6 lorong alley cropping, tumpangsari taungya system dan lain-lain. Penggunaan
istilah-istilah dalam sub-sistem agroforestri yang dimaksud, tergantung bukan saja dari tipe maupun pengaturan komponen, akan tetapi juga produknya, misalnya
kayu bakar, bahan pangan dan lain – lain
C. Fungsi Agroforestri
Fungsi agroforestri terhadap aspek sosial, budaya dan ekonomi antara lain: a.
Kaitannya dengan aspek tenurial, agroforestri memiliki potensi di masa kini dan masa yang akan datang sebagai solusi dalam memecahkan konflik
menyangkut lahan negara yang dikuasai oleh para petani penggarap. b.
Upaya melestarikan identitas kultural masyarakat, pemahaman akan nilai-nilai kultural dari suatu aktivitas produksi hingga peran berbagai jenis pohon atau
tanaman lainnya di lingkungan masyarakat lokal dalam rangka keberhasilan pemilihan desain dan kombinasi jenis pada bentuk-bentuk agroforestri
modern yang akan diperkenalkan atau dikembangkan di suatu tempat. c.
Kaitannya dengan kelembagaan lokal, dengan praktik agroforestri lokal tidak hanya melestarikan fungsi dari kepala adat, tetapi juga norma, sanksi, nilai,
dan kepercayaan unsur-unsur dari kelembagaan tradisional yang berlaku di lingkungan suatu komunitas.
d. Kaitannya dalam pelestarian pengetahuan tradisional, salah satu ciri dari
agroforestri tradisional adalah diversitas komponen terutama hayati yang tinggi polyculture.
Fungsi agroforestri ditinjau dari aspek biofisik dan lingkungan pada skala bentang lahan adalah kemampuannya untuk menjaga dan mempertahankan
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, khususnya terhadap kesesuaian
Universitas Sumatera Utara
7 lahan antara lain: a Memelihara sifat fisik dan kesuburan tanah; b
Mempertahankan fungsi hidrologi kawasan; c Mempertahankan cadangan karbon; d Mengurangi emisi gas rumah kaca; dan e mempertahankan
keanekaragaman hayati Lahjie, 2004.
D. Klasifikasi Agroforestri
Komponen penyusun utama agroforestri menurut Chundawat dan Gautaman, 1993 dalam Rauf 2011 adalah komponen kehutanan,pertanian
danatau peternakan.
Ditinjau dari
komponennya, agroforestri
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Agrisilvikultur Agrisilvicultural systems
Agrisilvikultur adalah sistem agroforestri yang mengkombinasikan komponen kehutanan atau tanaman berkayuwoody plants dengan komponen
pertanian atau tanaman non-kayu. Tanaman berkayu dimaksudkan yang berdaur panjang tree crops dan tanaman non-kayu dari jenis tanaman semusim annual
crops .
2. Silvopastura Silvopastural systems
Sistem agroforestri yang meliputi komponen kehutanan atau tanaman berkayu dengan komponen peternakan atau binatang ternakpasture disebut
sebagai sistem silvopastura. Sedangkan menurut Indriyanto 2008 silvopastura adalah bentuk
agroforestri yang menggabungkan kegiatan kehutanan dan peternakan dalam satu sistem pengelolaan lahan. Wujud dalam sistem silvopastura dalam praktek di
lapangan, yaitu dalam suatu kawasan hutan ditanami rumput atau jenis hijauan pakan ternak tanpa merusak tegakan hutan. Bentuk silvopastura tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
8 diterapkan dalam kawasan hutan yang penduduk disekitarnya mengembangkan
usaha perternakan, tetapi tidak memiliki tempat pengembalaan, sehingga lahan di bawah tegakan hutan dapat ditanami rumput yang dimanfaatkan untuk pakan
ternak. Para petani juga dapat tetap dikandangkan ternak, tetapi pakan ternaknya diambil dari dalam kawasan hutan yang terdapat di bawah tegakan hutan yang
telah ditanami rumput dan hijauan pakan ternak. 3.
Agrosilvopastura Agrosilvopastural systems Agrosilvopastura adalah pengkombinasian komponen berkayu kehutanan
dengan pertanian semusim dan sekaligus peternakanbinatang pada unit manajemen lahan yang sama. Tegakan hutan alam bukan merupakan sistem
agrosilvopastura, walaupun ketiga komponen pendukungnya juga bisa dijumpai dalam ekosistem dimaksud. Pengkombinasian dalam agrosilvopastura dilakukan
secara terencana untuk mengoptimalkan fungsi produksi dan jasa khususnya komponen berkayukehutanan kepada manusiamasyarakat to serve people
Wijayanto dkk, 2003 . Tipe agroforestri lainnya yang diidentifikasi berdasarkan struktur adalah :
4. Tipe Apicultural
Tipe Apicultural merupakan kombinasi budidaya tanaman pohon dengan pemeliharan lebah madu
5. Tipe Aquaforestry
Agroaquaforestry atau Agroaquasilvicultural yaitu sistem agroforestri yang mengkombinasikan pemeliharaan ikan dengan tanaman pohon hutan dan
tanaman pertanian. Interaksi antara sistem hutan, pertanian dan kolam ikan merupakan bentuk yang lazim ditemui, selain penanaman pohon bernilai
Universitas Sumatera Utara
9 ekonomis yang mampu tumbuh dalam kondisi tergenang dalam rawa atau
gambut termasuk kedalam tipe aquaforestri 6. Tipe pohon pagar, pemata angin dan atau penguat benteran sungai, danau,
pantai, bantaran jalan
E. Nilai Ekonomi Agroforestri