Retribusi Daerah Landasan Teori

15 Universitas Sumatera Utara dan prasarana daerah. Penyediaan sarana dan prasarana tentunha akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, masyarakat sejahtera akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Peningkatan ekonomi masyarakat semakin mempengaruhi peningkatan PAD yang diantaranya pajak daerah dan retribusi daerah. Dengan semakin besarnya PAD maka semakin besar pula kembali dana yang dialokaikan kepada masyarakat dalam bentuk alokasi belanja daerah yang berkaitan dengan penyedia sarana dan prasarana publik yang kembali berdampak terhadap kesejateraan masyarakat dan seterusnya.

2.1.4 Retribusi Daerah

Retribusi daerah merupakan salah satu jenis Pendapatan Asli Daerah PAD, yaitu pungutan yang ditarik oleh pemerintah daerah dengan pemerian fasilitas kepada yang melakukan pembayaran atau pemberian perizinan tertentu yang disediakan danatau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Definisi retribusi daerah menurut Darwin 2010:165 yaitu “ pungutan sebagai pembayaran atas jasa atau perizinan tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”. Besarnya retribusi daerah yang bersumber dari masyarakat akan berpengaruh pada kewajiban daerah untuk memenuhi belanjanya. Pendapatan Asli Daerah di suatu daerah akan diolah pemerintahnya dan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk dana yaitu belanja daerah yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Sunarno, 2006:77. Universitas Sumatera Utara 16 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009, retribusi daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus dan atau diberikan pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Kamaroellah 2011:7 dalam jurnalnya menyatakan bahwa retribusi daerah iuran kepada pemerintah yang dapat dipaksa dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk paksaan ini bersifat ekonomis, karena siapa saja yang tidak merasakan jasa balik dari pemerintah tidak dikenakan iuran ini. Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini dipungut di Indonesia adalah: Sudirman,2012:5 a Retribusi merupakan pungutan yang dipungut berdasarkan UU dan Perda yang berkenaan b Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas pemerintah daerah c Pihak yang membayar retribusi mendapatkan kontra prestasi secara langsung dari pemerintah daerah atas pembayaran yang dilakukannnya. d Retribusi terutang apabila ada jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang dinikmati oleh orang atau badan. e Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi secara ekonomis, yaitu jika tidak membayar retribusi, tidak akan memperoleh jasa yang disediakan pemerintah daerah. Sesuai Undang-Undang No.34 Tahun 2009 pasal 108 Ayat 2-4, retribusi daerah dibagi atas tiga golongan yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan tertentu. Jenis-jenis retribusi tersebut sebagaimana dimaksudkan bedasarkan Undang-Undang Nomor 28, Pasal 1 Tahun 2009 diuraikansebagai berikut: A. Retribusi Jasa Umum 1.Retribusi pelayanan kesehatan 2.Retribusi pelayanan persampahankebersihan Universitas Sumatera Utara 17 Universitas Sumatera Utara 3.Retribusi penggatian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil 4.Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat 5.Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum 6.Retribusi pelayanan pasar 7.Retribusi pengujian kendaraan bermotor 8.Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran 9.Retribusi penggantian biaya cetak peta 10.Retribusi penyediaan dan atau penyedotan katkus 11.Retribusi pengolahan limbah cair 12.Retribusi pelayanan teratera ulang 13.Retribusi pelayanan pendidikan 14.Retribusi pengendalian menara telekomunikasi B. Retribusi Jasa Khusus 1.Retribusi pemakaian daerah 2.Retribusi pasar grosir dan atau pertokoan 3.Retribusi tempat pelelangan 4.Retribusi terminal 5.Retribusi tempat khusus parkir 6.Retribusi tempat penginapanpersanggrahan villa 7.Retribusi rumah potongan hewan 8.Retribusi pelayanan kepelabuhan 9.Retribusi tempat reakreasi dan olahraga 10.Retribusi penyebragan di air 11.Retribusi penjualan produksi usaha daerah C. Retribusi Perizinan Tertentu 1.Retribusi izin mendirikan bangunan 2.Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol 3.Retribusi izin gangguan 4.Retribusi izin trayek 5.Retribusi izin usaha perikanan

2.1.5 Dana Alokasi Khusus DAK

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pulau Sumatera (Periode 2011- 2013)

1 62 98

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

0 0 11