tarian persembahan adalah tarian yang ditampilkan pada saat perhelatan - perhelatan besar seperti acara tujuh belas agustus dan festival tari, dan dalam
acara resmi pemerintahan seperti acara penyambutan Bupati, penyambutan kunjungan kerja, upacara pernikahan dan lain-lain, tari ini selalu ditarikan di awal
acara. Tarian ini menggunakan media tepak sirih sebagai perlengkapan dalam
petunjukan tari persembahan. Dalam hal ini tepak sirih merupakan suatu sarana penghormatan. Tepak sirih berbentuk empat persegi panjang ± 25 cm, lebar 15
cm, dan tingginya 10 cm Sembiring, 2010:94-95. Berbagai bentuk tepak sirih, yaitu bentuk trapesium dari bahan kayu triplek diukir atau dilapis beludru
disebut tepak pelambang. Tepak Sirih dibawa oleh penari utama. Penulis akan menjelaskan tentang alat-alat musik tradisional Melayu yang
menjadi pengiring tarian ini. Tarian ini diiringi oleh alat musik tradisional seperti gendang panjang dan gong dan vokal.
1.4.2 Teori
Teori adalah salah satu acuan yang digunakan untuk menjawab masalah- masalah yang timbul dalam tulisan ini. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari
buku-buku, dokumen-dokumen serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari pemikiran untuk memperoleh suatu teori-teori.
Untuk menggambarkan makna yang terkandung pada pertunjukan tari persembahan, penulis menggunakan pendekatan yang dikatakan Soedarsono
1972:81-98 yang mengatakan bahwa tari adalah seni yang memiliki substansi dasar yaitu gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dimana gerakan ini memiliki
hal-hal yang indah dan menggetarkan perasaan manusia, yang di dalamnya
Universitas Sumatera Utara
mengandung maksud tertentu dan juga mengandung maksud simbolis yang sukar untuk dimengerti.
Dalam tulisan ini penulis akan menggunakan lambang - lambang umum, pola lantai dan sederhana yang dapat mewakilkan pola gerak tari persembahan
dengan teori kineosiologi. Teori kenesiologi adalah ilmu yang mempelajari gerak. Fokus dari teori kinesiologi ini adalah membahas fungsi dan gerak tubuh.
Dalam meneliti gerak tari ini, penulis akan mendeskripsikan bagaimana struktur dan pola gerakan-gerakan yang terdapat dalam tari persembahan yang
nantinya juga penulis akan menggunakan lambang-lambang umum dan sederhana yang penulis buat sendiri yang dapat mewakili pola gerak tari persembahan.
Penyusunan gerak dalam seni tari, gerak dari masing-masing penari maupun dari kelompok penari bersama, ditambah dengan penyesuaiannya dengan
ruang, sinar, warna, dan seni sastranya, kesemuanya merupakan suatu pengorganisasian seni tari yang disebut koreografi Djelantik, 1990:23.
Hubungan musik dan tari adalah suatu fenomena yang berbeda tetapi dapat juga digabungkan dengan aspek yang mendukung. Musik merupakan rangkaian
ritme dan nada sedangkan tarian adalah rangkaian gerak, ritme dan ruang, dimana fenomena keduanya merupakan suatu yang berlawanan, yang mana musik
merupakan fenomena yang terdengar tapi tidak terlihat dan tarian merupakan fenomena yang terlihat tapi tidak terdengar Wimbrayardi 1999:9-10.
Untuk melakukan analisis musikal terhadap tari penulis menggunakan teori yang diungkapkan Nettl 1964:145 dalam menganalisis bunyi musikal hal -
hal yang terpenting dilakukan adalah melihat aspek ritem, melodi dan musik. Kemudian Malm 1977:15, menyebutkan bahwa beberapa bagian penting yang
harus diperhatikan dalam menganalisis melodi adalah : 1. Tangga nada 2. Nada
Universitas Sumatera Utara
pusat 3. Wilayah nada 4. Jumlah nada 5. Penggunaan interval 6. Pola kadensa 7. Formula melodi 8. Kantur.
Untuk menotasi musik, penulis akan berpedoman pada tulisan Seeger 1971:24-34 yang mengemukakan bahwa ada dua jenis notasi, yang dibedakan
menurut tujuan notasi tersebut. Pertama adalah notasi perskriptif yaitu notasi yang bertujuan untuk seorang penyaji bagaiman ia harus menyajikan sebuah komposisi
dari musik, selanjutnya disebutkan bahwa notasi ini merupakan suatu alat untuk membantu mengingat. Kedua adalah notasi deskriptif yakni, notasi yang bertujuan
untuk menyampaikan kepada pembaca ciri-ciri dan detail-detail dari komposisi musik yang memang belum diketahui oleh pembaca.
Menurut penulis teori-teori dengan pendekatan para ahli tersebut di atas sangat relevan dengan topik permasalahan dalam tulisan ini, oleh karena itu
penulis akan menggunakannya sebagai landasan kerangka berfikir untuk pembahasan selanjutnya.
1.5 Metode Penelitian