Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III

40

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III

Perusahaan Perseroan PT Perkebunan II bergerak di bidang usaha pertanian dan perkebunan didirikan dengan Akte Notaris GHS Loemban Tobing, SH No. 12 tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Notaris No. 54 tanggal 21 Desember 1976 dan pengesahan Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. Y.A.5438 tanggal 28 Januari 1977 dan telah diumumkan dalam Lembaran Negara Tingkat 1 Medan tanggal 19 Februari 1977 No.101977PT. Perseroan Terbatas ini bernama Perusahaan Perseroan PT Perkebunan II disingkat “PT Perkebunan II” merupakan perubahan bentuk dan gabungan dari PN Perkebunan II dengan PN Perkebunan Sawit Seberang. Pendirian perusahaan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1969, Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan dan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1975. Mulai 1984 menurut Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham, Akte Pendirian tersebut di atas telah diubah dan deterangkan dalam Akte Notaris Imas Fatimah No. 94 tanggal 13 Agustus 1984 yang kemudian diperbaiki dengan Akte No. 26 tanggal 8 Maret 1985 dengan persetujuan Menteri Kehakiman No. C2-5013-HT.0104 tahun 1985 tanggal 14 Agustus 1985. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 20 Desember 1990 Akte tersebut mengalami perubahan kembali dengan Akte Notaris Imas Fatimah No. 2 tanggal 1 April 1991 dengan persetujuan Menteri Kehakiman No. C2-4939-HT.01.04TH-91 tanggal 20 September 1991. Universitas Sumatera Utara 41 Pada tanggal 11 Maret 1996 kembali diadakan reorganisasi berdasarkan nilai kerja dimana PT Perkebunan II dan PT Perkebunan IX yang didirikan dengan Akte Notaris GHS. Loemban Tobing, SH No. 6 tanggal 1 April 1974 dan sesuai dengan Akte Notaris Ahmad Bajumi, SH No. 100 tanggal 18 September 1983 dilebur dan digabungkan menjadi satu dengan nama PT Perkebunan Nusantara II yang dibentuk dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No 35 tertanggal 11 Maret 1996. Akte pendirian ini kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2.8330.HT.01.01.TH.96 dan diumumkan dalam Berita Negara RI No. 81. Pendirian perusahaan yang merupakan hasil pelebura PTP-II dan PTP-IX berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 7 tahun 1996. Kemudian pada tanggal 8 Oktober 2002 terjadi perubahan modal dasar perseroan sesuai Akte Notaris Sri Rahayu H. Prastyo, SH. 1:34 PM 7212008. Untuk saat ini Rumah Sakit yang dimiliki oleh perusahaan terdiri dari: 1. Rumah Sakit Tembakau Deli terletak di Medan 2. Rumah Sakit Selamat terletak di Kabupaten Langkat 3. Rumah Sakit Bangkatan terletak di Binjai 4. Rumah Sakit GL. Tobing di kabupaten Deli Serdang PT. Perkebunan Nusdantara II Persero juga bertujuan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah terutama dibidang ekonomi dan pembanguan nasional pada umumnya dan di sektor pertanian dalam arti yang seluas- luasnya pada khususnya, untuk tujuan tersebut perseroanmenjalankan beberapa kegiatan usaha meliputi: 1. Pengusahaan areal tanaman yang meliputi pembukaan dan pengolahan tanah, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budi daya tanaman tersebut. Universitas Sumatera Utara 42 2. Produksi yang meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. 3. Perdagangan yang meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perseroan. 4. Meningkatkan produktivitas tanaman dan menghasilkan mutu produksi melalui peningkatan pemeliharaan tanaman, pengawasan, dan pengolahan 5. Meningkatkan daya saing komoditas melalui pengawasan proses produksi dan pengendalian biaya produksi dengan tidak mengorbankan kultur teknis tanaman untuk jangka panjang 6. Mengantisipasi semakin banyaknya tingkat pencurian serta penjarahan produksi dengan system pam swakarsa di tiap-tiap kebun serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait. 7. Meningkatkan sumber daya manusia di semua lapisan karayawan secara berkesinambungan dan terarah. 8. Menyesuaikan pelaksanaan investasi dengan ketersediaan dana serta memperhatikan skla prioritas investasi yang dapa menunjang peningkatan mutu dan produksi. 9. Menyelesaikan perpanjangan hak guna usaha atas areal yang tak bermasalah. 10. Pengembangan usaha dibidang perkebunan, agriwisata dan agrobisnis.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara II