Return Saham TINJAUAN PUSTAKA

28 Lain halnya jika investasi dilakukan di luar negeri, pengembalian yang diperoleh perlu disesuaikan dengan kurs mata uang yang berlaku sebagai berikut: R KA = RR . Nilai Akhir Mata Uang Domestik - 1 Nilai Awal Mata Uang Domestik Keterangan : R KA = Return yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing RR = Relatif return 2. Return Ekspektasi Expected Return Return ekspektasi expected return merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ekspektasi penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasi merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Return ekspektasi dapat dihitung berdasarkan beberapa cara sebagai berikut a. Berdasarkan Nilai Ekspektasi Masa Depan Return ekspektasi cara ini dihitung dengan metode nilai ekspektasi expected value yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan outcome dengan probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut. Secara matematik, dapat dirumuskan sebagai berikut: 29 n E R i = ∑ R ij . P j j=1 Keterangan: E R i = Return ekspektasi suatu sekuritas ke-i R ij = Hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i P j = Probabilitas hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i n = Jumlah dari hasil masa depan b. Berdasarkan Nilai-nilai Return Historis Terdapat tiga metode yang dapat diterapkan untuk menghitung tingkat pengembalian ekspektasi dengan menggunakan data historis yaitu sebagai berikut: 1 Metode Rata-rata Mean Method Metode rata-rata mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: n ∑ R ij E R i = N j=1 30 Keterangan: E R i = Return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke-i R ij = Hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i N = Return yang terjadi pada periode pengamatan 2 Metode Tren Trend Method Metode tren dihitung dengan cara mempertimbangkan pertumbuhan dari return-returnnya. 3 Metode Jalan Acak Random Walk Method Metode jalan acak memprediksi bahwa tingkat pengembalian ekspektasi akan sama dengan tingkat pengembalian terakhir yang terjadi, karena distribusi data return bersifat acak sehingga diperkirakan return terakhir akan terulang dimasa depan. c. Berdasarkan Model Retun Ekspektasi Model-model untuk menghitung return ekspektasi sangat dibutuhkan. Sayangnya tidak banyak model yang tersedia. Model yang tersedia yang populer dan banyak digunakan adalah CAPM.

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Saham

Faktor yang mempengaruhi nilai tingkat pengembalian saham suatu perusahaan ada dua jenis, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam perusahaan mikro dan faktor eksternal yang berasal dari luar perusahaan makro. Investor dapat menggunakan seluruh informasi yang berpengaruh terhadap harga saham, baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. 31 Faktor internal atau mikro dapat diperoleh dari informasi yang berasal dari dalam perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan, pergantian struktur direksi, penetapan kebijakan baru perusahaan, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal makro merupakan faktor-faktor kebijakan moneter pemerintah, politik, dan kebijakan-kebijakan serta kondisi-kondisi yang berada di luar kendali dari perusahaan seperti kondisi perekonomian baik di dalam dan di luar negeri. 1. Hubungan BI Rate dengan Tingkat Pengembalian Saham Setiap terjadinya kenaikan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI atau yang lebih populer disebut dengan istilah “BI-Rate”, dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap iklim investasi di pasar modal. Biasanya para investor lebih cenderung untuk mengalihkan investasinya di pasar modal ke deposito-deposito di dunia perbankan. Hal ini mengingat naiknya BI rate akan berdampak juga terhadap kenaikan tingkat suku bunga deposito perbankan Yulyanto, 2008. Dengan kata lain, secara teoritis BI rate dan return saham dinilai memiliki hubungan yang negatif. 2. Hubungan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar dengan Tingkat Pengembalian Saham Menurut Hendri 2005:18-19 nilai tukar atau kurs yang berlaku di pasar akan mempengaruhi secara signifikan terhadap bursa saham. Sebagai contoh apabila terjadi penurunan yang berlebihan akan berdampak kepada perusahaan- perusahaan go public yang menggantungkan faktor produksinya terhadap barang- barang import, yaitu biasanya belanja impor yang akan mengakibatkan meningkatnya biaya produksi dan menurunkan laba perusahaan. Selanjutnya 32 berdampak terhadap anjloknya harga saham perusahaan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan atau searah. 3. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Return Saham Menurut Della dalam Hendri 2005, jumlah uang beredar adalah determinasi utama dari terjadinya inflasi. Alasan di balik pendekatan ini adalah bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar meningkatkan permintaan agregat, yang pada gilirannya akan menaikkan tingkat harga. Jika harga naik maka hal ini akan sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran maka permintaan akan barang akan menurun. Penurunan ini akan menyebabkan tingkat penjualan perusahaan juga akan turun pula. Penurunan ini berakibat pada penurunan laba perusahaan. Penurunan laba berakibat pada turunnya nilai perusahaan dalam menghasilkan laba dan hal tersebut tentu akan mempengaruhi return saham di bursa saham. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara teoritis, hubungan antara tingkat inflasi dan return saham berbanding terbalik karena setiap terjadi kenaikan tingkat inflasi, hal tersebut memungkinkan untuk terjadinya penurunan harga saham. 4. Hubungan IHSG dengan Return Saham IHSG merupakan salah satu indikator makro yang menjadi tolak ukur bagi para investor di pasar modal. Menurut Manurung 2004 oleh Hendri 2005:20 menyatakan bahwa variabel market return merupakan tingkat pengembalian pasar yang sangat berpengaruh terhadap return saham. 33 Menurut Jogiyanto 2003:231 kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik. Sebaliknya, jika indeks harga saham turun, maka kebanyakan saham akan mengalami penurunan harga. Hal ini membuktikan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Selain itu jika dilihat dari pergerakannya antara return saham dengan IHSG, dapat dilihat bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan searah. 5. Hubungan Jumlah Uang Beredar dengan Return Saham Menurut Nugroho 2008:17 permintaan uang tunai untuk tujuan spekulasi menunjukkan jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan membiayai transaksi pengeluaran yang sifatnya spekulatif. Misalnya membeli surat berharga obligasi atau saham. Jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan spekulasi dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga. Artinya, semakin tinggi suku bunga semakin sedikit jumlah uang tunai yang diminta untuk tujuan spekulasi, dan sebaliknya. Sehingga jumlah uang yang beredar akan berpengaruh secara positif terhadap kinerja saham.

