Melayu- Proto Melayu- Deutro

Orang Negrito merupakan penduduk paling awal di kepulauan Melayu, dan dipercayai berasal daripada golongan austronesia di Yunann. Mereka dikatakan berada disini sejak 1000 SM berdasarkan adanya arkeologi di Gua Cha, Kelantan. Ciri-ciri dari orang negrito adalah berkulit gelap, berambut keriting, bermata bundar, berhidung lebar, berbibir penuh, berbadan pendek, keturunannya orang asli di semenanjung Malaysia, Dayak di Serawak dan Batak di Sumatera. Menurut pendapat Asmah Haji Omar sebelum perpindahan penduduk dari Asia belaku, kepulauan Melayu Nusantara ini telah ada penghuninya yang kemudian dinamai sebagai penduduk asli, ada ahli sejarah yang mengatakan bahwa mereka yang tinggal di semenanjung tanah Melayu ini dikenal sebagai orang negrito. Orang negrito ini diperkirakan telah ada sejak tahun 8000 SM. Mereka tinggal di dalam gua dan mata pencaharian mereka adalah berburu binatang. Alat perburuan mereka dibuat daripada batu dan pada zaman ini disebut sebagai zaman Batu Pertengahan. Di Kedah sebagai contoh: pada tahun 5000 SM yaitu pada zaman paleolit dan mesolit, telah didiami oleh orang austronesia yang menurunkan orang negrito, Sakai, Semai dan sebagainya.

b. Melayu- Proto

Asal yang kedua ialah Melayu-Proto. Berdasarkan pendapat yang mengatakan bahwa orang Melayu ini berasal dari Asia Tengah, perpindahan tersebut yang pertama diperkirakan pada tahun 2500 SM. Mereka ini kemudian dinamai sebagai Melayu-Proto, peradaban orang Melayu-Proto ini lebih maju sedikit daripada orang negrito. Orang Melayu-Proto telah pandai membuat alat bercocok tanam, membuat barang pecah belah, dan alat perhiasan kehidupan Universitas Sumatera Utara mereka berpindah ranah. Zaman mereka ini disebut Neolitik atau Zaman Batu Baru.

c. Melayu- Deutro

Kumpulan ketiga dikenali sebagai Melayu-Deutro. Perpindahan penduduk yang kedua dari Asia yang dikatakan dari daerah Yunann diperkirakan berlaku pada tahun 1500 SM. Mereka dinamai Melayu-Deutro dan telah mempunyai perdaban yang lebih maju daripada Melayu-Proto. Melayu-Deutro telah mengenal kebudayaan logam. Mereka telah menggunakan alat perburuan dan pertanian daripada besi. Zaman mereka ini dinamai dengan Zaman Logam. Mereka hidup ditepi pantai dan menyebar hampir diseluruh kepulauan Melayu ini. Kedatangan orang Melayu-Deutro ini dengan sendirinya telah mengakibatkan perpindahan orang Melayu-Proto kepedalaman sesuai dengan cara hidup mereka yang berpindah ranah. Berlainan dengan Melayu-Proto, Melayu- Deutro ini hidup secara berkelompok dan tinggal ditepi pantai, hidup sebagai nelayan dan sebagian lagi mendirikan kampung dekat dengan sungai dan lembah yang subur. Hidup mereka sebagai petani dan memburu binatang. Orang Melayu- Deutro ini telah pandai bermasyarakat. Mereka biasanya memilih seorang ketua yang tugasnya sebagai ketua pemerintahan dan sekaligus ketua agama yang mereka anut ,yaitu animisme. Keturunan orang Melayu di Malaysia dikatakan lebih bijak dan mahir daripada Melayu-Proto. Bijak dalam bidang astronomi, pelayaran, dan bercocok tanam. Jumlah merekapun lebih banyak daripada Melayu-Deutro. Mereka menduduki kawasan pantai dan lembah di Asia tenggara. Orang ini, kumpulan Universitas Sumatera Utara pertama dan kedua yang dikenal sebagai austronesia. Bahasa- bahasa yang terdapat di Nusantara sekarang berpuncak daripada bahasa austronesia ini.

2.1.1.2 Teori Nusantara

Teori ini didukung oleh sarjana-sarjana seperti J. Crawfurd, K. Himly, Sutan Takdir Alisjahbana dan juga Gorys Keraf. Teori ini adalah disokong dengan alasan-alasan seperti dibawah ini: 1 Bangsa Melayu dan bangsa Kawa mempunyai peradaban yang tinggi. Pada abad ke 19, taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Perkara ini menunjukan oarng Melayu tidak berasal dari mana-mana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara. 2 K. Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Champa. Baginya persamaan yang berlaku di kedua-dua bahasa adalah salah satu fenomena “ambilan”. 3 Manusia kuno homo soloinensis dan homo wajakensis terdapat di pulau Jawa. Penemuan manusia kuno ini di pulau Jawa menunjukan adanya kemungkinan orang Melayu itu keturunan daripada manusia kuno tersebut yakni berasal daripada Jawa dan mewujudkan peradaban bersendirian. 4 Bahasa di Nusantara bahasa austronesia mempunyai perbedaan yang ketara dengan bahasa di Asia Tengah bahasa Indo- Eropa.

2.2 Mata Pencaharian