commit to user
56
C. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan berbagai data sebagai berikut:
1. Nilai rapot kelas II 2. Nilai tengah semester gasal kelas IIIA
3. Nilai tengah semester gasal kelas IIIB 4. Nilai ulangan harian matematika kelas IIIA
5. Nilai ulangan harian matematika kelas IIIB Data-data tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:
1. Siswa kelas III A dan kelas III B 2. Guru kelas III A dan guru kelas III B.
3. Dokumen atau arsip nilai 4. Buku rapot
D. Teknik Pengumpulan Data
Sarwiji Suwandi 2008: 65-68 berpendapat bahwa teknik pengumpulan data meliputi:
1. Pengamatan Pengamatan biasanya dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Pengamatan sering juga dilakukan terhadap siswa dalam mengikuti pelajaran. Pengamatan pada guru
difokuskan pada kegiatan mengelola kelas, memilih strategi, melakukan penilaian, pemberian umpan balik, dsb. Sementara
pengamatan pada siswa difokuskan pada partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti dapat dengan leluasa melakukan
pengamatan terhadap aktifitas proses pembelajaran siswa dan guru di kelas.
commit to user
57
2. Wawancara atau diskusi Wawancara dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di
kelas maupun kajian dokumen. Wawancara dilakukan antara peneliti dan guru untuk mendapat informasi yang lebih mendalam.
3. Kajian dokumen Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang
ada seperti: kurikulum, RPP, buku ajar, nilai, dsb. 4. Angket
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan
aktifitas pembelajaran. 5. Tes
Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah kegiatan pemberian
tindakan. Menurut Anas Sudijono 2008: 99-107 tes hasil belajar dapat
digolongkan menjadi sebagai berikut: a. Tes Uraian
Tes uraian dikenal juga sebagai tes subjektif, merupakan salah satu jenis hasil belajar yang memiliki karakteristik
berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban uraian atau kalimat yang cukup panjang atau menuntut
penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan dan juga membedakan.
b. Tes Objektif Tes objektif sering dikenal sebagai tes jawaban pendek,
merupakan salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab dengan cara memilih salah
satu kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan
commit to user
58
mengisikan jawabannya berupa kata-kata pada tempat yang telah disediakan.
Tes Objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:
1 Tes Objektif Bentuk Benar-Salah Tes Objektif Bentuk Benar-Salah adalah salah satu
tes objektif di mana butir-butir soal yang diajukan dalam tes hasil belajar itu berupa pertanyaan dan pertanyaan tersebut
ada yang benar dan ada yang salah. Tugas testee adalah membubuhkan tanda simbol tertentu. Simbol B untuk
jawaban yang benar sedangkan S untuk jawaban yang salah. 2 Tes Objektif Bentuk Menjodohkan
Tes objektif bentuk matching menyediakan dua kelompok bahan dan testee harus mencari pasangan yang
sesuai antara yang terdapat pada kelompok pertama dengan yang terdapat pada kelompok kedua.
3 Tes Objektif Bentuk Melengkapi Tes bentuk ini biasanya berbentuk cerita atau
karangan. Kata-kata penting dalam cerita itu beberapa diantaranya dikosongkan dan tugas testee adalah mengisi
bagian yang kosong. 4 Tes Objektif Bentuk Isian
Tes ini berupa kalimat yang mana ada bagian yang dihilangkan dan bagian yang dihilangkan tersebut diberi
tanda titik-titik .... kemudian testee menjawab melengkapi kalimat pada tempat yaitu titik-titk.
5 Tes Objektif Bentuk Pilihan Ganda Tes ini sering disebut juga multiple choice items.
Tes ini terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang belum selesai dan untuk menyelesaikannya testee telah disediakan
commit to user
59
beberapa jawaban dan kemudian testee memilih salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan Teknik Tes karena tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar yang
mana dapat dikumpulkan melalui tes. Bentuk tes yang peneliti gunakan adalah bentuk tes pilihan ganda, bentuk tes menjodohkan, bentuk tes isian dan bentuk tes
uraian. Jumlah soal tes yang peneliti gunakan adalah 30 soal. Tes tersebut diterapkan untuk mata pelajaran matematika karena pada penelitian ini dalam
pembelajaran matematika. Tes matematika diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran, dilaksanakan tiga kali selama 3 siklus. Tes pertama diberikan pada
siklus I yang mana proses pembelajaran masih bersifat konvensional yaitu guru menjelaskan materi dengan teknik ceramah. Sedangkan tes kedua dilaksanakan
pada siklus II dimana pada siklus II sudah diterapkan strategi tutor sebaya. Namun, tutor dari kelas IIIB tidak dibekali, langsung melaksanakan tugas
menggunakan media yang telah disiapkan. Tes terakhir diberikan saat siklus III yang mana strategi tutor sebaya diterapkan dan dengan persiapan tutor yang
matang yaitu tutor telah dibekali dan diberi pedoman pelaksanaan pembelajaran. Ketiga tes matematika yang telah diberikan akan menunjukkan peningkatan hasil
belajar matematika khususnya kelima anak yang terdeteksi kesulitan belajar.
E. Uji Validitas