Kajian tentang Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Matematika

commit to user 30

3. Kajian tentang Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Strategi Pembelajaran Made Wena 2009: 2 mengartikan strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber dalam upaya membelajarkan siswa. Sebagai suatu cara, strategi pembelajaran dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan tersendiri. Sebagai suatu bidang pengetahuan, strategi pembelajaran dapat dipelajari dan kemudian diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar. Sedangkan sebagai suatu seni, strategi pembelajaran kadang-kadang secara implisit dimiliki oleh seorang tanpa pernah belajar secara formal tentang ilmu strategi pembelajaran. Sedangkan Strichart, Stephen dan Mangrum II, Charles 1993: 1 mengatakan, strategi belajar membantu siswa menguasai informasi materi pelajaran dan membantu mereka menunjukkan penguasaan mereka dalam berbagai cara. ³study strategies help student master subject matter information and help them demonstrate their mastery in a variety of ways ´. Hamzah Uno 2007: 1 dalam bukunya Model Pembelajaran mengemukakan beberapa pengertian strategi pembelajaran menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut: a Kozna secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. b Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan bahwa strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik. commit to user 31 c Gropper mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekkan. Lain halnya dengan Iskandarwassid dan Dadang Sunendar 2008: 8 dalam bukunya Strategi Pembelajaran Bahasa mengemukakan beberapa pengertian strategi pembelajaran menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut: a Menurut Subyantoro dkk, strategi belajar mengacu pada perilaku dan proses berfikir yang digunakan oleh peserta didik, yang mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk proses mememori dan metakognitif. b Menurut Mujiono mengatakan bahwa strategi pembelajaran memiliki dua dimensi sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi perancangan. Kedua, strategi pembelajaran pada dimensi pelaksanaan. c Menurut Zaini dan Bahri strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi dasar dalam pembelajaran, yaitu: 1 mengidentifikasi apa yang diharapkan, 2 memilih system pendekatan, 3 memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, 4 menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan. commit to user 32 Menurut Deshler dan Schumaker dalam Parwoto 2007: 95 tentang strategi pembelajaran adalah teknik-teknik, prinsip-prinsip, atau aturan-aturan yang memungkinkan siswa untuk belajar, memecahkan masalah, dan menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri. Seel dan Richey mendefinisikan strategi pembelajaran sebagai rincian spesifikasi dari seleksi pengurutan peristiwa dan kegiatan dalam pelajaran. Sedangkan Dick dan Carey mengatakan bahwa strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari suatu set materi pembelajaran dan prosedur yang akan digunakan bersama materi tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada siswa. Jika dikaitkan dengan konteks pembelajaran, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai berikut: a Sistem pendekatan belajar-mengajar utama yang dipandang paling efektif guna mencapai sasaran tersebut, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan belajar-mengajar atau pengalaman belajar learning experience siswa b Prosedur, metode dan teknik pembelajaran teaching method yang dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Parwoto, 2007: 95. Strategi pembelajaran berkenaan dengan bagaimana penyajian materi pelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar. Suatu pembelajaran harus memenuhi kriteria: a Daya tarik b Daya guna efektivitas c Hasil guna efisiensi Strategi pembelajaran adalah suatu cara yang dipilih pendidik untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan seperti memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri. commit to user 33 b. Pengertian Tutor Sebaya Sebelum membahas tutor sebaya alangkah baiknya kita membahas pembelajaran kooperatif cooperative learning karena tutor sebaya termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Lie dalam buku Isjoni 2010: 16 menyebutkan: Cooperative learning dengan istilah gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumnya terdiri atas 4-6 orang saja. Pembelajaran Kooperatif merupakan pendekatan alternatif baru dalam sistem kelas reguler yang mendukung penyerapan antara siswa berkebutuhan khusus dengan siswa normal lainnya dalam pembelajaran yang mana kedua- duanya juga sama berpeluang mengalami kesulitan belajar. Pembelajaran kooperatif melibatkan sebuah pendekatan tim untuk mendukung siswa yang GLSDGXNDQDQWDUDDQDNEHUNHEXWXKDQNKXVXVGHQJDQVLVZDODLQ\DQJ³QRUPDO´ Hal ini disampaikan oleh Parwoto 2007: 107. 6ODYLQ GDODP ,VMRQL PHQ\HEXWNDQ ³cooperative learning merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, di mana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya peer tutoring ´ Dari segi bahasa, sesuai yang dimuat dalam Kamus Besar Bahasa ,QGRQHVLD NDWD WXWRU PHPSXQ\DL DUWL ³RUDQJ \DQJ PHPEHUL SHODMDUDQ PHPELPELQJNHSDGDVHVHRUDQJDWDXVHMXPODKNHFLOVLVZD´ Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 2004: 184 ³7XWRU DGDODK VLVZD \DQJ VHED\D \DQJ GLWXQMXN DWDX GLWXJDVNDQ membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara guru dan VLVZD´ commit to user 34 Kata sebaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti sama umurnya tuanya. Istilah tutor sebaya karena yang menjadi tutor adalah siswa yang mempunyai umur atau usia yang hampir sama atau sebaya. Istilah LQLXQWXNPHPEHGDNDQ³WXWRUVHUXPDK´\DLWXSHQJDMDUDQ\DQJGLODNXNDQROHK orang tua, kakak atau anggota keluarga yang lain yang bertempat tinggal serumah dengan siswa tersebut. Selain itu dapat juga untuk membedakan dengan tutor yang dilakukan oleh staf pengajar yang lain bukan dari siswa. ,VFKDN6:GDQ:DUMLPHQJDUWLNDQWXWRUVHEDJDL³RUDQJ yang memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang mengalami kesulitan EHODMDU´LMHODVNDQMXJDEDKZD para siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan yang dipelajarinya, mendapat bantuan dari teman sekelasnya sendiri yang telah tuntas mastery terhadap bahan tersebut. LMHODVNDQ MXJD ROHK 2UQVWHLQ HW DO ³peer tutoring is assignment of students to help one another on a one-to-one basis or in small groups in a variety of situations ´ 0HQXUXW GLD WXWRU VHED\D DGDODK menugaskan seorang siswa untuk menolong temannya. Siswa yang ditugasi untuk menolong siswa lain temannya merupakan siswa yang sudah paham materi spesifik sudah tahu pelajaran sepenuhnya tuntas dan telah memahami pelajaran yang telah diajarkan akan dipasangkan dengan siswa \DQJPHPEXWXKNDQEDQWXDQ³A student who has mastered specific material or who has completed a lesson and has shown understanding of the material is paired with a student who needs help ´ Sejalan dengan pemikiran yang lain, Orlich et al 1998: 267 mendefinisikan Tutor sebaya sebagai strategi yang paling sering digunakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar atau kesulitan dalam pengolahan informasi dengan setingan kelompok sangat kecil biasanya empat atau lebih sedikit dan berfokus pada kisaran yang sempit bahan. Dijelaskan juga bahwa strategi tutor sebaya banyak digunakan guru seperti mata pelajaran membaca, matematika, ekonomi rumah, seni, dan bisnis untuk instruksi perbaikan. commit to user 35 Dari beberapa pengertian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa student oriented, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Tutor sebaya merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif termasuk dalam salah satu model pembelajaran cooperative learning, jigsaw, yang mana pelaksanaannya dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang dengan kemampuan akademik yang heterogen. Tutor sebaya lebih menekankan kerja sama, antarsiswa, kelas dibagi menjadi kelompok belajar yang terdiri dari siswa- siswa yang bekerja sama dalam suatu perencanaan kegiatan mengajar dengan tutor sebaya. Setiap kelompok diharapkan dapat saling bekerja sama secara sportif satu sama lain dan bertanggung jawab kepada dirinya maupun kepada anggota dalam satu kelompok. Tujuannya untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi untuk melatih teman-teman yang belum faham. Istilah tutor digunakan untuk anak yang berperan sebagai guru sedangkan tutee adalah siswa lain yang berkesulitan belajar. 1 Macam-macam Tutor Sebaya Menurut Ornstein et al 2000: 320 ada 3 jenis peer tutoring, yaitu: a Students tutor other whithin the same class Tipe ini baik tutor maupun tutee dalam satu kelas yang sama. b Older students tutor students in lower grades outsiteof class Tipe ini mempunyai ciri tutor lebih tua usia jenjang sedangkan tutee usia jenjang di bawah tutor c Two student work together and help each other as equals whit learning activities Jenis ini dua siswa bekerja sama untuk saling membantu commit to user 36 Lain halnya dengan Miller, April. D et al tanpa tahun, mengelompokkan peer tutoring menjadi lima jenis diantaranya: a Classwide peer tutoring Jenis ini menggambarkan sebuah kelas besar siswa tutee banyak dengan satu orang tutor. b Cross-aged tutoring Jenis ini mempunyai ciri tutor lebih tua dua tahun atau lebih dari sekolah yang sama c One-to-one tutoring Jenis ini merupakan pasangan tutor dan tutee, dimana satu tutor membimbing satu tutee d Small group instruction Jenis ini berbentuk kelompok mengelompok e Home-based tutoring Bimbingan ini dilaksanakan di rumah. Bisa orang tua sendiri atau saudara maupun orang lain dianggap sebagai pengajar. 