Persembahan ini juga menunjukan jati diri masyarakat Melayu. Seterusnya dalam pembukaan acara besar di tanah Siak akan menjadi lengkap dan sempurna jika
disertai dengan tarian ini beserta musik pengiring, pepatah petitih, busana adat, bahasa Melayu, dan lain-lain. Untuk mengkaji fungsi Tari Persembahandi dalam
kebudayaan masyarakat Melayu di kota Siak Sri Indrapura ini penulis menggunakan empat teori fungsi yang berasal dari disiplin antropologi dan
etnologi tari. Kemudian akan menyimpulkan bagaimana fungsi Tari Persembahan pada masyarakat Melayu, khususnya di kabupaten Siak. Agak berbeda dengan
pendekatan yang lazim dipakai oleh para calon sarja Etnomusikologi FIB USU, yang umumnya menggunakan teori fungsinya Merriam 1964, yang relevan dan
lebih sesuai untuk mengkaji fungsi musik, maka dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori fungsi yang terutama digunakan dalam disiplin etnologi tari
atau etnokoreologi. Adapun fungsi-fungsi Tari Persembahan adalah sebagai berikut.
3.5.1 Fungsi Tari PersembahanMenurut Teori Radcliffe-Brown
Radcliffe-Brown adalah seorang pakar fungsionalisme antropologi, mengemukakan bahwa fungsi sangat berkait erat dengan struktur sosial
masyarakat. Dalam kenyataannya adalah struktur sosial itu biasanya akan hidup terus, sedangkan individu-individu dapat berganti setiap saat. Dengan demikian,
Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam suatu masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi adalah sumbangan satu bahagian
aktivitas kepada keseluruhan aktivitas di dalam sistem sosial masyarakatnya. Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau konsistensi internal
berdasarkan kepada teori fungsi Radcliffe-Brown ini, maka dalam kaitannya
Universitas Sumatera Utara
dengan Tari Persembahan, tari ini adalah salah satu aktivitas dari sekian banyak aktivitas etnik Melayu, yang tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau
konsistensi internal. Tari Persembahandan musik iringannya adalah bahagian dari sistem sosial yang bekerja untuk mendukung tegaknya budaya Melayu. Secara
internal, Tari Persembahandidukung oleh aspek tarian yang di dalamnya juga terdiri dari penari perempuan, busana, aksesoris, tata rias wajah, gerak-gerak
dengan ragam dan polanya, pola lantai, makna gerak, dan seterusnya. Tarian ini juga didukung oleh aktivitas musik, yang terdiri dari pemain musik pembawa
melodi dan pembawa ritme. Antara tari dan musik terjadi integrasi pertunjukan yang kuat. Kemudian secara eksternal, tarian Persembahan dan musik iringannya
adalah berfungsi untuk memenuhi institusi sosial lainnya yaitu penyambutan tamu yang dihormati atau diagungkan. Tari dan musiknya menjadi bahagian penting
dalam penyambutan tersebut. Sementara penyambutan itu sendiri adalah menjalin silahturahmi bagi tamu yang disuguhkan tepak sirih dan tamu yang datang sebagai
lambang keterbukaan masyarakat Melayu. Kemudian dalam tataran yang lebih laus lagi, Tari Persembahandan musik iringannya adalah bahagian dari
kebudayaan Melayu, yang mendasarkan kebijakannya dalam adat. Seperti diketahui bahwa adat Melayu adalah berdasar kepada konsep adat bersendikan
syarak, dan syarak bersendikan kitabullah. Artinya bahwa kebudayaan Melayu berdasarkan adat, dan dasar kebudayaan ini adalah wahyu Allah berupa ajaran-
ajaran agama Islam. Jadi konsep, kegiatan, dan artefak Tari Persembahan, adalah bahagian dari adat dan kebudayaan Melayu secara umum. Demikian kira-kira
fungsi Tari Persembahan menurut teori yang ditawarkan Radcliffe-Brown.
3.5.2 Fungsi Tari Persembahan Berdasarkan Teori Kurath