BPAD maka pengguna mencari informasi dengan menggunakan internet dan mereka lebih mengetahui banyak sumber informasi yang ada pada internet. Informasi biasanya
didapat melalui surat kabar online, maupun langsung melakukan pencarian pada search engine. Penguna merasa pencarian informasi melalui internet lebih cepat dan efisien.
Seperti yang dilakukan oleh salah seorang pengguna BPAD, yaitu karyawan di bagian teknik mesin. Kini yang bersangkutan tidak perlu lagi mencari buku mengenai teknik
mesin, cukup mencari informasi teknik mesin dengan menggunakan search engine di internet. Hal ini menunjukkan bahwa literasi informasi pengguna mengalami
peningkatan sesudah menggunakan layanan internet. Pengguna sudah menyadari kebutuhan informasinya, sudah dapat memilih dan menggunakan sumber informasi, dan
sudah dapat menggunakan informasi dalam mendukung pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Peningkatan Literasi Informasi Pengguna Pada Badan Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada pengaruh pemanfaatan internet
terhadap peningkatan literasi informasi pengguna pada BPAD Provinsi Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi pengguna pada BPAD Provinsi
Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Pihak BPAD, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pengembangan
layanan internet dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2. Peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya.
3. Penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman tentang penggunaan internet pada perpustakaan dan literasi
informasi.
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian ini adalah mengenai kajian pengaruh pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi. Adapun ruang lingkup penelitian meliputi: fasilitas
layanan internet, frekuensi penggunaan internet, tujuan pemanfaatan layanan internet, merumuskan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses, pemanfaatan
informasi, sintesis dan evaluasi.
1.6 Hipotesis Penelitian
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat Pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan internet terhadap peningkatan literasi informasi
pengguna pada BPAD Provinsi Sumatera Utara”.
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Perpustakaan Umum 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan umum merupakan salah satu sumber informasi yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai penyedia informasi. Menurut Sulistiyo-
Basuki 1993: 46, “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”. Sedangkan menurut Yusuf dalam
Septiliani 2006: 1 perpustakaan umum adalah “suatu tempat yang menampung atau menghimpun, mengolah dan menyebarluaskan segala macam informasi kepada
masyarakat luas semua tingkatan”. Selain pengertian di atas, pengertian perpustakaan dalam Warintek 2010: 1
adalah “perpustakaan yang ada di bawah lembaga yang mengawasinya”. Menurut UNESCO Public Library Manifesto dalam Sutarno 2006: 38 mendefinisikan
perpustakaan umum sebagai berikut : The public library is the local centre of information, making all kinds of
knowledge and information readily available to its users… The public library, the local gateway to knowledge, provide a basic condition for lifelong learning,
independent decision-making and culture development of the individual and social groups.
Artinya: Perpustakaan umum adalah pusat dari informasi, membuat segala macam pengetahuan dan informasi tersedia bagi penggunanya… perpustakaan
umum, adalah jalan menuju pengetahuan, menyediakan suatu kondisi dasar untuk belajar seumur hidup, pengambilan keputusan dan pengembangan budaya
kelompok, individu dan sosial. Menurut Samosir 2004: 7 menyatakan bahwa :
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan meyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat
umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama,
adat-istiadat, umur, jenis kelamin dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan umum juga beraneka ragam bidang pokok masalah sesuai dengan
kebutuhan informasi dari pemakainya. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum merupakan
perpustakaan yang disediakan oleh dana umum yang berfungsi menghimpun, mengolah dan menyebarluaskan informasi kepada semua tingkatan masyarakat.
