commit to user
51
3. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama.
Penelitian juga dilaksanakan oleh Lisdiana 2001: 23 yang termuat dalam Jurnal Penelitian Pendidikan, tentang Pembelajaran Kooperatif dengan
DQWXDQ 7XWRU 6HED\D VHEDJDL OWHUQDWLI 0HQJDWDVL .HVXOLWDQ ³0HPEDFD´ Preparat Mikroanatomi pada Mata Kuliah Struktur Jaringan Hewan,
menyimpulkan bahwa: 1. Model Pembelajaran Kooperatif dapat digunakan sebagai alternatif
untuk men JDWDVLNHVXOLLWDQ³PHPEDFD´SUHSDUDWPLNURDQDWRPLKHZDQ
2. Model Pembelajaran Kooperatif dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana di dalam suatu kegiatan praktikum.
3. Penggunaan tutor sebaya dalam pembelajaran kooperatif dapat membantu
XQWXN PHQJDWDVL NHVXOLWDQ ³PHPEDFD´ SUHSDUDW mikroanatomi hewan.
Dari 3 sumber penelitian di atas ada persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang penulis susun. Adapun persamaannya pada penggunaan Tutor
Sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan perbedaan dari kedua penelitian di atas adalah subjek penelitian.
Dari sumber-sumber di atas, terdapat perbedaan yang penulis lakukan yaitu pada subjek penelitian yang mana tutor sebaya biasanya dilakukan oleh
kelas atas, peneliti lakukan pada kelas bawah, Tutor Sebaya dipandang penulis sebagai strategi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa
terutama anak berkesulitan belajar.
C. Kerangka Pikir
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar adalah pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi
pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat
commit to user
52
diterapkan dalam mata pelajaran matematika, karena strategi pembelajaran tutor sebaya membantu keterampilan sosial dalam diri siswa. Pembelajaran ini sangat
menekankan keaktifan siswa selama menyampaikan materi pelajaran kepada teman-temannya. Sehingga jika siswa dapat membantu teman-temannya
menyampaikan materi dengan baik diharapkan hasil belajar matematika yang akan dicapai akan lebih meningkat. Untuk lebih jelasnya, dapat diperhatikan bagan
kerangka berpikir berikut:
Bagan 2. Kerangka Berpikir
D. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dapat meningkatkan Hasil Belajar Matematika Anak Berkesulitan Belajar di kelas IIIA SD Negeri Kepatihan
Surakarta.
commit to user
53
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2002: 136 adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut
Sunardi 2000, ada tiga macam penelitian berdasarkan jenis data dan analisisnya yaitu: penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan penelitian tindakan kelas.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi 2008:
3. Sedangkan Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, dkk 2008: 58 mempertegas bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas dengan tujuan
memperbaiki meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Adapun beberapa pertimbangan penulis memilih metode penelitian tindakan kelas karena penulis
ingin memecahkan masalah hasil belajar matematika anak yang terdeteksi kesulitan belajar di kelas IIIA SD Negeri Kepatihan dengan menerapkan strategi
pembelajaran tutor sebaya dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri atas
tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, monitoring, evaluasi refleksi dan perencanan ulang untuk siklus kedua dan selanjutnya. Adapun penjelasan lebih
lanjut mengenai metode penelitian yang diterapkan penulis sebagai berikut:
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian