24 Sedangkan kelompok pohontanaman buah ditanam di lahan garapan sebagian
besar hanya bertujuan untuk konsumsi sendiri tidak untuk dijual.
C. Karakteristik Sistem Agrisilvikultur di Hutan Kemasyarakatan HKm
Sistem Agrisilvikultur di Hutan Kemasyarakatan KPHL Toba Samosir dapat di tinjau berdasarkan komponen penyusun. Berdasarkan pengamatan di
lapangan terdapat 26 jenis komoditi yang merupakan komponen penyusun yang terdapat dalam sistem agrisilvikultur di HKm.
Petani anggota kelompok tani di Hutan Kemasyarakatan menanami lahan garapannya dengan komposisi yaitu kelompok pohon hutan Pinus, suren,
meranti, kaliandra, eucalyptus dan mindi, kelompok tanaman Tahunan Kopi, kelompok tanaman sayuran cabai merah, jagung, ubi kayu, cabai rawit, cabai
merah, buncis, kentang, bawang batak, kacang tanah dan jahe serta Kelompok PohonTanaman BuahIndustri alpukat, mangga, jambu, nangka dan durian.
Subtipe agroforestri yang diidentifikasi di lokasi penelitian memiliki karakteristrik dasar yang membedakan satu subtipe dengan subtipe yang lain. Ciri
khas tersebut dapat dilihat dari kombinasi komponen penyusun. Deskripsi karakteristik dari setiap subtipe agroforestri diuraikan sebagai berikut:
1. Sub-Tipe Agrisilvikultur dengan Kombinasi Pohon Hutan dan Tanaman Tahunan AsPhTh
Karakteristik pada sub-tipe ini adalah kombinasi pohon hutan dan tanaman tahunan yang disajikan pada Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
25
Tabel 3. Komponen penyusun dan produksi sub-tipe Agrisilvikultur dengan kombinasi pohon hutan dan tanaman tahunan
No Nama
Komponen Penyusun Luas m
2
Luas Total m
2
Posisi Dilahan Jarak
Tanam m
Populasi Btg
1 Oloan Sinaga Kelompok Pohon Hutan a.
Pinus -
Pinggir Lahan -
3 b.
Eucalyptus -
Pinggir Lahan -
3 Kelompok Tanaman Tahunan
a. Kopi
5600 5600
Tengah Lahan 2x3
933 2 Santi
Pandiangan Kelompok Pohon Hutan
a. Pinus
- Pinggir Lahan
- 3
b. Suren
- Pinggir Lahan
- 6
c. Eucalyptus
- Tengah Lahan
- 1
Kelompok Tanaman Tahunan a.
Kopi 1200
6000 Tengah Lahan
2x2 300
3 Risma Manurung
Kelompok Pohon Hutan a.
Pinus -
Pinggir Lahan -
2 b.
Suren -
Sembarang -
5 Kelompok Tanaman Tahunan
a. Kopi
8000 8000
Tengah Lahan 2x2
2000 4 Benggas
Silalahi Kelompok Pohon Hutan
a. Eucalyptus
- Pinggir Lahan
- 3
b. Suren
- Pinggir Lahan
- 4
Kelompok Tanaman Tahunan a.
Kopi 4000
4000 Tengah Lahan
2x2 1000
5 Perri Manurung
Kelompok Pohon Hutan a.
Suren -
Pinggir Lahan -
6 b.
Pinus -
Sembarang -
3 Kelompok Tanaman Tahunan
a. Kopi
8000 8000
Tengah Lahan 2x3
1333 6 Lasman
Ambarita Kelompok Pohon Hutan
a. Pinus
- Pinggir Lahan
- 2
b. Suren
- Pinggir Lahan
- 5
Kelompok Tanaman Tahunan a.
Kopi 4000
4000 Tengah Lahan
2x2 1000
7 Paranson Sinurat
Kelompok Pohon Hutan a.
Pinus -
Pinggir Lahan -
2 b.
Meranti -
Sembarang -
3 c.
