Pengaruh Variasi Limbah Cair Fermentasi Tempe terhadap Nilai Kadar Abu

vulkanisat tipis Potongan uji untuk penetapan kadar kotoran perlu ditipiskan lagi untuk memudahkan pelarutan. Potongan uji yang telah digiling ulang, dilarutkan didalam pelarut yang mempunyai titik didih tinggi, disertai penambahan suatu zat untuk memudahkan larutnya karet rubber peptiser. Pada gambar 4.7 menunjukkan bahwa kadar kotoran maksimum tanpa penambahan amonia dengan perbandingan variasi volume 60 ml suhu 30 C sebesar 0,129. Sedangkan pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa kadar kotoran maksimum dengan penambahan amonia dengan perbandingan variasi volume 60 ml suhu 30 C sebesar 0,145. Melalui perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa semakin banyak volume limbah cair tempe yang digunakan maka kadar kotoran semakin meningkat. Untuk mengeluarkan zat pengotor tersebut diperlukan serangkaian proses pengecilan dan pencucian yang banyak memerlukan air, listrik dan waktu proses. Dengan demikian, kontaminan tidak hanya berpengaruh langsung terhadap mutu produk, namun juga memerlukan biaya ekstrak untuk membersihkan nya.

4.2.5 Pengaruh Variasi Limbah Cair Fermentasi Tempe terhadap Nilai Kadar Abu

Penambahan limbah cair fermentasi tempe yang bervariasi dan suhu yang berbeda dapat mempengaruhi nilai kadar abu yang digambarkan pada grafik di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Hubungan nilai Kadar Abu vs Volume Limbah Cair Fermentasi Tempe dengan Variasi Suhu tanpa penambahan Amonia Gambar 4.10 Hubungan nilai Kadar Abu vs Volume Limbah Cair Fermentasi Tempe dengan Variasi Suhu dengan penambahan Amonia Kadar abu dalam karet mentah dapat mengurangi sifat-sifat dinamika yang baik dari vulkanisasi karet alam. Didalam karet mentah terdiri dari oksida, fosfat, karbonat, magnesium, natrium dan beberapa unsur lain dalam perbandingan yang berbeda-beda. Syarat uji untuk kadar abu ini bertujuan untuk menjamin agar karet 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 30°C 35°C 40°C N il a i K A t a n p a A m o n ia Suhu 40 mL asam formiat 20 mL limbah cair tempe 40 mL limbah cair tempe 60 mL limbah cair tempe 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 30°C 35°C 40°C N il a i K A d e n g a n A m o n ia Suhu 40 mL asam formiat 20 mL limbah cair tempe 40 mL limbah cair tempe 60 mL limbah cair tempe Universitas Sumatera Utara mentah yang dihasilkan tidak mengandung terlalu banyak zat-zat kimia anorganik Asmir Harun, 1984. Tingginya kadar abu dapat disebabkan beberapa faktor seperti tanah yang mengandung kalsium tinggi, musim gugur dimana daun akan membusuk. Kadar abu ini dapat tinggi akibat perlakukan yang tidak dianjurkan misalnya penggumpalan lateks dengan menggunakan ammonium sulfat mengakibatkan kadar abu karet kering tinggi. Faktor pengolahan dapat mempengaruhi kadar abu, dimana makin besar tinggkat pengolahan maka kadar abu semakin rendah, misalnya lateks yang digumpalkan tanpa pengenceran mempunyai kadar abu yang lebih tinggi dari pada dengan pengenceran. Dengan kata lain semakin encer lateks yang digumpalkan maka semakin rendah kadar abu karet yang diperoleh karena sebagian besar akan tercuci bersama serum Kartowardoyo, 1980. Pada gambar 4.9 dan 4.10 tersebut, besarnya kadar abu dikarenakan adanya kandungan senyawa yang terdapat dalam limbah cair fermentasi tempe. Dimana semakin besar volume limbah cair tempe maka kadar abu semakin meningkat.

4.2.6 Pengaruh Variasi Limbah Cair Fermentasi Tempe terhadap Nilai Kadar Karet Kering