21 dasar sebagai pembobotan, berarti menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Laspeyres, yaitu:
IHSG = ∑ Ht K0 X 100
∑H0 K0
Keterangan: ∑ Ht : Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
∑ H0 : Total harga semua saham pada waktu dasar K0 : Jumlah semua saham yang beredar pada waktu dasar
Sebaliknya, bila menggunakan jumlah saham yang diterbitkan pada waktu yang berlaku sebagai timbangan, berarti rumus yang dipakai adalah rumus
Paasche, yaitu:
IHSG = ∑ Ht Kt X 100
∑H0 Kt
Keterangan: ∑ Ht : Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
∑ H0 : Total harga semua saham pada waktu dasar Kt
: Jumlah semua saham yang beredar pada waktu yang berlaku
Rumus lainnya yang digunakan dalam perhitungan IHSG adalah rumus milik Irving Fisher dan Dorbisch. Kedua ahli ini sengaja mencari jalan tengah dari
dua rumus milik Laspeyres dan Pasche, yaitu:
22 Rumus Irving Fisher adalah:
IHSG = √IHSG
L
x IHSG
P
Dimana: IHSG
L
: Indeks Harga Saham Gabungan dengan rumus Laspeyres IHSG
P
: Indeks Harga Saham Gabungan dengan rumus Paasche
Rumus Dorbisch adalah:
IHSG = IHSG
L
x IHSG
P
2
Dimana: IHSG
L
: Indeks Harga Saham Gabungan dengan rumus Laspeyres IHSG
P
: Indeks Harga Saham Gabungan dengan rumus Paasche
E. Jumlah Uang Beredar
Manurung Rahardja 2004:13-14 mengatakan bahwa jumlah uang beredar adalah uang yang berada di tangan masyarakat secara keseluruhan.
Namun definisi ini terus berkembang, setidak-tidaknya ada dua definisi jumlah uang beredar yang dipakai yaitu:
1. Pendekatan transaksional, yang memandang jumlah uang beredar yang dihitung adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk keperluan transaksi.
2. Pendekatan likuiditas, yang mendefinisikan jumlah uang beredar sebagai jumlah uang untuk kebutuhan transaksi ditambah uang kuasi.
23 1.Jumlah Uang Beredar Dalam Arti Sempit M1
Menurut Manurung Rahardja 2004:14 jumlah uang beredar dalam arti sempit narrow money adalah jumlah uang beredar yang terdiri dari uang
kartal dan uang giral. Dimana uang kartal terdiri atas uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk uang kas pada kantor perbendaharaan dan kas
negara KPKN dan bank umum. Uang giral terdiri atas rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka, dan tabungan dalam rupiah yang sudah jatuh tempo,
yang seluruhnya merupakan simpanan penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.
Rumus:
M1 = Uang Kartal + Uang Giral
2.Jumlah Uang Beredar Dalam Arti Luas M2 Menurut Manurung Rahardja 2004:18 jumlah uang beredar dalam
arti luas adalah M1 ditambah uang kuasi, yang di Indonesia adalah deposito berjangka.
Rumus:
M2 = M1 + Uang Kuasi
Menurut www.id.wikipedia.org uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran. Biasanya uang kuasi ini terdiri atas
deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik. Hal tersebut diperkuat oleh kamus BI yang menjelaskan bahwa menurut