Wilayah Nada Frekuensi Pemakaian Nada Jumlah Interval Formula Melodik

Nettl,1964 : 1945 mengemukakan bahwa cara-cara untuk mendeskripsikan tangga nada adalah menuliskan nada-nada yang dipakai tanpa melihat fungsi masing-masing dalam musik. Tangga nada tersebut kemudian digolongkan menurut beberapa klasifikasi, yaitu menurut jumlah nada yang dipakai. Diatonic dua nada,tritonic tiga nada, tetratonic empat nada, pentatonic lima nada, hexatonic enam nada, heptatonic tujuh nada. Dua nada yang mempunyai jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang dimaksud tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat pada melodi yang dihasilkan biola. Hal ini dilakukan pada pembagian nada-nada mulai dari nada yang tertinggi hingga nada yang terendah. Penulis mengurutkan nada-nada yang terdapat dalam melodi biola dari nada terendah sampai nada tertinggi. G A B C D E F G

4.4.3 Nada Dasar

Dalam menentukan nada dasar melodi biola, penulis mengacu pada hasil rekaman video yang penulis dapatkan di lapangan saat pelaksanaan acara, yang telah ditranskripsikan ke dalam notasi Barat. Maka hasil nada dasar dalam melodi biola yang didapatkan adalah nada dasar G.

4.4.4 Wilayah Nada

Metode untuk menentukan wilayah nada berdasarkan ambitus suara yang terdengar secara alami yang ditentukan oleh media penghasil bunyi itu sendiri, Universitas Sumatera Utara ialah dengan memperhatikan nada yang paling rendah hingga nada yang paling tinggi. Wilayah nada melodi biola yang diurutkan dari nada terendah sampai nada tertinggi adalah : D B

4.4.5 Frekuensi Pemakaian Nada

Frekuensi pemakaian nada dapat dilihat dari banyaknya jumlah nada yang dipakai dalam suatu musik atau nyayian. Banyaknya jumlah nada yang terdapat dalam melodi biola : D E Fis G A B C Cis D Dis E Fis F G A Bes B D 13 E 19 Fis 47 Universitas Sumatera Utara G 63 A 67 B 53 C 52 Cis 6 D 52 Dis 3 E 39 F 7 Fis 17 G 28 A 16 Bes 6 B 2

4.4.6 Jumlah Interval

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain terdiri dari interval naik maupun turun. Berikut adalah interval dari melodi biola: No. Nama Jenis Jumlah Nada Jarak Universitas Sumatera Utara I Prime Perfect Murni 1 II Sekunda Mayor 2 1 III Tets Mayor 3 2 IV Kwart Perfect Murni 4 2 1 2 V Kwint Perfect Murni 5 3 1 2 VI Sekta Mayor 6 4 1 2 VII Septime Mayor 7 5 1 2 VIII Oktaf Perfect 8 6 Interval Jumlah Prime Perfect 50 - - Sekunda Mayor 185 106 79 Sekunda minor 110 54 56 Sekunda Augumented 2 - 2 Tets Mayor 44 13 31 Tets minor 73 32 41 Kwart Perfect 2 - 2 Universitas Sumatera Utara Kwart Augumented - - - Kwint Perfect 2

2 -

Kwint Augumented - - - Sekta Mayor - - - Sekta minor - - - Septime Mayor - - - Septime minor - - - Oktaf Perfect 4 4 -

4.4.7 Formula Melodik

Untuk memperjelas bagaimana bentuk dari melodi biola, penulis menggunakan pendapat Nettl yang mengatakan bahwa ada beberapa karakter yang perlu diperhatikan untuk menentukan bentuk dari suatu komposisi, yaitu dengan memperhatikan unsur-unsur melodi yang terkandung berdasarkan pengulangan frasa, tanda diam, pengulangan pola ritem, transposisi, kesatuan dari teks yang ada dalam musik 1964:150. Formula melodik yang akan dibahas tulisan ini meliputi bentuk, frasa, dan motif. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi. Secara garis besar, bentuk, frasa, dan motif yang terdapat dalam melodi biola adalah sebagai berikut: 1. Bentuk pada melodi biola memiliki Universitas Sumatera Utara 2. Frasa pada melodi biola, yaitu : ab ab

4.4.8 Pola Kadensa