commit to user
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Awal
Sekolah Dasar Negeri Kepatihan Surakarta membagi kelas III menjadi dua kelas yaitu kelas IIIA dan kelas IIIB. Penggolongan kelas tersebut didasarkan
atas prestasi belajar yang siswa dan siswi peroleh di kelas II. Kelas IIIA mempunyai lebih banyak siswa yang berprestasi rendah. Jumlah siswa kelas IIIA
sama dengan jumlah kelas IIIB yaitu 24 siswa. Subjek penelitian yang peneliti gunakan berjumlah 5 siswa diambil dari kelas IIIA terdiri atas 3 siswa laki-laki
dan 2 siswa perempuan. Adapun inti permasalahan mereka adalah siswa dan siswi tersebut memiliki hasil belajar yang rendah sehingga tidak tercapainya Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM sehingga mereka dapat digolongkan sebagai Anak Berkesulitan Belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai sementara
yaitu sebagai berikut: Tabel 3. Daftar Nilai Hasil Belajar Sementara Tutee
No. Urut
Nama inisial
KKM
Nilai Ul. Harian
Nilai UTS
Nilai UAS
Rata-rata KA
1. Ad
63
60 30 62
51
2. Kn
63
65 50 62
59
3. D
63
60 22 60
49
4. Rk
63
70 34 61
57
5. Fn
63
40 36 60
47
Metode pembelajaran yang diterapkan di kelas IIIA adalah metode ceramah. Metode ceramah dianggap paling mudah dilaksanakan guru kelas untuk
menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Akan tetapi peneliti menemukan kelemahan dari metode ceramah dalam kelas reguler yang mana
terdapat Anak Berkesulitan Belajar diantaranya adalah anak yang tergolong
64
commit to user
65
berkesulitan belajar kurang mendapat perhatian kelas didominasi oleh anak-anak yang berkemampuan tinggi. Selain itu peneliti menganggap adanya anak
berkesulitan belajar di kelas reguler karena kurang tepatnya pemilihan metode dan strategi dalam proses pembelajaran sehingga peneliti memilih mencobakan
strategi tutor sebaya di kelas IIIA. Strategi pembelajaran tutor sebaya melibatkan dua tipe siswa yang
berbeda. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 5 siswa di kelas IIIA dengan kategori anak berkesulitan belajar disebut tutee dan siswa 5 siswa kelas
IIIB yang menjadi pembimbing disebut tutor. Siswa yang dipilih menjadi tutor harus memenuhi prasaratan yang telah disebutkan pada bab 2, salah satunya
adalah telah menguasai bahan materi dan telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Berikut daftar nilai yang telah diberikan guru kelas IIIB dan kemudian
dijadikan acuan peneliti untuk memilih kelima anak tersebut sebagai tutor: Tabel 4. Daftar Nilai Hasil Belajar Sementara Tutor
No. Urut
Nama inisial
KKM
Nilai Ul. Harian
Nilai UTS Nilai UAS
1. Fr
63
90 68
89 2. Rd
63
82 65
75 3. Mr
63
92 70
85 4. Sa
63
80 64
78 5. Yo
63
78 72
82
2. Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan selama kurang lebih 4 minggu yaitu dimulai pada tanggal 24 Desember 2010 sampai 21 Januari 2011. Adapun
tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan
Pada tahapan ini dilakukan penelaahan permasalahan setelah perijinan disetujui. Penelaahan permasalahan dilakukan di kelas IIIA dengan
cara melakukan observasi terhadap proses pembelajaran Matematika serta wawancara yang peneliti lakukan kepada kepala sekolah dan guru kelas IIIA
commit to user
66
maupun guru kelas IIIB untuk menemukan dan mengetahui permasalahan yang dihadapi di kelas IIIA. Setelah peneliti mengadakan penelaahan
permasalahan, peneliti mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta menyiapkan bahan ajar dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai
dengan materi pokok Matematika yang sedang berlangsung. Langkah terakhir dalam perencanaan tindakan penelitian kelas ini adalah menyusun instrumen
atau soal dan kisi-kisi soal untuk validitas data. b. Tindakan
Dalam tahapan ini, peneliti berperan sebagai peneliti pasif karena dalam penelitian ini dilakukan oleh guru kelas IIIA saat proses pembelajaran
matematika dengan materi pokok pecahan menggunakan metode pembelajaran ceramah. Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilakukan satu
pertemuan dengan cara guru menjelaskan materi pecahan sederhana dan penggunaannya dalam kegiatan sehari-hari. Siklus I berlangsung 2 jam
pelajaran yaitu 35 menit x 2. c. Observasi
Tahapan ketiga dalam siklus I yaitu observasi. Dalam tahapan ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran di kelas IIIA dengan
metode ceramah yang dilakukan oleh guru kelas IIIA. Peneliti menggunakan alat bantu perekam dan kamera untuk melaksanakan observasi. Observasi ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas IIIA dengan menerapkan metode ceramah. Peneliti
memfokuskan pengamatan pada subjek peneliti yaitu kelima anak berkesulitan belajar.
