Dana Alokasi Umum DAU Pajak Daerah

12 Universitas Sumatera Utara APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah didanai dari dan atas beban APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

2.1.2 Dana Alokasi Umum DAU

Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk memadai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU tersebut dialokasikan untuk provinsi dan kabupatenkota Dedi Nordiawan,2007. Besarnya DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 25 dari penerimaan dalam negeri yang diterapkan dalam APBN, yang dibagi antara DAU untuk provinsi sebesar 10 dan untuk daerah kabupatenkota sebesar 90. DAU ini merupakan seluruh alokasi umum daerah provinsi dan daerah kabupatenkota. Kenaikan DAU akan sejalan dengan penyerahan dan pengalihan kewenangan pemerintah pusat kepada daerah dalam rangka desentralisasi yang mana hal ini juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah kabupatenkota. Dana Alokasi Umum DAU dijelaskan dalam Permendagri Nomor 33 Tahun 2004 sebagai dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU merupakan dana yang bersifat “Block Drant” yang artinya ketika dana tersebut diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, maka pemerintah daerah bebas untuk Universitas Sumatera Utara 13 Universitas Sumatera Utara menggunakan dan mengalokasikan dana ini sesuai prioritas dan kebutuhan daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah Sutedi, 2009:93.

2.1.3 Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan salah satu dari jenis Pendapatan Asli Daerah PAD. PAD merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok pendapatan asli daerah terdiri dari; pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Pajak daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari pajak,dapat juga diartikan sebagai kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digumakan sebagai sarana dan prasarana daerah sebesar-besarnya guna kemakmuran rakyat. Pajak daerah di Indonesia dapat digolongkan bedasarkan tingkatan pemerintahn daerah, yaitu pajak daerah tingkat provinsi dan tingkat kabupatenkota. Pada undang- undang Nomor 34 tahun 2000, terdapat 11 jenis pajak daerah yang terdiri atas 4 pajak provinsi dan 7 pajak kabupatenkota. Sementara pada undang-undang Nomor 28,Pasal 2 tahun 2009 terdapat 16 jenis pajak daerah yang terdiri dari 5 pajak provinsi dan 11 pajak kapupatenkota. Perbedaan tersebut akan dijelaskan terinci pada tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara 14 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Pajak Provinsi dan KabupatenKota Sumber: UU Nomor 34 Tahun 2000 dan UU Nomor 28,Psl 2 Tahun 2009 Salah satu unsur perhitungan pajak yang akan menentukan besarnya pajak terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak adalah tarif pajak sehingga penentuan tarif pajak yang diberlakukan pada setiap jenis pajak daerah memegang peranan penting. Penentuan tarif pajak provinsi berbeda dengan penetapan tarif pajak kabupatenkota yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Penerimaan pajak daerah digunakan sebagai salah satu sumber PAD yang dapat digunakan untuk pembiayaan daerah yaitu mendukung penyediaan sarana UU No. 34 Tahun 2000 UU No. 28 Tahun 2009 Pajak Provinsi meliputi: 1.Pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air 2.Bea balik nama kendaraan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air 3.Pajak bahan bakar kendaraan bermotor 4.pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air pemukaan Pajak KabupatenKota meliputi: 1.Pajak hotel 2.Pajak restoran 3.Pajak hiburan 4.Pajak reklame 5.Pajak penerangan jalan 6.pajak pengambilan bahan bakar galian gol.C 7.Pajak Parkir Pajak Provinsi meliputi: 1.Pajak kendaraan bermotor 2.Bea balik nama kendaraan bermotor 3.Pajak bahan bakar kendaraan bermotor 4.Pajak air permukaan 5.Pajak rokok Pajak KabupatenKota meliput: 1.Pajak hotel 2.Pajak restoran 3.Pajak hiburan 4.Pajak reklame 5.Pajak penerangan jalan 6.Pajak mineral bukan logam dan batuan 7.Pajak parkir 8.Pajak air tanah 9.Pajak sarang burung walet 10.Pajak bumi dan bangunan persedaaan dan perkotaan 11.Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan Universitas Sumatera Utara 15 Universitas Sumatera Utara dan prasarana daerah. Penyediaan sarana dan prasarana tentunha akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, masyarakat sejahtera akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Peningkatan ekonomi masyarakat semakin mempengaruhi peningkatan PAD yang diantaranya pajak daerah dan retribusi daerah. Dengan semakin besarnya PAD maka semakin besar pula kembali dana yang dialokaikan kepada masyarakat dalam bentuk alokasi belanja daerah yang berkaitan dengan penyedia sarana dan prasarana publik yang kembali berdampak terhadap kesejateraan masyarakat dan seterusnya.

2.1.4 Retribusi Daerah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

3 91 94

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pulau Sumatera (Periode 2011- 2013)

1 62 98

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (Pad), Dana Alokasi Umum (Dau), Dana Alokasi Khusus (Dak), Dan Dana Bagi Hasil (Dbh) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2010-2013

0 0 11