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum
Untuk mencapai visi dan misi perpustakaan, perpustakaan memiliki tujuan yang harus dicapai. Dalam Buku Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum 1992: 2
terdapat lima jenis tujuan perpustakaan umum, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk pendidikan masyarakat sebagai sarana pendidikan non formal dan membudidaya kreasi, prakarsa dan swadaya masyarakat guna meningkatkan
kemajuan kehidupan dan kesejahteraannya. 2. Menyediakan berbagai kebutuhan untuk penerangan, informasi dan data skunder
serta pengetahuan ilmiah. 3. Memberi semangat dan hiburan yang sehat dan pemanfaatan hal-hal yang
bersifat membangun dalam waktu senggang. 4. Mendorong, menggairahkan, memelihara dan membina semangat membangun
dan semangat belajar masyarakat. 5. Membekali berbagai pengetahuan dan ilmu serta pedoman-pedoman kepada
masyarakat di berbagai bidang. Sedangkan dalam Manifesto Perpustakaan Umum Unesco pada tahun 1972
dalam Sulistyo-Basuki 1993: 46 bahwa perpustakaan umum mempunyai empat tujuan utama, yaitu:
1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.
2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang
hangat dalam kalangan masyarakat. 3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya
sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.
Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur
hidup.
4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum
bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan
informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum memiliki tujuan untuk mencerdaskan masyarakat dengan menyediakan informasi yang cepat,
tepat dan murah bagi masyarakat. Dengan informasi yang didapat dari perpustakaan umum, masyarakat dapat menambah wawasan dan pengetahuannya di berbagai bidang.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum menyediakan berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Informasi tersebut dapat berupa koleksi perpustakaan dalam bentuk
tercetak maupun elektronik. Dengan adanya koleksi yang memadai, perpustakaan dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Dalam buku pedoman perlengkapan
perpustakaan umum 1992: 2 perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat untuk: 1. Menyediakan bahan pendidikan educating
2. Menyediakan dan menyebarluaskan informasi informatif 3. Menyediakan bahan-bahan yang berfungsi rekreasi rekreatif
4. Menyediakan bahan-bahan yang berisi petunjuk, pedoman dan bahan-bahan rujukan bagi anggota masyarakat referensif
5. Melestarikan bahan pustaka dan hasil budaya bangsa untuk dapat dimanfaatkan masyarakat umum dokumentatif
6. Menyediakan layanan penelitian riset kualitatif dan kuantitatif Sedangkan dalam Buku Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum
2000: 6-7, fungsi perpustakaan umum adalah: 1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan
2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain
3. Pengolahan dan penyimpanan setiap bahan pustaka 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi
5. Pendayagunaan koleksi 6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung di
perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil dan lain-lain 7. Pemasyarakatan perpustakaan
8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan 9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah, tokoh-tokoh
masyarakat dan mitra kerja lainnya 10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan
bersama koleksi dan saranaprasarana 11. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum berfungsi sebagai penyedia informasi, sebagai sarana pengkajian, penyediaan, pengolahan,
penyimpanan, pendayagunaan bahan pustaka, selain itu berfungsi sebagai penyedia bahan pendidikan, penyebar informasi, sebagai media rekreasi, referensif, dokumentatif,
dan sebagai penyedia layanan penelitian.
2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila perpustakaan tersebut dapat menjalankan tugas utamanya dalam hal pemenuhan kebutuhan pengguna.
Dalam Buku Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum 1992: 2 bahwa Perpustakaan memiliki tugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara,
mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian suatu pengembangan kebudayaan dan
rekreasi seluruh golongan masyarakat. Sutarno 2006: 37 menyatakan bahwa tugas dari sebuah perpustakaan umum
adalah “memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian bahan
pustaka yang dimiliki”. Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa tugas dari perpustakaan
umum adalah mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka untuk digunakan oleh masyarakat sebagai pusat
informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian bahan pustaka.
2.2 Internet 2.2.1 Pengertian Internet
Internet berasal dari dua kata yaitu inter yang berarti antar dan network yang berarti jaringan. Menurut Sahahab dalam Nasution 2006:10 Internet adalah:
Suatu jaringan komputer yang sangat besar, terdiri dari jutaan perangkat komputer yang terhubung melalui suatu protokol tertentu untuk pertukaran
informasi antar komputer tersebut. Semua komputer yang terhubung ke internet melakukan pertukaran informasi melalui protokol yang sama yaitu dengan cara
TCPIP Transmission Control ProtocolInternet Protocol.
