dicari permasalahannya. Keberhasilan seluruh pelatihan tergantung dari bagaimana jam pertama ini dihabiskan. Pada kesempatan lain, sikap peserta harus
merasakan bahwa ia akan belajar sesuatu dari pelatihan yang berlangsung dalam proses berikutnya, peserta diberikan tanggung jawab untuk memilih sendiri
sampai sejauhmana ia akan mengambil manfaat dari proses belajar yang berlangsung.
Dengan demikian peserta merasakan ada kemajuan selama proses belajar berlangsung. Guruinstruktur memberi banyak kesempatan supaya peserta bisa
memonitormengvaluasi sendiri kemajuan, apa yang ia sudah alami selain pelatihan, bahkan selanjutnya ketika pelatihan sudah berakhir.
D. Peningkatan Kompetensi Guru
Era globaliasi yang ditandai dengan persangak kualitasas atau mutu, menuntut semua pihak dalam berbagai bidang dan sektor pembangunan untuk
senantiasa meningkatkan kompetensinya. Hal tersebut mendudukkan pentingnya upaya peningkatan kualitas pendidikan baik secara kuanitatif maupun kualitatif
yang harus dilakukan terus menerus, sehingga pendidikan dapat digunakan sebagi wahana dalam membangn watak bangsa
nation character building
, Untuk itu gurusebagia main person harus ditingkatkan kompetensinya E.Mulyarsa, 2007:
17 Proses belajar mengajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan
oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru
yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efekif,
menyenangkan, dan lbih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat yang optimal.Berdasarkan pertimbangan dan analisis diatas,
dapat diperoleh gambaran secara fundamental tentang pentingnya kompetensi guru. Dengan demikian terdapat cukup alasan mengenahi pentinganya kegiatan
atau program pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru sebagai guru atau karyawan di tempat lain, atau dengan cara membuka usaha sendiri.
Oemar Hamalik 2004:38-42, menyatakan bahwa guru profesional yang bekerja melaksanakan fungsi-fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki
kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Tanpa mengaibaikan kemungkinan adanya perbedaaan
tuntutan kompetensi profesional yang disebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan sosial kultural dari setiap intitusi sekolah sebagai indikator, maka guru
yang dinilai kompeten secara profesional, apabila : 1.
Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik- baiknya.
2. Guru tersebut mampu melaksanakan peran-perannya secara berhasil.
3. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
sekolah. 4.
Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
Menurut Undang-undang tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 10, ada empat kompetensi penting yang harus dimiliki serang guru yang profesional,
yaitu : 1 kompetensi profesional, 2 kompetensi personal, 3 Kompetensi
sosial, dan 4 Kompetensi paedagogik. Kompetensi profesional adalah memiliki pengetahuan yang luasserta dalam tentang bidang studi yang akan diajarkan, serta
penguasaan metodologi. Kompetensi personal adalah memiliki sikap kepribadian yang amantap, sehingga mampu menjadi sumber intensifukasi atau pendorong
bagi petatar.Kompetensi sosial adalah memiliki kemampuan berkomonikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun sesama guru, kepala sekolah,
pegawai tata usaha, anggota masyarakat dan lingkungannya, dan Kompetensi paedagogik adalah kemampuan guru dalam pengelilaan pembelajaran peserta
didik. Dalam meningkatkan kompetensi guru tersebut salah satu upaya
pemerintah adalah melaui pendidikan dan pelatihan diklat. Pendidikan dan pelatihan dirancang dilaksanakan dengan baik agar program dapat melakukan
kegiatan dan fungsinya sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan kompetensi guru.
E. Sekolah Menengah Kejuruan