Kaliandra -
Pinggir Lahan -
7 Kelompok Tanaman Tahunan
a. Kopi
5600 5600
Tengah Lahan 2x2
1.400
Berdasarkan Tabel 3, sub-tipe agrisilvikultur ini memiliki lahan yang ditanami oleh para petani yaitu kaliandra dengan pohon kayu yang tumbuh secara
alami seperti pinus, eucalyptus, suren, meranti dan dengan tanaman tahunan seperti kopi, Jarak tanam antara kelompok pohon hutan dengan tanaman tahunan
Universitas Sumatera Utara
26 sub tipe ini umumnya tidak beraturan. Petani agrisilvikultur
tanaman tahunan yang dikembangkan oleh petani pada hutan kemasyakatan ini pada umumnya
adalah kopi dikarenakan di daerah tersebut sudah menjadi turun temurun bertani kopi. Pada Sub-sistem ini kopi menjadi tanaman utama petani. Kopi umumnya
telah memiliki jarak tanam yang beraturan yaitu 2x2 dan 2x3 m. Luas lahan kopi berkisar 4000
– 8000 m
2
dengan jumlah 300-2000 batang kopi. Pohon hutan berada di sisi pinggir lahan petani yaitu kaliandra yang
ditanam memiliki fungsi sebagai pembatas lahan, namun hanya diterapkan pada 1 orang petani saja, selainnya kelompok pohon hutan yang berada di lahan garapan
tidak memiliki fungsi karena letaknya ada yang dipinggir dan sembarang, selain itu juga jumlah pohonnya sangat sedikit sekitar 6
– 12 pohon
2. Sub-tipe Agrisilvikultur dengan Kombinasi Pohon Hutan, Tanaman Tahunan dan Tanaman Sayuran AsPhThTs
Sub-tipe ini memiliki karakterisitik dasar dengan kombinasi pohon hutan seperti pinus, meranti, suren, kaliandra yang tumbuh secara alami maupun
dibudidayakan dengan tanaman tahunan seperti kopi dan andaliman, dengan kelompok tanaman sayuran musiman seperti tomat, cabai rawit, jagung, kacang
tanah yang disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Komponen penyusun dan produksi sub-tipe Agrisilvikultur dengan kombinasi pohon hutan, tanaman tahunan dan sayuran
No Nama
Komponen Penyusun Luas
m
2
Luas Total
Lahan m
2
Posisi Dilahan Jarak
Tanam m
Populasi Btg
1. Parningotan Hutabarat
Kelompok Pohon Hutan
Universitas Sumatera Utara
27
a. Pinus
- Pinggir Lahan
- 4
b. Meranti
- Pinggir Lahan
- 1
c. Suren
- Sela Tamanan
Kopi -
15 Kelompok Tanaman
Tahunan a.
Kopi 2000
Tengah Lahan 2x 2
500 Kelompok Tanaman
Sayuran a.
Tomat 1000
Tengah Lahan 0,3x0,9
3.700 b.
Cabai Rawit 1000
6.000 Samping Tomat
0,3x0,9 3.700
2 Ojak
Panjaitan Kelompok Pohon
Hutan a.
Pinus -
Sembarang -
6 Kelompok Tanaman
Tahunan a.
Kopi 4000
Tengah Lahan 2x2
1000 Kelompok Tanaman
Sayuran a.
Jagung 4000
10.000 Tengah Lahan
0,4x1 10.00
3 Jordan
Sinurat Kelompok Pohon
Hutan a.
Pinus -
Pinggir Lahan -
3 b.
Suren -
Pinggir Lahan -
5 c.
Kaliandra -
Pinggir Lahan -
2 Kelompok Tanaman
Tahunan a.
Kopi b.
Andaliman 8000
- Tengah Lahan
Sembarang 2x2
- 2000
15 Kelompok Tanaman
Sayuran a.
Kacang Tanah 2000 16.000 Tengah Lahan
0,5x1 4.000
4. Jauman S. Kelompok Pohon
Hutan a.
Pinus -
Pinggir lahan -
3 b.
Suren -
Pinggir Lahan -
1 Kelompok Tanaman
Tahunan a.
Kopi 4.000
Tengah Lahan 2x2
1.000 Kelompok Tanaman
Sayuran a.
Cabai Merah 2.000
Tengah Lahan 0,3x1
6.666 c.
Jagung 4.000
10.000 Tengah Lahan
0,4x1 10.00
Berdasarkan Tabel 4, sub-tipe agrisilvikultur ini memiliki tanaman utama tidak hanya kopi melainkan terdapat tanaman lainnya serti kacang tanah, cabai
rawit dan tomat. Penanaman kopi dibuat berbaris dengan jarak tanam 2x2 m dengan luas lahan untuk bertani kopi berkisar 2.000m
2
– 8.000m
2
.
Universitas Sumatera Utara
28 Jarak antara tanaman sayuran dengan tanaman tahunan sangat dekat
sehingga sering terjadi kerusakan pada tanaman semusim karena aktifitas perawatan dan pemanenan kopi. Pohon hutan yaitu suren ditanam di sela
– sela tanaman kopi dengan tujuan sebagai naungan tanaman utama kopi . Kombinasi
antara tanaman tahunan dan tanaman semusim berjalan dengan baik karena ditanam berbaris sehingga memudahkan pengelolaan dan persaingan dalam
kebutuhan air dan matahari dapat dikendalikan.
3. Sub-tipe Agrisilvikultur dengan Kombinasi Pohon Hutan, Tanaman Tahunan dan Kelompok PohonTanaman BuahIndustri AsPhTtPb
Sub-tipe agrisilvikultur AsPhTtPb disajikan pada Tabel 5 berikut :
Tabel 5. Komponen penyusun dan produksi sub-tipe Agrisilvikultur dengan kombinasi pohon hutan, tanaman tahunan dan Kelompok PohonTanaman BuahIndustri
No Nama
Komponen Penyusun Luas m
2
Luas Total m
2
Posisi Dilahan Jarak
Tnm m Populasi
Btg 1 Ludiman H. Kelompok Pohon Hutan
a. Pinus
- Tengah Lahan
- 2
b. Meranti
- Pinggir Lahan
- 2
c. Suren
- Sela Tanaman
Kopi -
10 Kelompok Tanaman tahunan
a. Kopi
3.200 Tengah Lahan
2x2 800
Kelompok Pohon BuahIndustri
a. Alpukat
- 6.000
Sembarang -
3 2. Garinda S.
Kelompok Pohon Hutan a.
Pinus -
Sembarang -
4 b.
Eucalyptus -
Pinggir Lahan -
2 c.
Suren -
Pinggir Lahan -
2 Kelompok Tanaman tahunan
a. Kopi
4000 Tengah Lahan
2x3 666
Kelompok PohonBuah a.
Nangka -
6.400 Sembarang
- 3
3. Jaliman S. Kelompok Pohon Hutan
a. Pinus
- Pinggir Lahan
- 5
b. Eucalyptus
- Pinggir Lahan
- 3
Kelompok Tanaman tahunan a.
Kopi 2400
Tengah Lahan 2x2
600 Kelompok PohonTanaman
BuahIndustri a.
Alpukat -
Sembarang -
2 b.
Petai Cina -
8.000 Sembarang
- 2
4. Sugianto Kelompok Pohon Hutan
a. Pinus
- Pinggir Lahan
- 3
b. Suren
- Sembarang
- 6
Universitas Sumatera Utara
29
Kelompok Tanaman tahunan a.
Kopi 8000
Tengah Lahan 2x2
2000 Kelompok PohonTanaman
BuahIndustri a.
Pisang -
Pinggir Lahan -
1 b.
Alpukat -
Pinggir Lahan -
2 c.
Nangka -
Pinggir Lahan -
1 d.
Kemiri -
20.000 Pinggir Lahan
- 1
5. Sondang S. Kelompok Pohon Hutan a.
Pinus -
Pinggir Lahan -
3 Kelompok Tanaman tahunan
a. Kopi
2000 Tengah Lahan
2x2 500
Kelompok PohonTanaman BuahIndustri
a. Kemiri
- 6.000
Sembarang -
2 6. Esron Sitorus Kelompok Pohon Hutan
a. Suren
- Pinggir Lahan
- 4
b. Kaliandra
- Pinggir Lahan
- 4
c. Pinus
- Pinggir Lahan
- 1
Kelompok Tanaman tahunan a.
Kopi 4.800
Tengah Lahan 2x3
800 Kelompok PohonTanaman
BuahIndustri a.
Alpukat -
4.800 Pinggir Lahan
- 3
7. Jaholong S. Kelompok Pohon Hutan a.
Eucalyptus b.
Pinus c.
Suren -
Sembarang Pinggir Lahan
Pinggir Lahan -
- -
2 1
2 Kelompok Tanaman tahunan
b. Kopi
4000 Tengah Lahan
2x2 1000
Kelompok PohonTanaman Buah Industri
a. Alpukat
- 4.000
Tengah Lahan -
3 8. Paiman S.
Kelompok Pohon Hutan a.