Universitas Sumatera Utara
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Purwadi 1997: 1 bahwa: Internet adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam
ukuran jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari sejauh PC, jaringan- jaringan lokal bersekala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga
jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet seperti NSFnet, NEARnet, SURAnet, dan lain-lain.
Dalam G-excess 2010: 1 internet adalah “sebuah dunia maya jaringan
komputer interkoneksi yang terbentuk dari milyaran komputer di seluruh dunia”. Ketiga pendapat mengemukakan hal yang senada bahwa internet merupakan
jaringan yang menghubungkan komputer-komputer yang ada diseluruh dunia yang terhubung melalui suatu protokol tertentu untuk pertukaran informasi antar komputer.
2.2.2 Manfaat Penggunaan Internet
Internet merupakan salah satu penyedia sumber informasi yang memiliki banyak kegunaan yang menguntungkan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Menurut Nasution 2006: 10 beberapa manfaat dari penggunaan internet adalah: 1. Komunikasi interaktif
2. Akses ke pakar 3. Akses ke perpustakaan
4. Membantu penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan 5. Pertukaran data
6. Kolaborasi Pawirosumarto 2008: 220 mengemukakan bahwa manfaat internet adalah:
1. Sumber informasi menjadi lebih beragam dan luas 2. Jarak dan waktu bukan lagi kendala yang utama
3. Munculnya sistem pembelian dan pembayaran On-Line 4. Dapat mengadakan rapat secara bersamaan dan langsung dari berbagai tempat
5. Pertukaran dan asimilasi nilai-nilai budaya yang cepat Kedua pendapat di atas sama-sama memaparkan bahwa internet mempermudah
akses informasi, mempermudah dalam kolaborasi maupun dalam pertukaran data. Dengan adanya internet, sumber informasi menjadi lebih luas dan beragam, serta
internet membantu penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Fasilitas Internet
Internet memiliki fasilitas yang sangat banyak dan beraneka ragam. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Menurut Pawirosumarto 2008:
232 – 23 bahwa fasilitas internet adalah: 1. WWW World Wide Web
WWW sering disingkat dengan Web merupakan suatu ruang informasi dimana sumber – sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang
disebut uniform resource identifier URI. WWW sering dianggap sama seperti internet padahal Web merupakan bagian dari internet. Web adalah sebuah sistem
informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain – lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver yang dipresentasikan dalam bentuk hypertext.
Web dapat diakses oleh perangakat lunak yang disebut browser. Browser yang paling sering digunakan diantaranya ; Mozila Firefox, Internet Exploler dan
Opera.
2. Elekrtonik Maile-mail Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai surat elektronik. Sarana ini
memungkinkan pengguna dapat saling berkirim pesan melalui alamat elektronik di internet.
3. File Transfer Protocol FTP Merupakan sarana yang memungkinkan pengguna untuk dapat mengirim
upload maupun mengunduh download sebuah informasi ke komputernya dari komputer lain yang terhubung dalam satu jaringan internet.
4. Internet Chat Relay IRC Atau biasa dikenal dengan Chat. IRC merupakan fasilitas untuk berkomunikasi
langsung dengan menggunakan keyboard. IRC sering digunakan sebagai sarana teleconference.
5. Mailing list Lebih dikenal dengan Milis merupakan fasilitas yang diciptakan sebagai sarana
diskusi interaktif.
Menurut Nasution 2006: 4 terdapat lima fasilitas standar internet yang dipergunakan untuk keperluan pendidikan antara lain:
1. World Wide Web 2. E-Mail
3. Mailing List 4. File Transfer Protocol FTP
Universitas Sumatera Utara
5. News Group Hal yang sama di kemukakan oleh Sitompul dalam Hasugian 2009: 9 bahwa
“Internet menyediakan sejumlah fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna antara lain: Electronic Mail Email, World Wide Web WWW, File Transfer Protocol FTP,
Newsgroup atau Mailing List, Gopher, Chat Group, Telnet dan sebagainya.” Ketiga pendapat di atas memiliki persamaan bahwa fasilitas yang disediakan
internet berupa World Wide Web, E-mai, Mailing List, File Transfer Protocol dan News Group.
2.2. 4 Sumber Daya Informasi yang Terdapat di Internet
Sumber daya informasi akan mempermudah seseorang dalam menemukan dan mengakses informasi. Menurut Rahmat 2009 sumber informasi adalah “data yang
merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Adapun sumber daya informasi yang terdapat di internet adalah:
1. E-Journal Jurnal elektronik Jurnal elektronik e-journal adalah jurnalmajalah yang diterbitkan dalam
format elektronik Hasugian, 2008: 19. Menurut Chitraprita 2009 Jurnal elektronik adalah terbitan serial seperti
bentuk tercetak tetapi dalam bentuk elektronik. 2. E-Book Buku Elektronik
Buku elektronik e-book adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. Hasugian, 2008: 14.
Dalam Wikipedia 2010 Buku elektronik atau buku digital adalah versi elektronik dari buku.
3. Direktori Direktori adalah file khusus yang mengandung daftar nama-nama dari file-
file lainnya dan inode yang bersesuaian. Suatu direktori dapat menunjuk ke inode yang sama dengan menggunakan multiple links Dhistaputri, 2010: 1.
Universitas Sumatera Utara
4. Search Engine Search Engine adalah suatu portal website yang menyediakan informasi
pencarian data-data yang dibutuhkan pengunjung internet PT Proweb Indonesia, 2010: 1.
5. Perpustakaan Digital Digital Library
Ismail Fahmi 2004: 1 menyatakan bahwa perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat hardware dan software, koleksi elektronik,
staf pengelola, pengguna, organisasi, mekanisme kerja, serta layanan dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi.
Sedangkan menurut Shofia 2010: 1 perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku atau tulisan, gambar, suara,
dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer.
6. Online Database
Online database is a database accessible from a network, including from the Internet Wikipedia, 2010.
Artinya: database online adalah database yang dapat diakses dari jaringan, termasuk dari internet.
7. Software Perangkat lunak Software atau yang disebut juga perangkat lunak adalah sekumpulan perintah
yang dijalankan atau dieksekusi oleh komputer. Oktavita, 2009: 1. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Ridwanaz 2008 bahwa software
adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau
instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. 8. News Berita
Universitas Sumatera Utara
Menurut Permadi 2010: 1 berita adalah rekonstruksi dari fakta yang penting dan, atau menarik bagi pembaca yang disebarluaskan melalui media massa
dalam bentuk tulisan dengan berbagai kelengkapannya. Sedangkan menurut Pumpkin_squad 2009: 1 berita adalah laporan tentang
suatu kejadian yang baru atau keterangan yang terbaru tentang suatu peristiwa; suatu fakta yang menarik perhatian atau gagasan yang perlu disampaikan
kepada khalayak melalui media massa umum.
2.2.4 Peran Internet Bagi Perpustakaan
Kehadiran internet membawa dampak yang sangat besar bagi perpustakaan. Dengan adanya internet di perpustakaan, perpustakaan dapat menyediakan informasi
secara efektif dan efisien. Dengan kehadiran internet perpustakaan dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang terbaruuptodate. Karena pihak perpustakaan dapat
mengakses informasi langsung ke sumber informasi. Selain itu, internet juga memiliki kontribusi bagi perpustakaan. Menurut Suprihatin 2000: 11 “kontribusi lain yang
diberikan internet untuk perpustakaan adalah sebagai fasilitas mengakses informasi terbaru current information yang saat ini banyak menjadi incaran para pemakai
perpustakaan”. Ada beberapa keuntungan yang didapat oleh perpustakaan bila memasukkan internet sebagai suatu layanan yaitu:
1. Perpustakaan dapat menyajikan informasi terbaru bagi pemakainya. 2. Perpustakaan dapat mengambil keuntungan secara materil dari biaya operasi
internet para pemakainya. 3. Informasi yang ada di internet bisa menjadi tambahan koleksi bagi perpustakaan
untuk dilayankan kepada pemakai. 4. Keberadaan internet di perpustakaan bisa menjadi suatu daya tarik tersendiri
bagi pemakai untuk datang ke perpustakaan, sehingga jumlah pengunjung meningkat.