d. Evaluasi dan refleksi Tahapan akhir dalam siklus yaitu evaluasi dan refleksi. Evaluasi
dilakukan untuk mengetahui keberhasilan suatu tindakan yang dilakukan pada siklus I. Peneliti menyiapkan 30 soal untuk evaluasi siklus I. Evaluasi
dilakukan setelah guru kelas selesai menyampaikan materi pembelajaran. Siswa mengerjakan soal secara mandiri.
commit to user
67
Refleksi dilakukan peneliti untuk memperbaiki tindakan dengan cara menghilangkan hambatan-hambatan yang terjadi di kelas IIIA setelah
dilakukan tindakan pada siklus I. Hambatan yang peneliti dapatkan dengan cara pengamatan dalam siklus I adalah sebagai berikut:
1 Anak yang mengalami kesulitan belajar tidak maksimal dalam menerima pelajaran
2 Hanya sebagian siswa yang memperoleh perhatian dalam proses pembelajaran
3 Ruangan kelas yang kurang tepat untuk diadakan diskusi kelompok karena tipe meja bergandenga dengan kursi
3. Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2011. Pada siklus ini, peneliti sudah menerapkan Strategi tutor sebaya sebagai alternatif
pemecahan dari siklus I. Selain itu, peneliti juga harus merencanakan jalanya siklus II agar hambatan yang terdapat pada siklus I terpecahkan. Adapun tahapan-
tahapan yang dilakukan di siklus II adalah sebagai berikut: a. Perencanaan
Pada tahapan ini dilakukan perencanaan untuk menghilangkan hambatan yang terjadi di siklus I yaitu kelas yang tidak sesuai untuk diskusi
kelompok, dengan cara mengajak siswa kelas IIIA belajar di luar kelas. Guru menggunakan ruangan multi-media untuk melakukan proses pembelajaran
dengan strategi pembelajaran tutor sebaya. Guru membagi sisa kelas IIIA menjadi 5 kelompok yang mana setiap kelompok terdapat 1 siswa
berkesulitan belajar dan 1 siswa yang bertugas sebagai tutor. Sedangkan peneliti melakukan pertemuan dengan para tutor sebelum proses
pembelajaran berlangsung untuk menjelaskan sedikit banyak proses pembelajaran yang akan berlangsung.
b. Tindakan
commit to user
68
Siswa dibantu guru kelas untuk berkelompok dan kemudian guru kelas menjelaskan proses pembelajaran yang akan berlangsung menggunakan
strategi tutor sebaya. Proses pembelajaran berlangsung sekitar 70 menit di bagi menjadi dua tahap. Tahap pertama sekitar 50 menit siswa melakukan
proses pembelajaran dengan menerapkan strategi tutor sebaya dan tahap kedua sekitar 20 menit siswa mengerjakan evaluasi. Dalam tahapan
pertama, tutor bertugas menjelaskan materi pecahan kepada tutee dengan bantuan
media visual yaitu berupa ringkasan materi dalam selembar kertas karton berukuran 61 cm x 43 cm yang telah disiapkan oleh peneliti. Sedangkan guru
dan peneliti bertanggung jawab atas jalannya proses pembelajaran. c. Observasi
Pengamatan atau observasi dilakukan peneliti untuk mengetahui kelancaran jalannya proses pembelajaran kelas IIIA menggunakan strategi
tutor sebaya yang mana menggabungkan beberapa siswa dari kelas IIIB untuk dijadikan sebagai tutor. Peneliti menggunakan alat bantu perekam dan kamera
untuk melaksanakan observasi. Peneliti mengamati keantusiasan tutee dalam
mendengarkan penjelasan tutor maupun tutor dalam menyampaikan materi kepada tutee.
