Pentingnya Lembaga Pendidikan dalam Islam
                                                                                Gaung  pembaharuan  pemikiran  Islam  yang  menggema  di  berbagai  dunia Islam  seperti  Mesir,  Turki,  dan  India,  akhirnya  pada  awal  abad  ke-20  M  sampai
juga  ke  Indonesia,  dibawa  oleh  para  pelajar  yang  pulang  kembali  ke  Indonesia membawa  pemikiran-pemikiran  baru,  salah  satu  di  antara  pemikiran-pemikiran
baru itu adalah dalam bidang pendidikan.
26
Terpuruknya  nilai-nilai  pendidikan  Islam,  sesungguhnya  lebih  dilatar belakangi  oleh  kondisi  internal  dan  eksternal.Dari  sisi  internal  Islam  yang  tidak
menganggap  ilmu  pengetahuan  umum  sebagai  satu  kesatuan  ilmu  yang  harus diperhatikan.  Sehingga  pada  proses  selanjutnya  ilmu  pengetahuan  lebih  banyak
diadopsi  bahkan  dimanfaatkan  secara  komprehensif  oleh  Barat  yang  pada  waktu itu  tidak  pernah  mengenal  ilmu  pengetahuan.  Sedangkan  faktor  eksternal  yaitu
adanya kontak Islam dengan Barat. Menurut  Prof.  Suwito,  dalam  buku  Sejarah  Sosial  Pendidikan  Islam
mengatakan  bahwa  faktor  yang  mendorong  terjadinya  proses  pembaharuan pendidikan Islam, yaitu:
Pertama, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu sistem pendidikan Islam yang betul-betul bisa dijadikan rujukan dalam
rangka mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas, bertakwa dan beriman kepada Allah swt.
Kedua, agama Islam sendiri melalui ayat suci al- Qur‟an banyak menyuruh
atau  menganjurkan  umat  Islam  untuk  selalu  berpikir,  dan  bermetaforma, yaitu  membaca  dan  menganalisis  sesuatu  untuk  kemudian  bisa  diterapkan
atau bahkan bisa menciptakan hal yang baru dari apa yang kita lihat.
Ketiga,  adanya  kontak  Islam  dengan  Barat,  merupakan  faktor  terpenting yang  bisa  kita  lihat.  Adanya  kontak  ini  paling  tidak  menggugah  dan
membawa  perubahan  paradigamtik  umat  Islam  untuk  belajar  secara  terus menerus  kepada  Barat,  sehingga  ketertinggalan-ketertinggalan  selama  ini
dirasakan akan bisa terminimalisir.
27
Menurut  Haidar  Putra  Daulay,  timbulnya  pembaharuan  di  Indonesia, terlebih  dahulu  diawali  oleh  pembaharuan  Islam  yang  timbul  di  Timur  Tengah
26
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Prenada Media Group, 2007, h. 41.
27
Suwito. Et al, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, h. 164-165.
terutama di Turki, Mesir dan India. Maka, latar belakang pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
Pertama, pembaharuan yang bersumber dari ide-ide yang muncul dari luar yang dibawa oleh para tokoh atau ulama, yang pulang ke tanah air setelah beberapa
lama mereka bermukim di luar negeri Mekah, Madinah dan Kairo. Ide-ide yang mereka  peroleh  dari  perantauan  itu  menjadi  wacana  pembaharuan  setelah  mereka
kembali ke tanah air.
28
Kedua,  yaitu  bersumber  dari  kondisi  tanah  air  yang  juga  mempengaruhi pembaharuan  pendidikan  Islam  di  Indonesia.  Kondisi  Indonesia  pada  awal  abad
ke-20  dikuasai  oleh  kaum  penjajah  Barat.  Dalam  bidang  pendidikan  pemerintah Kolonial  Belanda  melakukan  kebijakan  pendidikan  diskriminatif  terhadap  umat
Islam. Steenbrinkmenyebutkan ada beberapa  faktor pendorong bagi pembaharuan
pendidikan Islam di Indonesia pada abad ke-20, yaitu: a.  Sejak tahun 1900, telah banyak pemikiran untuk kembali kepada al-Q
ur‟an dan  sunnah  yang  dijadikan  titik  tolak  untuk  menilai  kebiasaan  agama  dan
kebudayaan  yang  ada.  Tema  sentralnya  adalah  menolak  taklid.  Dengan kembali kepada al-
Qur‟an dan as-Sunnah mengakibatkan perubahan dalam bermacam-macam kebiasaan beragama.
b.  Sifat perlawanan nasional terhadap penguasa kolonial Belanda c.  Adanya  usaha-usaha  dari  umat  Islam  untuk  memperkuat  organisasinya  di
bidang  sosial  ekonomi,  baik  demi  kepentingan  mereka  sendiri,  maupun untuk kepentingan rakyat banyak.
Pembaharuan pendidikan Islam. Dalam bidang ini cukup banyak orang atau organisasi  Islam  tidak  puas  dengan  metode  tradisional  dalam  mempelajari  Al-
Qur‟an  dan  studi  agama,  maka  pribadi-pribadi  dan  organisasi  Islam  pada
28
Ibid,.h. 41-42.
permulaan abad ke-20 ini berusaha memperbaiki pendidikan Islam, baik dari segi metode maupun isinya.
29
Menurut Dr. Abdur Rahman Assegaf, dkk. Dalam bukunya  yang berjudul, Pendidikan Islam di Indonesia, menyatakan:
“faktor utama internal yang mendorong terjadinya pencerahan pendidikan Islam  di  Indoensia  pada  awal  abad  ke-20  adalah  semangat  kebangkitan
dan pembaharuan Islam. Kelompok modernis yang terdiri dari para tokoh organisasi  massa,  sosial  keagamaan,  sosial  politik  dan  sosial  ekonomi
pada  umumnya  menyuarakan  pemurnian  ajaran  Islam  dengan  slogan Kembali kepada Al-
Qur‟an dan Sunnah.”
30
Jelas sekali bahwa pembaharuan yang ada dalam lembaga pendidikan Islam di Nusantara, tidak akan terlepas dari beberapa faktor, baik faktor internal maupun
dari faktor eksternal.