswa laki-laki dan perempuan terpisah. Hal itu tetap dipegang secara kuat, sama seperti kitab-kitab yang digunakan, dari awal berdiri sampai sekarang masih menggunakan kitab yang sama. 100 Dokumen Resmi dari Yayasan Jamiat Kheir. 66

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembaharuan yang dilakukan oleh Jamiat Kheir merupakan semangat untuk melakukan perbaikan dan mengisi kekosongan yang dialami oleh kaum muslimin, terutama dalam hal pendidikan pada masa pemerintah Belanda dengan berperan sebagai pelopor pembaharuan lembaga pendidikan.Pada masa pemerintah Belanda dengan undang-undang yang diskriminatif, Jamiat Kheir bisa mengatasi keadaan dan mendapat izin, meski lingkup gerak dibatasi oleh pemerintah Belanda. Di tengah kondisi seperti itu, Jamiat Kheir menjadi contoh untuk pergerakan yang lainnya dalam hal mengelola pendidikan yang modern, di samping memang Jamiat Kheir adalah wadah awal juga bagi tokoh-tokoh pelopor pergerakan lain setelah Jamiat Kheir. Pada masa selanjutnya yaitu pada masa pemerintahan Jepang, dari tahun 1942-1945, Jamiat Kheir mengalami stagnanisasi dan pembekuan kegiatan, hal itu dikarenakan pemerintah Jepang memang sangat berhati-hati terhadap masyarakat Arab yang dianggap bukan warga Negara Indonesia asli, juga dikarenakan pengurus-pengurus Jamiat Kheir ikut berperan dalam meraih kemerdekaan.