Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

47 2. Uji F Menurut Salvatore 2001:167 uji F digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variasi dari semua variabel bebas X menerangkan proporsi yang signifikan dari variasi pada variabel terikat Y. Hipotesis untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut: H : Variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H a : Variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah H ditolak atau gagal ditolak maka perlu dibandingkan antara nilai F-statistik dan nilai F-kritis dari tabel distribusi F. Tolak H , jika F-statistik F-kritis Menurut Salvatore 2001:168 nilai statistik F dapat dirumuskan sebagai berikut: F = variasi yang dapat dijelaskan k-1___ variasi yang tidak dapat dijelaskan n-k 3. Uji t Uji statisik t adalah uji statistik yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat Kuncoro, 2001:97. Hipotesis untuk melakukan uji t pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H : Variabel independen X tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 48 H a : Variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen. Keputusan pengujiannya adalah sebagai berikut Priyatno, 2010:69: H diterima jika –t tabel t hitung t tabel H ditolak jika –t hitung - t tabel atau t hitung t tabel Berdasarkan teori yang ada sebelumnya, maka hipotesis untuk masing- masing variabel independen adalah sebagai berikut: a. Hipotesis yang berkaitan dengan perubahan BI rate H 01 : β1 ≥ 0 H a1 : β1 0 b. Hipotesis yang berkaitan dengan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar H 02 : β2 ≥ 0 H 02 : β2 0 c. Hipotesis yang berkaitan dengan perubahan tingkat inflasi H 03 : β3 ≥ 0 H 03 : β3 0 d. Hipotesis yang berkaitan dengan perubahan IHSG H 04 : β4 ≥ 0 H 04 : β4 0 e. Hipotesis yang berkaitan dengan perubahan jumlah uang beredar H 05 : β5 ≥ 0 H 05 : β5 0 49 4. Uji Koefisien Determinasi R 2 R² dikenal dengan coefficient of determination atau coefficient of explanation . R² mengukur proporsi dari variasi total varabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas atau variabel penjelas dalam regresi Salvatore, 2001:166. Nilai R² adalah di antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Kuncoro, 2001:100. Menurut Suliyanto 2011:55, koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya. Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi di mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R 2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square R 2 adj . Koefisien determinasi yang telah disesuaikan R 2 adj berarti bahwa koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan 50 maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya penambahan variabel baru dalam model. 5. Analisis Regresi Linier Berganda Multiple Regression Model yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah model regresi linier berganda atau multiple regression untuk menguji pengaruh IHSG, BI rate, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan jumlah uang beredar terhadap return saham. Model regresi berganda yaitu regresi yang pada saat variabel yang dicari untuk dijelaskan di hipotesis bergantung pada lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas Salvatore, 2001:164. Dengan rumus sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + ưi Dimana: Y = Return saham a = Konstanta X 1 = Perubahan BI rate X 2 = Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar X3 = Perubahan Inflasi X4 = Perubahan IHSG X5 = Perubahan M2 b 1 , b 2 = Koefisien Regresi ưi = Error terms 51 Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik t uji t, nilai statistik F uji F, dan koefisien determinasi Kuncoro, 2001:97.

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 2 Operasionalisasi Variabel Variabel Singkatan Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala Perubahan BI Rate ∆BIR Perubahan tingkat BI rate terdahulu terhadap tingkat BI rate saat ini. - Perubahan tingkat BI rate pada periode t - Tingkat BI rate pada periode t - Tingkat BI rate pada periode t-1 BIR t -BIR t-1 BIR t-1 Rasio Perubahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar ∆KURS Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. - Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar periode t - Nilai tukar rupiah terhadap dolar periode t - Nilai tukar rupiah terhadap dolar periode t-1 ER t -ER t-1 ER t-1 Rasio Perubahan Tingkat Inflasi ∆INF Perubahan tingkat inflasi terdahulu terhadap tingkat inflasi saat ini. - Perubahan laju inflasi periode t - Tingkat inflasi pada periode t - Tingkat INF t -INF t-1 INF t-1 Rasio 52 inflasi pada periode t-1 Perubahan IHSG ∆IHSG Perubahan nilai IHSG terdahulu terhadap nilai IHSG saat ini. - Perubahan nilai IHSG pada periode t - Nilai IHSG pada periode t - Nilai IHSG pada periode t- 1 IHSG t -IHSG t-1 IHSG t-1 Rasio Jumlah Uang Beredar ∆M2 Perubahan jumlah uang beredar dalam arti luas. - Perubahan jumlah uang beredar dalam arti luas periode t - Jumlah uang beredar dalam arti luas periode t - Jumlah uang beredar dalam arti luas periode t-1 M2 t -M2 t-1 M2 t-1 Rasio Return Saham R Hasil yang diperoleh dari investasi saham di pasar modal. - Return saham periode t - Harga saham periode t - Harga saham periode t-1 - Persentase dividen P t -P t-1 +D t P t-1 Rasio 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah PT Bank Mandiri Persero Tbk.

