Jenis Data METODOLOGI PENELITIAN

sejarawan harus bersikap dan berpikir secara kritis dengan tidak menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis dalam sumber-sumber sejarah tersebut. Kritik sumber sejarah secara umum dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kritik eksternal Kritik eksternal merupakan kritik terhadap materi sumber yang dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber- sumber sejarah secara terperinci, sebagaimana yang dikemukakan oleh para sejarawan, bahwakritik eksternal ialah suatu penelitian atas asal usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak. Kritik eksternal dilakukan dengan melihat tahun terbit sumber yang digunakan dan mengetahui latar belakang penulis buku, artikel dan surat kabar untuk mengetahui kredibilitas dari sumber tersebut. Tahun terbit artinya angka penerbitan sumber tersebut dapat menunjukkan informasi sesuai dengan zaman masalah penelitian serta keaslian sumber, sedangkan latar belakang penulis adalah untuk mengetahui unsure pendidikan penulis dan mengetahui apakah para penulis sumber merupakan orang-orang yang sezaman atau tidak dengan proses kebijakan pemerintah Belanda, Jepang ataupun pada masa pemerintahan Orde Lama. Mengenai tahun penerbitan buku sumber, penulis banyak mempergunakan buku dalam rentang waktu tahun 1980an sampai tahun 2010, mengenai kredibilitas penulis dalam buku-buku yang digunakan dalam skripsi ini dapat dipercaya karena penulis banyak menggunakan buku karya doktor dan professor seperti buku karya Prof. Ahmad Mansur Suryanegara, Prof. Dr. Kuntowijoyo, Prof.Dr. Deliar Noer, Prof. Aqib Suminto, Louis Gottschalk dan lain-lain. Unsur latar belakang penulis menjadi salah satu pertimbangan dalam menilai sumber.Karena isi dan penjelasan yang dituangkan dalam sumber- sumber tersebut sangat dipengaruhi oleh subjektifias pribadi para penulisnya. Oleh karena itu, para penulis sumber terssebut oleh penulis dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. penulis yang berlatar belakang pendidikan, seperti Ramayulis, Zakiah Darajat, Hasbullah dan lain-lain 2. penulis yang berlatar belakang sejarah, seperti Deliar Noer, Zuhairini, Karel. A. Steenbrink, Ahmad Mansur Suryanegara, Taufik Abdullah, B.J. Bolland dan lain-lain. Pengklasifikasian diatas dimaksudkan untuk mempermudah penulis dalam memahami suatu peristiwa, baik penulis yang berlatarbelakang pendidikan dan penulis yang merupakan sejarawan, sama-sama memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini, serta membantu penulis dalam menilai dan melakukan kritik eksternal dan internal. 2. Kritik Internal Kritik internal merupakan kritik terhadap aspek dalam yang berupa isi sumber yang digunakan untuk mengetahui keaslian dari aspek materi sumber sehingga sumber-sumber tersebut dapat diandalkan reabilitas serta kredibilitasnya.Sebagaimana dikemukakan Helius S jamsuddin bahwa “kritik internal menekankan aspek “dalam” yaitu isi dari sumber dengan mengadakan evaluasi terhadap kesaksiantulisan dan memutuskan kesaksian tersebut dapat diandalkan atau tidak”. 52 Penulis melakukan kritik internal terhadap sumber tertulis, yaitu buku- buku dengan cara membandingkannya antara buku yang satu dengan buku yang lainnya. Cara ini disebut cross check konfirmasi silang yaitu membandingkan isi sumber yang satu dengan yang lainnya, baik berupa buku- buku, dokumen-dokumen maupun artikel.Kritik internal terhadap sumber 52 Helius Sjamsuddin, Metode Penelitian Sejarah, Loc.Cit, h. 3.