Fungsi Tari Persembahan Berdasarkan Teori Kurath Fungsi Tari PersembahanBerdasarkan Teori Shay

dengan Tari Persembahan, tari ini adalah salah satu aktivitas dari sekian banyak aktivitas etnik Melayu, yang tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi internal. Tari Persembahandan musik iringannya adalah bahagian dari sistem sosial yang bekerja untuk mendukung tegaknya budaya Melayu. Secara internal, Tari Persembahandidukung oleh aspek tarian yang di dalamnya juga terdiri dari penari perempuan, busana, aksesoris, tata rias wajah, gerak-gerak dengan ragam dan polanya, pola lantai, makna gerak, dan seterusnya. Tarian ini juga didukung oleh aktivitas musik, yang terdiri dari pemain musik pembawa melodi dan pembawa ritme. Antara tari dan musik terjadi integrasi pertunjukan yang kuat. Kemudian secara eksternal, tarian Persembahan dan musik iringannya adalah berfungsi untuk memenuhi institusi sosial lainnya yaitu penyambutan tamu yang dihormati atau diagungkan. Tari dan musiknya menjadi bahagian penting dalam penyambutan tersebut. Sementara penyambutan itu sendiri adalah menjalin silahturahmi bagi tamu yang disuguhkan tepak sirih dan tamu yang datang sebagai lambang keterbukaan masyarakat Melayu. Kemudian dalam tataran yang lebih laus lagi, Tari Persembahandan musik iringannya adalah bahagian dari kebudayaan Melayu, yang mendasarkan kebijakannya dalam adat. Seperti diketahui bahwa adat Melayu adalah berdasar kepada konsep adat bersendikan syarak, dan syarak bersendikan kitabullah. Artinya bahwa kebudayaan Melayu berdasarkan adat, dan dasar kebudayaan ini adalah wahyu Allah berupa ajaran- ajaran agama Islam. Jadi konsep, kegiatan, dan artefak Tari Persembahan, adalah bahagian dari adat dan kebudayaan Melayu secara umum. Demikian kira-kira fungsi Tari Persembahan menurut teori yang ditawarkan Radcliffe-Brown.

3.5.2 Fungsi Tari Persembahan Berdasarkan Teori Kurath

Universitas Sumatera Utara Gertrude Prokosch Kurath yang mengemukakan adanya 14 fungsi tari dalam masyarakat, yaitu 1 sebagai media inisiasi upacara pendewasaan, 2 sebagai media percintaan, 3 sebagai media persahabatan atau kontak sosial, 4 sarana untuk perkawinan atau pernikahan, 5 sebagai pekerjaan atau mata pencaharian, 6 sebagai media untuk sarana kesuburan atas pertanian, 7 sebagai sarana untuk perbintangan, 8 sebagai sarana untuk ritual perburuan, 9 sebagai imitasi satwa, 10 sebagai imitasi peperangaa, 11 sebagai sarana pengobatan, 12 sebagai ritual kematian, 13 sebagai bentuk media untuk pemanggilan roh, dan 14 sebagai komedian lawak. Dari empat belas fungsi yang dikemukakan oleh Kurath seperti tersebut di atas, maka salah satu fungsi Tari Persembahanyang paling utama adalah fungsinya sebagai media persahabatan atau kontak sosial. Tari Persembahan itu sendiri mengandung makna dan simbol yang menandakan jati diri Melayu yang sangat menghormati tamunya yang datang dan berkunjung ke Negeri Riau. Tari Persembahan itu sendiri untuk dipersembahkan pada tamu yang datang. Tari Persembahan itu sendiri menggunakan gerak memakan sirih,mengelap sirih dan melipat sirih.

3.5.3 Fungsi Tari PersembahanBerdasarkan Teori Shay

Anthony V. Shay dalam disertasinya yang berjudul: The Function of Dance in Human Society, membagi tari dalam 6 fungsi, yaitu 1 sebagai refleksi dariorganisasi sosial, 2 sebagai sarana ekspresi sekuler serta ritual keagamaan, 3sebagai aktivitas rekreasi atau hiburan, 4 sebagai ungkapan serta pembebasan Universitas Sumatera Utara psikologis, 5 sebagai refleksi nilai-nilai estetik atau murni sebagai aktivitas estetis, dan 6 sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi. Kalau ditinjau dari teori fungsi tari yang dikemukakan Shay ini, maka Tari Persembahandalam kebudayaan Melayu adalah sebagai aktivitas rekreasi atau hiburan dan sebagai refleksi nilai-nilai estetik atau murni sebagai aktivitas estetis. Tari Persembahan dipersembahkan untuk tamu yang dihormati dengan maksud menyampaikan terimakasih sekaligus menghibur melalui gerakan-gerakan Melayu yang lemah gemulai, sederhana dan penuh etika serta sesuai dengan adat.

3.5.4 Fungsi Tari PersembahanBerdasarkan Teori Narawati dan Soedarsono