10 Universitas Sumatera Utara
2.1.1 Belanja Daerah
Belanja daerah merupakan Semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam priode satu tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan di peroleh pembayarannya kembali oleh pemerintah PP Nomor 71 Tahun 2010:80. Yuwono dkk 2005:108 menyatakan bahwa
belanja daerah adalah semua pengeluran kas daerah atau kewajiban yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode satu tahun anggaran yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat. Perlindungan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dimaksudkan diwujudkan dalam bentuk pelayanan dasar,
pendidikan,penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Belanja daerah
harus mempertimbangkan analisis standar belanja, standar harga, tolak ukur kinerja dan standar pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah, pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang besumber dari pemerintah,
pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank , lembaga keuangan bukan bank dan masyarakat.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP No.62, belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negaradaerah yang
Universitas Sumatera Utara
11 Universitas Sumatera Utara
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja daerah digunakan dalam rangka memadai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi wewenang provinsi atau kabupatenkota yang terdiri
atas urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah pusat
dan daerah. Dalam konteks alokasi belanja daerah, daerah harus diarahkan untuk menciptakan rencana belanja yang sehat ditujukan agar mengurangi pemborosan
sumber daya, menciptakan lapangan kerja, menigkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian, serta harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.
Belanja daerah dibagi menjadi tiga kelompok yang besar yaitu belanja operasi, belanja modal dan belanja lain-laintak terduga Peraturan Pemerintah RI
No. 24 tahun 2005 :94. 1.
Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari- hari pemerintah pusatdaerah yang memberi manfaat jangka pendek.
Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial.
2. Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset
tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu priode akuntansi. Belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk
perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan aset tak berwujud.
3. Belanja Lain-laintak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran tidak
terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusatdaerah.
Sesuai UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemda Pasal 155, belanja daerah dilaksanakan untuk memadai urusan daerah yang sumber dana berasal dari
Universitas Sumatera Utara
12 Universitas Sumatera Utara
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah didanai dari dan atas beban
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
2.1.2 Dana Alokasi Umum DAU