2 Syarat Tutor Adapun persyaratan yang harus diperhatikan sebelum menunjuk siswa menjadi seorang tutor menurut Soekarwati 1995: 22 syarat-syarat tersebut meliputi : a Menguasai bahan yang akan disampaikan atau ditutorkan b Mengetahui cara mengajarkan bahan tersebut c Memiliki hubungan emosional yang baik, bersahabat dan menjunjung situasi tutoring d Siswa yang berprestasi akan lebih menunjang pelajaran dengan metode ini karena siswa yang menjadi tutor tersebut lebih mempunyai kepercayaan diri. commit to user 37 Menurut Suharsimi Arikunto 1992: 62-63 untuk menentukan siswa yang menjadi tutor perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : a Dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat program perbaikan, sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya b Dapat menerangkan bahan perbaikan yang dibutuhkan oleh siswa yang menerima program perbaikan c Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati sesama kawan d Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya Sejalan dengan Soekarwati dan Suharsimi Arikunto, Ishack, S. W dan Warji 1982: 44 juga memiliki persyaratan dalam menentukan tutor. Sebaiknya siswa mempunyai kriteria: a Mendapat skor 75 atau lebih b Menguasai bahan yang akan ditutorkan c Menguasai cara penyampaian bahan yang ditutorkan d Mempunyai hubungan yang baik, bersahabat, dan menunjang situasi tutoring e Diterima dan disetujui oleh siswa yang akan ditutorkan f Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberi bantuan bimbingan. Dari penjelasan di atas, dapat penulis simpulkan syarat siswa yang dapat dijadikan tutor sebagai berikut: a Diterima dan disetujui oleh semua pihak yang terlibat b Menguasai bahan yang akan ditutorkan c Berprestasi d Tutor adalah siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata di dalam kelas tersebut. Dapat dilihat dari prestasi hasil belajar yaitu rangking 1-5. commit to user 38 e Mempunyai daya kreatifitas f Dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik 3 Kebaikan dan kelemahan Strategi Tutor Sebaya Setiap metode ataupun strategi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan strategi tutor sebaya. Dalam Taylor et al 2009: 122 menyatakan bahwa lebih banyak keuntungan dari pada kerugian ketika pembelajaran dilaksanakan dengan strategi tutor sebaya. Adapun beberapa yang dapat ditangkap, diantaranya: a Tutor sebaya terlihat efektif untuk anak yang berkesulitan belajar, baik di sekolah dasar ataupun di sekolah lanjutan. b Tutor sebaya terbukti dapat meningkatkan nilai akademik untuk anak berkesulitan belajar dalam hal membaca, berbicara, berhitung, bersosialisasi, penggunaan tanda baca dan huruf kapital. c Tutor sebaya juga dapat meningkatkan tingkah laku sosial positif dan memberi pengaruh positif untuk tutor sendiri maupun para tutee. d Tutor sebaya dapat mengembangkan hubungan yang posifit dengan anak berkesulitan belajar dan mengembangkan komunikasi serta interaksi. Masih banyak orang yang mengakui bahwa tutor sebaya dapat membawa manfaat. Seperti yang disebutkan Mulyadi 2010: 86 menyebutkan beberapa keuntungan dari tutor sebaya sebagai berikut: a Tutor sebaya dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri b Adanya hubungan yang lebih dekat dan akrap antara murid yang dibantu dan tutor yang membantu c Manfaat bagi tutor sendiri adalah mendapat kesempatan utuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar commit to user 39 Donald dan Roger dalam Ornstein et al 2000: 319-320 menyebutkan manfaat dari pelaksanaan peer tutoring. They find these advanteges in peer tutoring: a Peer tutors are often effective in teaching students who do not respond well to aduls. b Peer tutoring can develop a bond of friendship between the tutor and tutee, which is important for integrating slow learners into the group. c Peer tutoring allows the teacher to teach a large group of student, but still give slow learners the individuals attention they need d Tutors benefit by learning to teach, a general skill that can be useful in an adult society Manfaat atau kebaikan dari pembelajaran yang menggunakan model tutor sebaya menurut Syaiful Bahri dan Azwan Zain 2002: 29 adalah : a Ada kala hasilnya lebih baik beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan terhadap