5. Internet dapat digunakan sebagai sarana publikasi bagi perpustakaan sehingga perpustakaan tersebut dapat lebih dikenal oleh mayarakat.
6. Mempunyai layanan internet merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi perpustakaan sekaligus membuktikan pada masyarakat bahwa perpustakaan juga
selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada sehingga akan meningkatkan citra perpustakaan di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, kehadiran layanan internet pada perpustakaan merupakan sebuah nilai lebih bagi perpustakaan. Hal ini dikarenakan layanan internet
dapat menjadi sumber informasi baru yang menyediakan informasi-informasi terbaru bagi masyarakat dan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk berkunjung ke
perpustakaan.
2.3 Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi
Informasi sangat penting dalam segala aspek kehidupan manusia, karena dengan adanya infomasi, akan menambah wawasan dan pengetahuan manusia. tanpa informasi,
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan manusia, atau yang dibutuhkan manusia untuk menunjang segala yang akan dikerjakannya, tidak akan dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Menurut Rahmat 2010: 1 informasi adalah: “Data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan
yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang”.
Sedangkan Hasugian 2009: 91 menyatakan bahwa “informasi adalah susunan data dalam bentuk yang mudah dipahami”.
Menurut Davis dalam Abdul Kadir 2003: 28 Informasi adalah “data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan
pengetahuan yang berupa data dalam bentuk yang mudah dipahami yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau intruksi, yang bertujuan untuk mengurangi
ketidakpastian dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan.
2.3.2 Kualitas Informasi
Untuk mendapatkan informasi yang bernilai, harus diperhatikan kualitas dari sebuah informasi. Menurut Ladjamudin 2005: 11 kualitas informasi dipengaruhi atau
ditentukan oleh enam hal sebagai berikut: 1. Relevan relevancy
Universitas Sumatera Utara
seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang
berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan
mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.
2. Akurat accuracy Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut
telah tersampaikan Completeness, seluruh pesan telah benarsesuai correctness, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem
yang diinginkan oleh user security.
3. Tepat Waktu timeliness Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang
dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu. 4. Ekonomis economy
Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut
juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.
5. Efisien efficiency Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana
tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis,namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap
orang atau benda apapun yang menerimanya.
6. Dapat dipercaya reability Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut
juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu program komputer, bisa dikategorikan sebagai reability, karena program komputer akan
memberikan output sesuai dngan input yang diberikan, dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah.
Sedangkan menurut Willis 2010: 1 kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. 2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. 3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Universitas Sumatera Utara
Dari kedua pendapat di atas dapat dipaparkan bahwa kualitas informasi dipengaruhi oleh keakuratan accuracy, ketepatan waktu timeliness, relevan relevancy,
ekonomis economy, efisien efficiency, dan dapat dipercaya reability. 2.3.3 Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan
informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut:
Sumber: Ladjamudin 2005: 11
Gambar 1: Siklus informasi
Data dan informasi saling terkait dan membentuk suatu siklus yang disebut siklus informasi. Siklus informasi menurut Burch and Grudnitski terlihat dalam gambar
dibawah ini:
Sumber : Burch and Grudnitski dalam Budiman 2010: 4
Gambar 2: Siklus Informasi Menurut Burch and Grudnitski
Input Data
Proses Pengolahan
Data Output
Informasi
Masukan Data
Proses Model
Keluaran Informasi
Data Ditangkap
Penerima
Hasil Tindakan
Tindakan Keputusan
Basis Data
Universitas Sumatera Utara
Dari kedua gambar di atas dapat diketahui bahwa informasi berasal dari data yang didapatkan dari kejadian, pengalaman ataupun dari pembelajaran yang kemudian
data tersebut diolah atau diproses yang mana hasil dari output dari data tersebut berupa informasi. Kemudian data tersebut akan diterima yang kemudian akan mendapat respon
dari penerima sebagai tindakan untuk membuat suatu keputusan.
