sosial, dan 4 Kompetensi paedagogik. Kompetensi profesional adalah memiliki pengetahuan yang luasserta dalam tentang bidang studi yang akan diajarkan, serta
penguasaan metodologi. Kompetensi personal adalah memiliki sikap kepribadian yang amantap, sehingga mampu menjadi sumber intensifukasi atau pendorong
bagi petatar.Kompetensi sosial adalah memiliki kemampuan berkomonikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun sesama guru, kepala sekolah,
pegawai tata usaha, anggota masyarakat dan lingkungannya, dan Kompetensi paedagogik adalah kemampuan guru dalam pengelilaan pembelajaran peserta
didik. Dalam meningkatkan kompetensi guru tersebut salah satu upaya
pemerintah adalah melaui pendidikan dan pelatihan diklat. Pendidikan dan pelatihan dirancang dilaksanakan dengan baik agar program dapat melakukan
kegiatan dan fungsinya sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan kompetensi guru.
E. Sekolah Menengah Kejuruan
1. Pendidikan Teknologi Kejuruan
Pendidikan Teknologi adalah
bagian dari pendidikan yang memiliki arti bahwa pendidikan kejuruan menurut Evans Wardiman Djojonegoro, 1999: 33
merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan
lainnya. Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan menengah terdiri
dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Artinya
pendidikan kejuruan dijabarkan lagi lebih spesifik dalam peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah, yaitu pendidikan menengah
kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis
pekerjaan tertentu. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah
program pendidikan yang secara langsung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk
persiapan tambahan karier seseorang. Jadi tambah jelas bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan untuk memasuki lapangan kerja dan diperuntukkan
bagi siapa saja yang menginginkan atau membutuhkannya dan yang dapat untung darinya. Dengan demikian orientasi pendidikan semacam ini membawa
konsekwensi bahwa pendidikan kejuruan harus dekat dengan dunia kerja sebagai pemakai tenaga kerja.
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kejuruan Pendidikan kejuruan memiliki multifungsi yang dalam dan bersifat
dinamis, apabila dilaksanakan denganbaik, akan berkontribusi besar terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional. Fungsi-fungsi tersebut meliputi:
Sosialisasi yaitu transmisi nilai-nilai yang berlaku serta norma-normanya sebagai konkritisasi dari fungsi Akulturasi penyesuaian diri, dan enkulturisasi pembawa
perubahan karena itu pendidikan kejuruan tidak hanya adaptif terhadap perubahan tetapi juga harus antisipatif.
Rumusan tujuan pendidikan kejuruan yang dikemukakan oleh Evans Wardiman Djojonegoro, 1999: 36 adalah memenuhi kebutuhan masyarakat akan
tenaga kerja, meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu, mendorong motivasi untuk belajar terus. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 yang
dijabarkan dalam keputusan mendikbud Nomor 0490U.1992 Pasal 2 bahwa pendidikan kejuruan mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi danatau meluaskan pendidikan dasar dan meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan nilai-nilai. Nilai yang dimaksud adalah teori ekonomi, solidaritas, religi, seni, dan jasa yang cocok
dengan konteks Indonesia. Tujuan lain adalah kontrol sosial yaitu kontrol perilaku agar sesuai dengan nilai sosial beserta norma-normanya, misalnya kerjasama,
keteraturan, kebersihan, kedisiplinan, kejujuran dan sebagainya dan seleksi dan alokasi yaitu mempersiapkan, memilih dan menempatkan calon tenaga kerja
sesuai dengan tanda-tanda pasar kerja yang berarti bahwa pendidikan kejuruan harus berdasarkan
demand-driven
. Tujuan asimilasi dan konservasi budaya pada pendidikan kejuruan yaitu
observasi terhadap kelompok-kelompok lain dalam masyarakat serta memelihara kesatuan dan persatuan budaya juga mempromosikan perubahan demi perbaikan
yaitu pendidikan tidak sekedar berfungsi mengajarkan apa yang ada tetapi harus berfungsi sebagai pendorong perubahan, meningkatkan kemampuan siswa untuk
dapat mengembang-kan diri sejalan dengan pengembangan ilmu, teknologi dan
kesenian, menyiapkan
siswa untuk
memasuki lapangan
kerja dan
mengembangkan sikap profesional. Makna dari semua rumusan di atas mengandung kesamaan yaitu
mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi peserta didik untuk kepentingan peserta didik, masyarakat, bangsa dan
negara. 3. Orientasi Pendidikan Teknologi
Pendidikan Teknologi atau Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan pendapatan suatu negara. Pengalaman
Korea telah membuktikan bahwa pada tahun tujuh puluh, Korea merencanakan pendidikan Kejuruan melalui pembesaran kuota anak usia sekolah yang dihinbau
untuk masuk kepada pendidikan kejuruan yang sebanyak-banyaknya, dengan berorientasi pada kualitas lulusan. Hasilnya dapat kita saksikan hari ini bahwa
pada tahun 90-an dikala negara Asia sedang banyak membangun, banyak tenaga- tenaga yang dikirim dari Korea, sehingga pendapatan negara itu menjadi tinggi.
Disamping alih teknologi di negara tersebut cukup behasil dari berbagai bidang khususnya elektronika dan manufaktur.
Bercermin terhadap keberhasilan negara tetangga, pendidikan kejuruan di negara kita hendaknya menganut prinsip keluwesan, dimana individu yang telah
mengambil suatu program keterampilan, dapat mengambil atau pindah ke program keahlian yang lain. Keluwesan yang lain adalah jalur pendidikan
hendaklah fleksibel.
Pengembangan Standar Keahlian industri dan sertifikasi kompetensi merupakan acuan dalam pendidikanketerampilan, melalui pendekatan ini sekolah
atau institusi akan ditantang untuk berusaha menciptakan lulusan yang berkualitas sesuai dengan harapan dan kebutuhan pasar kerja.
Oleh karena itu antara pasar kerja dengan dunia pendidikan kejuruanteknologi merupakan dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Kebutuhan pasar kerja adalah acuan yang tidak bisa ditawar dan diabaikan. Pendidikan yang baik adalah menakala yang berhasil memproduk anak
didik yang siap terjun di masyarakat dan dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dirinya dan dapat memecahkan nya baik untuk dirinya maupun untuk
masyarakat. 4. Manfaat dan Peran Pendidikan Teknologi
Dunia terus berubah, ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat, semakin cepat informasi keluar dan diterima oleh orang, semakin cepat orang
menyerapnya, mengkombinasikan dan merekomendasikan untuk menciptakan konsep, teori, fakta dan penemuan baru yang lebih banyak lagi.
Untuk itu pendidikan teknologi sangat berperan dalam arena percaturan global saat ini, dimanapendidikan kejuruanteknologi memiliki manfaat bagi
siswa itu sendiri sebagai peserta didik dalam peningkatan kualitas diri, peningkatan penghasilan, penyiapan bekal pendidikan lanjut, penyiapan diri agar
berguna bagi masyarakat dan bangsa serta untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dimana siswa itu berada.
Manfaat bagi dunia kerja bahwa pendidikan kejuruanteknologi dapat memperoleh tenaga kerja berkualitas tinggi, sehingga meringankan biaya usaha
dan dapat membantu memajukan serta mengembangkan usaha. Selain dengan teknologi yang tinggi, untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan tersebut
perlu dicari teknik dan strategi yang ampuh dan handal seperti apa yang dijelaskan oleh Deporter Hernacki 2000:300 bahwa penyelesaian masalah yang kreatif
berjalan melalui tahap-tahap khusus, yakni persiapan, dengan mendefinisikan masalah, tujuan, atau tantangan, kemudian inkubasi, mencerna fakta-fakta dan
membiarkan hal-hal ini matang dalam pikiran, dilanjutkan dengan iluminasi, gagasan-gagasan bermunculan ke permukaan, verifikasi, memutuskan apakah
solusinya benar-benar mengatasi masalah, serta aplikasi yakni mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tadi.
Di samping itu ada beberapa kiat dalam meningkatkan kreativitas yang berkaitan dengan teknologi dan penalaran, yaitu :
pertama
, ingatlah sukses-sukses anda di masa lalu, baik yang biasa maupun yang menakjubkan;
kedua
, yakinlah ini dapat menjadi hari terobosan;
ketiga
, latihlah kreativitas anda dengan permainan mental;
keempat
, ingat bahwa kegagalan membawa keberhasilan;
kelima
, raihlah impian dan fantasi anda;
keenam
biarkan kesenangan memasuki kehidupan anda;
ketujuh
, kumpulkan pengetahuan dari tempat lain;
kedelapan
, pandanglah situasi dari segala sisi;
kesembilan
, bersihkan pikiran anda dari asumsi-asumsi;
kesepuluh
, ubahlah posisi anda sesering mungkin.
F. Bimbingan Konseling