gurunya b Bagi siswa yang menjadi tutor, kegiatan tutoring ini akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas dengan memberitahukan kepada siswa lain maka seolah-olah ia menelaah serta menghafal kembali c Bagi siswa yang menjadi tutor, kegiatan tutoring merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran d Mempercepat hubungan antar sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial Kelemahan atau kesulitan metode tutor sebaya menurut Syaiful Bahri dan Azwan Zain 2002: a Siswa yang dibantu sering kali belajar kurang serius karena hanya berhadapan dengan kawannya sehingga hasilnya kurang memuaskan commit to user 40 b Ada beberapa anak yang malu bertanya karena takut rahasianya diketahui oleh kawannya c Pada kelas-kelas tertentu model ini sukar dilaksanakan karena perbedaan kelamin antar tutor dengan siswa yang diberi materi pelajaran d Tidak semua siswa yang pandai atau cepat tempo belajarnya dapat mengajarkan kembali kepada kawan-kawannya Dari kebaikan dan kelemahan metode tutor sebaya di atas, dapat penulis simpulkan bahwa setiap metode atau strategi pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan. Tutor sebaya mempunyai kelebihan sebagai berikut: a Efektif dalam pembelajaran b Meningkatkan hasil belajar, rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri c Mengembangkan hubungan yang positif d Bagi siswa yang menjadi tutor, dapat memperkuat konsep dan melatih kepemimpinan e Mempertebal perasaan sosial f Interaksi antarsiswa lebih baik serta siswa lebih aktif. Adapun kelemahan dari strategi tutor sebaya a Siswa yang dibantu tutee sering mengabaikan karena berhadapan dengan teman sendiri b Malu bertanya karena tidak ingin rahasia diketahui temannya c Jarang dilaksanakan karena sulit menemukan siswa yang loyal 4 Pelaksanaan Tutor Sebaya ³DODP SHODNVDQDDQQ\D WXWRU DGDODK VLVZD \DQJ PHPLOLNL kemampuan di atas teman yang lainnya, serta memiliki persyaratan commit to user 41 kepribadian yang baik, luwes, menyenangkan, ulet, sabar, dan ikhlas GDODPPHPEHULNDQEDQWXDQNHSDGDWHPDQQ\D´6LWLDGKLODK. ,VFKDN 6 : GDQ :DUML PHQMHODVNDQ ³VHEHOXP melaksanakan tutoring bimbingan, guru hendaknya memberikan SHQJDUDKDQNHSDGDWXWRUVHED\D\DQJGLWXQMXN´ Strategi tutor sebaya dapat berjalan efektif apabila dalam pelaksanaannya jika disusun secara hati-hati, tutor dilatih, materi disiapkan, lokasi didesain sesuai agar efektif. Terbukti dalam banyak SHQJDODPDQ³«IRUDQ\SHHUWXWRULQJH[SHULHQFHWREHHIIHFWLYHLWPXVWEH carefully structured, with tutors trained, materials prepared, and an appr RSULDWHORFDWLRQGHVLJQDWHG´Taylor et al, 2009: 122 Menurut Titik Setiyaningsih, 2008: 13 pelaksanaan metode tutor sebaya sebagai berikut : a Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 10 siswa masing-masing kelompok terdapat 1-2 siswa yang menjadi tutor yang nantinya akan menjelaskan kepada temannya tentang materi yang belum mereka pahami b Melakukan diskusi untuk membahas materi yang menjadi permasalahannya c Penegasan dan penambahan materi oleh guru terhadap persoalan yang belum terpecahkan d Guru bersama siswa menyimpulan hasil belajar

c. Pembelajaran Matematika 1 Pengertian Matematika

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA Penerapan Strategi Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N 02 Mayong Kidul Tahun 2013/2014.

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA Penerapan Strategi Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N 02 Mayong Kidul Tahun 2013/2014.

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPAMELALUI METODE EKSPERIMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI PETORAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pecahan Dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Bagi Siswa Kelas Viia Smp Negeri 2 Gatak Tahun 2012/201

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Pecahan Dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Bagi Siswa Kelas Viia Smp Negeri 2 Gatak Tahun 2012/201

0 1 14

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN HASIL UASBN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VI SD Negeri Banaran 02 Grogol, Sukoharjo).

0 1 7

PENDAHULUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERARAH DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS III DI SD NEGERI MANGKUBUMEN KIDUL N0. 16 SURAKARTA TAHUN PEMBELAJARAN 2010 / 2011.

0 0 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 9

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULUNG KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Tutor Sebaya Berdasarkan Nilai Hasil Ujian Tahun 2010/2011 (PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VI SDN Telukan

0 0 16