2.4 Literasi Informasi 2.4.1 Pengertian Literasi Informasi
Literasi informasi merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang. Karena dengan memiliki literasi informasi, setiap orang dapat mengetahui dan
menggunakan informasi yang mereka butuhkan dengan relevan. Menurut Gunawan [dkk] 2008: 1 “Literasi informasi adalah suatu kemampuan untuk belajar terus-
menerus secara mandiri dan untuk berkomunikasi”. Menurut Permanasari dalam Gunawan [dkk] 2008: 1-2 mengemukakan bahwa:
Literasi informasi adalah serangkaian kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan kapan informasi diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan
lokasi informasi yang diperlukan, memanfaatkannya secara efektif, legal dan etis, serta mengkomunikasikannya.
Sedangkan menurut Cilip 2010: 1 “information literacy is knowing when and why you need information, where to find it, and how to evaluated use and communicate
it in an ethical manner”. Artinya: “literasi informasi adalah pengetahuan kapan dan mengapa anda
membutuhkan informasi, dimana mendapatkannya dan bagaimana mengevaluasinya dan mengkomunikasikannya didalam etika penggunaan”.
Dalam Hasugian 2009 : 201-202 Work Group On Information Literacy dari California State University 2002, mendefinisikan bahwa:
Literasi informasi sebagai kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi dalam berbagai format. Untuk dapat melakukannya
maka pencari informasi harus mampu menunjukkan sejumlah keahlian dalam suatu proses yang terpadu, yaitu:
1. Menyatakan pernyataan, permasalahan, atau isu penelitian. 2. Menentukan informasi yang dibutuhkan untuk pertanyaan, permasalahan, atau
isu penelitian. 3. Mengetahui tempatletak dan menemukan informasi yang relevan.
4. Mengorganisasikan informasi.
Universitas Sumatera Utara
5. Menganalisa dan mengevaluasi informasi. 6. Mensintesa informasi.
7. Mengkomunikasikan dengan menggunakan berbagai jenis teknologi informasi. 8. Menggunakan perangkat teknologi untuk memperoleh informasi.
9. Memahami etika, hukum, dan isu-isu sosial politik yang terkait dengan informasi dan teknologi informasi.
10. Menggunakan, mengevaluasi, dan bersifat kritis terhadap informasi yang diterima dari media massa.
11. Menghargai bahwa keahlian yang diperoleh dari kompetensi informasi memungkinkan untuk belajar seumur hidup.
Dari keempat pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi adalah kemampuan untuk mengakses, kapan informasi terebut dibutuhkan, bagaimana cara
mendapatkannya, mengolahnya, mengevaluasinya dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.
2.4.2 Manfaat Literasi Informasi
Kemampuan literasi informasi sangat penting, karena membawa banyak manfaat bagi masyarakat baik sebagai individu maupun institusi. Menurut Gunawan [dkk]
2008: 2-3 manfaat dari literasi informasi yaitu “Agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat informasi, dan mendukung kita dalam persaingan di era globalisasi”.
Sedangkan menurut Hancock dalam Dewiyana 2010: 1-2 manfaat literasi informasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk pelajar. Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar-mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru, karena
dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi yang dimiliki. Ini dapat dilihat dari persentasi dan penampilan mereka di lingkungan belajar. Mahasiswa
yang literat juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi yang digunakan.
