Operasional Variabel Penelitian METODE PENELITIAN

55 Grafik 1 Sumber: www.bi.go.id Lampiran 2 hlm. 3 Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa perkembangan data BI rate dari akhir tahun 2008 sampai dengan 2012 mengalami penurunan. Namun, penurunan yang terjadi tidak signifikan. Hal tersebut dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam memutuskan kebijakan moneter dan juga sebagai upaya menstabilkan perekonomian dalam negeri terhadap inflasi yang terjadi. Selain itu, hal yang mungkin terjadi pada pertumbuhan data BI rate adalah BI rate mampu bertahan nilainya selama beberapa periode. Hal tersebut paling mencolok terlihat pada periode September 2009 sampai dengan Desember 2010. Pada tahun 2009 Bank Indonesia menurunkan BI Rate dengan besaran yang berbeda dalam tiga episode, dengan mempertimbangkan secara menyeluruh berbagai kondisi terkini dan prospek perekonomian ke depan. Pada episode 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r A p ri l A g u st u s D e se m b e r 2008 2009 2010 2011 2012 Perkembangan BI Rate Periode Desember 2008-Desember 2012 Perkem bangan BI Rate Periode Desember 2008- Desem ber 2012 56 pertama, yaitu Januari-Maret 2009 penurunan BI Rate dilakukan cukup agresif sebesar 50 bps setiap bulan sehingga pada Maret 2009 tercatat pada level 7,75. Respon penurunan BI Rate yang agresif itu ditempuh dengan mempertimbangkan tekanan pada sistem keuangan yang masih tinggi dan tren perlambatan pertumbuhan ekonomi yang masih berlanjut, sedangkan tekanan inflasi ke depan diperkirakan masih belum kuat. Pada episode kedua, yaitu April-Agustus 2009 penurunan BI Rate ditetapkan lebih kecil menjadi 25 bps per bulan hingga mencapai 6,50 pada Agustus 2009. Pada episode ketiga, yaitu September- Desember 2009 BI Rate dipertahankan di level 6,50. Dengan perkembangan tersebut, BI Rate pada tahun 2009 telah menurun sebesar 275 bps dibandingkan Desember 2008 sebesar 9,25. Sepanjang tahun 2010, Bank Indonesia mempertahankan BI Rate sebesar 6,5 yang lebih didasari oleh pertimbangan bahwa sumber tekanan inflasi terutama pada sisi suplai perekonomian akibat terganggunya pasokan dan permasalahan distribusi bahan pangan. Di sisi permintaan domestik, berbagai indikator menunjukkan indikasi awal pemulihan ekonomi dengan struktur yang lebih kuat dimana kenaikan konsumsi diikuti oleh perbaikan investasi. Bank Indonesia memandang pentingnya menjaga momentum pemulihan ekonomi yang terjadi. Kebijakan moneter pada awal tahun 2011 ditandai dengan dipertahankannya level BI Rate pada 6,5. Kebijakan moneter tersebut merupakan kelanjutan dari stance kebijakan moneter selama tahun 2010. Level BI Rate sebesar 6,5 dipandang masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi ke depan dan tetap 57 kondusif untuk menjaga stabilitas sistem keuangan serta mendorong intermediasi perbankan. Pada bulan Februari 2011, BI Rate dinaikkan 25 bps menjadi 6,75 sebagai langkah antisipatif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi yang pada saat itu terindikasi mulai meningkat. Di tengah ketidakpastian perekonomian global, pada tahun 2012 langkah- langkah yang terukur dan terintegrasi diperlukan guna memastikan penyesuaian defisit transaksi berjalan berlangsung secara gradual menuju level yang sustainable . Langkah kebijakan tersebut ditempuh sekaligus untuk memberikan ruang bagi kondisi sektor riil yang tetap solid, didukung oleh inflasi yang tetap terkendali. Dengan arah kebijakan tersebut, Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate sepanjang triwulan III-2012 pada level 5,75. Bank Indonesia memandang bahwa tingkat suku bunga tersebut masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali sesuai dengan sasaran inflasi tahun 2012 dan 2013, yaitu 4,5 ± 1. Untuk memperkuat sinyal kebijakan moneter, Bank Indonesia memperkuat operasi moneter untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan pengendalian likuiditas. Sejalan dengan itu, sementara suku bunga BI Rate dipertahankan tetap pada tingkat 5,75, koridor bawah operasi moneter dipersempit dengan menaikkan suku bunga Deposit Facility. Data dari perhitungan tingkat suku bunga bank Indonesia diambil setiap akhir bulan mulai dari bulan Desember tahun 2008 sampai dengan bulan Desember tahun 2012, data diperoleh dari laporan moneter Bank Indonesia.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Selisih Tingkat Suku Bunga The Fed Dengan BI Rate Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Nilai Tukar Rupiah

0 43 112

Analisis inflansi BI rate Kurs Rupiah dan jumlah uang beredar, terhadap volume perdagnagan saham di bursa efek indonesia

0 6 114

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115

Pengaruh faktor makroekonomi terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia (periode 2011-2015)

2 32 102

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

1 4 17

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( KURS) DOLAR AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indon

0 1 17