H. Penelitian Sebelumnya

Beberapa studi dilakukan untuk meneliti variabel makro yang memengaruhi tingkat pengembalian saham, seperti BI Rate, kurs, inflasi, IHSG, GDP, jumlah uang beredar M2. Berikut ini merupakan penjelasan singkatnya: 34 Tabel 2 Penelitian Terdahulu No Peneliti, Tahun, Judul Variabel Metode Analisis Hasil Penelitian 1 Renny Wijaya 2013 Pengaruh Fundamental Ekonomi Makro Terhadap IHSG pada BEI periode 2002-1011 jurnal Variabel independen : Inflasi, suku bunga, nilai tukar, jumlah uang beredar Variabel dependen : IHSG Regresi Linear Berganda Inflasi, suku bunga, uang beredar tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG, nilai tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap IHSG. 2 Nathan Lael Joseph dan Panayiotis Vezos 2012 The Sensitivity of US Banks’ Stock Returns to Interest Rate and Exchange Rate Changes jurnal Tingkat Suku Bunga, Kurs, Tingkat Pengembalian Saham US Banks Ordinary least square Regression Kurs berpengaruh positif signifikan terhadap US banks, Tingkat Suku Bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap US banks. 3 Eka Widiyanti 2011 Analisis Pengaruh SBI, Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Sektor Perbankan pada BEI. skripsi SBI, nilai tukar rupiah, inflasi, tingkat pengembalian saham Regresi Linear Berganda SBI dan perubahan tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham sektor perbankan. Kurs rupiah terhadap Dolar berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham seckor perbankan 4 Afdhalul Amri 2011 Analisis Kurs, Inflasi, Tingkat Suku Regresi Linear Kurs dan tingkat inflasi berpengaruh

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Selisih Tingkat Suku Bunga The Fed Dengan BI Rate Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Nilai Tukar Rupiah

0 43 112

Analisis inflansi BI rate Kurs Rupiah dan jumlah uang beredar, terhadap volume perdagnagan saham di bursa efek indonesia

0 6 114

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115

Pengaruh faktor makroekonomi terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia (periode 2011-2015)

2 32 102

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR (KURS) DOLAR AMERIKA / RUPIAH (US$/RP), INFLASI, BI RATE, DAN JUMLAH UANG BEREDAR Analisis Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) Dolar Amerika / Rupiah (US$/Rp), Inflasi, BI Rate, Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Harga Saham Pada Peru

1 4 17

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( KURS) DOLAR AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga

0 2 15

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR ( AMERIKA/ RUPIAH (US$/ Rp), Analisis Pengaruh Nilai Tukar ( Kurs) Dolar Amerika/ Rupiah (US$/ Rp), Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indon

0 1 17