2. Untuk masyarakat. Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam lingkungan pekerjaan. Mereka
mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat keputusan misalnya saat mencari bisnis yang sesuai dan yang menguntungkan.
3. Untuk pekerja. Kemampuan dalam menghitung dan membaca dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi sehingga pekerja harus
mampu menyortir menyaring dan mengevaluasi informasi yang diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan mendukung dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan pekerjaan dan memecahkan berbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi membawa dampak yang besar bagi masyarakat karena dengan adanya literasi informasi, seseorang
dapat menentukan informasi yang akan digunakan dalam membuat suatu keputusan dan mengambil tindakan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi.
2.4.3 Model Literasi Informasi
Terdapat banyak model literasi informasi, tetapi yang sering digunakan adalah The Big6, Empowering 8 dan Seven Pillars . Menurut Gunawan [dkk] 2008: 4-5 The
Big6 adalah model literasi yang dikembangkan oleh Michael B, Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. Menurut model ini literasi informasi terdiri dari enam
keterampilan dan dua belas langkah seperti pada tabel berikut:
Tabel 1 : Model Literasi Informasi
6 Keterampilan 12 Langkah
1. Perumusan masalah 1.1 Merumuskan masalah
1.2 Mengidentifikasi informasi yang diperlukan 2. Strategi pencarian
informasi 2.1 Menentukan sumber
2.2 Memilih sumber terbaik 3. Lokasi dan akses
3.1 Mengalokasi sumber secara intelektual dan fisik
3.2 Menemukan informasi di dalam sumber- sumber tersebut
4. Pemanfaatan informasi 4.1 Membaca, mendengar, meraba, dsb
4.2 Mengekstraksi informasi yang relevan 5. Sintesis
5.1 Mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber
5.2 Mempresentasikan informasi tersebut 6. Evaluasi
6.1 Mengevaluasi hasil efektifitas 6.2 Mengevaluasi proses efisiensi
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa literasi informasi terdiri dari enam keterampilan yaitu perumusan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses,
pemanfaatan informasi, sintesis dan evaluasi. Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilkan dari dua
workshop. Model ini menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa resource- based learning yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan sumber datanya.
Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk: 1 Mengidentifikasi topiksubjek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-jenis
sumber 2 Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik
3 Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan- kutipan yang sesuai
4 Mengorganisasi, mengevaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu
visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi 5 Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, mengedit, dan
membuat daftar pustaka ataupun menghasilkan karya baru 6 Mempresentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan
7 Menilai output, berdasarkan masukan dari orang lain 8 Menerapkan masukan penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan
yang akan datang, dan menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh untuk pelbagai situasi. Gunawan [dkk], 2008: 5-6
Menurut Sconul dalam Dewiyana 2010: 8 model literasi informasi dinyatakan dalam Seven Pillars Models dengan keterampilan:
1. Mengenal kebutuhan informasi 2. Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi
3. Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi 4. Menentukan lokasi dan akses informasi
5. Membandingkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda
6. Mengorganisir, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi ke orang lain dengan cara yang sesuai dengan situasi
7. Menyatukan dan membangun atas informasi yang ada dan mendukung pencitaan ilmu baru.
Universitas Sumatera Utara
Model The Big6, Emporering 8 dan seven pillars models mempunyai persamaan, bahwa model literasi adalah mengidentifikasi topik, strategi Pencarian
Informasi, Lokasi dan akses pemanfaatan informasi, mengorganisasikan informasi dan mengevaluasi informasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada kemampuan
menciptakan informasi, dan menilai informasi.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian paradigma deskriptif asosiatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang diperoleh dari
responden. Menurut Sulipan 2010: 1 disebut deskriptif asosiatif apabila dilakukan analisis data dengan menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Pearson 2009: 1 bahwa deskriptif asosiatif
Universitas Sumatera Utara
adalah penelitian yang melakukan analisis data dengan mengghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang sama.
3.2 Lokasi Penelitian