d. Evaluasi dan refleksi Evaluasi dilakukan setelah dilakukan diskusi berkelompok dengan
bantuan para tutor. Evaluasi dilaksanakan sekitar 20 menit dengan mandiri. Jumlah soal evaluasi 30 nomer dibagi menjadi empat tipe soal yaitu pilihan
ganda, menjodohkan, melengkapi dan uraian. Soal evaluasi yang digunakan untuk siklus II ini sama bentuk dengan evaluasi yang di berikan pada siklus I,
akan tetapi peneliti hanya mengganti angka dan gambar agar siswa tidak hanya menjawab soal dengan cara menghafal sehingga hasilnya akan sangat
efektif. Tahapan akhir ini selalu dilanjutkan dengan refleksi oleh peneliti
maupun guru kelas dan merupakan hasil dari pengamatan yang telah dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Refleksi dilakukan
peneliti untuk memperbaiki tindakan dengan cara menghilangkan hambatan-
commit to user
69
hambatan yang terjadi saat proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran tutor sebaya yang berlangsung di ruang multi-media. Hambatan yang peneliti
peroleh dengan cara pengamatan dalam siklus II adalah sebagai berikut: 1 Tutor masih ragu dan bingung dalam menyampaikan materi
2 Penyesuaian jadwal dan kelas kosong karena melibatkan dua kelas
4. Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2011. Pada siklus ini, peneliti sudah menerapkan Strategi pembelajaran tutor sebaya sebagai alternatif
pemecahan dari siklus II yaitu dengan memberi bimbingan khusus terlebih dahulu kepada para tutor sebelum melaksanakan tugas membimbing teman-teman kelas
IIIA. Selain itu, peneliti juga harus merencanakan jalanya siklus III agar hambatan yang terdapat pada siklus II terpecahkan yaitu dengan menyesuaikan jadwal
dengan mengambil jam tambahan pada pukul 12.00 WIB sehingga tidak mengganggu jalannya pembelajaran pada jam lain. Adapun tahapan-tahapan yang
dilakukan di siklus III tidak jauh berbeda dengan siklus II adalah sebagai berikut: a. Perencanaan
Tahap yang paling terpenting dalam setiap siklus adalah tahap perencanaan. Apabila tindakan direncanakan dengan baik, maka hasil yang
diperoleh akan jauh lebih baik. Pada tahapan ini dilakukan perencanaan untuk menghilangkan hambatan yang terjadi di siklus II dengan cara selalu
mengkomunikasikan setiap rencana dengan guru kelas IIIA dan guru kelas IIIB. Selain itu, peneliti juga harus memperhatikan ruang yang kosong dan
sesuai dengan pengelolaan kelas yang akan diterapkan pada silkus III. Rencana awal adalah memberi bimbingan kepada para tutor agar
dapat menyampaikan materi dengan baik kepada para teman-temannya. Para tutor dikumpulkan dan diberi pengarahan secara lengkap oleh peneliti tentang
materi yang akan di berikan dan cara menjelaskan kepada teman-teman mereka. Para tutor juga diinformasikan bahwa prioritas mereka adalah siswa-
siswa yang termasuk sebagai tutee.
commit to user
70
Selanjutnya peneliti merencanakan ruangan yang akan digunakan untuk tindakan atau proses pembelajaran menggunakan strategi tutor sebaya.
Ruangan yang akan digunakan untuk melaksanakan siklus III yaitu ruang perpustakaan yang berada di lantai dua SD Negeri Kepatihan Surakarta.
Ruang perpustakaan di SD Negeri Kepatihan Surakarta tidak dilengkapi dengan meja dan kursi sehingga siswa dapat belajar secara berkelompok di
lantai yang bersih dan berporselin. b. Tindakan
Para tutor dikumpulkan untuk pengarahan oleh peneliti selama 30 menit di ruang multi-media. Peneliti memberi contoh dalam menjelaskan
suatu materi kepada teman dan kemudian para tutor mencoba secara bergantian. Peneliti juga memberi motivasi kepada para tutor agar mereka
mempunyai percaya diri dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. Setelah bimbingan selesai dilakukan dan sekiranya cukup
membantu memantapkan konsep, peneliti membagikan materi yang akan mereka gunakan untuk menjelaskan kepada teman-teman mereka agar di
bawa dan siap untuk memulai proses pembelajaran yang akan berlangsung di ruang perpustakaan.
Siswa kelas IIIA bersama guru kelasnya menuju ruang perpustakaan dan membentuk kelompok seperti yang telah dijalankan pada siklus II. Para
tutor masuk dalam kelompok masing-masing dan memulai menjelaskan kepada teman-temannya. Tahapan ini berlangsung sekitar 50 menit.
c. Observasi Pengamatan atau observasi dilakukan peneliti untuk mengetahui
kelancaran jalannya proses pembelajaran kelas IIIA menggunakan strategi tutor sebaya yang mana menggabungkan beberapa siswa dari kelas IIIB untuk
dijadikan sebagai tutor. Peneliti menggunakan alat bantu perekam dan kamera untuk melaksanakan observasi.
Peneliti mengamati keantusiasan tutee dalam mendengarkan penjelasan tutor maupun tutor dalam menyampaikan materi
kepada tutee.
commit to user
71
d. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan sekitar 20 menit dengan mandiri dengan
jumlah dan bentuk soal sama dengan siklus sebelumnya. Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar anak berkesulitan belajar dan
telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. Evaluasi pada siklus III ini tidak diadakan refleksi karena siklus III ini merupakan siklus terakhir dalam
penelitian yang dilakukan peneliti.
B. Hasil Penelitian