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Salah satu prestasi Bank Mandiri yang paling signifikan adalah dengan mengganti platform teknologinya secara menyeluruh. Bank Mandiri mewarisi total 9 core banking system yang berbeda dari 4 bank pendahulunya. Bank Mandiri segera berinvestasi untuk mengkonsolidasikan sistem-sistem dari platform yang terkuat. Dibutuhkan tiga tahun dan dana sebesar US 200 Juta demi mengembangkan program untuk menggantikan core banking platform sebelumnya agar sesuai dengan standar 54 perbankan ritel. Kini infrastruktur IT Bank Mandiri telah menyediakan system pengolahan data straigth-through dan interface yang seragam bagi pelanggannya. Sesuai dengan visinya, Bank Mandiri memasuki segmen bisnis yang menguntungkan dan memiliki prospek tumbuh, sekaligus berperan sebagai institusi perbankan yang komprehensif. Untuk itu, Bank Mandiri berfokus pada segmen korporasi, komersial, mikro ritel, serta pembiayaan konsumen dengan strategi yang berbeda di setiap bisnisnya dan bersinergi dengan seluruh segmen pasar yang ada. Kehadiran Bank Mandiri sebagai Bank Domestik Multispesialis di Indonesia dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah khusus dengan menumbuhkan pangsa pasar dominan di segmen yang kami fokuskan. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki visi untuk menjadi bank terdepan di Indonesia. Sebagai bank publik, visi Bank Mandiri untuk menjadi bank blue chip publik di Asia Tenggara ini akan diukur berdasarkan kapitalisasi pasar.

B. Analisis Data

1. Analisis Perkembangan BI Rate Berikut ini perkembangan BI rate periode Desember 2008-Desember 2012 pada grafik di bawah ini: 55 Grafik 1 Sumber: www.bi.go.id Lampiran 2 hlm. 3 Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa perkembangan data BI rate dari akhir tahun 2008 sampai dengan 2012 mengalami penurunan. Namun, penurunan yang terjadi tidak signifikan. Hal tersebut dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam memutuskan kebijakan moneter dan juga sebagai upaya menstabilkan perekonomian dalam negeri terhadap inflasi yang terjadi. Selain itu, hal yang mungkin terjadi pada pertumbuhan data BI rate adalah BI rate mampu bertahan nilainya selama beberapa periode. Hal tersebut paling mencolok terlihat pada periode September 2009 sampai dengan Desember 2010. Pada tahun 2009 Bank Indonesia menurunkan BI Rate dengan besaran yang berbeda dalam tiga episode, dengan mempertimbangkan secara menyeluruh berbagai kondisi terkini dan prospek perekonomian ke depan. Pada episode 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r 2008 2009 2010 2011 2012 Perkembangan BI Rate Periode Desember 2008-Desember 2012 Perkem bangan BI Rate Periode Desember 2008- Desem ber 2012

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Selisih Tingkat Suku Bunga The Fed Dengan BI Rate Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Nilai Tukar Rupiah

0 43 112

Analisis inflansi BI rate Kurs Rupiah dan jumlah uang beredar, terhadap volume perdagnagan saham di bursa efek indonesia

0 6 114

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115

Pengaruh faktor makroekonomi terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia (periode 2011-2015)

2 32 102

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

1 4 17

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( KURS) DOLAR AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indon

0 1 17