Eucalyptus -
Pinggir Lahan -
3 Kelompok Tanaman tahunan
a. Kopi
2000 Tengah Lahan
2x2 500
PohonTanaman BuahIndustri
a. Petai Cina
- 4.800
Sela Tanaman Kopi
- 20
9. Kosbin S. Kelompok Pohon Hutan
a. Pinus
- Pinggir Lahan
- 3
b. Suren
- Sembarang
- 7
Kelompok Tanaman tahunan a.
Kopi 8.000
Tengah Lahan 2x2
2000 PohonTanaman Buah
a. Mangga
- 8.000
Pinggir Lahan -
4
Berdasarkan Tabel 5, Sub-tipe agrisilvikultur ini, ini memiliki kombinasi pohon hutan yaitu pinus, meranti, suren, eucalyptus dan kaliandra dengan
tanaman tahunan yaitu kopi dan kelompok pohontanaman buahindustri yang tanaman utamanya adalah tanaman tahunan kopi dengan jarak tanam 2x2m -
Universitas Sumatera Utara
30 2x3m. Sedangkan pohon hutan yang berada di lahan garapan tidak memiliki jarak
tanam , letaknya sembarang dan dipinggir lahan. Namun pada lahan garapan yaitu di lahan ludiman Hutabarat dan Paiman Siahaan, suren dan petai cina ditanam di
sela kopi yang bertujuan untuk sebagai naungan tanaman utama. Dijumpai beberapa pohon pinus yang berada di lahan garapan, pohon
pinus dapat menggangu pertumbuhan tanaman tahunan kopi karena pohon pinus mengeluarkan zat alelopati yang meracuni tanaman, zat allelopati akan
berpengaruh jika terkena lansung ke tanamanan. Pengaruh allelopati dapat menggangu pertumbuhan tanaman seperti pertumbuhan tanaman yang kerdil
ataupun mematikan tanaman.
4. Sub-tipe Agrisilvikultur dengan Kombinasi Pohon Hutan, Tanaman Sayuran dan PohonTanaman Buah AsPhTsPb
Sub-tipe agrisilvikultur dengan Kombinasi Pohon Hutan, Tanaman Sayuran dan PohonTanaman Buah AsPhTsPb ini memiliki karakteristik dasar
dengan kombinasi pohon hutan yaitu pinus dengan tanaman sayuranmusiman seperti jagung, sawi putih, bawang batak, kacang tanah, cabai rawit dan kelompok
pohontanaman buahindustri yaitu pisang ambon, nangka dan jambu air yang disajikan pada Tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6. Komponen penyusun dan produksi sub-tipe Agrisilvikultur dengan kombinasi pohon hutan, tanaman sayuran dan PohonTanaman Buah
No Nama
Komponen Penyusun Luas
m
2
Luas Total
Lahan m
2
Posisi Dilahan Jarak
Tanam m
Populasi Batang
1 Siten Silalahi Kelompok Pohon Hutan a.
Pinus -
Pinggir Lahan -
1
Universitas Sumatera Utara
31
Kelompok Tanaman Sayuran a.
Jagung 2700
Tengah Lahan 0,3x0,9 10.000
b. Sawi Putih
210 Tengah Lahan 0,3x0,7
1000 c.
Bawang Batak -
Sela Tanaman Jagung
- 15
d. Kacang Tanah
5600 Tengah Lahan
0,4x1 14.000
e. Cabai Rawit
350 Tengah Lahan
0,5 x1 700
Kelompok PohonTanaman BuahIndustri
a. Pisang Ambon
- Pinggir Lahan
- 10
b. Nagka
- Pinggir Lahan
- 10
c. Jambu Air
- 10.000
Sembarang -
4
Berdasarkan Tabel 6, hanya ada 1 petani yang menerapkan sub-tipe Agrisilvikultur dengan kombinasi pohon hutan, tanaman tahunan dan sayuran.
Pada sub-tipe ini tanaman utamanya adalah kelompok tanaman sayuran dengan total luas 8860 m
2
. Kelompok tanaman sayuran ditanam pada tengah lahan dengan sayuran bawang batak disela-sela tanamannya.
Kelompok PohonTanaman BuahIndustri seperti pisang ambon dan nangka ditanam di pinggir lahan. Penggunaan sistem ini untuk melindungi
tanaman dari angin kencang dan mendapatkan hasil lainnya seperti buah yang dapat dikonsumsi sendiri dan dijual.
5. Sub-tipe Agrisilvikultur dengan Kombinasi Tanaman Tahunan dan PohonTanaman Buah AsTtPb