2.5. Kebijakan The World Alliance for Breastfeeding Action WABA tentang
Inisiasi Menyusu Dini
Inisiasi menyusu dini dalam satu jam setelah kelahiran merupakan tahap penting untuk mengurangi kematian bayi dan mengurangi banyak kematian neonatal.
Menyelamatkan 1 juta bayi dimulai dengan satu tindakan, satu pesan dan satu dukungan yaitu dimulai Inisiasi Menyusu Dini dalam satu jam pertama kelahiran.
WHO UNICEF merekomendasikan bahwa inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama kelahiran, menyusu secara eksklusif selama 6 bulan diteruskan dengan
makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun. Konfrensi tentang hak anak mengakui bahwa setiap anak berhak untuk hidup dan bertahan untuk melangsungkan
hidup dan berkembang setelah persalinan. Wanita mempunyai hak untuk mengetahui dan menerima dukungan yang diperlukan untuk melakukan inisiasi menyusu dini
yang sesuai.
WABA mengeluarkan beberapa kebijakan tentang inisiasi menyusu dini dalam Pekan ASI sedunia World Breastfeeding Week :
a. Menggerakan dunia untuk menyelamatkan 1 juta bayi dimulai dengan satu tindakan sederhana yaitu beri kesempatan pada bayi untuk melakukan inisiasi
menyusu dini dalam satu jam pertama kehidupannya. b. Menganjurkan segera terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi dan berlanjut dengan
menyusui untuk 6 bulan secara eksklusif .
Universitas Sumatera Utara
c. Mendorong Mentri Kesehatan atau orang yang mempunyai kebijakan untuk menyatukan pendapat bahwa inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama adalah
indikator penting untuk pencegahan kesehatan. d. Memastikan keluarga mengetahui pentingnya satu jam pertama untuk bayi dan
memastikan mereka melakukan pada bayi mereka kesempatan yang baik ini. e. Memberikan dukungan perubahan baru dan peningkatan kembali Rumah Sakit
Sayang Bayi dengan memberi perhatian dalam penggabungan dan perluasan tentang inisiasi menyusu dini WBW, 2007.
2.6. Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Tentang ASI di Puskesmas
Menurut Departemen Kesehatan RI, 2002 tentang Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI mengatakan bahwa Peningkatan pemberian ASI yang
meliputi pemberian ASI Eksklusif, menganjurkan ibu menyusui sampai bayinya berusia 2 tahun, sengaja tidak membuang kolostrum, merupakan salah satu upaya
dalam peningkatan sumber daya manusia. Target pemerintah adalah 80 ibu menyusui telah memberikan bayinya ASI Eksklusif.
Untuk mencapai hal tersebut Depertemen kesehatan RI 2002, telah menyusun Strategi Nasional yanga slah satu sasarannya adalah petugas kesehatan dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Tujuan umum dari kebijakan Pemerintah tentang ASI di Puskesmas adalah meningkatkan pemberian ASI Eksklusif dan
meneruskan pemberiannya sampai bayi berusia 2 tahun dengan pemberian secara baik dan benar. Tujuan khusunya salah satunya adalah meningkatkan petugas
Universitas Sumatera Utara
kesehatan ditingkat puskesmas. Kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan juklak, 2. Melengkapi sarana dan prasarana, 3 Melakukan
pembinaan dan 4. Melaksanakan 10 sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
450MenkesSKIV2004 tanggal 07 April 2004. Adapun 10 sepuluh langkah tersebut yaitu :
1. Mempunyai kebijakan tertulis tentang menyusui.
2. Melatih semua staf pelayanan kesehatan tentang menyusui.
3. Menjelaskan kepada semua ibu hamil tentang manfaat menyusui dan memberi
penyuluhan tentang manfaat ASI dan rawat gabung, perawatan payudara, makan ibu hamil, KB, senam hamil dan senam payudara.
4. Membantu ibu - ibu mulai menyusui bayinya dalam waktu 30 menit setelah
melahirkan. 5.
Memperagakan kepada ibu – ibu bagaimana cara menyusui dan cara mempertahankan melalui penyuluhan.
6. Tidak memberikan makanan dan minuman apapun selain ASI kepada bayi baru
lahir usianya 4 atau 6 bulan. 7.
Melaksanakan rawat gabung yang merupakan tanggung jawab bersama dokter, bidan, perawat dan ibu.
8. Memberikan ASI pada bayi tanpa dijadwal.
9. Tidak memberikan dot atau kompeng.
Universitas Sumatera Utara
10. Membentuk dan membantu pengembangan kelompok pendukung ibu menyusui,
seperti adanya pokja lakstasi yang memanyau kesehata ibu nifas dan bayi, melanjutkan penyuluhan agar ibu tetap menyusui sampai anak berusia 2 tahun
dan mendemonstrasikan perawatan bayi, perawatan payudara dan lain-lain Depkes RI, 2002.
2.7. Landasan Teoritis