Pengaruh Pemberian Informasi Bagi Tenaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

pelatihan tentang inisiasi menyusu dini. Pelatihan inisiasi menyusu dini yang didapatkan oleh tenaga kesehatan sangat membantu pada saat menolong persalinan untuk melakukan inisiasi menyusu dini. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa terlaksananya inisiasi menyusu dini ada kaitannya dengan tenaga kesehatan yang sudah dilatih. Setiap tenaga kesehatan yang mempunyai keterampilan pada saat menolong persalinan akan melakukan inisiasi menyusu dini IMD walaupun hanya sebentar. Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini Early Initiation merupakan suatu cara yakni memberikan kesempatan pada bayi baru lahir untuk menyusu pada ibunya dalam satu jam pertama kehidupannya, karena sentuhan bayi melalui refleks hisapnya yang timbul mulai 30-40 menit setelah lahir akan menimbulkan rangsangan sensorik pada otak ibu untuk memproduksi hormon prolaktin dan memberikan rasa aman pada bayi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Inisiasi Menyusu Dini dapat mencegah 22 kematian neonatal dan meningkatkan 2-8 kali lebih besar keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Roesli 2008, bahwa untuk melakukan inisiasi menyusu dini, maka perlu melatih tenaga kesehatan yang terkait yang dapat menolong, mendukung ibu menyusui termasuk menolong termasuk menolong inisiasi menyusu dini yang benar.

5.3. Pengaruh Pemberian Informasi Bagi Tenaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tenaga kesehatan yang melaksanakan inisiasi menyusu dini 67,7 terdapat pada tenaga kesehatan dengan pemberian informasi kategori baik dibandingkan dengan pemberian informasi bagi tenaga kesehatan yang kurang 32,3. hasil uji chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan pemberian informasi terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini p=0.20 dengan taraf signifikan p=0,05. Pemberian informasi tidak memberikan konstribusi secara signifikan terhadap keberhasilan pelaksanaan IMD dengan koefisien r sebesar 0.134 dengan harga p sebesar 0.236 berarti hal ini menggambarkan bahwa pemberian informasi tidak bisa berdiri sendiri dalam pelaksananaan IMD karena dalam informasi membutuhkan adanya ketrampilan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Bromo Medan bahwa kurangnya informasi yang disampaikan tenaga kesehatan kepada ibu tentang inisiasi menyusu dini sehingga kurangnya pemahaman ibu tentang inisiasi menyusu dini disebabkan karena tenaga kesehatan kurang menyampaikan informasi tentang inisiasi menyusu dini bukan suatu kewajiban rutin maka hal ini sering terlupakan dan tidak mempergunakan waktu semaksimal dalam setiap memberikan pelayanan baik antenal care ANC maupun intra natal care INC khususnya dalam hal pemberian informasi tentang inisiasi menyusu dini. Pemberian informasi secara terus menerus kepada ibu yang mau melahirkan secara perlahan akan memberikan dampak positif terhadap pemahaman dan pengetahuan ibu tentang pentingnya melakukan inisiasi menyusu dini untuk bayinya. Universitas Sumatera Utara Bentuk pemberian informasi tersebut dapat berupa informasi tentang inisiasi menyusu dini, bahan bacaan, tata laksana inisiasi menyusu dini serta informasi kepada suami dan keluarga. Menurut Cohen dan Syme 1985 dalam Friedman 1998. Dukungan informasional meliputi memberikan nasehat, petujuk, masukan, atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan bertindak menghadapi situasi yang dianggap membebani. Sejalan dengan Hause dalam Newman 1987, bantuan informasi adalah komunikasi temntang opini atau kenyataan yang relevan tentang kesulitan – kesulitan agar dapat menjadikan individu lebih mampu mengatasi sesuatu. Pemahaman pentingnya pemberian inisiasi menyusu dini menjadi tanggung jawab dari semua tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang benar dan seluas-luasnya dan masih ada tenaga kesehatan yang kurang mendapatkan informasi tentang inisiasi menyusu dini. UNICEF dan pemerintah Indonesia telah mencanangkan inisiasi menyusu dini sebagai bagian dari upaya mengoptimalisasi pemberian ASI secara eksklusif. Sebagai bagian manajemen laktasi yang relatif baru, inisiasi menyusu dini harus disosialisasikan seacara benar dan luas, tidak hanya kepada kalangan tenaga medis tetapi juga masyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN