suasana, dan untuk memperjelas tekanan-tekanan gerakan begitu juga pergantian ragam dan pola-pola gerakan yang ada.
Dalam mengiringi Tari Persembahan, lagu yang dimainkan bernama lagu Makan Sirih.
Dalam menganalisa struktur musik pengiring Tari Persembahanini, penulis hanya menganalisa pada alat musik biola saja, hal ini dikarenakanalat
musik ini berfungsi sebagai pembawa melodi. Penganalisisan musik yang penulis lakukan pada biola menggunakan teori William P. Malm yang dikenal dengan
teori weighted scale dan hal-hal yang harus diperhatikandalam mendeskripsikan melodi, yaitu 1 tangga nada scale, 2 nada dasar pitch center, 3 wilayah
nada range, 4 jumlah nada frequency of note, 5 jumlah interval, 6 pola kedensa cadence patterns, 7 formula melodik melody formula, dan 8 kontur
contour Malm dalam terjemahan Takari 1993:13.
4.4.1 Model Notasi
Dalam transkripsi kedua mantra menggunakan notasi Barat, hal ini dilakukanagar dapat dipahami secara universal. Ada beberapa simbol yang
digunakan, yaitu:
1.
Garis paranada yang memiliki lima buah garis paranada dan empat buah spasidengan tanda kunci G.
Universitas Sumatera Utara
2. Merupakan not ½ yang bernilai dua ketuk.
3. Merupakan not ¼ yang bernilai satu ketuk.
4. Merupakan not 18 yang bernilai setengah ketuk.
5. Merupakan dua buah not 18 yang digabung menjadi satu ketuk.
Simbol-simbol di atas merupakan simbol-simbol yang terdapat dalam lampiran partitur yang perlu diketahui agar pembaca memahami makna-
maknanya. Berikut hasil transkripsi musik iringan Tari Persembahan:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Tangga Nada
Universitas Sumatera Utara
Nettl,1964 : 1945 mengemukakan bahwa cara-cara untuk mendeskripsikan tangga nada adalah menuliskan nada-nada yang dipakai tanpa
melihat fungsi masing-masing dalam musik. Tangga nada tersebut kemudian digolongkan menurut beberapa klasifikasi, yaitu menurut jumlah nada yang
dipakai. Diatonic dua nada,tritonic tiga nada, tetratonic empat nada, pentatonic lima nada, hexatonic enam nada, heptatonic tujuh nada.
Dua nada yang mempunyai jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang dimaksud tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat
pada melodi yang dihasilkan biola. Hal ini dilakukan pada pembagian nada-nada mulai dari nada yang tertinggi hingga nada yang terendah. Penulis mengurutkan
nada-nada yang terdapat dalam melodi biola dari nada terendah sampai nada tertinggi.
G A B C D E F G
4.4.3 Nada Dasar
Dalam menentukan nada dasar melodi biola, penulis mengacu pada hasil rekaman video yang penulis dapatkan di lapangan saat pelaksanaan acara, yang
telah ditranskripsikan ke dalam notasi Barat. Maka hasil nada dasar dalam melodi biola yang didapatkan adalah nada dasar G.
4.4.4 Wilayah Nada