Peranan alat peraga dalam pembelajaran Prinsip-prinsip umum penggunaan alat peraga Alat Peraga Garis Bilangan

commit to user 22

2. Hakikat Alat Peraga Garis Bilangan a. Pengertian Alat Peraga

Bila ditinjau dari segi usia menurut tahap perkembangan jean piaget dalam usia 7-12 tahun disebutkan periode operasi kongkret. Dalam periode ini anak berpikirnya sudah dikatakan menjadi operasional. Periode ini disebut periode kongkret sebab berpikir logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dari objek-objek. Nyimas Aisyah dkk, 2007: 2-4. Disebutkan juga bahwa pembelajaran matematika di sekolah dasar sangat memerlukan benda kongkrit yang dapat diamati dan dipegang langsung oleh siswa ketika melakukan aktivitas belajar. Karena itu, peranan alat peraga dalam pembelajaran matematika realisik tidak boleh dilupakan. Dalam hal ini alat peraga dapat menjembatani konsep absrak matematika dengan dunia nyata. Di samping itu, alat peraga juga dapat membantu siswa menemukan strategi pemecahan masalah. Dari alat peraga ini siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya, memahami masalah, menemukan strategi pemecahan masalah. Menurut Depdikbud 1985: 28 alat peraga adalah alat Bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam berkomunikasi dengan para siswa. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 21 alat peraga adalah alat Bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti oleh peserta diddik. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat bantu yang digunakan untuk mengajar siswa supaya siswa mudah mengerti. Alat peraga dapat berupa benda maupun perilaku.

b. Peranan alat peraga dalam pembelajaran

Peranan alat peraga dalam pembelajaran matematika sangat penting bagi guru daam menyampaikan materi. Menurut Depdikbud 1985: 28 alat peraga mempunyai beberapa peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya 1 dapat membantu pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa, 2 Alat peraga commit to user 23 memungkinkan pendidikan lebih sesuai dengan perorangan dimana para siswa belajar dengan kemungkinan dan sumber-sumber sehingga belajar lebih menyenangkan, 3 belajar lebih cepat segera bersesuaian antara yang ada di kelas dengan di luar kelas, 4 Belajar lebih merata, 5 mengajar lebih sistematis.

c. Prinsip-prinsip umum penggunaan alat peraga

prinsip-prinsip umum dalam penggunaan alat peraga, diantaranya sebagai berikut: 1 tidak ada alat peraga yang dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan guru sepenuhnya, 2 tidak ada alat peraga tunggal yang digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pendidikan, 3 alat peraga merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar, 4 penggunaan alat peraga hendaknya mempunyai tujuan yang jelas, 5 penggunaan alat peraga yang bervariasi dan berimbang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai mempunyai pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar atau hasil belajar, 6 penggunaan alat peraga menuntut partisipasi aktif dari anak-anak.

d. Alat Peraga Garis Bilangan

Secara geometris sistem bilangan real dapat digambarkan dengan garis lurus, selanjutnya buat titik 0 sebagai titik awal, tuliskan bilangan positif disebelah kanan 0, dan bilangan negatif disebelah kiri 0. http:mathematica.com?=157,25: januari 2011. Teguh Purwantari, dkk 2004: 46 menyatakan bahwa Bilangan bulat dapat digambarkan dalam garis bilangan seperti pada gambar 2. -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Gambar 2. Garis Bilangan Jika seseorang berada di titik 0 kemudian bergeser ke kanan 1 satuan, maka ia berada dititik 1. Jika seseorang berada dititik 0 kemudian bergeser ke kiri sejauh 1 satuan maka ia berada dititik -1. Jika seseorang commit to user 24 berada di titik 0 kemudian bergeser ke kanan 2 satuan, maka ia berada dititik 2. Jika seseorang berada dititik 0 kemudian bergeser ke kiri sejauh 2 satuan maka ia berada dititik -2. Bilangan -1 disebut lawan dari 1, dan 1 lawan dari -1. Demikian juga -2 adalah lawan dari 2 dan 2 lawan dari -2. Menurut Gatot Muhsetyo, dkk 2009: 5.22 bahwa prinsip kerja penggunaan garis bilangan adalah 1 posisi harus dimulai dari bilangan nol. 2 Jika bilangan pertama dalam operasi hitung bertanda positif, maka ujung anak panah diarahkan ke bilangan positif dan bergerak maju dengan skala yang besarnya sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah pada bilangan negatifnya. Sebaliknya jika bilangan pertamanya bertanda negatif, maka ujung anak panahnya diarahkan ke bilangan negatif dan gerakan skalanya dengan besaran yang sama dengan bilangan pertama sedangkan pangkal anak panahnya mengarah kebilangan positif. 3 Jika anak panah bergerak maju, maka dalam prinsip operasi hitung istilah maju dapat diartikan sebagai penjumlahan. Sebaliknya, jika anak panahnya bergerak mundur maka istilah mundur maka dapat diartikan sebagai pengurangan. Menurut Tim Bina Karya Guru 2006: 140 pada garis bilangan, bilangan yang letaknya disebelah kanan selalu lebih dari bilangan yang letaknya disebelah kiri, atau sebaliknya, bilangan-bilangan yang letaknya disebelah kiri nilainya selalu kurang dari bilangan yang letaknya disebelah kanannya. Dalam pengerjaan bilangan bulat, anak panah yang panjang dan mempunyai arah digunakan untuk menunjukkan sebuah bilangan bulat. Panjang anak panah menunjukkan banyaknya satuan dan mata panah menunjukkan arah. Jika mata panah menunjukkan kearah kanan, maka anak panah itu menunjukkan bilangan positif. Jika mata panah menuju ke arah kiri maka anak panah itu menunjukkan bilangan negatif. Contoh: commit to user 25 b a -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Tentukan bilangan bulat yang ditunjukkan oleh anak panah diatas Jawab 1 Anak panah a panjangnya 3 satuan dan mata panah menuju kearah kanan. Jadi bilangan bulat yang ditunjukkan bilangan 3 2 Anak panah b panjangnya 4 satuan dan mata panah menuju kearah kiri. Jadi bilangan bulat yang ditunjukkan -4. Penjumlahan bilangan-bilangan bulat dapat ditunjukkan dengan anak-anak panah pada garis bilangan.

b. Penggunaan Garis Bilangan dalam Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Bulat

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV (EMPAT) SD LEMPONGSARI 02 SEMARANG PADA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN PERAGA GARIS BILANGAN TAHUN PELAJARAN 2005

0 3 98

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN I KARANGDUREN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 12 132

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA.

0 3 131

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Bulat Menggunakan Alat Peraga Garis Bilangan Siswa Kelas V SDN 2 Sidoharjo Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Bulat Menggunakan Alat Peraga Garis Bilangan Siswa Kelas V SDN 2 Sidoharjo Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2

0 0 13

Peningkatan prestasi belajar dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan garis bilangan model wayang pada pelajaran matematika siswa kelas V SD N 2 Kalimendong semester 1 tahun 2010/2011.

0 3 209

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA MANIK – MANIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 CEPEDAK, BRUNO, PURWOREJO.

0 10 214

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS IV SD N 3 JARAKAN.

0 0 127

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS IV MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN, DI SD KARANGGONDANG, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA, TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 143