KESIMPULAN Algemeene Vereeniging Van Rubberplanters Ter-Ooskust Van Sumatra (Avros) 1910-1958

BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan dan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai perhimpunan AVROS. Perkembangan yang dialami oleh perkebunan karet menjadi latar belakang berdirinya Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Ooskust van Sumatra AVROS. AVROS merupakan sebuah perhimpunan yang didirikan oleh para pengusaha karet di Sumatera Timur pada tanggal 27 Juni 1910. Munculnya gagasan untuk mendirikan organisasi ini karena adanya kesamaan permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha perkebunan karet. AVROS berperan sebagai wadah yang menampung segala permasalahan perkebunan dan memenuhi segala kepentingan para pengusaha perkebunan ternyata memiliki posisi yang sangat penting perkembangan ekonomi perkebunan. Meskipun AVROS hanya sebuah konsorsium, akan tetapi masa Pemerintahan Hindia Belanda merupakan puncak kejayaan AVROS. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan AVROS mendapat manfaat yang sangat besar terutama untuk kelangsungan dan perkembangan perkebunan-perkebunan yang ada di Sumatera Timur. Universitas Sumatera Utara Tentu saja selalu ada pihak yang dirugikan dari kegemilangan yang dirasakan oleh pengusaha perkebunan. Buruh adalah objek yang selalu menjadi bahan eksploitasi untuk memenuhi faktor pokok dari keberhasilan sebuah perkebunan. AVROS yang berperan sebagai perekrut buruh untuk perkebunan anggotanya, jelas memiliki andil atas kehidupan buruh di perkebunan yang serba memprihatinkan. Sebagai sebuah perhimpunan para pengusaha perkebunan, tentu saja AVROS selalu mendukung segala sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar jalannya proses produksi perkebunan. Tidak hanya memenuhi kebutuhan akan buruh tetapi faktor lainnya juga, seperti pengembangan lewat penelitian dan penemuan-penemuan metode baru untuk perkebunan, pemenuhan kebutuhan pangan di lingkungan perkebunan dan lainnya. Keuntungan tidak hanya diperoleh oleh pengusaha perkebunan, tetapi juga pemerintah Hindia Belanda. AVROS telah menciptakan hubungan simbiosis mutualisme saling menguntungkan dan saling membutuhkan antara AVROS, pengusaha perkebunan dan pemerintah. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah, maka AVROS telah mempermudah jalan pengusaha mendapat keuntungan, pemerintah sendiri dapat semakin cepat dan banyak mengumpulkan devisa untuk negara induk yaitu Belanda. Hal ini dilakukan pemerintah dengan mendukung setiap kepentingan dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengusaha. Pentingnya keberadaan AVROS juga dibuktikan dengan masih dipertahankannya salah satu bagian dari AVROS saat penguasa Jepang menduduki Universitas Sumatera Utara Sumatera Timur. Balai penyelidikan milik AVROS atau yang biasa disebut APA tetap dipertahankan walaupun perhimpunannya sendiri dibekukan oleh Jepang. Pembekuan AVROS tidak lantas menunjukkan bahwa perhimpunan AVROS tidak dibutuhkan, tetapi justru memperlihatkan pentingnya ilmu yang didapatkan dari cara kerja AVROS selama ini. Terbukti dari direkrutnya beberapa pengusaha yang notabenenya merupakan anggota AVROS sebagai penasehat bagi perusahaan Jepang. Simbiosis mutualisme yang sempat terputus oleh kedatangan Jepang, kembali dimulai sejak kemerdekaan Indonesia. AVROS kembali diaktifkan sebagai perantara antara pengusaha dan pemerintah untuk menyelesaikan persoalaan perkebunan. Namun, kemampuan AVROS diuji dengan sulitnya menghadapi keadaan yang dialami pada saat itu. Kekuasaan yang tidak lagi dimiliki oleh pihak asing membuatnya sangat sulit untuk memulihkan keadaan para pengusaha seperti sebelum, kemerdekaan. Para anggotanya yang awalnya sangat menuruti peraturan AVROS saat itu justru menjadi mengabaikan dan memilih untuk bertindak sendiri. Hal inilah yang kemudian menjadi pukulan bagi AVROS karena perannya yang seolah dipertanyakan oleh anggotanya sendiri. Eksistensi AVROS yang juga terancam pada saat itu karena ketidakinginan rakyat Indonesia akan keberadaan pihak asing dan ditambah dengan permasalahan Irian Barat membuat AVROS mau tidak mau harus mengganti namanya menjadi GAPPERSU. Universitas Sumatera Utara Besarnya peran AVROS sejak berdirinya hingga perubahan namanya pada masa nasionalisasi, ternyata masih dikenal dan diabadikan hingga saat ini dalam wujud nama salah satu jalan di kota medan, Jalan AVROS. Walaupun saat ini perhimpunan AVROS sendiri sudah tidak lagi, namun balai penyelidikan yang kini lebih dikenal dengan nama RISPA setidaknya mampu menunjukkan peran besar AVROS dalam dunia perkebunan. Saat ini memang balai penyelidikan yang dahulunya merupakan bagian dari AVROS ini jauh lebih dikenal dan lebih berkembang, daripada perhimpunannya. Nama AVROS kini hanya sering disebut- sebut tanpa mengetahui apa sebenarnya AVROS dan seberapa besar pengaruhnya terhadap perkembangan perkebunan yang kemudian menjadikan Sumatera Timur pada saat itu menjaudi wilayah yang sangat diperhitungkan. Universitas Sumatera Utara

BAB II BERDIRINYA AVROS