14 2.
Hutan produksi seluas 11.243 ha 3.
Hutan produksi terbatas seluas 1.957 ha 4.
Hutan suaka alam seluas 9 ha Hutan Kemasyarakatan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL
Model Unit XIV Toba Samosir terletak di 2 Desa yaitu Desa Pardamaian Sibisa dan Desa Motung yang di survey berdasarkan batas wilayah desa, antara desa
yang satu dengan yang lain batas batasnya sebagai berikut : 1.
Desa Pardamaian Sibisa : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Simalungun
Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Sirukkungon Sebelah Barat bebatasan dengan desa Motung
Sebelah Timur berbatasan dengan desa Pasaoran Sibisa 2.
Desa Motung : Sebelah Utara berbatasan dengan desa Parsaoran Sibisa
Sebelah selatan berbatasan dengan desa Sigapiton Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun
C. Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis,buku, Global Position System
GPS, perangkat keras hardware yaitu kamera digital, Personal Computer
PC, perangkat lunak software yaitu Departement of natural Resources
DNR Garmin, Statistical Product and Service Solution SPSS 16.0 dan Arc GIS 10.1. Bahan yang digunakan adalah tally sheet,
kuisioner dan peta administrasi KPHL Model Unit XIV Toba Samosir
Universitas Sumatera Utara
15
Inventarisasi Sistem Agroforestri di Hutan Kemasyarakatan KPHL Model Unit XIV
Tobasa Komponen struktur Agroforestri dan Aspek Sosial
– Ekonomi Petani dan pengambilan titik Koordinat
Menghitung Pendapatan Masyarakat dari Penggunaan Sistem Agroforestri di Hutan
Kemasyarakatan KPHL Model Unit XIV Tobasa dan memetakan sebaran agroforestri
Survey Lapangan di di Hutan Kemasyarakatan
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan meliputi dengan diawali survey lapangan untuk mengetahui kondisi lapangan, serta dilakukan penelitian dengan
menginventarisasi komposisi penyusun agroforestri, mengambil titik sebaran dan menghitung nilai ekonominya. Tahapan kegiatan penelitian sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan data
Pengamatan terhadap petani pelaksana sistem agroforestri dilakukan dengan cara survey lapangan dan wawancara. Struktur agroforestri diamati dengan cara
deskriptif yang ditujukan untuk menginventarisasi komponen penyusun agroforestri yang terdiri dari kelompok pohon hutan, kelompok tanaman
pertanian, Kelompok PohonTanaman BuahIndustri dan ternak. Bagan prosedur
teknik pengumpulan data penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2.Kerangka Perencanaan dan Tahap kajian Agoforestri di Hutan Kemasyarakatan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL Model Unit XIV Toba Samosir
Sasaran dan Teknik Pengumpulan Data
Sasaran pengumpulan data Hutan Kemasyarakatan :
Universitas Sumatera Utara
16 1.
Petani pelaksana sistem agroforestri dengan teknik pengumpulan data survey lapangan
2. Strukturkomponen sistem agroforestri dengan teknik pengumpulan data
deskriptif 3.
Keluaran dan masukan pada sistem agroforestri yang diterapkan petani sampel dengan teknik pengumpulan data wawancara kuisioner
2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam kegiatan inventarisasi sosial ekonomi masyarakat adalah data primer dan data sekunder, sebagai berikut:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui pengisian
Tally Sheet dan wawancara terhadap petani sampel serta pengisian
kuisioner sebagai berikut : a Status dan luas penggunaan lahan b jumlah dan jenis tanaman penyusun agroforestri c jumlah anggota
keluarga d produksi tanaman e pendapatan petani f modal yang diperlukan g tenaga kerja yang digunakan h input atau sarana yang
digunakan i Agrotekologi yang diterapkan i pendidikan j pekerjaan k banyaknya tenaga kerja
2. Data Sekunder, yaitu peta yang diperoleh dari Badan Pemantapan
Kawasan Hutan BPKH Provinsi Sumatera Utara, sebagai berikut : a Peta Kabupaten Toba Samosir b Peta Kesatuan Pengelolaan Hutan
Lindung KPHL Model Unit XIV Toba Samosir c Peta Hutan Kemasyarakatan
3. Metode Pengambilan Sampel
Universitas Sumatera Utara
17 Populasi dalam penelitian ini adalah petani agroforestri di Hutan
Kemasyarakatan KPHL
Model Unit XIV, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
dengan luas 610 hektar sebanyak 245 responden. Menurut Arikunto 2006 jika populasi lebih dari 100 maka batas error yang digunakan adalah 10-15 . Batas
error yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah 15. Penentuan besar sampel menggunakan rumus Slovin dalam Soewadji,2012 :
Keterangan : n = jumlah sampel
N = jumlah petani agroforestri yang ada di lokasi penelitian adalah sebanyak 245 responden
e = batas error 15 I = bilangan konstanta
n =
=
38 sampel Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapat jumlah sampel petani
agroforestri adalah 38 sampel Hutan Kemasyarakatan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL
Model Unit XIV Toba Samosir terdiri dari 4 kelompok tani, maka penentuan sampel dari setiap kelompok tani menggunakan metode proportional sample
random sampling yang mengacu pada rumus Nazir,1988 : [
] Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
18 n : jumlah seluruh responden
ni : jumlah sampel setiap kelompok tani N : jumlah populasi seluruh kelompok tani
Ni : jumlah populasi masing-masing kelompok tani
Penentuan jumlah responden pada masing-masing anggota kelompok tani pada Hutan kemasyarakatan dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah responden masing masing kelompok tani
Kelompok tani Jumlah Petani agroforestri KK
Jumlah responden KK
Pelestari Hutan 53
8 Hutan Lestari
75 12
Motung Bonani Pinasa 63
10 Hutan Serasi
54 8
Jumlah 245
38
E. Analisis Deskriptif Sistem Agroforestri
Seluruh data dari setiap variabel yang diperoleh diolah secara deskriptif analisis. Menurut Sugiyono 2008 metode Deskriptif Analisis merupakan metode
penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat
memberikan Gambaran mengenai masalah yang ada dilakukan terhadap pada struktur komponen
– komponen penyusun sistem agroforestri di Hutan Kemasyarakatan HKm.
F. Pemetaan Sebaran Agroforestri
Metode Lapangan : Untuk mengetahui sebaran agroforestri dilakukan dengan Metode
pengambilan titik koordinat pada wilayah agroforestri ,diambil dengan menggunakan alat yaitu Global Positioning System GPS.
Overlay Peta :
Pembuatan peta sebaran kelompok tani agroforestri dilakukan dengan melakukan overlay antara peta dasar kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan
Universitas Sumatera Utara
19 Lindung KPHL Model Unit XIV Toba Samosir dengan data track yang diambil
dengan menggunakan Global Positioning System GPS. Proses pengolahan data titik koordinat yang diperoleh dari lapangan dapat dilihat pada Gambar 3 berikut :
Gambar 3. Alur identifikasi sebaran agroforestri di hutan Kemasyarakatan KPHL Model Unit XIV Toba Samosir
G. Analisis Pendapatan Usahatani Agroforestri