Takut kalau nantinya akan terjadi peningkatan kemiskinan yang signifikan di Sumatera Timur, maka pengusaha mengambil langkah untuk memulangkan sebagian
besar buruh yang telah dipecat ke tempat asalnya. Keputusan pengusaha ini didukung penuh oleh pemerintah. Karena jika tingkat kemiskinan semakin tinggi di suatu
daerah, maka dapat dipastikan bahwa tingkat kejahatan akan meningkat juga. Untuk memulangkan buruh ke tempat asalnya, maka AVROS meminta data jumlah buruh
yang akan dipulangkan. Kemudian AVROS akan berkoordinasi dengan pihak KPM yang akan dipakai jasanya untuk memulangkan buruh ke daerahnya masing-masing.
Jumlah buruh yang ada di Sumatera Timur sebelum terjadinya krisis ekonomi dunia yaitu 336.000 orang. Antara tahun 1930-1933 hampir 50 buruh telah dipecat atau
diputus kontraknya, sehingga tinggal 170.000 orang saja yang masih bekerja sebagai buruh di perkebunan-perkebunan Sumatera Timur.
96
Sudah menjadi tugas AVROS untuk memberikan kemajuan pada perusahaan perkebunan yang telah menjadi anggotanya. Untuk itu salah satu cara
yang digunakan oleh AVROS dengan membuka sebuah kebun percobaan proeftuin di daerah Aek Pantjur atau Sungai Pancur yang nantinya dapat
dijadikan contoh bagi anggotanya. Pembukaan kebun percobaan ini ternyata juga berdampak positif terhadap daerah sekitar tempat kebun percobaan tersebut
3.2.2 Penelitian
96
Ibid. hlm.71.
Universitas Sumatera Utara
berada yaitu dibukanya jalan baru menuju kebun percobaan tersebut. Dengan dibukanya jalan ini, maka lebih memudahkan prasarana di daerah tersebut.
97
AVROS juga memiliki balai penyelidikan
98
sendiri yang diberi nama Algemeene Proefstation der AVROS APA dan didirikan pada tanggal 26
September 1916.
99
Untuk mendukung kegiatan penelitian yang dilakukan oleh APA, maka dibangun gedung APA yang berfungsi sebagai laboratorium penelitian
proefstation . Laboratorium ini dibangun di daerah Kampung Baru yang terletak di Jalan Istana paleis.
100
Pendirian APA juga terinspirasi peningkatan yang dialami oleh industri perkebunan tembakau setelah DPV mendirikan balai penyelidikannya sendiri dengan
nama Deli Proef Station DPS. Perbaikan metode produksi yang diadakan oleh DPS berhasil untuk meningkatkan kualitas tembakau Deli. Pendirian balai penyelidikan
seperti APA maupun DPS tentunya bertujuan untuk menghasilkan informasi serta
97
“Weg naar het nieuw Proefstation” ,De Sumatra Post, 9 Maret 1914.
98
Sejak tahun 1887 sebenarnya sudah banyak bermunculan balai penyelidikan di Hindia belanda seperti s’Land Plantetuin Kebun Raya Bogor, Deli Proefstation di Medan,
Tabakproefstation te Klaten, Proefstation voor Cacao di Salatiga yang kemudian berganti nama menjadi Algemeene Proefstation voor de Bergcultures, dan Proefstation voor Thee di Sukabumi.
Kemunculan dari balai-balai penyelidikan ini kemudian menarik perhatian dari Gubernur Jendral Hindia Belanda Joannes Benedictus Van Heutsz yang kemudian memerintahkan kepada G.H.Ch.Hart
dan W.J. de Jonge untuk mengadakan penyelidikan terhadap balai penelitian yang ada pada saat itu. Perjalanan penyelidikan ini berlangsung hingga tahun 1933.Ujang Rumanto, “Nasionalisasi Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Puslit Koka Jember Tahun 1957-1962”, Skripsi belum diterbitkan, Jember: Universitas Jember, 2008, hlm. 30-32.
99
Sjafrul Latif dan Hendra Purba, 90 Tahun Penelitian Kelapa Sawit Indonesia, Medan: Pusat Penelitian Kelapa SawitPPKS dan Perisindo Jaya, Medan, 2007, hlm.31.
100
“Het Rubber proefstation”, De Sumatra Post, 29 Juni 1917.
Universitas Sumatera Utara
penemuan-penemuan baru yang berguna bagi perkebunan. Hasil dari penelitian- penelitian ini digunakan untuk mempercepat dan mempermudah proses produksi,
sehingga nantinya memberikan keuntungan yang lebih besar dan cepat pula pada pengusaha. Semakin cepat pengusaha mendapatkan keuntungan maka semakin cepat
pula keuntungan didapatkan oleh pengusaha yang kemudian sebagian keuntungannya akan diberikan sebagai devisa kepada negara induk.
101
Direktur pertama APA bernama A.A.L. Rutgers dan staf yang dipekerjakan untuk melakukan penelitian merupakan tenaga-tenaga ahli dan peneliti-peneliti yang
handal.
102
Aneta mengabari kita bahwa menurut Soerabajasch Handelsblad, Tuan Ultee direktur pusat percobaan di Malang menerima jabatan sebagai direktur pusat
percobaan AVROS.
Pemilihan yang selektif juga dilakukan APA untuk memberikan posisi yang strategis sebagai pimpinan balai penyelidikan ini. Hal ini dapat terlihat pada
potongan berita berikut:
103
Pengangkatan Ultee sebagai direktur pusat percobaan AVROS dianggap tepat karena Ultee sendiri sebelumnya pernah menjadi direktur di pusat penelitian
Besoekisch Proefstation sejak tahun 1911. Pengalaman yang dimiliki oleh Ultee selama menjabat sebagai pimpinan di Besoekisch Proefstation dan ditambah lagi
101
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto Nugroho, Sejarah Nasional Indonesia IV, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984, hlm. 141.
102
Sjafrul Latif, loc.cit.
103
“Direktur van het AVROS-Proefstation”, De Sumatra Post, 6 Maret 1928.
Universitas Sumatera Utara
dengan keahliannya sebagai seorang ahli kimia scheikundige membuatnya menjadi orang yang tepat untuk menjadi direktur di pusat percobaan AVROS.
104
APA bertugas untuk melakukan investigasi terhadap botani, kimia dan pertanian.
105
APA terbukti sangat berguna bagi perkebunan dengan mengadakan penelitian mengenai aspek-aspek perkaretan, menyediakan bibit-bibit unggul untuk
para anggotanya, menangani masalah hama penyakit, pemeliharaan tanaman, dan mengembangkan metode-metode baru untuk pengembangbiakan tanaman dengan
tepat dan efektif.
106
Balai penyelidikan AVROS sering kali mengadakan pertemuan-pertemuan dengan tujuan untuk memberikan ceramah-ceramah dan pandangan mengenai
keuntungan dalam industri perkebunan. Salah satunya memberikan pandangan Pendirian APA sebenarnya merupakan hal yang sangat menguntungkan bagi
anggota AVROS. Dengan adanya lembaga ini, maka anggota AVROS akan dapat menghemat biaya pengeluaran perkebunan, karena untuk melakukan dan membuat
sebuah tempat penelitian pasti memakan biaya yang sangat besar, belum lagi kemungkinan-kemugkinan kegagalan dalam melakukan penelitian, sehingga pasti
akan menelan banyak biaya.
104
Rumanto, op.cit.,hlm. 36.
105
J. Paulus., 1917, Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie, Deel II,‘s-Gravengage: Martinus Nijhoff; Leiden: Brill, hlm.1507.
106
Lucas, op.cit.,hlm. 71.
Universitas Sumatera Utara
mengenai prospek dari tanaman karet yang merupakan tanaman yang banyak sekali memberikan keuntungan besar kepada pengusahanya, sehingga banyak sekali yang
tertarik untuk melakukan pembudidayaan tanaman ini. Untuk itu AVROS sering sekali mengadakan pertemuan untuk membahas tentang keuntungan yang dapat
diperoleh oleh tanaman karet. Hal ini dapat terlihat dari kutipan salah satu surat kabar berikut :
Pada pagi hari ini AVROS mengadakan sebuah rapat yang banyak pengunjungnya. Setelah Selesai, A.W.K. de Jong mengadakan sebuah
ceramah yang sangat menarik: ekonomi dalam usaha karet. Suatu tinjauan tentang ceramah ini akan kami terbitkan besok pagi.
107
Prospek tanaman karet yang terlihat semakin menjanjikan membuat peminatnya juga semakin bertambah banyak, sehingga AVROS semakin sering
memberikan informasi yang membahas tentang tanaman tahunan. Sebagai lanjutan dari ceramah yang disampaikan oleh A.W.K. de Jong yang diadakan pada tanggal 29
September 1927, direktur balai penyelidikan ini kembali mengadakan ceramah yang membahas tentang kesuburan tanah khususnya sehubungan dengan pembibitan
tanaman tahunan.
108
Zaman malaise yang merupakan masa-masa sukar yang sempat melanda dunia ternyata juga berdampak pada APA. Di bawah kepemimpinan A.W.K. de
Jonge, APA sempat menghadapi tekanan pada zaman yang terjadi pada tahun 1930-
107
“De AVROS”, De Sumatra Post, 29 September 1927.
108
“De AVROS Proefstation”, De Sumatra Post, 27 November 1925.
Universitas Sumatera Utara
an. Setelah melewati masa-masa sukar ini, APA kembali berkembang di bawah pimpinan A.D. d’Angremond hingga pecahnya perang dunia kedua.
109
Dalam perkembangannya APA tidak hanya melakukan penelitian pada tanaman karet rubber research, tetapi juga dalam penelitian kelapa sawit oil palm
research. Penelitian terhadap kelapa sawit ini sejalan dengan awal penanaman kelapa sawit di Sumatera Timur. Sebelum kelapa sawit ditanam sebagai tanaman
komersial, tanaman ini sebenarnya sudah ada ditanam di Sumatera Timur, tetapi hanya dijadikan sebagai tanaman hias ornamental. Pada tahun 1911 tercatatlah
bahwa perkebunan kelapa sawit pertama di Sumatera Timur berada di Tanah Itam Ulu dan Karang Inom di Aceh.
110
Seiring dengan semakin tingginya pasar permintaan untuk kelapa sawit, maka penelitian kelapa sawit pada saat itu difokuskan pada peningkatan produksi dari
tanaman ini. Salah satu penyebab dari semakin tingginya permintaan akan kelapa sawit adalah peralihan dari penggunaan minyak kelapa ke minyak kelapa sawit.
Mengerti akan semakin tingginya permintaan minyak yang berasal dari kelapa sawit, maka APA juga memberikan ceramah yang disampaikan oleh H.R. Blommendaal
yang merupakan kepala ahli kimiaHoofd Scheikundige
109
Sjafrul Latief, loc.cit.
110
Ibid, hlm.27.
Universitas Sumatera Utara
Afdeeling
111
Ceramah yang disampaikan oleh H.R. Blommendaal dari pusat percobaan AVROS, pada rapat umum luar biasa tanggal 5 Juni mengenai
pengolahan minyak kelapa sawit dan kami telah menerbitkan laporan panjang lebar dalam koran kita, kini dicetak sebagai penerbitan dari
pusat percobaan AVROS, seri umum nomor 21.
membahastentang pengolahan minyak kelapa sawit. Berita mengenai hal ini dapat dilihat pada potongan surat kabar berikut ini:
112
Hasil dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga penelitian AVROS kemudian akan dipublikasikan. Lembaga penelitian milik AVROS tidak
hanya berjasa pada penelitian karet tetapi juga pada penelitian kelapa sawit dan tanaman keras lainnya, yang akhirnya memiliki banyak sekali manfaat. Hasil dari
penelitian AVROS diterbitkan dalam bentuk buku maupun laporan dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa, antara lain, Belanda, Inggris, Jerman, dan
Perancis. Hasil dari penelitian yang dipublikasikan ini telah menjadikan APA terkenal di kalangan dunia internasional sebagai salah satu balai penyelidikan yang
berjasa dalam “estate agricultural research”.
113
Seperti yang telah diketahui bahwa pada masa kolonial, daerah Sumatera Timur dieksploitasi menjadi perkebunan yang ditanami oleh tanaman-tanaman
3.2.3 Penyaluran Pangan Bagi Perkebunan