5. Menganalisa dan mengevaluasi informasi. 6. Mensintesa informasi.
7. Mengkomunikasikan dengan menggunakan berbagai jenis teknologi informasi. 8. Menggunakan perangkat teknologi untuk memperoleh informasi.
9. Memahami etika, hukum, dan isu-isu sosial politik yang terkait dengan informasi dan teknologi informasi.
10. Menggunakan, mengevaluasi, dan bersifat kritis terhadap informasi yang diterima dari media massa.
11. Menghargai bahwa keahlian yang diperoleh dari kompetensi informasi memungkinkan untuk belajar seumur hidup.
Dari keempat pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi adalah kemampuan untuk mengakses, kapan informasi terebut dibutuhkan, bagaimana cara
mendapatkannya, mengolahnya, mengevaluasinya dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.
2.4.2 Manfaat Literasi Informasi
Kemampuan literasi informasi sangat penting, karena membawa banyak manfaat bagi masyarakat baik sebagai individu maupun institusi. Menurut Gunawan [dkk]
2008: 2-3 manfaat dari literasi informasi yaitu “Agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat informasi, dan mendukung kita dalam persaingan di era globalisasi”.
Sedangkan menurut Hancock dalam Dewiyana 2010: 1-2 manfaat literasi informasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk pelajar. Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar-mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru, karena
dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi yang dimiliki. Ini dapat dilihat dari persentasi dan penampilan mereka di lingkungan belajar. Mahasiswa
yang literat juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi yang digunakan.
2. Untuk masyarakat. Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari mereka dalam lingkungan pekerjaan. Mereka
mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat keputusan misalnya saat mencari bisnis yang sesuai dan yang menguntungkan.
3. Untuk pekerja. Kemampuan dalam menghitung dan membaca dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi sehingga pekerja harus
mampu menyortir menyaring dan mengevaluasi informasi yang diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan mendukung dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan pekerjaan dan memecahkan berbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi membawa dampak yang besar bagi masyarakat karena dengan adanya literasi informasi, seseorang
dapat menentukan informasi yang akan digunakan dalam membuat suatu keputusan dan mengambil tindakan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi.
2.4.3 Model Literasi Informasi
Terdapat banyak model literasi informasi, tetapi yang sering digunakan adalah The Big6, Empowering 8 dan Seven Pillars . Menurut Gunawan [dkk] 2008: 4-5 The
Big6 adalah model literasi yang dikembangkan oleh Michael B, Eisenberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. Menurut model ini literasi informasi terdiri dari enam
keterampilan dan dua belas langkah seperti pada tabel berikut:
Tabel 1 : Model Literasi Informasi
6 Keterampilan 12 Langkah
1. Perumusan masalah 1.1 Merumuskan masalah
1.2 Mengidentifikasi informasi yang diperlukan 2. Strategi pencarian
informasi 2.1 Menentukan sumber
2.2 Memilih sumber terbaik 3. Lokasi dan akses
3.1 Mengalokasi sumber secara intelektual dan fisik
3.2 Menemukan informasi di dalam sumber- sumber tersebut
4. Pemanfaatan informasi 4.1 Membaca, mendengar, meraba, dsb
4.2 Mengekstraksi informasi yang relevan 5. Sintesis
5.1 Mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber
5.2 Mempresentasikan informasi tersebut 6. Evaluasi
6.1 Mengevaluasi hasil efektifitas 6.2 Mengevaluasi proses efisiensi
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa literasi informasi terdiri dari enam keterampilan yaitu perumusan masalah, strategi pencarian informasi, lokasi dan akses,
pemanfaatan informasi, sintesis dan evaluasi. Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilkan dari dua
workshop. Model ini menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa resource- based learning yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan sumber datanya.
Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk: 1 Mengidentifikasi topiksubjek, sasaran audiens, format yang relevan, jenis-jenis
sumber 2 Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topik
3 Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan- kutipan yang sesuai
4 Mengorganisasi, mengevaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu
visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi 5 Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, mengedit, dan
membuat daftar pustaka ataupun menghasilkan karya baru 6 Mempresentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan
7 Menilai output, berdasarkan masukan dari orang lain 8 Menerapkan masukan penilaian, pengalaman yang diperoleh untuk kegiatan
yang akan datang, dan menggunakan pengetahuan baru yang diperoleh untuk pelbagai situasi. Gunawan [dkk], 2008: 5-6
Menurut Sconul dalam Dewiyana 2010: 8 model literasi informasi dinyatakan dalam Seven Pillars Models dengan keterampilan:
1. Mengenal kebutuhan informasi 2. Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi
3. Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi 4. Menentukan lokasi dan akses informasi
5. Membandingkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda
6. Mengorganisir, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi ke orang lain dengan cara yang sesuai dengan situasi
7. Menyatukan dan membangun atas informasi yang ada dan mendukung pencitaan ilmu baru.
Universitas Sumatera Utara
Model The Big6, Emporering 8 dan seven pillars models mempunyai persamaan, bahwa model literasi adalah mengidentifikasi topik, strategi Pencarian
Informasi, Lokasi dan akses pemanfaatan informasi, mengorganisasikan informasi dan mengevaluasi informasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada kemampuan
menciptakan informasi, dan menilai informasi.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian