Pengaruh Melatih Keterampilan Tenaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

antara peran tenaga kesehatan dengan keberhasilan melakukan inisiasi menyusu dini IMD.

5.2. Pengaruh Melatih Keterampilan Tenaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan uji chi square melatih keterampilan tenaga kesehatan mempunyai hubungan signifikan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini dengan nilai p=0,00 dan dengan uji regresi linear berganda bahwa melatih keterampilan tenaga kesehatan merupakan peran yang paling dominan berpengaruh terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini artinya semakin baik keterampilan tenaga kesehatan yang dilaksanakan maka semakin baik pelaksanaan inisiasi menyusu dini yang dilakukan. Peran dalam melatih keterampilan secara signifikan memberikan konstribusi terhadap pelaksanaan IMD dibuktikan dengan koefisien r sebesar 0.595 dengan harga p=0.00 signifikan pada taraf p=0.01. Hal ini menggambarkan pentingnya ketrampilan dalam keberhasilan pelaksanaan Inisiasi menyusu dini. Menurut Depkes, 2002 yaitu bahwa 10 langkah pemberian keberhasilan menyusu dini lebih menekankan kepada keterampilan tenaga kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Bromo Medan bahwa keterampilan tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini sudah baik dilaksanakan, sebagian besar tenaga kesehatan sudah mendapatkan Universitas Sumatera Utara pelatihan tentang inisiasi menyusu dini. Pelatihan inisiasi menyusu dini yang didapatkan oleh tenaga kesehatan sangat membantu pada saat menolong persalinan untuk melakukan inisiasi menyusu dini. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa terlaksananya inisiasi menyusu dini ada kaitannya dengan tenaga kesehatan yang sudah dilatih. Setiap tenaga kesehatan yang mempunyai keterampilan pada saat menolong persalinan akan melakukan inisiasi menyusu dini IMD walaupun hanya sebentar. Inisiasi menyusu dini atau permulaan menyusu dini Early Initiation merupakan suatu cara yakni memberikan kesempatan pada bayi baru lahir untuk menyusu pada ibunya dalam satu jam pertama kehidupannya, karena sentuhan bayi melalui refleks hisapnya yang timbul mulai 30-40 menit setelah lahir akan menimbulkan rangsangan sensorik pada otak ibu untuk memproduksi hormon prolaktin dan memberikan rasa aman pada bayi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Inisiasi Menyusu Dini dapat mencegah 22 kematian neonatal dan meningkatkan 2-8 kali lebih besar keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Roesli 2008, bahwa untuk melakukan inisiasi menyusu dini, maka perlu melatih tenaga kesehatan yang terkait yang dapat menolong, mendukung ibu menyusui termasuk menolong termasuk menolong inisiasi menyusu dini yang benar.

5.3. Pengaruh Pemberian Informasi Bagi Tenaga Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini